Anda di halaman 1dari 10

Laporan lengkap praktikum biologi dasar dengan judul “ Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop” di

buat oleh : 
 Nama : Adzhar Arsyad 
 NIM : 121 404 1004 Kelas : A 
 Kelompok : II 
Telah diperiksa kepada asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini telah diterima. 

 Makassar, 29 Oktober 2012 


 Koordinator Asisten Asisten 

 Djumarirmanto,S.Pd                                                                                    Meilisa Usman NIM: 101


404 010 
 Mengetahui Dosen Penanggung Jawab 
 Drs.H. Hamka L.,M,S 
NIP: 196212311987021005 

BAB I PENDAHULUAN 
 A. Latar Belakang 
 Manusia di muka bumi ini selalu ingin mengetahui apa yang ada di sekelilingnya yaitu segala sesuatu
yang di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Baik sesuatu yang kasat mata maupun yang tidak
tampak dengan hanya menggunakan mata telanjang. Dengan keterbatasan kemampuan yang ada
sehingga manusia berusaha mencari suatu alat yang bisa digunakan untuk melihat benda tersebut.
Mikroskop menjadi alat yang sangat penting dalam bidang ilmu biologi terkhusus ketika ingin
mengamati zat/molekul-molekul yang berukuran cukup kecil yang tidak bisa dilihat dengan hanya
mengandalkan penglihatan mata normal . Antonio van Leeuwenhoek(1674) merupakan orang yang
berhasil menemukan menemukan mikroskop serta mengembangkan kekuatan lensanya sehingga
mempunyai perbesaran yang besar. Ia kemudian mengembangkan kekuatan lensa mikroskopnya
hingga ratusan kali. Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain
dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena
hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari
2 lensa). Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang
sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan
yang membentuk tubuh instrumen. Mikroskop merupakan instrumen yang paling banyak digunakan
dalam suatu kegiatan laboratorium . Karena hampir semua mata kuliah biologi memerlukan
mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya. 
        Oleh sebab itu, mikroskop harus di perkenalkan sejak dini kepada seorang pelajar, apalagi
kepada mahasiswa yang masuk dalam jurusan biologi. Mikroskop dipelajari guna mengetahui bagian-
bagian serta fungsinya masing-masing agar dalam kegiatan laboratorium seorang mahasiswa tidak
lagi kebingungan ketika hendak menggunakan mikroskop, serta bagaimana cara merawat mikroskop
tersebut. 
B. Tujuan praktikum 
 Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan
sederhana. 
C. Manfaat praktikum 
 Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari sebuah mikroskop beserta fungsinya dan
mahasiswa juga mampu menggunakan mikroskop serta merawatnya dengan baik. 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 

 Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang
berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang
disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop(Anonim, 2012). 
     Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock
(1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan
menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikro0rganisme yang terdapat pada air
hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia
menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Anonim, 2012) 
     Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya sederhana) yang
memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu sel.
Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan
banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum
penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat
dengam mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui (Dra. Ni Putu
Ristiati).  
       Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke
mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang pertama kali
menemukan dinding sel. 
      Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel
hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674
dna terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula
yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan
untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel yang merupakan
kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.
( Campbell, Edisi 8, jilid 1).  
        Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah
menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber
keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung tegak dan miring,
penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber
sinar( menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau
video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi.2000). 
            Dua parameter penting dalam mikroskopi(teknik teknik penggunaan mikroskop) adalah
perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan
dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh
mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh
teleskop (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
         Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme
dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran
dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya/optis dan
mikroskop elektron. 
 A. Mikroskop cahaya/optis Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya
matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak
diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi(membengkokkan)
cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film
fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif
sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas,
mikroskop cahaya juga tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200
nanometer (Campbell, Edisi 8,jilid 1). Mikroskop optis terbagi atas dua jenis yaitu mikroskop biologi
dan mikroskop stereo. a. Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda tipis dan
transparan.penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam/lampu. Mikroskop biologi umunya
memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran sebagai berikut: 
1) Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x 
2) Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x 
3) Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x
4) Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x 
b. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,transparan
atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar lampu atau alam.
Meiliki dua objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
pengamatan dua belah mata. Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut:
Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x Teknik dalam penggunaan mikroskop cahaya ada
enam yaitu, sebagai berikut: 
1) Medan terang(spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya langsung melalui spesimen. Citra
memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen alami atau secara buatan (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
2) Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan berbagai pewarna(dye) akan meningkatkan
kontras. Sebagian prosedur pewarnaan mensyaratkan sel untuk difiksasi (diawetkan) (Campbell,
Edisi 8,jilid 3) Fase-kontras Meningkatkan kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan memperbesar
variasi dentitas(kerapatan) dalam spesimen; sangat berguna untuk mempelajari sel hidup yang tak
berpigmen (Campbell, Edisi 8,jilid1). 
4) Diferensial-interferensi-kontras. Seperti mikroskop fase kontras, penggunaan modifikasi optik untuk
melebih-lebihkan perbedaan dentitas menjadikan citra nyaris seperti 3-D (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
5) Flouresensi Menunjukkan letak molekul spesifik dalam sel dengan cara melabeli molekul
menggunakan pewarna atau antibodi flourense. Zat-zat flourense ini menyerap radiasi ultraviolet dan
memancarkan cahaya tampak (Campbell, Edisi 8,jilid 1). 
6) Konfokus Teknik pembagian optik flourense yang menggunakan bukan lubang jarum untuk
melenyapkan cahay yang tidak fokus dari sampel yang tebal, menciptakan bidang tunggal flourense
pada citra. Dengan menangkap citra-citra yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi 3-D dapat
diciptakan (Campbell, edisi 8,jilid 1). 

B. Mikroskop elektron Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang
sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x
dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan
mikroskop elektron yang menggunakan megnit sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai
pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih
sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dau jenis mikroskop elektron,yaitu: mikroskop
elektron transmisi(TEM= trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron skening(SEM=
scanning electron microscope) ( Campbell, Edisi 8,jilid 1). 

BAB III METODE PRAKTIKUM 


 A. Waktu dan Tempat Hari / tanggal : Rabu/ 07 Oktober 2012 
       Pukul : Pukul 07.30 s.d. 09.20 
     Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III barat FMIPA UNM 
B. Alat dan Bahan 
    1. Alat 
        a. Mikroskop biologi 
       b. Kotak alat yang berisi peralatan pendukung praktikum  
       c. Silet tajam 
      d. Kaca benda 
      e. Kaca objek/ preparat 
      f. Pipet tetes 
    g. Pensil 
     h. Kertas kwarto 
2. Bahan 
    a. Air suling
    b. Kapas atau kapuk 
    c. Daun adam hawa (Rhoe discolor) 
   d. Daun waru (Hibiscus tiliaceus) 
   e. Daun labu (Cucurbita muschata) 
   f. Bawang merah (Allium cepa) 
C. Langkah Kerja 
    1. Menyiapkan Mikroskop 
        1.1. Meletakkan mikroskop di atas meja tepat di hadapan anda. 
       1.2. Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali-kali menggosok lensa
dengan                  kain selain kain planel. 
        1.3. Membuka kotak peralatan, kemudian mengeluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan
kaca                 penutup. Membersihkan kaca benda dengan kain katun atau kertas saring. 
        1.4. Di atas meja kerja anda hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku
penuntun dan                 catatan, bahan-bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat
yang lain yang sudah di                sediakan. 
  2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus 
        2.1. Perhatikan keadaan ruang praktikum anda, darimana arah datangnya cahaya yang lebih
terang (                  dari depan, kiri, atau kanan). Arahkan cermin mikroskop kesumber cahaya
tersebut. Membuka                    diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang
sedang.Mikroskop yang memiliki kondensor                  di atur posisinya mendekati meja sediaan dan
gunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa                         kondensor gunakan cermin cekung. 
      2.2. Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan
sampai              bunyi klik. 
      2.3. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau turun
maksimal. 
      2.4. Meneroponglah lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan (perlu latihan) akan
nampak                      medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata; gerakkan sedikit cermin
sampai terangnya merata.             Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika
medan pandang masih kaburberarti            kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma dan
gunakan lubang lebih besar padalempeng. 
     2.5. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan. 
3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan 
    3.1. Dengan tangan memutar pengatur kasar atau makrometer kearah empu jari, tubus turun, jarak
objektif dengan meja sediaan mengecil, lakukan sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain            
yang tubusnya mirip atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan yang bergerak naik turun apabila              
dan mikrometer diputar. 
   3.2. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa
sehingga                bahan yang diamati berada ditengah lubang meja, jepit kaca benda dengan
sengkeling sehingga tidak              goyang.
     3.3. Memerhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu                                
besar, putar makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung objektif
mendekati           kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
    3.4. Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar  makrometer dengan menaikkan
tubusperlahan-lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan.Kalau tubus telah diangkat,
setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti   terlewatkan. Ulangi kembali
mulai pada 3.3; kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropog terus sambil memutar
mikrometer naik atau turun sampai bayangan terlihat jelas garis atau batasan batasannya.
3.5. Memeriksa okuler ( perbesaran berapa?) dan objektif ( perbesaran berapa?),
hitunglahperbesaran bayangan yang anda lihat.
3.6. Kalau sudah diamati, preparat di keluarkan 4. Membuat Preparat Sederhana 4.1. Mengambil
kaca benda yang sudah dibersihkan, pegang serata mungkin. 4.2. Menetesi air jernih atau air suling
satu tetes di tengah-tengah. 4.3. Dengan pinset, mencabut satu kerat bahan dan meletakkannya di
tengah tetesan air. 4.4. Tangan anda yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari
dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan. 4.5. Sisi dengan kaca penutup disentuhkan
pada kaca benda dengan tetesan air dengan kemiringan 45o kemudian lepaskan sehingga tepat
menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca diserap dengan kertas saring. 4.6.
Pasang preparat buatan anda pada meja sediaan dan amati seperti langkah 3.2.,3.3.,3.4. dan 3.5. 5.
Mengamati Perbesaran 5.1. Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, bayangan yang akan Nampak
akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh. 5.2. Memutar sedemikian rupa
sampai lensa objektif yang lebih panjang ( kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar
bunyi klik. 5.3. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar.
