Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY.R USIA 20


TAHUN USIA KEHAMILAN 12 MINGGU DENGAN ANEMIA
RINGAN
DI PUSKESMAS PEDURENANTAHUN 2021

OLEH :

Hj Masih S.st

NIM : 200702024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF NY.R USIA KEHAMILAN 12
MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PEDURENAN
TAHUN 2021

Telah disetujui, diperiksa, dan siap diujikan dihadapan Tim Penguji

Pembimbing I
(Tanda Tangan)

(nama berikut gelar)


NIDN......................
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Komprehensif Ny.R Usia
Kehamilan 12 Minggu dengan Anemia Ringan Di Pkm Pedurenan Tahun
2021.”
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Abdi Nusantara Jakarta.
3. Ibu Feva Tridiyawati M.Keb, Pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan
perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
4. Ibu...................., Penguji yang telah banyak memberikan masukan,
pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-
perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Terima kasih kepada suamiku tercinta dan anakku tersayang, serta keluarga
besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu dengan tulus dan
kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada penulis.

Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang


bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan
profesi kebidanan khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Tangerang , 06-08-2021

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian Kehamilan..........................................................................4
B. Anemia.................................................................................................4
1.PengertianAnemia.............................................................................................5
2.Etiologi………………………………..…………………………..………..5
3.Fakto-Faktor………………………………………………………..……..9
4.Pengaruh Anemia…………….…………………………………………..9
5.Cara Pencegahan Anemia……………………………………………..10
6. Kebutuhan Zat Gizi……………………………………………………..12
BAB III TINJAUAN KASUS/SITUASI
A. Laporan Kasus dengan Metode SOAP...............................................14
C. Laporan Kasus dengan Metode Pathway............................................17

BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………………
18

BAB V PENUTUP
A. Saran......................................................................................................19
B. Kesimpulan............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Rumah Bersalin/BPS/Puskesmas : Puskesmas Pedurenan
Jalan Bandung Blok E 23 , Kelurahan Karang Tengah , Pedurenan
Telp 0217321020
Kode pos 41316

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Ny. R
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 15 Maret 2001
Alamat : Neroktog Pinang, RT05/05 Kota Tangerang

Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk dilakukan tindakan dan prosedur


pengobatan pada diri saya.Persetujuan ini saya berikan setelah mendapat
penjelasan dari operator/petugas kesehatan yang berwenang difasilitas
kesehatan tersebut diatas.

Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Tangerang, 28-06-2021

Pemeriksa Pembuat pernyataan

(………………………………..) ( ……………………………)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan
janin yang cepat, dengan kebutuhan fisiologis, metabolik, dan emosional
yang tinggi pada ibu (Mann & Truswell, 2014).Menurut Manuaba (2012)
kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan
zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm. Kehamilan dibagi menjadi tiga
triwulan, yaitu triwulan pertama (0 sampai 12 minggu), triwulan kedua (13
sampai 28 minggu), dan triwulan ketiga (29 sampai 42 minggu). Untuk
dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penelitian
terhadap tanda dan gejala kehamilan.
Kehamilan dapat memicu sekaligus memacu terjadinya perubahan
tubuh, baik secara anatomis, fisiologis, maupun biokimiawi. Terjadi
peningkatan kebutuhan akan zat besi pada masa kehamilan.
Peningkatan ini dimaksudkan untuk memasok kebutuhan janin untuk
bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat besi),
pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu.
Kekurangan zat besi merupakan penyebab utama terjadinya
anemia.Ibu hamil mempunyai risiko yang tinggi untuk mengalami anemia
defisiensi besi. Anemia merupakan penyebab utama terjadinya
perdarahan Penanggulangan anemia defisiensi besi dilakukan melalui
program pemberian suplemen zat besi dengan dosis pemberian sehari
sebanyak 1 tablet berturut-turut minimal selama 90 hari selama
kehamilan.
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) yang
rendah dalam darah. (WHO,2015). National Institute of Health (NIH)
Amerika 2011 menyatakan bahwa anemia terjadi ketika tubuh tidak
memiliki jumlah sel darah merah yang cukup (Fikawati, Syafiq, &
Veretamala, 2017). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau <10,5 gr
% pada trimester II. (Depkes, 2010).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012, AKI di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan target Millenium Development Goals (MDG’s) adalah 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Perdarahan menempati
persentase tertinggi penyebab kematian ibu (28%).Anemia pada ibu
hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan (Kemenkes RI,
2014).
Prevalensi ibu hamil dengan anemia tejadi peningkatan yang
signifikan dari tahun 2013- 2018. Prevalensi ibu hamil dengan anemia
pada tahun 2013 yaitu 37,1 sedangkan pada tahun 2018 yaitu 48,9
(Riskesdas, 2018). Jawa barat 40-43%. Sedangkan angka kejadian
anemia pada ibu hamil yang ada di Kabupaten Tangerang adalah
sebesar 45% (Dinkes Kab. Tangerang, 2016).Hasil studi pendahuluan
yang penulis lakukan ditemukan 40 % ibu hamil dengan anemia
(Kelurahan Tanjungpura, 2016). Kemudian didapatkan pula hasil dari
survey penelitian sebanyak 5 Ibu Hamil yang menderita Anemia diPkm
Pedurenan tahun 2021.
Melihat latar belakang diatas, penulis tertarik meneliti kasus
dengan judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R G1P0A0
Usia Kehamilan 12 Minggu dengan Anemia Ringan di Pkm
Pedurenan Tahun 2021”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan Manajemen Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R
G1P0A0 Usia Kehamilan 12 Minggu dengan Anemia Ringan di Pkm
Pedurenan tahun 2021 berdasarkan Usia, Paritas, Pengetahuan dan
Usia Kehamilan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R
berdasarkan Usia ibu.
b. Melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R
berdasarkan Paritas.
c. Melakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.R
berdasarkan Pengetahuan
d. Melakukan Asuhan kebidanan Komprehensif pada Ny. R
berdasarkan Usia Kehamilan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan di dalam rahim seorang wanita
terdapat hasil konsepsi (pertemuan ovum dan spermatozoa). Kehamilan
merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis (Yanti, 2017).
Kehamilan dapat memicu sekaligus memacu terjadinya perubahan tubuh,
baik secara anatomis, fisiologis, maupun biokimiawi.
Terjadi peningkatan kebutuhan akan zat besi pada masa
kehamilan. Peningkatan ini dimaksudkan untuk memasok kebutuhan janin
untuk bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat
besi), pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu.
Kebutuhan zat besi selama trimester I relatif sedikit yaitu 0,8
mg/hari, kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III, yaitu 6,3
mg/hari (Arisman, 2010). Selama kehamilan, wanita hamil mengalami
peningkatan plasma darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya
bertambah 19%.Akibatnya, frekuensi anemia pada kehamilan cukup
tinggi (Irianto, 2014).
B. Anemia
1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan suatu keadaan ketika jumlah sel darah merah
atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb)
tidak mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh (Kemenkes RI,
2013).
Menurut Adriyani (2012) anemia didefinisikan sebagai suatu
keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah daripada
nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin.
Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat
ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam
produksinya guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat
normal. Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul karena
kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan
fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia kehamilan adalah kondisi
tubuh dengan kadar hemoglobin dalam darahhingga 30%, sel darah
18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya, frekuensi anemia
pada kehamilan cukup tinggi.
Berikut merupakan klasifikasi dari pemeriksaan lab Hb:
Tabel 1.1
Klasifikasi Anemia Umum

Kadar Hb Kategori
11gr% Tidak anemia
9-10gr% Anemia Ringan
7-8gr% Anemia Sedang
<7gr% Anemia Berat
(WHO, 2019)

