Anda di halaman 1dari 20

p-ISSN 2541-4984 | e-ISSN 2541-5417

REFLEKSI HUKUM Volume 4 Nomor 2, April 2020, Halaman 239-258


DOI: https://doi.org/10.24246/jrh.2020.v4.i2.p239-258
Jurnal Ilmu Hukum Open access at: http://ejournal.uksw.edu/refleksihukum
Penerbit: FakultasHukumUniversitas Kristen Satya Wacana

INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI:


BENARKAH ADA?

Kartika S. Wahyuningrum, Hari S. Disemadi dan Nyoman S. Putra Jaya


Fakultas HukumUniversitas Diponegoro
Korespodensi: kartikasasi66@yahoo.com

Naskah dikirim: 27 Desember 2019|Direvisi: 27 Februari 2020|Disetujui: 30 Juni 2020

Abstrak
Pentingnya independensi yang dimiliki lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu
untuk mempercepat kinerja lembaga KPK itu sendiri. Namun, disahkannya Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (revisi UU KPK) mengakibatkan
pelemahan terhadap lembaga KPK. Pada penelitian doktrinal ini, metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian hukum normatif yaitu metode penelitian hukum yang
mendasarkan pada pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual dengan
menggunakan analisis deskriftif analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukan telah
hilangnya independensi KPK dengan diubahnya isi dari Pasal 3 UU KPK. Pelemahan lembaga
KPK terlihat dengan dibentuknya dewan pengawas, kemudian pegawai KPK harus berasal
dari Aparatur Sipil Negara sehingga mengakibatkan terikatnya dengan komando pusat yang
membatasi ruang gerak lembaga KPK.
Kata-kata Kunci: Independensi; KPK ; Korupsi.

Abstract
The importance of the independence of the Corruption Eradication Commission (KPK) is to
accelerate the performance of the KPK itself. However, the enactment of Law Number 19 of
2019 concerning the Second Amendment to Law Number 30 of 2002 concerning the
Corruption Eradication Commission (a revision of KPK Law) has concretely resulted in a
weakening of the KPK institution. This doctrinal research uses a normative legal research
method that is based on the statutory approach and conceptual approach in analytical
descriptive analysis. The result of this study shows that the KPK has lost its independence
by amending the Article 3 of the KPK Law. The weakening of the KPK can be seen through
the formation of a supervisory body, and also the regulation of the State Civil Apparatus as
the compulsory background of KPK staff resulting the KPK has limited space to perform as it
is bound by the central command.
Keywords: Independence; KPK; Corruption.
240 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

PENDAHULUAN campur lembaga lain atau kekuasaan


lain termasuk lembaga dan kekuasaan
Komisi Pemberantasan Korupsi eksekutif di dalam penanganan kasus
(KPK) pertama kali dibentuk pada korupsi. Alasannya terdapat pada
tahun 2002 oleh Presiden kelima Pasal 3 UU KPK, yaitu agar KPK
Indonesia, Megawati Soekarnoputri. sebagai lembaga negara dapat berjalan
Pada masa itu dinilai bahwa kepolisian dengan bersih tanpa adanya campur
dan kejaksaan tidak dapat menye- tangan jabatan dari seorang atau
lesaikan serta menanggulangi korupsi jabatan yang bisa jadi adalah
di Indonesia. Perjalanan pembuatan seseorang yang diduga melakukan
lembaga KPK ini idenya sudah dimulai tipikor. Namun di pertengahan tahun
pada masa Presiden B.J. Habibie 2019 terjadi perubahan terhadap UU
dengan dibentuknya Undang-Undang KPK, yang mana hal ini mengakibat-
Nomor 28 Tahun 1999 tentang kan banyaknya pro dan kontra di
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih kalangan masyarakat.
dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Pro dan kontra di dalam
Nepotisme. Setelah adanya UU ini masyarakat khususnya mahasiswa
dibentuklah lembaga-lembaga seperti yang merupakan tongkat dari revolusi
Laporan Harta Kekayaan Penyeleng- bangsa, terjadi karena UU No. 19
gara Negara (LHKPN), Komisi Penga- Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua
was Persaingan Usaha (KPPU), serta Atas UU No. 30 Tahun 2002 tentang
lembaga Ombudsman.1 Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Berdasarkan sejarah pemben- Korupsi (revisi UU KPK) dianggap
tukan peraturan dalam mencegah merugikan lembaga KPK itu sendiri.
tindak pidana korupsi (tipikor) maka Kerugian yang menjadi pro kontra
dibentuklah lembaga Komisi Tindak dalam revisi UU KPK ini adalah
Pidana Korupsi yang diatur dalam UU mengenai ada atau tidaknya indepen-
No. 30 Tahun 2002 Tentang Komisi densi KPK akibatnya terjadi demo
Pemberantasan Tindak Pidana besar-besaran yang dilakukan oleh
Korupsi (UU KPK). UU KPK ini para mahasiswa seluruh Indonesia
menegaskan tugas dan wewenang KPK pada tanggal 9 September 20192 yang
berdasarkan lima asas yaitu, kepas- menolak Rancangan Undang-Undang
tian hukum, keterbukaan, akuntabi- (RUU) mengenai lembaga KPK. Demo
litas kepentingan umum dan proposio- ini membahas mengenai revisi UU KPK
nalitas. Adanya lima asas itu menim- yang dianggap tidak sesuai dengan
bulkan keistimewaan lembaga KPK, tujuan dan tugas KPK sebagai lembaga
yaitu terletak pada sifat independen- negara yang independen dalam
sinya sebagai suatu lembaga negara. pemberantasan korupsi. Oleh sebab
Independensi ini dikatakan dengan itu terjadi problematika yang membuat
sangat jelas dalam Pasal 3 UU KPK masyarakat beranggapan bahwa UU
yang berisikan tidak bolehnya ikut

