Anda di halaman 1dari 38

DK-03b

PERUBAHAN SIFAT THERMODINAMIKA


DAN PENGARUHNYA PADA LEPASAN
“Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Disajikan oleh:

Dr.Ir. Sumarno, M.Eng.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS


SURABAYA, 19 – 22 Juli 2011
• Penyimpanan
• Pencampuran
• Pemindahan

Memperhitungkan Masalah Safety


• Perubahan Tekanan/Temperature
• Efek panas
• Perubahan fase, dll

• Kebocoran
• Ledakan
• Ceceran
Skenario Kejadian Relief
 Suatu gambaran ttg kejadian relief/pelepasan
 Setiap relief mempunyai lebih dari satu kejadian
relief
 Contoh:
 Pengisian/tekanan berlebih
 kebakaran
 Reaksi penyelamatan
 Saluran buntu yg diikuti menggembungnya aliran
 Dikembangkan berdasar Process Hazard
Analysis (PHA)
MENJAGA PELEPASAN DARI
LINGKUNGAN
 Cairan proses kimia dapat terlalu berbahaya, apabila
dibiarkan keluar langsung ke udara.
 Dalam kasus ini, sistem pertukaran udara (vent system)
dapat mengambil alih fungsi dari unit proses pemisahan
kimia, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.9.
 Rangkaian sistem ini dibuat untuk menghandle sejumlah
liquid yang mungkin terbuang bersama dengan gas-gas
dan uap dari reaksi yang tidak terkontrol.
 Cairan ini dipisahkan dari material fase gas dalam tangki
penangkap besar atau pemisah tipe cyclonic. Uap dan
gas ditreatment dalam unit ini seperti scrubber.
Pelepasan scrubber dapat dilokasikan untuk
memastikan perbandingan dispersi plume dan untuk
mencegah misoperation dari scrubber.
MENGURANGI PELEPASAN GAS VIA TANKI QUENCH

 Kenaikan tekanan untuk mengurangi resiko/bahaya


terutama dalam pelepasan gas berbahaya harus sudah
diperhitungkan secara sederhana, cermat dan efektif agar
pengurangan pelepasan tersebut dapat tercapai.

 Dalam sistem darurat dapat dilepaskan sejumlah besar dari


uap dan cairan (flashing) pada rate aliran tinggi yang dapat
mengakibatkan sejumlah besar awan uap (vapor clouds).
Lalu terjadi pengenceran yaitu sampai pada titik dapat
terbakar atau sebarann racun. Terutama untuk untuk
pabrik-pabrik yang mempunyai bahan berbahaya. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk menghindari formasi dari
awan uap sebagai akibat dari relief emergency.
 Dalam sistem quench, pelepasan relief disemprot ke
kolam subcool dari cairan yang diinginkan termasuk
pengembunan (condensing) yang lain, absorpsi atau
netralisasi fase uap yang tergantung pada sifat uap
(lihat gb. 2-10). Desain dinding dalam sistem quench
terperangkap lebih dari 99% dari pelepasan relief.
Teknik ini khusus disediakan untuk pelepasan sebagai
akibat dari reaksi yang tiba-tiba hilang (runaway
reaction).
Beberapa Fase Penyimpanan Bahan

 Padat

 Liquid

 Uap/gas

 Uap dan liquid dalam


kesetimbangan

 Padat dan uap dalam


kesetimbangan
 High/low Pressure
 High/low Temperature
 Inhalation
 Extreme Cold
 Flammability
 Oxidizer
Bagaimana agar kita dapat
bekerja dengan aman????

Penyimpanan
Kondisi
Vessel, Bejana

Sifat lepasan dari zat !!!


Model Suplai Gas
 Cylinders

 Tube Trailer

 Liquid Trailer

 Customer Station

 Onsite Plant
 High Pressure
 Inhalation
 Extreme Cold
 Flammability
 Oxidizer
Bagaimana agar kita dapat
bekerja dengan aman????

Vessel, Bejana

Thermodinamika !!!

Q
u2 u2

Control volume

P u1
V,U,H 
Ws

pengukuran fluida
Rancang ukuran alat
-pipa
-bejana
Keadaan fase
V1 V2

Comp liquid/uap. V1 Comp liquid/uap. V2


(level liquid tinggi) (level liquid rendah)

Bergerak dari J ke Q Bergerak dari K ke N

Liquid penuhi tangki Uap penuhi tangki


J,K ke Q lalu ke V2l J,K ke N lalu ke V2v
Pengisian pada level tertentu

Pemanasan lewati rute C

Level tak banyak berubah

Ketika dekat C tak dapat


dibedakan lagi antara
liquid dan uap

G
J,K menuju C, dan menjadi Vc

T<<Tc T<Tc TTc


Jumlah mol bahan : n
Uap
n  nuap  nliquid atau n  nv  nl
Liquid v  vuap  vliquid dan vv  Vv nv ; vl  Vu n

v  Vv nv  Vl nl dan nV  Vv nv  Vl nl
V  Vu xv  Vl (1  xv )
M  M u xv  M l (1  xv )
n  mol zat
v  volume total, cm 3
V  volume molar, cm 3 / mol
M  besaran thermodinami ka
Uap Di dalam tangki terdapat satu zat dalam dua fase yang setimbang
Maka, tekanan uap di atas liquid disebut tekanan uap murni
Liquid
Besar tekanan uap murni pada berbagai temperatur