2. Etiologi
Anemia defisiensi besi Menurut Irianto (2014) etiologi anemia
defisiensi besi pada kehamilan yaitu gangguan pencernaan dan
absorpsi, hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah,
kebutuhan zat besi meningkat, kurangnya zat besi dalam makanan,
dan pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan
plasma.
3. Faktor-faktor
Faktor-faktor yang memengaruhi anemia ibu hamil
a) Faktor dasar
1) Sosial dan ekonomi
Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi
ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi
pangan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat.Misalnya,
kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan memiliki pola
konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Kondisi ekonomi
seseorang sangat menentukan dalam penyediaan pangan dan
kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik
maka status gizinya akan baik dan sebalinya (Irianto, 2014).
2) Pengetahuan
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang baikberisiko
mengalami defisiensi zat besi sehingga tingkat pengetahuan
yang kurang tentang defisiensi zat besi akan berpengaruh
pada ibu hamil dalam perilaku kesehatan dan berakibat pada
kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi
dikarenakan ketidaktahuannya dan dapat berakibat anemia
(Wati, 2016).
3) Pendidikan
Pendidikan yang baik akan mempermudah untuk
mengadopsi pengetahuan tentang kesehatannya. Rendahnya
tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan
dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatan
keluarga.(Nurhidayati, 2013).
4) Budaya
Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan
pangan yang biasanya dipandang pantas untuk dimakan,
dijumpai banyak pola pantangan.Tahayul dan larangan yang
beragam yang didasarkan kepada kebudayaan dan daerah
yang berlainan di dunia, misalnya pada ibu hamil, ada
sebagian masyarakatyang masih percaya ibu hamil tidak boleh
makan ikan (Budiyanto, 2003 dalam Ariyani, 2016).
b) Faktor tidak langsung
1) Frekuensi Antenatal Care (ANC)
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas
kesehatan dalam memelihara kehamilannya. Hal ini bertujuan
untuk dapat mengidentifikasi dan mengatahui masalah yang
timbul selama masa kehamilan sehingga kesehatan ibu dan
bayi yang dikandung akan sehat sampai persalinan.
Pelayanan Antenatal Care(ANC) dapat dipantau dengan
kunjungan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya.
Standar pelayanan kunjungan ibu hamil paling sedikit 4 kali
dengan distribusi 1 kali pada triwulan pertama (K1), 1 kali
pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga (K4).
Kegiatan yang ada di pelayanan Antenatal Care (ANC) untuk
ibu hamil yaitu petugas kesehatan memberikan penyuluhan
tentang informasi kehamilan seperti informasi gizi selama
hamil dan ibu diberi tablet tambah darah secara gratis serta
diberikan informasi tablet tambah darah tersebut yang dapat
memperkecil terjadinya anemia selama hamil (Depkes RI,
2009).
2) Paritas
Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah melahirkan
anak hidup atau mati, tetapi bukan aborsi (Risalah,
2013).semakin sering seorang wanita mengalami kehamilan
dan melahirkan maka semakin banyak kehilangan zat besi dan
semakin menjadi anemia (Fatkhiyah, 2018).
Hasil penelitian Yulyani (2012), menyebutkan bahwa ibu
hamil dengan anemia juga disebabkan oleh faktor
primigravida. Ibu primigravida yang mengalami anemia
kehamilan sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida yang
mengalami anemia kehamilan sebesar 12,8%. Hal tersebut
disebabkan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman
untuk menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan
sebelumnyakarena baru pertama kali hamil (Farsi, 2011)
3) Umur ibu
Umur ibu yang ideal dalam kehamilan yaitu pada kelompok
umur 20-35 tahun dan pada umur tersebut kurang beresiko
komplikasi kehamilan serta memiliki reproduksi yang sehat.Hal
ini terkait dengan kondisi biologis dan psikologis dari ibu
hamil.Sebaliknya pada kelompok umur < 20 tahun beresiko
anemia sebab pada kelompok umur tersebut perkembangan
biologis yaitu reproduksi belum optimal. Selain itu, kehamilan
pada kelompok usia diatas 35 tahun merupakan kehamilan
yang beresiko tinggi.
Wanita hamil dengan umur diatas 35 tahun juga akan
rentan anemia. Hal ini menyebabkan daya tahun tubuh mulai
menurun dan mudah terkena berbagai infeksi selama masa
kehamilan (Annisa, 2018).
4) Dukungan suami
Dukungan informasi dan emosional merupakan peran
penting suami, dukungan informasi yaitu membantu individu
menemukan alternative yang ada bagi penyelesaian masalah,
misalnya menghadapi masalah ketika istri menemui kesulitan
selama hamil, suami dapat memberikan informasi berupa
saran, petunjuk, pemberian nasihat, mencari informasi lain
yang bersumber dari media cetak/elektronik, dan juga tenaga
kesehatan; bidan dan dokter.
Dukungan emsional adalah kepedulian dan empati yang
diberikan oleh orang lain atau suami yang dapat meyakinkan
ibu hamil bahwa dirinya diperhatikan (Anjarwati, 2016).
c) Faktor langsung
1) Pola konsumsi
Pola konsumsi adalah cara seseorang atau kelompok
orang dalam memilih makanan dan memakannya sebagai
tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi budaya dan
social (Waryana, 2010).
Kejadian anemia sering dihubungkan dengan pola
konsumsi yang rendah kandungan zat besinya serta makanan
yang dapat memperlancar dan menghambat absorbsi zat besi
(Bulkis, 2013).
Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi,
berkunang-kunang, pucat, perubahan jaringan epitel kuku,
gangguan sistem neuromuskular, lesu, lemah, lelah,
disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran
tubuh, gangguan penyembuhan luka, dan pembesaran
kelenjar limpa (Irianto, 2014).
2) Infeksi
Beberapa infeksi penyakit memperbesar risiko anemia.
Infeksi itu umumnya adalah TBC, cacingan dan malaria,
karena menyebabkan terjadinya peningkatan penghancuran
sel darah merah dan terganggunya eritrosit. Cacingan jarang
sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun
sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi
cacing akan menyebabkan malnutrisi dan dapat
mengakibatkan anemia defisiensi besi. Infeksi malaria dapat
menyebabkan anemia (Nurhidayati, 2013).
3) Pendarahan
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan pendarahan akut bahkan keduanya saling
berinteraksi.Pendarahan menyebabkan banyak unsur besi
yang hilang sehinggga dapat berakibat pada anemia (Bulkis,
2013).
4. Pengaruh Anemia
Anemia menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena
sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen.Pada wanita
hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan
dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat
badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal
meningkat.Disamping itu, perdarahan antepartum dan postpartum
lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dansering berakibat
fatal sebab wanita yang anemia tidak dapat mentolerir kehilangan
darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang
sangat ringan hingga terjadinya kelangsungan kehamilan abortus,
partus imatur/prematur, gangguan proses persalinan (perdarahan),
gangguan masa nifas (daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang,
produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (abortus,
dismaturitas, mikrosomi, cacat bawaan, BBLR, kematian perinatal,
dan lain-lain) (Irianto, 2014).
5. Cara Pencegahan Anemia
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang
bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan tubuh.Zat besi dapat diperoleh dengan cara
mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti daging sapi.
Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-
kacangan. Selain itu, diimbangi dengan pola makan sehat dengan
mengonsumsi vitamin serta suplemen penambah zat besi untuk hasil
yang maksimal (Irianto, 2014).