1 Super User, ‘Sejarah Panjang Pemberantasan Korupsi di Indonesia’ (Anti-Corruption Clearing


House, 6 Januari 2016) <https://acch.kpk.go.id/id/component/content/ article?id=144:
sejarah-panjang-pemberantasan-korupsi-di-indonesia> diakses 25 November 2019.
2 Lusiana Mustinda, ‘Seputar Demo Yang Tolak RUU KUHP dan Revisi Undang-Undang KPK’
(Detik News, 20 September 2019) <https://news.detik.com/berita/d-4714460/ seputar-demo-
mahasiswa-yang-tolak-ruu-kuhp-dan-revisi-uu-kpk> diakses 20 September 2019.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 241

yang baru ini tidak sesuai dengan pemerintahan mengizinkan kewena-


tujuan awal KPK. ngannya dijalankan oleh organ lain
Berdasarkan penjelasan di atas atas namanya3. Selain digunakannya
jelas bahwa independensi adalah teori kewenangan, digunakan juga
keistimewaan yang dimiliki oleh teori independensi menurut Artidjo
lembaga KPK dan tidak dipunyai oleh Alkostar yang menyebutkan indepen-
lembaga Kepolisan dan Kejaksaan. densi mengandung dua makna, yaitu
Akan tetapi, berdasarkan 4 pasal yang independensi institusional (kelemba-
disebutkan di atas, keistimewaan ini gaan) dan independensi fungsional.
dihilangkan bahkan dilumpuhkan. Independensi institusional (kelemba-
Padahal dengan adanya sifat indepen- gaan) memiliki arti sebagai lembaga
densi KPK ini sudah banyak mem- yang mandiri dan harus bebas dari
bantu dalam memberantas koruptor intervensi oleh pihak lain di luar
sehingga banyak para koruptor yang sistem. Sedangkan kemandirian
tertangkap. Maka dari itu sangat fungsional, adalah kemandirian
disayangkan independensi ini dile- dalam menjalankan tugas dan
mahkan dengan adanya pengesahan fungsinya. 4
terhadap revisi UU KPK. Apabila dilihat dari revisi UU KPK
Teori yang digunakan dalam maka UU yang baru ini memiliki
menganalisisi permasalahan di atas banyak sekali pro dan kontra terkait
adalah teori kewenangan dan teori independensi dari KPK itu sendiri,
independensi. Teori kewenangan yaitu berdasarkan Pasal 1 angka 6,
adalah teori yang berkaitan dengan Pasal 3, Pasal 11 ayat (2) dan Pasal 12
sumber kewenangan dari pemerintah B ayat (1). Hal yang menjadi
dalam melakukan perbuatan hukum permasalahan dalam penulisan ini
yang hubungannya dengan hukum adalah 1). Bagaimana perkembangan
publik maupun dalam hubungannya pengaturan KPK di Indonesia? 2)
dengan hukum privat. Menurut Apakah KPK masih memiliki
Indroharto, yang mengemukakan independensi dalam pelaksaan tugas
bahwa terdapat tiga macam kewena- dan kewenangannya?
ngan yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan. Kewenangan PEMBAHASAN
itu, meliputi atribusi; delegasi; dan
mandat. Atribusi ialah pemberian Pengaturan KPK di Indonesia
kewenangan oleh pembuat UU sendiri
Lembaga KPK dibentuk dengan
kepada suatu organ pemerintahan,
memikul banyak tugas dan wewenang
baik yang sudah ada maupun yang
di pundaknya. KPK, itu sebutannya
baru sama sekali. Delegasi adalah
sebagai lembaga yang gagah dan
pelimpahan wewenang pemerintahan
berani dalam memberantas korupsi
dari satu organ pemerintahan
dengan tidak pandang bulu. Berdasar-
kepada organ pemerintahan lain-
kan Pasal 3 UU KPK, pengertian KPK
nya. Mandat terjadi apabila organ
adalah:

3 Hari Sutra Disemadi dan Budi Santoso, ‘Pelaksanaan Fungsi Pembinaan dan Pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah di Jawa Tengah’ (Tesis,
Universitas Diponegoro 2019).
4 Ari Wibowo, ‘Independensi Kejaksaan Dalamsistem Peradilan Pidana Indonesia’ (2015) 12 (1)
Istinbath Jurnal Hukum 1, 19.
242 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

