Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

Topik : MANAJEMEN NYERI

Hari / Tanggal : Sabtu, 24 April 2021

Waktu : 11.00 WIB (30 menit

Tempat : Ruang Rawat Interna

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

Metode : Ceramah Dan Tanya Jawab

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu

mengontrol nyeri secara nonfarmakologi.

2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama

1 x 30 menit klien diharapkan mampu :

a. Mengetahui pengertian dari nyeri

b. Mengetahui klasifikasi nyeri

c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri

d. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi


B. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan
Media /
No Kegiatan Waktu Mahasiswa Peserta
Alat

1. Pembuka 1. Salam pembuka


C. 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
D = Deskripsi 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan topik yang akan
disampaikan
T = Tujuan 4 menit
4. Menjelaskan TIU dan TIK
R = Relevansi 5. Menjelaskan relevansi dari materi
yang disampaikan terhadap
kesehatan

2. Kerja 10 menit 1. Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet


Menjelaskan tentang :
dengan penuh
a. pengertian nyeri perhatian
b. klasifikasi nyeri 2. Bertanya
c. tanda dan gejala nyeri 3. Menjawab
d. manajemen nyeri secara Pertanyaan
nonfarmakologi 4. Menjelaskan
5 menit
2. Tanya Jawab dan
Memberi kesempatan pada peserta mempraktekkan
untuk mengajukan pertanyaaan.
3 menit 3. Evaluasi
Memberikan pertanyaan tentang
a. pengertian nyeri
b. klasifikasi nyeri
c. tanda dan gejala nyeri
d. manajemen nyeri secara
nonfarmakologi

1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan
3. Penutup 3 menit
2. Salam Penutup 2. Menjawab salam

Sasaran
Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga

D. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Ceramah, diskusi

2. Media : Leaflet

E. Setting

Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji

F. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a. Membuat SAP

b. Kontrak Waktu

c. Menyiapkan Peralatan : Peralatan atau media yang digunakan leaflet

d. Setting : Tempat penyuluhan adalah ruang rawat Interna

2. Evaluasi Proses

a. Peserta

1) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.

2) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama

proses penyuluhan

3) Pertemuan berjalan dengan lancar.

b. Penyuluh

1) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

2) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.

3) Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.


MATERI PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita

mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit,

panas, gemetar, kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.

2. Klasifikasi Nyeri

a. Nyeri akut  (< 6 bulan)

Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan

dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari

beberapa detik hingga enam bulan.

b. Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu

periode waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih

dari 6 bulan.

3. Tanda dan Gejala Nyeri

a. SUARA

1) Menangis

2) Merintih

3) menarik/ menghembuskan nafas


b. EKSPRESI WAJAH

1) Meringis

2) menggigt lidah , mengatupkan gigi

3) tertutup rapat/membuka mata atau mulut

4) menggigit bibir

c. PERGERAKAN TUBUH

1) Kegelisahan

2) mondar-mandir

3) gerakan menggosok atau berirama

4) bergerak melindungi tubuh

5) otot tegang

d. INTERAKSI SOSIAL

1) menghindari percakapan dan kontak sosial

2) berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri

3) disorientasi waktu

2. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi

a. Distraksi

Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal

lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :

1) Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah

2) Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan

3) Menonton TV

4) Medengarkan musik, radio, dll


b. Relaksasi

Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak

nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik

relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan

meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .

Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :

1) Ciptakan lingkungan yang tenang

2) Usahakan tetap rileks dan tenang

3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara

melalui hitungan 1,2,3

4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan

ekstrimitas atas dan bawah rileks

5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

secara perlahan-lahan

7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri

10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

11) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
c. Massage (Pijatan)

Massage (pijatan) adalah tindakan penekanan oleh tangan pada

jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligament tanpa menyebabkan

pergeseran guna menurunkan nyeri.

Pijat kaki dan pijat tangan adalah sentuhan yang dilakukan pada kaki

dan tangan dengan sadar dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan

Tahapan massage (pijatan) adalah sebagai berikut :

1) Pasien diminta untuk memposisikan diri pada posisi nyaman

2) Kemudian diinstruksikan untuk tidak berbicara jika tidak diperlukan

selama sesi pijat

3) Gerakan pertama dilakukan tekanan secara langsung , seperti palpasi

sambil melakukan tekanan pada pasien. Pasien ditanyakan apakah

tekanan yang diberikan terlalu kuat, apakah pasien merasakan nyeri

yang menyakitkan , pasien diminta untuk melaporkan

4) Melakukan tekanan dengan tangan secara lambat dan pelan dengan

ujung jari, tujuannya agar pasien merasakan kenyamanan

5) Gerakan kedua seperti melakukan usapan memutar dari dalam keluar,

begitu sebaliknya. Diberikan Vaseline jelly agar pasien merasakan

lembut dikulit dan pasien merasa rileks

6) Pemijatan dilakukan dari tangan setelah itu dilakukan dikaki . Kaki

diberikan kain basah dan sekali pakai. Kemudian kaki diangkat dan

diberikan bantal yang diletakkan dibawahnya.

7) Untuk setiap pemijatan pada anggota tubuh diberikan waktu 5 menit.


8) Untuk pemberian pijat ini boleh dilakukan 4 jam setelah diberikan

analgetik terakhir.
DAFTAR FUSTAKA

 Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta:

EGC.

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai