Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
UNIVERSITAS MATARAM
Th. 2021
Hukum adalah suatu peraturan yang mengatur tata kehidupan manusia baik
tertulis maupun tidak tertulis yang di dalamnya berisikan sanksi. Sumber hukum
terbagi dua yaitu materi dan formil. Hukum materil terdiri dari sosiologi hukum,
filsafat hukum dan sejarah hukum. Sedangkan hukum materil terdiri dari jurisprudensi,
doktrin, uu, tractat dan kebiasaan. Sumber hukum formal adalah sumber hukum dari
mana secara langsung dapat dibentuk hukum yang akan mengikat masyarakatnya.
Dinamai dengan sumber hukum formal karena semata-mata mengingat cara untuk
mana timbul hukum positif, dan bentuk dalam mana timbul hukum positif, dengan
tidak lagi mempersoalkan asal-usul dari isi aturan-aturan hukum tersebut.
Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan hukum
menjadi aturan-aturan hukum, membentuk hukum sebagai kekuasaan yang mengikat.
Jadi sumber hukum formal ini merupakan sebab dari berlakunya aturan-aturan hukum.
Hukum di indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum eropa, hukum
agama dan hukum adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun
pidana, berbasis pada hukum eropa kontinental, khususnya dari belanda karena aspek
sejarah masa lalu indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan hindia
belanda (nederlandsch-indie). Hukum agama, karena sebagian besar masyarakat
indonesia menganut islam, maka dominasi hukum atau syari’at islam lebih banyak
terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di indonesia
juga berlaku sistem hukum adat yang diserap dalam perundang-undangan atau
yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat
dan budaya-budaya yang ada di wilayah nusantara.
Hukum positif adalah kumpulan asas dan kaidah hukum tertulis yang pada saat
ini sedang berlaku dan mengikat secara umum atau khusus dan ditegakkan oleh atau
melalui pemerintah atau pengadilan dalam negara indonesia. Buku ini membahas
berbagai pengertian umum dan seluk beluk sekitar hukum positif indonesia. Selain itu,
buku ini memaparkan pengertian hukum positif, jenis atau macam hukum positif,
keadaan hukum positif, asas-asas penerapan hukum positif dan metode penerapan
hukum positif. Tiap-tiap bangsa memiliki hukumnya sendiri, seperti terhadap bahasa
dikenal tata bahasa, demikian juga terhadap hukum dikenal juga tata hukum. Tiap-tiap
bangsa mempunyai tata hukumnya sendiri
Hukum merupakan positivasi nilai moral yang berkaitan dengan kebenaran,
keadilan, kesamaan derajat, kebebasan, tanggung jawab, dan hati nurani manusia.
Hukum sebagai positivasi nilai moral adalah legitimasi karena adil bagi semua orang.
Salah satu kesimpulan dari studi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga dunia, seperti
booz-allen & hamilton, mckinsey dan bank dunia terhadap kinerja perekonomian
indonesia adalah rendahnya praktik good corporate governance (gcg). Secara umum,
gcg sendiri berarti suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan
mengelola bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utama mempertinggi
nilai saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders lain. Dari pengertian tersebut, selanjutnya dapat dijelaskan bahwa gcg
tidak lain adalah permasalahan mengenai proses pengelolaan perusahaan, yang secara
konseptual mencakup diaplikasikannya prinsip-prinsip transparancy, accountability,
fairness dan responsibility.
Pada saat baru lahir ditahun 1945, negara ‘bayi’ bernama indonesia
mengunifikasi serta mengkodifikasi hukum positif buatan belanda yang diberlakukan
bagi masyarakat di hindia belanda yang terdiri dari berbagai etnik saat itu – bangsa
eropa, bangsa cina, dan bangsa timur jauh bukan cina yaitu bangsa arab dan india serta
masyarakat pribumi/inlander bangsa nusantara. Dasar dari peraturan belanda tersebut
sebenarnya adalah hukum buatan voc (verenige oost indische companie), yang
merupakan multinational company pertama di nusantara. Perusahaan dagang
multinasional milik kolonial belanda yang dibentuk oleh 14 warga belanda bagi
manajemen penjajahan dinegara jajahan di asia tenggara ditengah kemelut ekonomi
dalam negeri kerajaan belanda yang terjerat hutang yang besar pasca perang dengan
negara-negara tetangganya dan menuju kebangkrutan. Hukum khusus yang mereka
buat tersebut sesungguhnya memang khusus untuk diberlakukan bagi para
inlander/masyarakat jajahan belanda di hindia belanda. Artinya kita sekarang
sebasedang terjajah oleh bangsanya sendiri. Sehingga tidak mengherankan sikap
krusial pilihan hukum para penegak hukum indonesia sampai hari ini masih
memprihatinkan. Hukum harus ditegakkan dan keadilan harus dijujurkan – vivat
justitia vereat mudus (walaupun langit akan runtuh hukum harus tetap ditegakkan).
Salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki pada
subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum. Hukum perdata disebut pula
hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari hukum publik. Jika hukum publik
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan negara serta kepentingan umum (misalnya
politik dan pemilu (hukum tata negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum
administrasi atau tata usaha negara), kejahatan (hukum pidana), maka hukum perdata
mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya
kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta benda,
kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya.
Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara
individu-individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil law)
dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum privat atau
hukum perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (common law) tidak dikenal pembagian
semacam ini.
Yang dimaksud dengan Hukum perdata Indonesia adalah hukum perdata yang
berlaku bagi seluruh Wilayah di Indonesia. Hukum perdata yang berlaku di Indonesia
adalah hukum perdata barat Belanda yang pada awalnya berinduk pada Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata yang aslinya berbahasa Belanda atau dikenal dengan
Burgerlijk Wetboek dan biasa disingkat dengan B.W. Sebagian materi B.W. sudah
dicabut berlakunya dan sudah diganti dengan UndangUndang RI misalnya mengenai
UU Perkawinan, UU Hak Tanggungan, UU Kepailitan.
Definisi Hukum Perdata menurut para ahli :
1. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan Hukum yang mengatur kepentingan warga
negara perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya.
2. Prof. Soediman Kartohadiprodjo, S.H. Hukum yang mengatur kepentingan
perseorangan yang satu dengan perseorangan yang lainnya.
3. Sudikno Mertokusumo Hukum antar perseorangan yang mengatur hak dan
kewajiban perseorangan yang satu terhadap yag lain didalam lapangan
berkeluarga dan dalam pergaulan masyarakat
Secara umum hukum perdata adalah Suatu peraturan hukum yang mengatur
orang / badan hukum yang satu dengan orang/ badan hukum yang lain didalam
masyarakat yang menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan.
Azas-Azas dalam hukum Perdata yaitu :
a. Azas Individualitas
Yang dimaksud dengan ayat ini adalah hak dapat menikmati dengan
sepenuhnya dan menguasai sebebas-bebasnya (hak eigendom) dan dapat
melakukan perbuatan hukum, selain itu juga dapat memiliki hasil, memakai,
merusak, memelihara, dsb. Batasan terhadap azas individualitas :
1. Hukum Tata Usaha Negara ( campur tangan pemerintah terhadap hak
milik )
2. Pembatasan dengan ketentuan hukum bertetangga
3. Tidak menyalahgunakan hak dan mengganggu kepentingan orang lain
b. Azas Kebebasan Berkontrak
Yaitu Setiap orang berhak mengadakan perjanjian apapun juga, baik
yang telah diatur dalam UU maupun yang belum ( pasal 1338
KUHPerdata ) asal perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan UU,
ketertiban umum dan kesusilaan.
c. Azas Monogami
yaitu Seorang laki-laki dalam waktu yang sama hanya diperbolehkan
memunyai satu orang istri. Namun dalam pasal 3 ayat (2) UU No.1 Tahun
1974 tentang UndangUndang Pokok Perkawinan (UUPP) membuka
peluang untuk berpoligami dengan memenuhi syarat-syarat pada pasal 3
ayat (2), pasal 4 dan pasal 5 pada UUPP
Ada beberapa sistem hukum yang berlaku di dunia dan perbedaan sistem hukum
tersebut juga mempengaruhi bidang hukum perdata, antara lain sistem hukum anglo-
saxon (yaitu sistem hukum yang berlaku di kerajaan inggris raya dan negara-negara
persemakmuran atau negara-negara yang terpengaruh oleh inggris, misalnya amerika
serikat), sistem hukum eropa kontinental, sistem hukum komunis, sistem hukum islam
dan sistem-sistem hukum lainnya. Hukum perdata di indonesia didasarkan pada
hukum perdata di belanda, khususnya hukum perdata belanda pada masa penjajahan.
