Kuliah Pra UTS
Kuliah Pra UTS
Hukum Newton II
1
=
=
= =
Kendala:
Mengurangi derajat kebebasan
Koordinat Umum (generalized
coordinates)
, ,….
tidak harus berdimensi jarak
jumlah derajat kebebasan
Asas Usaha Semu
⋅ =0
Asas d’Alembert
( )
− ̇ ⋅ =0
adalah applied.
Persamaan-persamaan Lagrange
− =0
̇
= − (fungsi Langrange)
= ( , .. , ̇ , ̇ ,.. ̇ , )
ada buah persamaan Lagrange
Hasil penyelesaian persamaan-
persamaan Lagrange adalah
persamaan-persamaan gerak
Prosedur untuk menyusun
persamaan Lagrange:
[1]Tentukan , ,…
[2]Rumuskan ( ̇ , ̇ , . . ̇ )
[3]Rumuskan ( , ,… )
[4]Rumuskan fungsi Langrange
Contoh
[1]Tulis persamaan Lagrange dari
suatu massa yang dilempar ke
atas dengan sudut elevasi
tertentu!
[2]Tulis persamaan Langrange
dari suatu partikel bermuatan
yang bergerak searah sb- dan
dipengaruhi olh medan listrik
yang dapat dirumuskan sbg:
= ̂ ( di = 0 adlh
nol)!
Kendala
Sistem buah partikel
( , ,.., , )=0
di mana
= ̂+ ̂+
merupakan jumlah kendala
Persamaan untuk memasukkan
koordinat umum: persamaan
transformasi
= ( , ,… )
………………
= ( , ,… )
Persamaan Langrange:
Diturunkan dari asas d’Alembert
− =0
̇
berasal dari bentuk:
− =
̇
: gaya umum
= ⋅ = ⋅
− ≠0
̇
Syarat = ( , , … )boleh
dilanggar asal dpt diturunkan
dr. fungsi: ( , . . , ̇ , . . ̇ )
=− +
̇
Masalah: apakah dalam hal ini
− =0
̇
masih dapat diturunkan dari
− =
̇
Jawaban: bisa apabila
= −
Contoh:
partikel bermuatan yg. berada
dalam medan elektromagnet
Salah satu pers. Maxwell (cgs)
1
∇× + =0
Gaya Lorentz:
1
= + ( × )
Potensial vektor
=∇×
Dalam masalah ini:
≠−
Potensial vektor dimasukkan ke
persamaan Maxwell
1
× + =0
Dengan memakai sifat gaya
konservatif
× =0
dapat disimpulkan bahwa
1
+ =−
Gaya Lorentz dapat dituliskan
sebagai
1 1
= − − + ( × × )
Komponen- dari × × :
( . )− +
Komponen- gaya Lorentz:
1 1
= − − ⋅ ( ⋅ )
atau:
=− +
dengan
= − ⋅
sehingga
= − + ⋅
dan
− =
̇
Contoh lain:
[1] Tulis persamaan Langrange
dalam bentuk di atas dari suatu
massa yang bergerak dalam bidang
− :
(a)Dalam koordinat Kartesian
(b) Dalam koordinat polar
[2]Mesin Atwood
=− − ( − )
1
= ( + ) ̇
2
[3]Cincin yang bergerak
sepanjang kawat yang berputar
dengan kecepatan sudut konstan
dan tidak ada gaya sepanjang
kawat.
Dalam hal ini kendala:
(a)Tergantung waktu
(b) , menjadi (2 derajat
kebebasan menjadi satu)
=
=
Bentuk eksplisit kendala: ̇ =
1
= ( ̇ + )
2
Pers. Lagrange: ̈− =0
Asas Variasi
-Kalkulus variasi: misalnya
mencari bentuk di mana dengan
volume yang sama luas
permukaan adalah yang paling
besar
-Asas Fermat: cahaya bergerak
dari suatu titik ke titik yang lain
akan melalui lintasan di mana
waktu yang dibutuhkan
minimum
Integral garis dengan ̇ =
= ( , ̇, )
− =0
̇
Persamaan di atas dikenal
sebagai persamaan Euler yang
penyelesaiannya adlh = ( )
Prosedur masalah kalkulus
variasi:
-Rumuskan ( , ̇ , )
-Masukkan ke pers. Euler
-Menyelesaikan pers. Euler
Contoh:
[1]Bagaimana bentuk lintasan
penghubung 2 titik dalam bidang
datar yg jaraknya paling pendek?
Jawab
= +
= = ( , ̇, )
di mana
( , ̇, ) = 1+ ̇
[2]Sama dengan [1] tetapi dua
titik tersebut berada di perm.
bola dengan jari-jari
Jawab
Dalam koordinat bola
= +
→ , ̇→ ̇ = , →
= = ( , ̇, )
Masukkan ke pers. Euler didapat
̇
=0
1+ ̇
berarti
̇
= =
1+ ̇
didapat
̇ =
√1 − −
Integrasi menghasilkan
= − ( )
Substitusi =
cot = sin( − )
atau
= sin − cos
Berarti ( ) merupakan busur
lingkaran besar
Azas Hamilton
→
→
berarti menjadi (fs Lagrange). Ini
yang dikenal sebagai azas Hamilton
= ( , ̇, )
Pers. Lagrange dengan Kendala
=0
“Langrange Multipliers”:
=0
Persamaan Lagrange yang
melibatkan kendala
− =
̇
Hasil pers. di atas selain pers.
gerak adalah , , … … .
Contoh: cakram menggelinding
tanpa tergelincir pada bidang
miring. Hasil menunjukkan
bahwa adalah gaya kendala
Azas Hamilton
→
→
berarti menjadi (fs Lagrange). Ini
yang dikenal sebagai azas Hamilton
= ( , ̇, )
Pers. Lagrange dengan Kendala
=0
“Langrange Multipliers”:
=0
Persamaan Lagrange yang
melibatkan kendala
− =
̇
Hasil pers. di atas selain pers.
gerak adalah , , … … .
Contoh:
[1]Cakram menggelinding tanpa
tergelincir pada bidang miring.
Hasil menunjukkan bahwa
adalah gaya kendala
[2]Massa berada di puncak permukaan
selimut silinder lingkaran. Bidang lingkaran
⊥ bidang datar. Karena gravitasi bergerak
turun tanpa gesekan pada permukaan
selimut silinder. Dengan persamaan
Lagrange, hitung posisi saat lepas dari
permukaan selimut silinder
[3]Sama dengan no. [2], hanya
diganti dengan bola pejal yang
menggelinding tanpa tergelincir
[4]Massa bergerak di atas perm.
Bidang miring tanpa gesekan.
Massa bergerak ke kiri dan
bidang miring bergerak ke kanan
tanpa gesekan dengan lantai.
Tulis kendala sistem ini
[3]Sama dengan no. [2], hanya
diganti dengan bola pejal yang
menggelinding tanpa tergelincir
[4]Massa bergerak di atas perm.
Bidang miring tanpa gesekan.
Massa bergerak ke kiri dan
bidang miring bergerak ke kanan
tanpa gesekan dengan lantai.
Tulis kendala sistem ini
[4]Massa bergerak di atas perm.
Bidang miring tanpa gesekan.
Massa bergerak ke kiri dan
bidang miring bergerak ke kanan
tanpa gesekan dengan lantai.
Tulis kendala sistem ini
Jawaban disimpulkan
Koordinat umum:
= , =
Kendala:
cot +( + ) =0
Dibantu oleh (hk kelestarian
momentum)
̇ =( + ) ̇
Fungsi Lagrange
1 1
= ( ̇ ) + ( ̇)
2 2
− (ℎ − )
Contoh lain
[1]
1 1
= ̇ −
2 2
Sistem apa?