Lembaga negara yang dalam berantasan Korupsi. Dalam pelaksan-


melaksanakan tugas dan wewe- aannya, tim tidak bisa melakukan
nangnya bersifat independen dan
bebas dari pengaruh kekuasaan pemberantasan korupsi secara
manapun. maksimal, bahkan bisa dikatakan
Pengertian KPK ini kemudian di ubah hampir tidak berfungsi. Peraturan ini
dalam Pasal 3 revisi UU KPK menjadi: malahan memicu berbagai bentuk
protes dan demonstrasi, di mulai
Lembaga negara dalam rumpun
kekuasaan eksekutif yang dalam tahun 1969 dan puncaknya di tahun
melaksanakan tugas dan wewe- 1970 yang kemudian ditandai dengan
nangnya bersifat independen dan dibentuknya Komisi IV yang bertugas
bebas dari pengaruh kekuasaan
menganalisa permasalahan dalam
manapun.
birokrasi dan mengeluarkan rekomen-
Lembaga KPK adalah suatu lembaga
dasi untuk mengatasinya. Dengan
yang dibuat untuk menyelesaikan
banyaknya peraturan yang dibuat
masalah korupsi yang sering terjadi di
barulah dibuat lembaga KPK pada
Indonesia, seperti yang kita ketahui
masa kepemimpinan Megawati
bahwa KPK terlahir pada tahun 2003
Soekarno Putri.5
berdasarkan UU KPK. Lahirnya KPK
Melihat titik tolak terbentuknya
tidaklah mudah, banyak permasalah-
lembaga KPK ini, maka tujuan utama-
an politik dan gejolak masyarakat yang
nya adalah memberantas korupsi.
membuat lembaga ini akhirnya
Korupsi berasal dari perkataan
terbentuk. Jika berbicara konsep
corruption yang berarti kerusakan.
dalam menyelesaikan pemasalahn
Menurut kamus istilah Latin-
korupsi maka setiap pemimpin negara
Indonesia, corruption berati penyo-
selalu memasukan pemberatasan
gokan. Menurut Myrdal istilah korupsi
tipikor dalam visi dan misi para
lebih luas yaitu meliputi kolusi dan
pemimimpin negara.
nepotisme. Sedangkan Edelherz lebih
Berdasarkan awal mulanya KPK
senang menggunakan istilah white
dibentuk banyak sekali problematika
collar crime. Jika melihat pengertian
yang terjadi. Dilihat dari pengaturan
korupsi secara yuridis formal menurut
korupsi secara yuridis baru dimulai
UU No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak
pada tahun 1957, dengan keluarnya
Pidana Korupsi (UU Tipikor), yaitu:6
Peraturan Penguasa Militer No.
a. Setiap orang yang secara
PRT/PM/06/1957. Peraturan yang
melawan hukum melakukan
disebut dengan Peraturan tentang
perbuatan memperkaya diri
Pemberantasan Korupsi ini dibuat
sendiri atau orang lain atau
oleh penguasa militer pada masa itu,
sekelompok korporasi yang dapat
yaitu Penguasa Militer Angkatan Darat
merugikan keuangan negara
dan Angkatan Laut. Di masa awal Orde
atau perekonomian negara; 7
Baru, pemerintah menerbitkan Kepu-
b. setiap orang dengan tujuan
tusan Presiden (Keppres) No.28 Tahun
menguntukan diri sendiri atau
1967 tentang Pembentukan Tim Pem-

5 Super User, ‘Sejarah Panjang Pemberantasan Korupsi di Indonesia’ <https://acch.


kpk.go.id/id/component/content/article?id=144:sejarah-panjang-pemberantasan-korupsi-di-
indonesia> diakses 15 Januri 2020.
6 Edi Yunara, Korupsi dan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Berikut Studi Kasus (PT. Citra
Aditya Bakti 2005) 33-38.
7 Pasal 2 UU Tipikor.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 243

