I
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
1. Herodotus : Sejarah tidak berkembang kearah depan dengan tujuan pasti melainkan
bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan
manusia.
2. Ibnu Khaldun : Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban
dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu. Lebih
jauh ia mambagi pengertian sejarah dari dua sisi : sisi luar dan sisi dalam. Dari sisi luar
dijelaskan bahwa sejarah merupakan perputaran waktu, rangkaian peristiwa dan
pergantian kekuasaan. Sedangkan dari sisi dalam, sejarah adalah sesuatu penalaran kritis
dan usaha yang cermat untuk mencari kebenaran, suatu penjelasan yang cerdas tentang
sebab akibat, tentang asal-usul segala sesuatu, dan suatu pengetahuan yang mendalam
tentang mengapa serta bagaimana peristiwa itu terjadi.
3. R. Moh. Ali : menerangkan bahwa sejarah adalah keseluruhan perubahan dan kejadian
yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan yang
benar-benar terjadi pada masa lampau.
4. Robert V. Daniels mendefinisikan sejarah sebagai kenangan dari tumpuan masa silam.
Sejarah yang dimaksud adalah sejarah manusia. Manusia merupakan pelaku sejarah.
Kemampuan yang dimiliki manusia adalah kemampuan untuk menangkap kejadian-
kejadian yang ada disekelilingnya. Hasil dari tangkapan tersebut akan menjadi ingatan
atau memori dalam dirinya. Dan memori ini akan menjadi sumber sejarah.
5. Robin Winks menyatakan sejarah adalah studi tentang manusia dalam kehidupan
masyarakat manusia, perubahan masyarakat yang terus menerus merekam ide-ide yang
membatasi aksi-aksi masyarakat, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah
membantu atau merintangi perkembangannya.
2. Sejarah Keluarga
Secara sederhana keluarga merupakan suatu ikatan terkecil dalam masyarakat. Dalam
keluarga terdapat sekumpulan individu yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam menulis
sejarah keluarga, kita tidak hanya melihat keluarga sebagai unit tempat tinggal sekelompok
manusia, tetapi kita bisa melihat keluarga dalam konteks sosiologis dan antropologis. Dalam
konteks sosiologis, keluarga adalah sebuah struktur yang dapat berubah, dapat dilihat sebagai
unit sosial, politik, ekonomi dan budaya, system nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga
tersebut. Sebagai suatu struktur maka keluarga dapat membangun suatu perubahan dalam ruang
lingkup yang lebih luas. Sejarah asal-usul suatu daerah biasanya dapat dikaitkan dengan lahirnya
sebuah keluarga yang menjadi cikal bakal penguasa didaerah tersebut. Tampilnya keluarga
sebagai penguasa awal suatu daerah dapat menjadikan sebuah keluarga memiliki peran sebagai
unit politik. Perkembangan sejarah keluarga bisa berkaitan dengan sejarah perkembangan politik
dari suatu daerah. Perkembangan sejarah keluarga bisa kita lihat dengan pendekaratan
antropologi, misalnya dengan system kekerabatan yang dianut oleh keluarga tersebut.
Secara garis besar system kekerabatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu matrilineal dan
patrilineal. Matrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan ibu. Sedangkan
patrilineal adalah kekerabatan yang didasarkan pada garis keturunan ayah.
3. Sejarah Politik
4. Sejarah Militer
Sejarah militer didefinisikan sebagai sejarah angkatan bersenjata dan perilaku perang.
Yang dapat dibahas dalam sejarah militer misalnya strategi yang digunakan, kekuatan pasukan
yang berperang, senjata yang dimiliki, dan lain-lain. Dalam penulisan sejarah militer yang sudah
berkembang, penulisan sejarah perang tidak hanya ditonjolkan aspek-aspek operasional militer
saja, melainkan juga dengan melihat aspek-aspek lainnya, misalnya aspek ekonomi, sosial dan
ideologi. Karena kekuatan perang ternyata bukan hanya terletak pada kekuatan teknologi
persenjataan yang dimilikinya, tetapi juga factor-faktor lain yang mendukungnya. Contohnya,
bagaimana mungkin bangsa Indonesia dapat memenangkan perang melawan Belanda dan sekutu
jika hanya mengandalkan senjata bambu runcing.
5. Sejarah Sosial
6. Sejarah Intelektual
Berfikir merupakan salah satu legiatan manusia sejak manusia itu ada. Hasil-hasil
pemikiran manusia pada masa lampau merupakan kajian dari sejarah intelektual. Pemikiran-
pemikiran yang lahir dari kegiatan manusia dimasa lalu memiliki berbagai tema, antara lain
filsafat, politik, ekonomi, agama, dan sebagainya.