[2]Dalam sistem no [1] apakah
yang sesuai mungkin ada? Kalau
ada bagaimana bentuknya?
[3]
1 1
= ̇ − + ℰ( )
2 2
Sistem apa?
[4]
1
= ̇
2
1 1
− +
2 2
[5]
1 1
= ̇ −
2 2
1
+ + ℰ( )
2
Hukum Kelestarian
− =0
̇
Apabila secara eksplisit tidak
tergantung maka
=0
̇
yang berarti
=
̇
Selanjutnya
=
̇
disebut dengan momentum umum
Contoh
[1]Sistem 2 derajat kebebasan
dan
1 1
= ̇ + ̇ −
2 2
[2]Sistem dengan
= − + ⋅
̈− = ( )
= ̇
( )=−
Persamaan orbit
Dari bentuk di atas didapat
1
+ =−
atau
1
+ =−
dengan = 1⁄
[1]
[2]Diketahui: = . Bagaimana ( )?
[3]Diketahui: = 2 . Bagaimana ( )?
Persamaan lain untuk mencari
orbit ( ( ) diketahui)
=
2
− ( )−
2
atau
⁄
2 2 1
= − − +
Dalam
⁄
2 2
= − − −
dimana: = +2 dan = −4
[1]Cari orbit sistem dng ( )=− .
Keadaan awal: = dan =0 (
membentuk sdt dengan sb. . Petunjuk
substitusi →
[2]Cari orbit dengan
=−
Persamaan lain untuk mencari
orbit ( ( ) diketahui)
=
2
− ( )−
2
atau
⁄
2 2 1
= − − +
Dalam
⁄
2 2
= − − −
dimana: = +2 dan = −4
Cari orbit dengan
=−
Jawaban
1
= (1 + cos( − ))
2
= 1+
=
Orbit tersebut merupakan irisan
kerucut
> 1; > 0: hiperbola
= 1; = 0: parabola
< 1; < 0: elips
Hamburan
dalam
Medan Gaya Sentral
( ) =
=jumlah partikel yg terhambur dalam
sudut ruang per satuan waktu, =
intensitas datang. =2 .
Didefinisikan parameter impact di mana
= = √2
Dengan asumsi satu nilai diasosiasikan
dengan satu nilai maka
2 | |=2 ( ) | |
Ruas Kiri: jumlah partikel datang
yang mempunyai nilai di antara
dan +
Ruas Kanan: jumlah partikel yang
terhambur dengan di antara dan
+ .
Apabila = ( , ) diketahui maka
tampang lintang diferensial dapat
dirumuskan sebagai
( )=
sin
Untuk kasus di mana =
maka orbit adalah irisan kerucut
dengan > 1
1
= ( cos − 1)
Berlaku hubungan: = −2
Nilai adalah dengan →∞
1
cos =
=
2 2
Istilah Simetri
Berkaitan dgn hukum kelestarian
̇ =0
berarti tidak sebagai fungsi
atau simetri dgn perubahan
Interpretasi ( )
Plot ( ) vs dapat untuk
melihat apakah lintasan
merupakan lintasan tertutup
atau tidak
1
= ̇ + ̇ − ( )
2
Lagrangian ini menghasilkan pers
yg dpt sbg mslh satu dimensi ( )
̈− = ( )
= +
2
Hamburan
dalam
Medan Gaya Sentral
( ) =
( )=
sin
[1]Untuk kasus di mana
= maka orbit adalah
irisan kerucut dengan >1
1
= ( cos − 1)
Berlaku hubungan: = −2
Nilai adalah dengan →∞
1
cos =
=
2 2
[2]Apabila = buktikan
bahwa
(1 − )
( ) =
2 (2 − )
di mana = ⁄
[3]
= 0; >
=− ; ≤
+
=
−1 −
( )= 2 2
4 1+ −2
2 2
Total cross section
= ( )
=2 ( )