B
ln P  A 
sat
Konstanta lihat tabel halaman berikut
T C
A  B 1.5  C 3  D 6
ln Pr 
sat

1  Contoh konstanta lihat tabel di bawah:

  1  Tr dan Tr  T / Tc
Konstanta Wagner untuk beberapa gas
TEKANAN UAP
VAPOR PRESSURE

www.mhhe.com/physsci/chemistry/essentialchemistry/.../vaporv3.swf
TEKANAN UAP
VAPOR PRESSURE
Batasan Tekanan

 MAWP (maximum allowable


working pressure)

 Design pressure
 Operating pressure
 Set pressure
 Overpressure
 Accumulation
 Blowdown
Panas akibat proses pencampuran
H  H   xi H i
 Panas Pencampuran: i

 Untuk sistim biner: H  x1H1  x2 H 2  H

 Ketika campuran terbentuk, terjadi perubahan energi


karena interaksi antara bidang gaya dari molekul yang
serupa maupun lainnya.
 Panas pelarutan
 Berbasis 1 mol of solute dilarutkan in liquids:

~ H
H 
x1
Enthalpy/concentration diagrams (Hx) diagram
H2SO4/ H2O

Fig 12.17
140 lbm 15 % larutan H2SO4 dalam air pada 160 °F dicampur
dengan 230 lbm 80% H2SO4 pada 100°F . Selama proses panas
seebsar 20.000 Btu diambil dari sistem. Berapa T akhir?

1 2
15 % H2SO4 80% H2SO4
160°F 100°F Solution :
m1 = 140⋅lbm ; x1 = 0.15
m2 = 230⋅lbm ; x2 = 0.8
 H1 = 65 BTU/lb (Fig. 12.17 at 160
F)
 H2 =-102 BTU/lb (Fig. 12.17 at 100
F)
m3 = m1 + m2
x3 = (m1⋅x1 + m2⋅x2)/m3 = 55.4%
 Q = −20000⋅BTU
3  H3 =Q + (m1⋅H1 + m2⋅H2)/m3
sol 40% NaOH = −92.9 BTU/lbm
(Fig. 12.17T= 118 degF )
Enthalpy/concentration diagrams (Hx) diagram
NaOH/ H2O
Padatan NaOH pada suhu 70°F dicampurkan dengan H2O pada suhu 70°F untuk menghasilkan
larutan yang mengandung NaOH 45% pada suhu 70°F. Berapa panas yang harus ditransfer (per
pound mass) pada larutan yang terbentuk?

Energy balance: H  Q NaOH (s) H2O


70°F
45% NaOH: Basis 1 (lbm):
0.45(lbm) padatan NaOH yamg terlarut di dalam 0.55 (lbm) H2O.

Fig 12.19, x1 = 0: H H 2O  38 Btu / lbm


Fig 12.19, x1 = 45%: H 45% NaOH  93 Btu / lbm
H NaOH  478.7 Btu / lbm

H  Q  (1)(93)  (0.55)(38)  (0.45)(478.7)  143 ( Btu )


sol 45% NaOH
70°F
Larutan NaOH 10% pada suhu 70°F dicampurkan dengan larutan NaOH 70% pada suhu 200°F
untuk memproduksi larutan yang mengandung NaOH 40%. Berapa suhu akhir jika proses
dilakukan secara adiabatis.
10 NaOH 70% NaoH
70°F 200°F
Solution :
Hubungkan titik NaoH 10 % 70°F
dengan 70% naoH 200°F, pada
konsentrasi NaoH 40 % diperoleh
suhu akhir 220°F, dan enthalpy 195
Btu/lbm

sol 40% NaOH


Throttling Process
Ketika aliran fluida melewati suatu batasan seperti sebuah orifice,
sebuah valve tertutup secara terpisah , atau sebuah porous plug, tanpa
beberapa perubahan nilai dalam kinetik atau potensial energi, hasil
yang utama pada proses adalah preassure drop pada fluida.

Untuk gas ideal pada kondisi suhu dan tekanan moderat,


penurunan tekanan pada nilai entalpi konstan dalam penurunan suhu
Throttling Process
Throttling pada wet steam untuk tekanan yang rendah dapat
menyebabkan cairan menguap dan uap menjadi superheated.
Dengan begitu wet steam pada 1000 kPa (tsat = 179,88o C )

Jika pada liquid jenuh pada throttled untuk tekanan rendah,


beberapa liquid akan menguap atau flashes, menghasilkan campuran
liquid jenuh dan uap jenuh pada tekanan rendah. Dengan begitu
liquid jenuh air padam 1000 kPa (tsat = 179,88o C ) adalah flashed
untuk 101.325 kPa (tsat=100oC )

wet steam

Liquid jenuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai