buat oleh :
Nama : Adzhar Arsyad
NIM : 121 404 1004 Kelas : A
Kelompok : II
Telah diperiksa kepada asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah diterima.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di sekelilingnya yaitu segala sesuatu
yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sesuatu yang kasat mata maupun yang tidak
tampak dengan hanya menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada
sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang bisa digunakan untuk melihat benda tersebut.
Mikroskop menjadi alat yang sangat penting dalam bidang ilmu biologi terkhusus ketika ingin
mengamati zat/molekul-molekul yang berukuran cukup kecil yang tidak bisa dilihat dengan hanya
mengandalkan penglihatan mata normal . Antonio van Leeuwenhoek(1674) merupakan orang yang
berhasil menemukan menemukan mikroskop serta mengembangkan kekuatan lensanya sehingga
mempunyai perbesaran yang besar. Ia kemudian mengembangkan kekuatan lensa mikroskopnya
hingga ratusan kali. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain
dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena
hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari
2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang
sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan
yang membentuk tubuh instrumen. Mikroskop merupakan instrumen yang paling banyak digunakan
dalam suatu kegiatan laboratorium . Karena hampir semua mata kuliah biologi memerlukan
mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya.
Oleh sebab itu, mikroskop harus di perkenalkan sejak dini kepada seorang pelajar, apalagi
kepada mahasiswa yang masuk dalam jurusan biologi. Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-
bagian serta fungsinya masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang mahasiswa tidak
lagi kebingungan ketika hendak menggunakan mikroskop, serta bagaimana cara merawat mikroskop
tersebut.
B. Tujuan praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan
sederhana.
C. Manfaat praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sebuah mikroskop beserta fungsinya dan
mahasiswa juga mampu menggunakan mikroskop serta merawatnya dengan baik.
Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang
disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop(Anonim, 2012).
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock
(1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan
menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikro0rganisme yang terdapat pada air
hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia
menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Anonim, 2012)
Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya sederhana) yang
memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu sel.
Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan
banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum
penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat
dengam mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui (Dra. Ni Putu
Ristiati).
Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke
mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang pertama kali
menemukan dinding sel.
Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel
hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674
dna terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula
yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan
untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel yang merupakan
kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.
( Campbell, Edisi 8, jilid 1).
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah
menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber
keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung tegak dan miring,
penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber
sinar( menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau
video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi.2000).
Dua parameter penting dalam mikroskopi(teknik teknik penggunaan mikroskop) adalah
perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan
dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh
mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh
teleskop (Campbell, Edisi 8,jilid 1).
Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme
dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran
dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya/optis dan
mikroskop elektron.
A. Mikroskop cahaya/optis Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya
matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi(membengkokkan)
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film
fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif
sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas,
mikroskop cahaya juga tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200
nanometer (Campbell, Edisi 8,jilid 1). Mikroskop optis terbagi atas dua jenis yaitu mikroskop biologi
dan mikroskop stereo. a. Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda tipis dan
transparan.penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam/lampu. Mikroskop biologi umunya
memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran sebagai berikut:
1) Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x
2) Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x
3) Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x
4) Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x
b. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,transparan
atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar lampu atau alam.
Meiliki dua objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
pengamatan dua belah mata. Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut:
Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x Teknik dalam penggunaan mikroskop cahaya ada
enam yaitu, sebagai berikut:
1) Medan terang(spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya langsung melalui spesimen. Citra
memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen alami atau secara buatan (Campbell, Edisi 8,jilid 1).
2) Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan berbagai pewarna(dye) akan meningkatkan
kontras. Sebagian prosedur pewarnaan mensyaratkan sel untuk difiksasi (diawetkan) (Campbell,
Edisi 8,jilid 3) Fase-kontras Meningkatkan kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan memperbesar
variasi dentitas(kerapatan) dalam spesimen; sangat berguna untuk mempelajari sel hidup yang tak
berpigmen (Campbell, Edisi 8,jilid1).
4) Diferensial-interferensi-kontras. Seperti mikroskop fase kontras, penggunaan modifikasi optik untuk
melebih-lebihkan perbedaan dentitas menjadikan citra nyaris seperti 3-D (Campbell, Edisi 8,jilid 1).
5) Flouresensi Menunjukkan letak molekul spesifik dalam sel dengan cara melabeli molekul
menggunakan pewarna atau antibodi flourense. Zat-zat flourense ini menyerap radiasi ultraviolet dan
memancarkan cahaya tampak (Campbell, Edisi 8,jilid 1).
6) Konfokus Teknik pembagian optik flourense yang menggunakan bukan lubang jarum untuk
melenyapkan cahay yang tidak fokus dari sampel yang tebal, menciptakan bidang tunggal flourense
pada citra. Dengan menangkap citra-citra yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi 3-D dapat
diciptakan (Campbell, edisi 8,jilid 1).
B. Mikroskop elektron Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang
sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x
dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan
mikroskop elektron yang menggunakan megnit sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai
pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih
sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dau jenis mikroskop elektron,yaitu: mikroskop
elektron transmisi(TEM= trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron skening(SEM=
scanning electron microscope) ( Campbell, Edisi 8,jilid 1).
http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-pengenalan-dan.html