Menurut Arisman (2010), pencegahan anemia defisiensi zat besi
dapat dilakukan dengan 4 pendekatan yaitu:
a) Pemberian tablet atau suntikan zat besi
b) Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan
asupan zat besi melalui makanan
c) Pengawasan penyakit infeksi
d) Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi
6. Kebutuhan Zat Gizi
Zat gizi yang dibutuhkan ibu selama kehamilan yaitu:
a) Protein
Bagi wanita hamil, unsur protein yang dibutuhkan sekitar
60 g setiap hari.Protein dapat diperoleh dari sumber protein
hewani dan protein nabati. Protein hewani diperoleh dari
daging sapi, daging ayam, ikan, putih telur, keju, susu, dan
sebagainya. Sedangkan protein nabati diperoleh dari kacang-
kacangan, tahu, tempe, dan sebagainya.
b) Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang essensial
untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain dalam tuuh.
Buah-buahan dan sayuran segar merupakan sumber dari
vitamin. Jenis vitamin yang bermanfat untuk ibu hamil yaitu:
1) Vitamin B9
Vitamin B9 disebut juga dengan asam folat.Asam
folat atau folic acid penting untuk pembentukan neuclic
acid dan inti cel.Kekurangan folic acid menyebabkan
sintesa neuclic acid tidak adekuat sehingga menyebabkan
anemia.Ibu hamil dianjurkan banyak mengonsumsi
sayuran hijau, hati, kacang merah, dan kedelai karena
banyak mengandung asam folat (Irianto, 2014).
2) Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang berfungsi untuk
metabolisme sel dan pertumbuhan jaringan serta
pembentukan eritrosit.Gejala klinis yang terjadi pada
defisiensi vitamin B12 yaitu kelelahan, pusing, anemia, dan
peradangan saraf.Sumber vitamin B12 adalah daging,
unggas, ikan, telur, usus, keju, hati, udang, dan kerang.
3) Vitamin C
Vitamin C berfungsi untuk mencegah terjadinya
rupture membrane, sebagai bahan semen jaringan ikat dan
pembuluh darah. Fungsi lain yaitu dapat membantu
absorpsi besi, secara signifikan sehingga dapat mencegah
terjadinya anemia (Gibney dkk, 2009).
4) Zat Besi
Pada trimester I kebutuhan zat besi sedikit karena
tidak terjadinya menstruasi dan pertumbuhan janin masih
lambat.Menginjak trimester II sampai trimester III terjadi
pertambahan sel darah merah sampai 35%.Pertambahan
ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan oksigen oleh
janin yang harus diangkut oleh sel darah merah.
Diperkirakan wanita hamil sampai melahirkan
memerlukan zat besi lebih kurang 40mg/hari atau dua kali
lipat kebutuhannya daripada saat kondisi normal (tidak
hamil).Untuk memenuhi kekurangan terhadap zat besi ibu
hamil harus memenuhi kebutuhan zat besinya yaitu sekitar
40-50mg/hari.
Kebutuhan zat besi tiap trimester
berbeda.Kebutuhan zat besi pada trimester I yaitu
±1mg/hari (kehilangan basal 0,8mg/hari) ditambah 30-40
mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.
Kebutuhan zat besi pada trimester II ±5 mg/hari
(kehilangan basal 0,8mg/hari) ditambah kebutuhan sel
darah merah 300 mg dan conceptus 115mg. Sedangkan
kebutuhan zat besi pada trimester III yaitu 5 mg/hari
(kehilangan basal 0,8mg/hari) ditambahkan kebutuhan sel
darah merah 150 mg, conceptus 223 mg (Susiloningtyas,
2009).
Tabel 1.2
Angka Kecukupan Gizi
Umur (Tahun) AKG Besi (Mg)
13-49 26
Trimester I +0
Trimester II +9
Trimester III +19
Angka Kecukupan Gizi (2013)
Banyaknya zat besi yang dalam makanan yang
dapat dimanfaatkan oleh tubuh tergantung pada tingkat
absorbsinya. Tingkat absorbsi zat besi dipengaruhi oleh
pola konsumsi atau jenis makanan yang menjadi sumber
zat besi. Misalnya, zat besi yang berasal dari bahan
makanan hewani dapat diabsorbsi sebanyak 20-30%
sedangkan zat besi yang berasal dari bahan makanan
tumbuh tumbuhan hanya sekitar 5% (Bulkis, 2013).
Selain itu, ada pula konsumsi zat penghambat
seperti tanin dapat menghambat penyerapan zat besi.
Penelitian Riswanda (2017) menyatakan bahwa semakin
besar asupan tanin maka semakin rendah kadar
hemoglobin
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