Bahkan kitab undang-undang hukum perdata (dikenal kuhper.) Yang berlaku di
indonesia tidak lain adalah terjemahan yang kurang tepat dari burgerlijk wetboek (atau
dikenal dengan bw)yang berlaku di kerajaan belanda dan diberlakukan di indonesia
(dan wilayah jajahan belanda) berdasarkan azas konkordansi. Untuk indonesia yang
saat itu masih bernama hindia belanda, bw diberlakukan mulai 1859. Hukum perdata
belanda sendiri disadur dari hukum perdata yang berlaku di perancis dengan beberapa
penyesuaian. Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat kuhper) terdiri dari
empat bagian, yaitu
Buku I tentang orang; mengatur tentang hukum perseorangan dan hukum
keluarga, yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban yang dimiliki
oleh subyek hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya hak keperdataan
seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga, perceraian dan hilangnya hak
keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan, sebagian ketentuan-ketentuannya telah
dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya uu nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan.
Buku II tentang kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang
mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan
benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan
benda meliputi (i) benda berwujud yang tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan dan
kapal dengan berat tertentu); (ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud
lainnya selain yang dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan (iii) benda
tidak berwujud (misalnya hak tagih atau piutang). Khusus untuk bagian tanah,
sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di
undangkannya uu nomor 5 tahun 1960 tentang agraria. Begitu pula bagian mengenai
penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya
uu tentang hak tanggungan.
Buku III tentang perikatan; mengatur tentang hukum perikatan (atau kadang
disebut juga perjanjian (walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai makna yang
berbeda), yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek
hukum di bidang perikatan, antara lain tentang jenis-jenis perikatan (yang terdiri dari
perikatan yang timbul dari (ditetapkan) undang-undang dan perikatan yang timbul dari
adanya perjanjian), syarat-syarat dan tata cara pembuatan suatu perjanjian. Khusus
untuk bidang perdagangan, kitab undang-undang hukum dagang (kuhd) juga dipakai
sebagai acuan. Isi kuhd berkaitan erat dengan kuhper, khususnya buku iii. Bisa
dikatakan kuhd adalah bagian khusus dari kuhper.
Buku IV tentang daluarsa dan pembuktian; mengatur hak dan kewajiban
subyek hukum (khususnya batas atau tenggat waktu) dalam mempergunakan hak-
haknya dalam hukum perdata dan hal-hal yang berkaitan dengan pembuktian. Di
indonesia saat ini berbagai kalangan, terutama para pemerhati dan pelaku-pelaku
bisnis telah merasakan pentingnya melaksanakan prinsip-prinsip gcg dalam kegiatan
bisnis sehari-hari. Oleh karena itu sebagai sumbang saran atas kegairahan tersebut,
essay ini berkehendak untuk membuka wawasan secara kritis mengenai eksistensi
hukum positif indonesia, khususnya bidang hukum perusahaan, yang mendukung
aplikasi prinsip-prinsip gcg, disertai fakta-fakta pengelolaan bisnis yang terjadi sampai
saat, dan perbandingannya dengan praktik-praktik dan pengalaman sistem hukum lain.
Sumber hukum perdata yaitu :
Algemene Bepalingen van Wetgevingketentuan-ketentuan umum pemerintah
Hindia Belanda yang diterapkan di Indonesia (terdiri atas 36 pasal)
KUH Perdataketentuan hukum produk Hindia Belanda yang diterapkan dan
diberlakukan di Indonesia.
KUHD atau Wetboek van Kopenhandel
KUHD memiliki 754 pasal, meliputi tentang dagang dan hak-hak kewajiban
dalam pelayaran.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Hukum Agraria
UU ini diatur tentang hukum pertanahan yang berdasarkan pada hukum adat.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Hukum Perkawinan
UU ini membuat ketentuan yang tercantum dalam Buku I KUH Perdata,
khususnya mengenai perkawinan.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah dan
Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah
UU ini mencabut peraturan berlakunya hipotek dalam Buku II KUH Perdata.
tujuan dari pencabutan ketentuan tersebut adalah karena sudah tidak sesuai
dengan kegiatan perkreditan.
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang memiliki
wujud atau tidak dan benda tidak bergerak seperti bangunan yang tidak bisa
dibebani hak tanggungan.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004
Undang-Undang yang mengatur tentang Lembaga Jaminan Simpanan, adalah
lembaga penjamin simpanan nasabah bank.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 yang berisi tentang Kompilasi Hukum
Islam atau KHIKompilasi Hukum Islam adalah hukum yang mengatur tentang
perkawinan, hukum waris, perwakafan yang hanya berlaku bagi orang-orang
beragama islam.