Amati bayangan yang ada!. 5.4. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar. Naikkan tubus
dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Putar kembali revolver untuk mendapatkan
posisi lensa objektif lemah( pendek ) pada posis semula. Tanpa mengubah posisi preparat, lakukan
kembali perlakuan 3.3.,3.4.,3.5., lanjut ke 5.1.,5.2.,5.3.sampai berhasil. 5.5. Apabila anda akan
mengamati bahan yang lain, maka naikkan tubus. Keluarkan preparat yang sudah diamati dan
bersihkan kca benda dan kaca penutup. 5.6. Buat sediaan baru sesuai langkah 4.1., sampai 4.6. 5.7.
Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-hal berikut: a. Preparat tidak boleh
tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan. b. Preparat basah harus dibersihkan dengan
kertas saring atau lap katun simpan( kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petri dan
masukkan dalam kotak perlengkapan. c. Bersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus di
turunkan serendah mungkin. d. Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop. e. Semua peralatan
yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya. f. Peralatan anda
sendiri, disimpan sendiri untuk dipakai untuk kegiatan berikutnya. g. Sisa bahan yang tidak digunakan
lagi dibuang di tempat sampah yang tersedia. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1.
Mikroskop Biologi Keterangan: 1. Kaki 8.Tubus 2. Pegangan 9. Revolver 3. Meja sediaan 10. lensa
objektif 4. Penjepit preparat 11. Lensa okuler 5. Cermin 12. Makrometer 6. Kondensor 13. Mikrometer
7. Diafragma 2. Gambar sel yang diamati Gambar penampang melintang bawang merah ( allium
cepa) dengan perbesaran 10x10 Keterangan: 1. 2. 3. Gambar penampang melintang daun adam
hawa ( rhoe discolor) denga perbesaran 10x10 Gambar penampang melintang trikoma daun labu
(curcubita muschata) dengan perbesaran 10x10 Gambar penampang melintang trikoma daun waru
( hibiscus tiliaceus) dengan perbesaran 10x10 B. PEMBAHASAN Mikroskop adalah alat yoptik yang
digunakan untuk mengamati benda benda yang berukuran kecil yang tak bisa dilihhat dengan mata
telanjang. Mikroskop membuat benda-benda yang berukuran kecil terlihat dengan perbesaran oleh
lensa yang terdapat pada mikroskop serta meresolusikannya sehingga Nampak jelas oleh mata kita.
Berdasarkan hasil pengamatan tentang mikroskop, maka dapat kita ketahui tentang bagian-bagian
mikroskop besrta fungsinya : 1. Kaki mikroskop,bentuk umum seperti tapal kuda, berfungsi sebagai
alat penyangga/penahan mikroskop supaya dapat berdiri dengan stabil. 2. Pegangan/lengan,
berfungsi sebagai pegangan ketika sedang menggunakan mikroskop. 3. Meja sediaan, berfungsi
sebagai tempat peletakan kaca benda/ objek yang akan dilihat. 4. Penjepit preparat, berfungsi untuk
menjepit preparat yang berisi kaca benda agar tidak goyang pada saat sedang diamati. 5.
Cermin( iluminator), berfungsi sebagai penangkap dan pemantul cahaya ke kondensor yang
kemudian di teruskan ke objek yang sedang diamati. 6. Kondensor, berfungsi sebagai pengumpul
sinar dan penerus cahaya dari cermin ke objek. 7. Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya cahaya
yang masuk dengan mengatur bukaan irisan. 8. Tubus, berfungsi sebagai penghubung antara lensa
okuler dengan lensa objektif. 9. Revolver(penukar objektif berputar), sehingga untuk mengganti
objektif cukup memutar revolver saja sampai berdetik. 10. Lensa objektif, berfungsi memfokuskan
objek/ menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya. 11. Lensa okuler, berfungsi
mengatur jarak dengan mata/ menerima bayangan dari objek kemudian membesarkannya. 12.
Makrometer,berfungsi menaik turunkan tubus. 13. Mikrometer,berfungsi memperhalus/memperjelas
objek yang diamati. Selain itu dari hasil pengamatan sel-sel pada tumbuhan dengan menggunakan
mikroskop cahaya, maka dapat kita ketahui bahwa: a. Epidermis pada bawang merah(allium cepa)
dengan perbesaran 10x 10 mempunyai bentuk seperti susunan batu bata atau disebut kubus berlapis
yang mempunyai inti sel yang terletak ditengah-tengah. b. Epidermis daun adam hawa(Rhoe discolor)
dengan perbesaran 10x10 , dimana dengan perbesaran tersebut, terlihat epidermis adam hawa yang
begitu rapat berbentuk seperti tatanan segienam. c. Trikoma daun waru(hibiscus tiliaceus) dengan
perbesaran 10x10, dimana dengan perbesaran tersebut, terlihat trikoma daun waru berbentuk bintang
dengan memiliki serabut. d. Trikoma daun labu(curcubita muschata) dengan perbesaran 10x10,
dimana dengan perbesaran tersebut, kita temukan bahwa bentuk trikoma daun labu seperti
penjuluran rambut(non grandula yang tidak memilik kelenjar minyak) yang terletak di tepi epidermis.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mikroskop adalah alat utama untuk melihat dan mempelajari
struktur benda-benda kecil. Mikroskop mempunyai bagian optik dan mekanik. Bagian optik meliputi
lensa okuler, lensa objektif, kondensor, dan cermin, sedangkan bagian mekanik seperti kaki,
kondensor, meja sediaan dan lain-lain. Macam- macam mikroskop adalah sebagai berikut a.
Mikroskop Cahaya/optis, terbagi atas du jenis, yaitu: Mikroskop Biologi dan Mikroskop Stereo b.
Mikroskop Elektron, terbagi ats dua jenis, yaitu: Mikroskop Elektron Transmisi(TEM= transmission
electron microscope) dan Mikroskop Elektron Skening(SEM= scanning electron microscope). B.
Saran Demi kelancaran dalam kegiatan praktikum, ada beberapa saran yang mungkin berguna ,
yaitu: 1. Kepada praktikan supaya tetap berkonsentrasi ketika sedang melaksanakan praktikum dan
tidak rebut dalam ruang laboratorium. Memerhatikan kaidah-kaidah dalam penggunaan mikroskop
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya rusaknya mikroskop 2. Untuk efesiensi dan
efektifitas waktu yang disediakan dalam praktikum, agar kiranya para praktikan menjalin kerjasama
yang baik antar sesama anggota kelompok. 3. Kepada asisten agar kiranya memberikan arahan dan
batasan yang jelas dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh praktikan selama praktikum berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Penyusun,
tim.2012.Penuntun Praktikum Biologi Dasar:Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM Anonim.
2012.Asal Usul dan Sejarah Pengembangan Mikroskop/www.google.com. diakses pada tanggal 24
oktober 2012 Anonim.2012. Mikroskop Stereo/www.google.com diakses pada tanggal 25 oktober
2012 Restiati, Ni Putu. 2000.Pengantar Biologi Umum.Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Menengah. Campbell, Pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau
kertas biasa/kasar adalah akan menyebabkan lensa lecet sehingga tidak maksimal dalam
memperbesar objek yang di amati. MIKROSKOP STEREO Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: 1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi
benda yang diamati, 2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati.
Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada
bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu
yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai
mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos. Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook PERKEMBANGAN MIKROSKOP SEBAGAI
PENEMU SEJARAH MIKROBIOLOGI Posted January 14, 2011 by aguskrisno in KAJIAN SEJARAH
MIKROBIOLOGI. Leave a Comment Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein =
melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar.
Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata
mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop Compound dibuat oleh
John Cuff pada 1750 Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup
yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop
memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah
mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang
disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop. Salah satu penemu
sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock (1632-1723) Tahun 1675
Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak
lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang
dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda
bergerak tadi dengan ‘animalcule’ “Yang kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dan dia
tidakmempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dalam kekuasan-Nya. Dan Dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuranukurannya dengan serapi-rapinya sesuai
dengan apa yang dikehendaki mudah bagi Allah” (QS Al-Furqon:2). 1. 1. Jenis-jenis Mikroskop Jenis
paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini
merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan
pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan
pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian
permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa
okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2
bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset
(mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal). 1. 2. Struktur Mikroskop
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: • Bagian optik, yang terdiri dari
kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber
cahaya. 1. 3. Pembesaran Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan
dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa
objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus: 1. 4.
Sifat Bayangan Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat
bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata,
sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di
bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar. Mikroskop
merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil.
Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Ada dua
jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi
(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. 1. 5.
Perkembangan Mikroskop 5.2 Mikroskop Optis Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama
diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau
lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang
fokal dari lensa tersebut. Pada 1674 Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia
dapat melihat mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan
menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘animalcules’ terlihat dalam berbagai
bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela giginya.
Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan bentuk seperti
bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini. Leeuwenhoek telah
membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop Leeuwenhoek, sebagian
orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat dari 1 lensa saja), bukan
mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa). Dibandingkan dengan
mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang sangat sederhana, hanya
menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh
instrumen. Spesimen dipasang pad Jika bayangan dalam medan digeser kekiri-depan,maka kaca
benda/sediaan digeser ke arah kanan-belakang.bayangan yang muncul sifatnya
nyata,terbalik,diperbesar,sehingga harus digeser ke arah berlawanan. 4. Tuliskan pengaruh negative
terhadap mikroskop kalau lensa di gosok dengan kain/ kertas kasar?  Nama-nama bagian mekanik
dari mikroskop adalah : a. Kaki b. Pegangan/ lengan c. Diafragma d. Meja sediaan e. Penjepit
preparat/objek kaca f. Makrometer g. Mikrometer h. Tubus i. Revolver 3. Kalau bayangan dalam
medan pandangan akan di geser ke kiri-depan. Kearah manakah kaca benda atau sediaan harus
digeser? Mengapa demikiaan?  Nama-nama bagian optik dari mikroskop adalah : a. Lensa objektif
b. Lensa okuler c. Kondensor d. Cermin 2. Tuliskan nama bagian mekanik mikroskop!  LAMPIRAN-
LAMPIRAN 1. Tuliskan nama bagian optik mikroskop!  Neil A,dkk.2008.Campbell.Jakarta:Erlangga
Riandi,dkk.2000.Teknik Laboratorium.Jakarta: Jurusan Pendidikan Biologi UPI a titik fokus yang
menempel di depan lensa, dan posisi dan fokus bisa disesuaikan dengan memutar dua sekrup.
Seluruh instrumen panjangnya hanya 3-4 inci dan harus diangkat mendekat dengan mata dan
memerlukan pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam penggunaanya. Meskipun
pada jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa yang hampir mirip dengan mikropskop saat ini,
namun pada saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan mikroskop ala Leewenhoek. Dan
dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang
mampu memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas
dan lebih terang. Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia mempekerjakan
ilustrator untuk menggambar objek yang ia amati dan gambar itu digunakan untuk melengkapi uraian
tertulis dari objek yang ia amati. 5.3 Mikroskop Cahaya ü Sejarah penemuan Seorang ilmuwan dari
universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan membangun mikroskop
transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu
pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986.
Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet,
namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa
ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer (nm)
(dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu). Bagian-bagian dari mikroskop cahaya: 1.
lensa okuler, 2. lensa objektif, 3. lensa objektif yang lain, 4. pengatur fokus, 5. pengatur fokus secara
halus, 6. papan letak objek/sampel/preparat yang dilihat, 7. sumber cahaya, 8. kondensor cahaya, 9.
penjepit sampel Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope”
adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari
sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun
cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam
kondensor. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai
kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki
tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler
terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan
lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor
berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Contoh sehari-hari
menggambarkan masalah utama mikroskop cahaya. Ketika digunakan dalam biologi sel modern,
cluster padat ribuan sel menghamburkan cahaya sehingga kuat bahwa sel-sel yang terletak di
belakang sebuah objek tidak dapat dilihat. Meskipun lebih dikenal dari fiksi ilmiah, konsep diri
merekonstruksi sinar laser menawarkan solusi yang menjanjikan untuk masalah ini. percobaan yang
terbentuk laser khusus balok mampu diri merekonstruksi bahkan di hadapan berbagai hambatan,
misalnya tingginya jumlah hamburan biologi sel-cahaya, yang berulang kali menghancurkan laser
sinar profil. Self-rekonstruksi bekerja karena foton tersebar (kuanta cahaya) di pusat balok terus
digantikan oleh foton baru dari samping. Foton dari semua pihak bertemu di tengah balok hampir di
fase dalam rangka membangun profil balok baru, tidak terpengaruh oleh cukup tertinggal dari
hamburan tersebut. Para ilmuwan itu menggunakan hologram komputer (alat yang mengubah fasa
cahaya) untuk memodifikasi sinar laser konvensional ke yang disebut Bessel sehingga fase profil
balok yang memiliki bentuk kerucut. Meskipun Bessel balok yang dikenal sebagai difraksi-bebas
dalam ruang bebas, telah benar-benar jelas apakah, dan apa gelar, mereka bisa mendapatkan
kembali bentuk balok pertama mereka juga di media homogen, di mana hamburan cahaya yang
cukup.

http://adzhar-arsyad.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-pengenalan-dan.html

Nama : Adzhar Arsyad/ Abu Fudhail


Motto : Deadline Your Live!
Pendidikan: Biologi FMIPA UNM Makassar
Alamat : Bumi Allah yang Luas
Email : adzhararsyad@yahoo.co.id
Asal: Bone, Sul-sel

Anda mungkin juga menyukai