1. KUNJUNGAN AWAL
No. Reg : R.113
Nama Pengkaji : Masih
Hari/Tanggal : 28-07-2021
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Pedurenan
2. Data Subjektif
a) Identitas Istri Suami
Nama : Ny.R Tn.J
Umur : 20Tahun 27 Tahun
Suku/Bangsa :Sunda/ Indonesia Sunda/Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan :SMA D3
Pekerjaan :IRT Karyawan
Alamat : Kp.Neroktog RT 005/005 Tangerang
No.Tlpn : 08128644301
b) Quick Cek
Sakit Kepala Hebat : Tak ada
Gangguan Pengelihatan : Tak ada
Pembengkakan pada wajah dan tangan : Tak ada
Nyeri Abdomen :Tak ada
Mual dan muntah berlebihan :Tak ada
Pergerakan Janin yang Tidak Biasa :Tak ada
Pengeluaran Pervaginam :Tak ada
Demam :Takada
c) Keluhan saat ini
Keputihan : Tidak ada keluhan
Masalah lain : Ibu mengeluh mudah Lelah dan kadang merasa
capek.
d) Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 20 maret 2021
Siklus Haid : 28 hari, kadang tidak teratur
Taksiran Persalinan : 27 desember 2022
Gerakan Janin : Belum Terasa
Pergerakan Janin : Belum Terasa
Pemakaian Obat dan Jamu : Tidak pernah meminum Jamu
Kekhawatiran : Tidak ada
e) Riwayat Obstetrik
Hamil ini
f) Riwayat Kesehatan
Taka da kelainan Jantung, Hipertensi, DM, Asma, Hepatitis,
IMS/HIV, TBC, Ginjal Kronis, Malaria, Epilepsi, Kejiwaan, Kelainan
Kongenital, dll.
g) Riwayat Imunisasi
TT I : Tahun 2019 sebelum menikah
h) Riwayat Kontrasepsi
Sebelum Hamil menggunakan tidak mengunakan Kontrasepsi
i) Riwayat Sosial Ekonomi
Usia menikah : 20 tahun
Status pernikahan : Sah 1 kali
Respon Ibu dan keluarga sangat senang mendengar kehamilan
dan kesiapan persalinan
Pengabilan Keputusan : Suami
Kebiasaan/ pola makan : Frekuensi makan 3x sehari dengan
porsi lauk pauk dan nasi, ibu mengaku tidak terlalu suka sayur dan
buah-buahan. Ibu sering meminum teh dan jarang minum susu.
Kondisi Rumah : Bersih dan lantai keramik
Kebiasaan merokok : Suami merokok didalam rumah
Beban Kerja : Membersihkan rumah, mencuci, dll
Seksualitas : 2 kali dalam seminggu
3. Data Objektif
a) Kesadaran : Composmentis
b) KU : Baik
c) Keadaan Emosional : Stabil
d) TB : 157cm
e) BB Sebelum Hamil : 52kg
f) BB Sesudah Hamil : 54kg
g) IMT : 21,6
h) TTV : TD : 100/60mmHg, RR : 22x, Nadi : 88xm,
Suhu: 36,8C
i) Head to Toe
Wajah : Simetris, Pucat, tak ada edema
Kepala dan Rambut : Hitam, agak sedikit rontok
Mata : Simetris, Konjungtiva Pucat, Sklera Putih
Hidung : Bersih, tidak ada polip dan sekret
Mulut :Bersih, bibir agak kering, tidak sariawan,
dan tidak ada karies
Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran serumen
dan gangguan pendengaran
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan tyroid
Payudara : Simetris, aerola kehitaman, tidak bengkak,
tidak kemerahan, ataupun tidak ada nyeri tekan
Abdomen :
Bekas luka operasi tidak ada
TFU : 3 jari diatas simfisis
Leopold I : Teraba Ballotemen
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
DJJ :-
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris dan tidak ada kelainan,
tidak ada nyeri tekan dan bengkak.
Anogenital : Tidak ada luka, tidak varises, tidak ada pembesaran
kelenjar bartolin maupun hemoroid.
CVAT : Tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri
j) Pemeriksaan Penunjang
HB : 9,9gr%
HbsAg : Non-reaktif
HIV dan Sifilis : Non-reaktif
Protein Urin : Negatif
4. ANALISIS
Ny.R Usia 20 tahun G1P0A0 Hamil 12 minggu
Janin Tunggal Hidup dengan Anemia Ringan
5. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan inform consent dan choice untuk persetujuan
pemeriksaan (Ibu menyetujui)
2. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa kondisi ibu
dan janin serta memberikan penyuluhan tanda bahaya mengenai
Anemia (Ibu mengerti kondisi dirinya dan janinnya)
3. Memberikan KIE kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan seperti perdarahan tiba-tiba pada jalan lahir, pusing
yang hebat, muntah-muntah sehingga tidak mau makan, dll (Ibu
mengerti)
4. Memberitahu ibu untuk menjaga pola makan dan sering
mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan, serta istirahat
yang cukup (Ibu mengerti)
5. Memberitahu ibu untuk mengurangi meminum teh dan
menggantinya dengan susu (Ibu berjanji)
6. Memberikan terapi oral tablet FE 1x60mg, Kalk 1x500mg, B12 1x1
(Ibu setuju mengkonsumsi vitamin tersebut)
7. Menginformasikan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4
minggu kemudian pada tanggal 27 Agustus 2021 atau datang jika
keluhan yang dirasa tidak nyaman (Ibu bersedia melakukan
kunjungan ulang)
8. Mendokumentasikan dengan metode SOAP (Pendokumentasian
telah dilakukan)
B. PATHWAY KASUS
1. Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan

Hari dan Tanggal : Minggu, 28-07-2021


Tempat Praktik : Pkm Pedurenan
Nama : Hj Masih S.st
Program Studi : Profesi Kebidanan
Pathway Kasus Kebidanan
Tanda / Gejala / keluhan secara teori : Nama : Ny. R
Tanda / Gejala / keluhan
1. Usia <20 tahun organ reproduksi
Usia : 20 thn yang dialami pasien
belum berkembang secara optimal
sehingga rentan beresiko terkena G1P0A0UK 12 minggu dengan 1. Usia ibu 20 tahun
anemia (Fatkhiyah, 2018) Anemia Ringan 2. Mudah lelah dan
2. Kandungan sel darah merah dalam kadang merasa
darah berkurang yang mengakibatkan Patofisiologi (Sesuai Tanda / lesu
darah sulit mengikat oksigen, ditandai Gejala / keluhan yang dialami 3. Ibu sering
dengan mudah lelah dan sesak. pasien) mengkonsumsi teh
(Noviana, 2019) 4. Wajah dan
1.Usia <20 tahun organ
3. Teh menghambat absopsi zat besi reproduksi belum berkembang Konjungtiva Pucat
dalam tubuh karena terdapat zat tanin secara optimal sehingga 5. Hb 9,9 gr % Ny.R
(Iriyanto, 2014) beresiko terkena anemia , Ny. R di Trimester II
4. Tanda gejala anemia pada ibu hamil berusia 20 tahun (Fatkhiyah,
antara lain wajah dan konjungtiva 2018)
Rasionalisasi dari asuhan
pucat, (Sandhi, 2021)
2.Mudah Lelah dan terkadang yang diberikan :
5. Definisi anemia pada bumil adalah
sesak akibat kandungan Hb
kadar Hb <10,5gr% pada trimester II dalam darah rendah sehingga 1. Pemberian
(Depkes, 2010) darah sulit mengikat oksigen. penyuluhan bahaya
(Noviana, 2019) Anemia pada Ibu
Asuhan yang diberikan : Hamil agar Ibu
3.Banyak mengkonsumsi teh menyadari masalah
1. Memberikan penyuluhan
dapat menyulitkan absopsi zat
mengenai bahaya Anemia yg dihadapi.
besi dalam tubuh (iriyanto,
2. Menganjurkan ibu sering 2. Menganjurkan ibu
2014)
mengkonsumsi buah-buahan sering mengkonsumsi
dan sayuran, serta istirahat 3.Wajah dan konjungtiva pucat buah dan sayur
cukup menandakan gejala anemia diharapkan
pada ibu hamil (Sandhi, 2021) menambah kadar Hb
3. Memberikan anjuran mengganti
minuman teh dengan susu dalam darah
4.Hasil Hb adl Ny.R 9,9gr%
4. Memberikan tablet FE 1x60mg, 3. Memberikan anjuran
termasuk definisi anemia pada
Kalk 1x500mg, B12 1x1 bumil trimester II karena < dari mengganti minuman
teh dengan susu
karena menyebabkan
Evaluasi asuhan yang diberikan : zat besi sulit diserap
tubuh
1. Ny.R paham akan penyuluhan mengenai bahaya 4. Memberikan tablet
Anemia FE, Kalk dan B12
2. Ny.R menyetujui untuk menambah buah dan sayur diharapakan vitamin
pada pola makannya tersebut membantu
3. Ny.Fberjanji untuk mengganti minuman teh dengan meningkatkan kadar
susu Hb.
4. Ny.R menyetujui untuk meminum vitamin yang telah
diberikan
BAB IV