suatu badan atau suatu korpo- terhadap instansi yang berwenang


rasi menyalahgunakan kewena- melakukan pemberantasan tipikor; c)
ngan, kesempatan, atau saran melakukan penyelidikan, penyidikan,
yang ada padanya karena dan penuntutan terhadap tipikor; d)
jabatan atau kedudukan yang melakukan tindakan-tindakan pence-
dapat merugikan keuangan gahan tipikor; e) melakukan monitor
negara atau perekonomian terhadap penyelenggaraan pemerin-
negara;8 tahan negara. Sedangkan wewenang
c. setiap orang yang memberi KPK ialah a) Mengkoordinasikan
hadiah atau janji kepada pegawai penyelidikan, penyidikan, dan
negeri dengan mengingat kekua- penuntutan tipikor; b) menetapkan
saan atau wewenang yang lekat sistem pelaporan dalam kegiatan
pada jabatannya atau kedudu- pemberantasan tipikor; c) meminta
kannya;9 informasi tentang kegiatan pemberan-
d. setiap orang yang melanggar tasan tipikor kepada instansi yang
ketentuan UU tersebut sebagai terkait; d) melaksanakan dengar
tindak pidana korupsi (tipikor);10 pendapat atau pertemuan dengan
e. setiap orang melakukan perco- instansi yang berwenang melakukan
baan, pembantuan atau permu- pemberantasan tipikor; dan e)
fakatan jahat untuk melakukan meminta laporan instansi terkait
tipikor;11 mengenai pencegahan tipikor.
f. Setiap orang di luar wilayah Beberapa UU yang terkait dengan
Indonesia yang memberikan KPK yaitu: 1) UU No. 30 Tahun 2002
bantuan, kesepatan sarana atau tentang Komisi Pemberantasan Tindak
keterangan untuk terjadinya Pidana Korupsi; 2) UU No. 10 Tahun
tipikor.12 2015 tentang Penetapan Peraturan
Dengan pengertian korupsi berdasar- Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun
kan UU tipikor maka dapat disimpul- 2015 tentang Perubahan Atas UU No.
kan perumusan tipikor yang sedemi- 30 Tahun 2002 tentang Komisi
kian rupa meliputi perbuatan Pemberantasan Tindak Pidana
memperkaya diri sendiri atau orang Korupsi Menjadi Undang-Undang; dan
lain atau suatu korporasi secara 3) UU No. 19 Tahun 2019 tentang
melawan hukum dalam pengertian Perubahan Kedua Atas Undang-
formil dan materil. Undang No. 30 Tahun 2002 tentang
Selain menyelesaikan permasa- Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
lahan korupsi, KPK juga memiliki Korupsi. Kemudian, peraturan
tugas dan wewenang.13 Tugas dari perundang-undangan yang terkait
KPK ialah a) Koordinasi dengan dengan KPK antara lain: 1) UU No. 8
instansi yang berwenang melakukan Tahun 1981 tentang Kitab Undang
pemberantasan tipikor; b) supervisi Undang Hukum Acara Pidana; 2) UU

8 Pasal 3 UU Tipikor.
9 Pasal 13 UU Tipikor.
10 Pasal 14 UU Tipikor.
11 Pasal 15 UU Tipikor.
12 Pasal 16 UU Tipikor.
13 Komisi Pemberantasan Korupsi, ‘Sekilas Komisi Pemberantasan Korupsi’ <https://
www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/sekilas-komisi-pemberantasan-korupsi> diakses 15 januari
2020.
244 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

No. 28 Tahun 1999 tentang Penyeleng- yang melaksanakan pelayanan


garaan Negera yang Bersih dan Bebas publik. Permasalah utama dan tugas
15

dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 3) utama secara garis besar adalah
UU No. 31 Tahun 1999 tentang tipikor yang dilakukan pejabat atau
Pemberantasan Tindak Pidana seorang baik di Indonesia mapun
Korupsi; 4) Peraturan Pemerintah No. diluar wilayah Indonesia. Oleh karena
71 Tahun 2000 tentang Tata Cara pemasalah korupsi sangat luas dan
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat terencana maka dibentuklah KPK. Hal
dan Pemberian Penghargaan Dalam ini dapat dilihat dalam bagian
Pencegahan dan Pemberantasan menimbang UU KPK berikut:
Tindak Pidana Korupsi; 5) UU No. 20 a. bahwa dalam rangka mewujud-
Tahun 2001 tentang Perubahan atas kan masyarakat yang adil,
UU No. 31 tahun 1999 tentang makmur, dan sejahtera berdasar-
kan Pancasila dan Undang-
Pemberantasan Tindak Pidana Undang Dasar Negara Republik
Korupsi; 5) UU No. 8 Tahun 2010 Indonesia Tahun 1945, pembe-
Tindak Pidana Pencucian Uang; 6) PP rantasan tipikor yang terjadi
No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem sampai sekarang belum dapat
dilaksanakan secara optimal.
Manajemen Sumber Daya Manusia Oleh karena itu pemberantasan
KPK; 7) UU No. 46 Tahun 2009 tentang tipikor perlu ditingkatkan secara
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi; 8) profesional, intensif, dan berkesi-
PP No. 103 Tahun 2012 tentang nambungan karena korupsi telah
merugikan keuangan negara, per-
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah ekonomian negara, dan meng-
No. 63 Tahun 2005 tentang Sistem hambat pembangunan nasional;
Manajemen Sumber Daya Manusia b. bahwa lembaga pemerintah yang
menangani perkara tipikor belum
KPK; 9) UU No. 6 Tahun 2011 tentang
berfungsi secara efektif dan
Keimigrasian.14 efisien dalam memberantas
Melihat tugas dan wewenang KPK tipikor.
maka hal yang harus diketahui bahwa Secara ringkas dapat dilihat UU
dalam menangani kasus, KPK diberi KPK inilah awal mula KPK dibuat
kewenangan memperpendek jalur sebagai suatu lembaga negara yang
birokrasi dan proses dalam penun- diharapkan dapat menyelesaikan
tutan yang sering dilakukan oleh perkara korupsi di Indonesia. Tetapi
kejaksaan. Jadi KPK dapat dikatakan pada tahun 2019 terjadi revisi pada
mengambil sekaligus dua peranan UU KPK sehingga dari pengertian
yaitu tugas Kepolisian dan Kejaksaan lemabaga serta alasan lembaga KPK
yang selama ini kurang berdaya dalam menjadi berubah. Dalam hal
memerangi korupsi. Di samping itu, menimbang revisi UU KPK diubah
KPK diberi kewenangan untuk menjadi:
melakukan pengawasan, penelitian, a. bahwa dalam rangka mewujud-
atau penelaahan terhadap instansi kan masyarakat yang adil,
yang menjalankan tugas dan makmur, dan sejahtera berdasar-
wewenang yang berkaitan dengan kan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
pemberantasan korupsi dan instansi Indonesia Tahun 1945, perlu

14 Komisi Pemberantasan Korupsi, ‘Undang-Undang Terkait’ (KPK, 8 Desember 2017)


<https://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/undang-undang-terkait> diakses 16 Januari 2020.
15 Totok Sugiarto, ‘Peranan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dalam Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi di Indonesia’ (2013) 18 (1) Jurnal Cakrawala Hukum 188, 196.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 245

penyelenggaraan negara yang lembaga KPK dalam rumpun lembaga


bersih dari kolusi, korupsi dan eksekutif dirasa sangat disayangkan
nepotisme;
b. bahwa kepolisian, kejaksaan, dan dengan alasan lembaga KPK tidak jelas
KPK sebagai lembaga yang statusnya dalam kelembagaan di
menangani perkara tipikor perlu Indonesia. UUD NRI 1945 memang
ditingkatkan sinergitasnya tidak menyebutkan secara tertulis dan
sehingga masing-masing dapat
berdaya guna dan berhasil guna ekplisit bahwa KPK merupakan
dalam upaya pemberantasan lembaga negara yang ada di Indonesia.
tipikor berdasarkan asas Namun di luar dari ketentuan UUD
kesetaraan kewenangan dan
NRI 1945, terdapat pula lembaga-
perlindungan terhadap hak asasi
manusia; lembaga yang bisa disebut sebagai
c. bahwa pelaksanaan tugas KPK komisi negara atau lembaga negara
perlu terus ditingkatkan melalui pembantu (state auxiliary agencies)
strategi pencegahan dan pembe-
yang dibentuk berdasarkan UU
rantasan tipikor yang kompre-
hensif dan sinergis tanpa menga- ataupun peraturan perundang-
baikan penghormatan terhadap undangan lainya. KPK merupakan
hak asasi manusia sesuai dengan salah satu lembaga negara yang
ketentuan peraturan perundang-
undangan. dibentuk berdasarkan UU. Namun di
Indonesia keberadaan KPK ataupun
Dapat dilihat dalam penjelasan revisi
lembaga negara bantu lainnya masih
UU KPK yang berisi alasan kenapa
belum diletakkan dalam konsepsi
terjadinya revisi UU KPK: pertama
ketatanegaraan yang lebih jelas yang
seperti tidak lancarnya koordinasi
dapat menjamin keberadaan dari
antara lembaga KPK dengan lembaga
lembaga-lembaga negara tersebut.16
Kepolisian serta Kejaksaan. Kedua,
Oleh sebab itu, jika memasukan KPK
KPK dirasa kurang optimal dan
dalam rumpun eksekutif dirasa
maksimal dalam memberantas tipikor.
kurang tepat. Dapat dilihat dari
Dalam hal alasan-alasan di atas itu
wewenang KPK yang dapat melakukan
semua terbantahkan dengan banyak-
penyidikan, penyelidikan bahkan
nya prestasi gemilang yang dimiliki
penuntutannya bukankah lembaga
oleh KPK sebagai lembaga negara.
KPK dirasa kurang tepat apabila
Ketiga, KPK dirasa rancu karena tidak
dimasukkan dalam lembaga eksekutif.
ada kepastian secara jelas bahwa KPK
Seperti yang kita ketahui bahwa
merupakan lembaga di bidang
pembagian kekuasaan di Indonesia
manakah, karena seperti yang kita
terdiri atas lembaga eksekutif,
ketahui ada tiga lembaga kekuasaan di
legislatif dan lembaga yudikatif.
Indonesia yaitu eksekutif, legislatif
Lembaga eksekutif, berfungsi menja-
dan yudikatif. Keempat, KPK
lankan kekuasaan pemerintahan.
dimasukan dalam rumpun lembaga
Lembaga legislatif, memiliki fungsi
eksekutif. Kelima dibentuknya dewan
membuat ketentuan hukum untuk
pengawas untuk mengawasi KPK yang
menjalankan kekuasaan dalam
dianggap terlalu tertutup tanpa cela
menyusun serta membentuk peratur-
dalam menyelesaian tipikor.
an perundang-undangan. Lembaga
Penjelasan revisi UU KPK apabila
yudikatif berfungsi mengadili pelang-
dikritisi dalam hal memasukan

16 I Gusti Ayu E. Yuliantari, ‘Pembentukkan KPK Sebagai Lembaga Negara Khusus Dalam Pembe-
rantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia’ (2015) 2 (2) Jurnal Hukum Undiknas 171, 180.
246 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

garan terhadap ketentuaan hukum UU KPK menyebutkan secara implisit


yang telah dibuat. Ini adalah bahwa KPK tidaklah transparan,
pembagian kekuasaan yang disebut sehingga dibutuhkan dewan pengawas
kekuasaan horisontal, yang mana teori yang mengawasi lembaga KPK. Hal ini
ini sangatlah umum dan banyak merupakan sesuatu yang sangat
digunakan oleh berbagai negara di disayangkan, karena berdasarkan UU
dunia. KPK jelas bahwa KPK memiliki
Dengan perkembangan jaman, tanggung jawab langsung kepada
timbulan teori baru mengenai presiden sembagai perpanjangan
pemisahan fungsi kekuasaan yaitu tangan oleh presiden secara langsung.
secara horizontal yang dinamakan the Pertanggungjawaban KPK kepada
separation of powers (pemisahan presiden dimaksud agar tidak terja-
kekuasaan baru)17 yang berkembang dinya intervensi dari lembaga lain atau
di Amerika Serikat. Bruce Ackerman orang lain. Akibat lain dengan adanya
menyatakan: dewan pengawas KPK yaitu lembaga
...The American system contains (at KPK dalam melakukan tugas dan
least) five branches: House, Senate, wewenangnya menjadi tidaklah inde-
President, Court, and independent penden. Dewan pengawas kemudian
agencies such as the Feder Reserve
Board. (...Pemisahan kekuasaan
yang menjadi badan perpanjangan
pada sistem ketatanegaraan tangan presiden bukan KPK secara
Amerika Serikat setidaknya terdiri langsung. Seperti dalam hal menyele-
dari lima cabang; Dewan Perwakilan saikan tipikor yang merupakan suatu
Rakyat, Senat, Presiden, Mahkamah
Agung, dan lembaga independen kejahatan yang dilakukan secara
seperti Federal reserved Board). terorganisir.
Dari hal di atas dapat penulis katakan
Problematika Penyebab Hilangnya
bahwa KPK lebih cocok menjadi
Independensi KPK
lembaga independen yang tidak satu
rumpun dengan lembaga eksekutif, Independensi berdasarkan
legislatif dan yudikatif dengan Black’s Law19 adalah “independence
menggunakan teori the separation of the state or condition of being free from
powers.18 Lalu mempermasalahkan dependence, subjection, or control”.
mengenai koordinasi antar lembaga, Kata independensi menjadi kata yang
maka hal ini telah menemui titik tidak asing dibaca dan didengar.
terang yang dijelaskan dalam Indenpendensi ini sangat berkaitan
penjelasan UU KPK bahwa ada erat dengan suatu lembaga pemerin-
beberapa syarat apabilah lembaga KPK tah yaitu KPK sebagai lembaga
ingin melakukan penyelidikan, pendukung (state auxiliary agencies).
penyidikan dan penuntutan terhadap Secara umum lembaga pendukung
tipikor maka harus memenuhi Pasal negara yang berupa state auxiliary
11 UU KPK. Akan tetapi dalam revisi agencies atau independent bodies ini

17 Hendra Nurtjahjo, ‘Lembaga, Badan, dan Komisi Negara Independen (State Auxiliary Agencies)
di Indonesia: Di Tinjauan Hukum Tata Negara’ (2005) 35 (3) Jurnal Hukum dan Pembangunan
275, 287.
18 Gunawana Tauda, ‘Kedudukan Komisi Negara Independen Dalam Struktur Ketatanegaraan
Republik Indonesia’ (2011) 6 (2) Pranata Hukum 171, 182.
19 The Law Dictionary, ‘What Is Independence’ (The Law Dictionary) <https://thelawdictio
nary.org/independence/> diakses 25 November 2019.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 247