Pemikiran filsafat Yunani yang berkembang berabad-abad yang lalu, telah dikembangkan oleh
para filosuf Islam pada abad ke-7 dan 8, sehingga pada masa itu dunia Islam mengalami
kejayaan diberbagai bidang. Kemajuan ilmu pengetahuan Islam ini dapat ditulis menjadi sebuah
sejarah intelektual. Untuk mengkaji sejarah intelektual Islam, maka harus melacaknya
kebelakang pada perkembangan filsafat Yunani.
Sejarah intelektual di Indonesia dapat kita lakukan dengan mengkaji beberapa pemikiran para
tokoh nasional. Bagaimana kita mengkaji pemikiran-pemikiran itu, kita dapat mulai mempelajari
dari latar belakang pendidikannya. Pada umumnya, para tokoh nasional Indonesia berlatar
belakang pendidikan Belanda. Walaupun demikian, dalam prakteknya mereka mencoba
menyesuaikan dengan kondisi objektif masyarakat di Indonesia.
a. Zaman prasejarah sudah ada tulisan, zaman sejarah belum ada tulisan
b. Zaman prasejarah belum ada tulisan, zaman sejarah suah ada tulisan
c. Zaman prasejarah belum ada manusia, zaman sejarah sudah ada manusia
d. Zaman prasejarah sudah ada manusia, zaman sejarah belum ada manusia
5. Cara penentuan perubahan zaman prasejarah menjadi zaman sejarah bisa dilihat dari…
a. Kebudayaan c. waktu
b. Kehidupan sehari-hari d. penemuan-penemuan
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat!
BAB II
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENELITIAN SEJARAH
C. Langkah-Langkah Penelitian
Seseorang yang akan melakukan penelitian sejarah harus memahami metode sejarah.
Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dari peninggalan
masa lampau. Metode tersebut terdiri dari serangkaian langkah atau prosedur yang harus
ditempuh oleh si peneliti dalam melakukan penelitiannya agar dapat berlangsung secara objektif.
Dengan demikian metode sejarah dipandang sebagai alat atau sarana bagi peneliti untuk
melaksanakan penelitian dan penulisan sejarah. Langkah-langkah yang dimaksud adalah :
1. Pemilihan Topik.
Sebelum melakukan peneliian sejarah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menetapkan topik yang akan diteliti. Topik yang diteliti haruslah merupakan topik yang layak
untuk dijadikan bahan penelitian dan bukan merupakan pengulangan atau duplikasi dari
penelitian sebelumnya. Kelayakan topik penelitian dapat dilihat dari ketersediaan sumber yang
dapat dijadikan bahan untuk penelitian. Jangan sampai kita menetapkan topik yang menarik
tetapi sumbernya ternyata tidak ada. Berbeda dengan penelitian ilmu pengetahuan lainnya,
penelitian sejarah sangat tergantung kepada ketersedian sumber. Jadi topik yang diteliti harus
merupakan hal yang baru dan diharapkan dapat memberikan informasi yang baru atau ditemukan
teori baru.
Pemilihan topik harus memperhatikan hal-hal berikut :
Menarik untuk diteliti
Asli, bukan merupakan pengulangan
1. Periodisasi.
Untuk memudahkan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dalam rentang waktu
dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi adalah semacam rangkain serial menurut urutan
zaman.Periodisasi dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui ciri khas atau karakteristik
kehidupan manusia sehingga mudah dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui :
1. perkembangan kehidupan manusia
2. kesinambungan antara periode yang satu dengan periode berikutnya.
3. terjadinya fenomena yang berulang
4. perubahan dari periode yang awal sampai pada periode berikutnya
Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang
sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru
hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pengulangan yang dimakud disini adalah
adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang. Sebab peristiwa itu terjadi
hanya satu kali. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan
perkembangan. Akan tetapi asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam
waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan itu terjadi karena pengaruh dari luar.Penyusunan
periodisasi bergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun
berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap
penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, bergantung pada pendiriannya. Periodisasi
perkembangan politik akan menyangkut periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti.
Misalnya, kerajaan–kerajaan kuno di Indonesia mulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai
kerajaan Islam. Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi misalnya melihat perkembangan
kehidupan manusia mulai dari masa berburu mengumpulkan makanan, menanam, berkebun atau
bersawah, sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya.
Budaya Bacson Food Gathering tahap Papua Melanesoide
Hoabin lanjut suku Irian
Kapak
Hidup semi nomaden suku Sakai (Siak)
Sumatera/kapak (sebagian sudah suku Atca
genggam (Pebble menetap dan sebagian
Culture) lagi masih suku Aborigin
UJI KOMPETENSI
Silanglah salah satu jawaban yang paling benar!
1.
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban singkat dan tepat!