PEMBAHASAN

A. ASUHAN KEBIDANAN NY.R


Dari data subjektif Ny.R berusia 20 thn G1P0A0 Usia Kehamilan
12 minggu, datang pada tanggal 28 juni -2021 dengan keluhan mudah
merasa lelah dan kadang merasa lesuh. Dari Identitas Ny.R yang berusia
<20 tahun dapat dinyatakan lebih beresiko karena organ reproduksi
belum berkembang secara optimal sehingga rentan beresiko terkena
anemia (Fatkhiyah, 2018). Kebutuhan zat besi pada trimester II juga
sangat berpengaruh pada ibu hamil, selama trimester I relatif sedikit yaitu
0,8 mg/hari, kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III, yaitu
6,3 mg/hari (Arisman, 2010).
Melihat diagnose Ny.R G1P0A0 bahwa Primigravida, hasil
penelitian Ridayanti (2012), menyebutkan bahwa ibu hamil dengan
anemia juga disebabkan oleh faktor primigravida. Ibu primigravida yang
mengalami anemia kehamilan sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida
yang mengalami anemia kehamilan sebesar 12,8%. Hal tersebut
disebabkan ibu primigravida belum mempunyai pengalaman untuk
menjaga kesehatan kehamilan dari kehamilan sebelumnyakarena baru
pertama kali hamil (Farsi, 2011)
Ny.R mengeluhkan mudah merasa Lelah dan kadang merasa
sesak, namun tidak memiliki riwayat asma.Dapat disimpulkan Ny. R
mengalami tanda-tanda ibu hamil yang mengalami anemia. Karena
menurut (Noviana, 2019), Kandungan sel darah merah dalam darah
berkurang yang mengakibatkan darah sulit mengikat oksigen, ditandai
dengan mudah lelah dan kadang sesak.
Lalu Ny.R mengaku sering mengkonsumsi teh dan jarang
mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran karena tidak suka. Apalagi
jarang meminum susu. Menurut (Riswanda, 2017), zat tanin dapat
menghambat penyerapan zat besi.Kopi maupun teh memiliki kandungan
tanin didalamnya.Sementara buah dan sayur memiliki zat besi juga dapat
ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan
kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.Selain itu,
diimbangi dengan pola makan sehat dengan mengonsumsi vitamin serta
suplemen penambah zat besi untuk hasil yang maksimal (Irianto, 2014).
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang baik berisiko
mengalami defisiensi zat besi. Sehingga tingkat pengetahuan yang
kurang tentang defisiensi zat besi akan berpengaruh dalam perilaku
kesehatan yang mengakibatkan pada kurangnya konsumsi makanan
yang mengandung zat besi lalu berakhir anemia (Wati, 2016).
Didapatkan juga data objektif Ny.R wajah pucat dan konjungtiva
pucat, Tanda gejala anemia pada ibu hamil antara lain wajah dan
konjungtiva pucat, (Sandhi, 2021)
Kemudian didapatkan hasil lab pemeriksaan hemoglobin Ny.R
dengan Usia Kehamilan 14 minggu masuk Trimester II sebesar 9,9gr % .
Maka dapat disimpulkan Ny.R mengalami Anemia Sedang menurut
klasifikasi (Depkes 2010), bahwa Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I
dan III atau <10,5 gr% pada trimester II.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan Asuhan Kebidanan yang diberikan Ny.R Usia Kehamilan 12
Minggu dengan Anemia Sedang di Pkm Pedurenan tahun 2021
disimpulkan bahwa :
1. Dilakukannya asuhan kebidanan sesuai dengan Usia Ny.R 20 tahun
yang beresiko lebih besar terkena Anemia.
2. Mendeteksi Anemia dari Paritas Ny.R Primigravida didapatkan
pernyataan bahwa Ny.R belum mengetahui tanda-tanda dirinya
mengalami Anemia dan belum berpengalaman menghadapi
kehamilannya.
3. Mendeteksi Anemia dari Pengetahuan Ny.R didapatkan bahwa ibu
tidak memiliki pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan
terlebih mengenai Anemia.
4. DIilakukan pemeriksaan Laboratorium Hb, didapatkan hasil Hb : 9,9
gr/dl menunjukan klasifikasi Anemia Sedang pada Usia Kehamilan 12
minggu Trimester II.

B. SARAN
1. Bagi Bidan Praktik Mandiri
DIharapkan lebih meningkatkan screening Anemia pada ibu hamil
usia muda melalui promosi dan konseling Kesehatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan untuk menambah daftar Pustaka dan referensi terbaru
dari Anemia dan factor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Semakin meningkatkan promosi Kesehatan dan pencegahan Anemia
melalui program lintas sectoral.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini dkk, 2018. Jurnal Dinkes Bulletin Volume 21 No.2 Interaksi Ibu Hamil
Dengan Tenaga Kesehatan Dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Ibu Hamil
Mengonsumsi Tablet Besi (Fe) Dan Anemia Di Puskesmas Kota Wilayah Selatan
Kota Kediri : Surabaya

Darmawanty, 2018.Jurnal Kebidanan Volume 7. Poltekes Kemenkes Bandung,


Karawang

Dinas Kesehatan Karawang. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Karawang tahun


2015. Karawang

Gibney, Michael J, et al (eds). 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Marana, dkk. 2018. Jurnal Keperawatan Silampari Volume 1 No.2, Bengkulu

Noviana, 2019.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1006/4/4.%20Chapter2.pdf(Diakses tanggal 29-
07-2021)

Rahayu, 2019. Jurnal Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Anemia Ibu Hamil Trimester I Di Puskesmas Cikampek Kabupaten Karawang,
Karawang

Sandhi dkk, 2021.Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 12 No 1. Jakarta

Yanti, 2017 .http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/711/4/BAB%20II.pdf(Diakses


tanggal 29-07-2021)

Anda mungkin juga menyukai