muncul karena: 20 1) adanya tugas dan kemurnian dan keaslian hasil penyi-
kewenangan kenegaraan yang dikannya. Selain kewenangan yang
semakin kompleks yang memerlukan diberikan secara atribusi, harus
suatu lembaga independensi yang diketahui bahwa independensi KPK
cukup untuk dapat menjalankan mengandung dua makna, yaitu inde-
tugas dan wewenagan tersebut; 2) pendensi institusional atau kelem-
adanya upaya empowerment terhadap bagaan dan independensi fungsional.
tugas lembaga negara yang sudah ada Independensi institusional atau
denga cara membentuk lembaga baru kelembagaan memiliki arti sebagai
yang lebih spesifik dan terorganisir. lembaga yang mandiri dan harus
Berbicara mengenai independensi bebas dari intervensi oleh pihak lain
maka ada beberapa kriteria sebuah di luar sistem, pihak dan sistem ini
lembaga pendukung dikatakan haruslah dijelaskan secara terperinci
independen yaitu:21 1) dinyatakan dalam UU KPK. Berdasarkan sejarah
secara tegas oleh kongres dalam pembentukan peraturan dalam
perundang-undangan bahwa lembaga mencegah tipikor maka dibentuklah
tersebut independen; 2) presiden tidak KPK yang diatur dalam UU. Bertolak
secara bebas memutuskan pember- pada Pasal 3 UU KPK yang
hentian pemimpin dari suatu lembaga; menyatakan bahwa KPK memiliki sifat
3) kepemimpinana yang kolektif bukan independen dalam melaksanakan
suatu kepemimpinan; 4) kepemim- tugas dan wewenangnya agar tidak
pinan tidak dikuasai oleh pertain dipengaruhi oleh kekuasaan mana-
tertentu; 5) masa jabatan pemimpin pun, jika dikaitkan dengan karakte-
komisi habis tidak secara bersamaan ristik independensi yaitu dari sudut
tetapi begantian. struktural dan fungsional, berdasar-
KPK yang diberi wewenang oleh kan UU KPK maka independensi
UU untuk menyelesai problem korupsi fungsional adalah kemandirian dalam
di Indonesia, kewenangan yang menjalankan tugas dan fungsinya
diberikan kepada KPK merupakan dalam hal ini yaitu penyidikan,
kewenangan atribusi yaitu ialah penyelidikan serta penuntutan yang
pemberian kewenangan oleh pembuat ditugaskan oleh UU KPK. Jika dilihat
UU sendiri kepada suatu organ dari fungsi dan wewenang KPK
pemerintahan, baik yang sudah ada tersebut dapat dikatakan memiliki
maupun yang baru sama sekali. fungsi eksekutif. Sedangkan lembaga
Wewenang atribusi itu diberikan oleh KPK secara struktural harus dilihat
legislator yaitu sebagai pembuat UU, dari sudut kelembagaan negara.
sehingga KPK memiliki tugas dan Berdasarkan UU KPK lembaga KPK
tanggung jawab seperti lembaga adalah lembaga negara sampiran atau
negara lainnya. Oleh sebab itu KPK semi atau lembaga penunjang.
memiliki sistem kerja sendiri yang Dengan adanya revisi UU KPK,
mandiri tanpa campur tangan pihak independensi fungsional dan struk-
lain, sistem ini merupakan sifat turalnya memiliki pemaknaan yang
independen KPK untuk menjaga berbeda jika dibandingkan dengan UU

20 Miranda Risang Ayu, ‘Kedudukan Komisi Independen Sebagai State Auxiliary Institusions dan
Relevansinya Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia’ (2009) 1 (1) Jurnal Konstitusi 53, 69.
21 Ibid.
248 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

KPK. Dalam hal ini lembaga KPK KPK memiliki independen yang tidak
secara struktural harus dilihat dari murni secara struktural karena secara
sudut kelembagaan negara. Berdasar- konsep benar KPK adalah lembaga
kan revisi UU KPK maka KPK secara independen dan hal ini disebutkan
struktural merupakan lembaga dalam revisi UU KPK dengan masih
eksekutif (Pasal 3 revisi UU KPK). adnaya kata “independensi”. Akan
Sedangkan independensi fungsional tetapi menurut penulis, secara teknis
adalah kemandirian dalam menjalan- KPK tidak lagi independen karena
kan tugas dan fungsinya dalam hal dalam melakukan tugas dan wewe-
ini yaitu penyidikan, penyelidikan nangnya, KPK membutuhkan izin dari
serta penuntutan yang ditugaskan dewan pengawas.
oleh UU KPK maka jika dilihat dari Secara teori fungsional, lembaga
fungsi dan wewenang KPK tersebut yang independen tidak boleh di inter-
dapat dikatakan memiliki fungsi vensi oleh lembaga lain. Pada UU KPK
eksekutif karna fungsi penyidikan, jelas bahwa KPK hanya bertanggung
penyelidikan dan penututan adalah jawab dalam hal membuat laporan
milik kepolisian dan kejaksaan yang kepada Presiden, Dewan Perwakilan
merupakan lembaga eksekutif. Daerah dan Badan Pengawasan
Hal di atas diperjelas dengan Keuangan (Pasal 7 ayat 2 UU KPK).
adanya teori terhadap jenis-jenis Tetapi dengan dibentuknya dewan
independensi menurut Zainal Arifin pengawas yang dipilih langsung oleh
Mochtar yaitu lembaga non struktural Presiden, maka KPK harus melapor-
dapat diartikan sebagai lembaga di kan segala aktifitas kepada dewan
luar cabang kekuasaan yang telah pengawas, yang mengakibatkan apa-
ada. Lembaga ini dibentuk untuk bila dalam memberi laporan dan
membantu presiden, menteri atau meminta izin untuk melakukan penya-
dalam hal koordinasi atau pelaksa- dapan menjadi terhambat dan tidak
naan dalam kegiatan tertentu atau cepat.22 Hal ini sangat jelas bahwa KPK
membantu tugas dari departemen memiliki sifat independen yang diatur
tertentu. Akan tetapi lembaga ini tidak oleh UU walaupun independennya
masuk dalam struktur organisasi bukan independen mutlak apabila
kementerian, departemen atau lem- dilihat dari dua teori di atas. Hal ini
baga non departemen. Sehingga dapat karena adanya tumpah tindih wewe-
diartika lembaga non struktural ini nang dalam pemberantas korupsi
tidak berada pada struktur mana pun, dengan lembaga lain seperti Kepolisian
menjadi lembaga negara independen. dan Kejaksaan.23 Ketidakmurnian
KPK sebagai lembaga negara yang independensi yang dimiliki KPK
independen berdasarkan UU KPK karena independensinya hanya secara
adalah benar secara strukturalnya hukum atau dogmatik yaitu tertulis
karena tidak masuk dalam lembaga dan di atur oleh UU, tetapi secara
negara yang sudah ada, tetapi dengan teknis dalam menjalankan tugas dan
adanya revisi UU KPK maka lembaga wewenangnya KPK tidak bebas karena