BAB III
MASYARAKAT PRASEJARAH INDONESIA
Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup pada zaman prasejarah. Keberdaan
manusia purba di muka bumi ini dapat diketahui dari bekas atau sisa makhluk hidup (tumbuhan,
Binatang, dan manusia) yang telah membatu, yang disebut fosil. Fosil-fosil ditemukan dalam
lapisan tanah yang berbeda dapat dijadikan sebgai cirri khusus dari satu lapisan tanah.
Ilmu Bantu sejarah yang mempelajari fosil dinamakan Paleontologi, yaitu ilmu yang
meneliti dan mengkaji fosil tumbuhan, hewan, dan manusia di bumi (Paleo=tua atau purba,
Onto= Kehidupan, Logos= Ilmu). Yang diutamakann dalam ilmu Paleontologi adalah sejarah
kehidupan bumi yang menunjukan tahap perkembangan dan punahnya makhluk hidup di bumi.
Manusia Purba Baru Mengenal Api Sarkofagus( Peti Mati Dari Batu)
Kapak Beliung Persegi Kapak Batu Genggam
BAB IV
KEDATANGAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA
Rumpun bahasa
Austronesia
A. Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Pernahkah kalian terpikir darimana asalnya nenek moyang bangsa kita ini? Tentunya,
dalam setiap diri bangsa Indonesia pernah menanyakan hal tersebut. Namun perlu diketahui
nenek moyang bangsa ini bukanlah manusia purba. Oleh karena itu pada bahasan kali ini akan
dibahas asal nenek moyang bangsa Indonesia
6. Rumpun Bahasa Melayu Austronesia
Rumpun bahasa ini merupakan bahasa yang paling meluas di dunia karena banyak digunakan.
Rumpun bahasa Austronesia sampai saat ini masih digunakan meliputi wilayah Taiwan, sebagian
Vietnam, Malaysia, Filipina dan tentunya Indonesia. Sejarah bahasa Asutronesia sendiri dimulai
di Taiwan. Para ahli berpendapat bahwa bahsa melayu austronesia dipakai Taiwan sejak 5000
tahun yang lalu. Penduduk Taiwan inilah yang diasumsikan melakukan migrasi ke wilayah
Indonesia dan memperkenalkan bahasa tersebut pada penduduk setempat bahkan mengajarkan
juga cara bercocok tanam.
7. Persebaran bercocok tanam
Nenek moyang bangsa Indonesia ternyata berasal dari luar Indonesia, yaitu berasal dari Yunan.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukandi
wilayah itu dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan,
tampak bahwa sekitar 3000 SM masyarakat di wilayah itu telah mengenal bercocok tanam.
Kehidupan masyarakat tidak hanya bercocok tanam, tetapi juga beternak. Masyarakat
tersebutkemudian melakukan migrasi dan menyebar kesebelah selatan Cina, Vietnam,
Semenanjung Malaya, lalu ke Indonesia.
Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Nenek moyang Indonesia, berabad-abad telah menetap di daerah daratan Indo-Cina yang
sekarang bernama Vietnam. Komunitas merekka kita sebut sebgai komunitas Austronesia karena
masyarakat di komunitas ini menggunakan bahasa Austronesia sebgai bahasa komunikasi antar
mereka.
Komunitas Austronesia yang paling awal ini, melakukan migrasi bergerak menuju ke
selatan melalui Filipina, yang akhirnya memasuki wilayah Indonesia dan Oceania. Populasi
Austronesia ini mengawali hidup mereka yang baru di wilayah Indonesia dnegan bertani dan
mencari hasil laut, memelihara ternak, membuat rumah serta tembikar.
Migrasi yang mereka lakukan pun tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah laan yang
semakin kecil, tetapi juga dikarenakan kondisi musim dan lingkungan yang berpengaruh pada
ketersediaan sumber daya bagi kehidupan mereka. Tekanan-tekanan inilah yang menyebabkan
mereka berimigrasi mencari wilayah baru sebagai sumber penghidupan mereka, salah satunya
wilayah Indonesia.
Kedatangan Proto Melayu
Berdasarkan pendapat yang mengatakan bahwa orang Melayu ini berasal dari Asia. Mereka ini
kemudian dinamai Proto Melayu atau Melayu Tua. Contoh Proto Melayu telah pandai membuat
alat bercocok tanam, membuat barang pecah belahdan alat perhiasan. Kedatangan mereka
mendesak penduduk dari ras Austrmelansoid ke pedalaman bahkan ke Indonesia bagian Timur.
Kedatangan Deutro Melayu
Sekitar 500 SM, dating dari teluk Tonkin kepulauan Indonesia. Merek biaa disebut deutro
Melayu atau Melayu Muda. Kedatangan mereka tentu saja mendesak penduduk Proto Melayu
yang telah lebih dahulu menetap. Masyarakat membawa kebudayaan perunggu yang terkenal
kebudayaan berupa :
Nekara Dongson. Kapak Upacara