22 A. Sakti Ramdhon Syah R, Dasar-Dasar Hukum Tata Negara: Suatu Kajian Pengantar Hukum
Tata Negara dalam Perspektif Teoritis Filosofis (CV. Social Politic Genius 2019) 128-129.
23 Achmad Badjuri, ‘Peranan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sebagai Lembaga Anti Korupsi
di Indonesia (The Role Of Indonesian Corruption Exterminate Commission In Indonesia’ (2011)
18 (1) Jurnal Bisnis dan Ekonomi 84, 96.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 249

harus berpatokkan pada izin khusus menilai lembaga KPK terlalu Super
untuk melakukan penyadapan. power. Hal ini harus dikatakan secara
Selain permasalahan di atas tegas bahwa KPK dibentuk bukan
banyaknya syarat yang harus untuk mengambil alih tugas pembe-
dipenuhi oleh apabila KPK ingin rantasan korupsi dari lembaga-
menangani kasus korupsi secara lembaga yang ada sebelumnya.
mandiri. Syarat-syarat ini berdasar- Hal ini dapat terlihat tujuan
kan penjelasan UU KPK yaitu: a) adanya independensi KPK dijelaskan
melibatkan aparat penegak hukum, dalam penjelasan UU KPK yang berisi
penyelenggara negara, dan orang lain Meningkatnya tipikor yang tidak
yang ada kaitannya dengan tipikor terkendali akan membawa bencana
yang dilakukan oleh aparat penegak tidak saja terhadap kehidupan
perekonomian nasional tetapi juga
hukum atau penyelenggara negara; b) pada kehidupan berbangsa dan
mendapat perhatian yang meresahkan bernegara pada umumnya. Tipikor
masyarakat; dan c) menyangkut keru- yang meluas dan sistematis juga
gian negara sebesar 1.000.000.000,00 merupakan pelanggaran terhadap
hak-hak sosial dan hak-hak
(satu miliar rupiah). ekonomi masyarakat, dan karena itu
Syarat-syarat di atas merupakan semua maka tipikor tidak lagi dapat
syarat yang harus dipenunhi apabila digolongkan sebagai kejahatan biasa
lembaga KPK ingin melakukan proses melainkan telah menjadi suatu
kejahatan luar biasa. Begitupun
penyidikan sampai penuntutan secara dalam upaya pemberantasannya
mandiri. Kembali lagi jika membica- tidak lagi dapat dilakukan secara
rakan sifat independensi KPK maka biasa, tetapi dituntut cara-cara yang
luar biasa.Penegakan hukum untuk
bila dilihat dalam UU KPK maka KPK
memberantas tipikor yang dilakukan
memiliki tugas dan wewenang dalam secara konvensional selama ini
melakukan penyelidikan, penyidikan terbukti mengalami berbagai
dan bahkan penuntunan. Hal ini hambatan. Untuk itu diperlukan
metode penegakan hukum secara
Seakan-akan apabila dilihat hanya
luar biasa melalui pembentukan
secara kasat mata maka kita berpikir suatu badan khusus yang mempu-
bahwa KPK ini memiliki super power nyai kewenangan luas, independen
dalam memberantas tindak pidana serta bebas dari kekuasaan mana-
pun dalam upaya pemberantasan
korupsi, seoalah-olah Indonesia hanya tipikor, yang pelaksanaannya dila-
mempercayakan pemberantasan kukan secara optimal, intensif,
korupsi terhadap KPK, padahal efektif, profesional serta berkesi-
nyatanya UU ini masih memberi hak nambungan.
kepada lembaga pemerintah seperti KPK yang memiliki tugas pokok
kepolisian dan kejaksaan untuk memberantas tipikor, yaitu korupsi
membantu pemberantasan tipikor. yang merupakan kata umum, korupsi
Apabila ingin melakukan proses memiliki akibat yang menyebabkan
penyidikan sampai penuntutan secara kerugian negara dan masyarakat di
mandiri maka harus memenuhi bidang ekonomi. Agar menyelesaikan
beberapa syarat seperti di atas. permasalah korupsi maka KPK
Bahkan UU KPK ini memperbolehkan diberikan sifat independensi berdasar-
masyarakat ikut andil dalam hal kan UU. Hal ini sangat membantu
pelaporan serta pengaduan yang pemberatasan korupsi, dapat dilihat
berkaitan dengan tipikor. Berdasarkan dengan KPK yang memiliki banyak
penjelasan ini, maka salah apabila kita prestasi. Misalnya pada tahun 2017
250 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan maka lembaga negara yang memiliki
indeks persepsi korupsi (IPK) atau kewenangan menangani tipikor selain
corruption perseption index (CPI) KPK adalah Kepolisian dan Kejaksaan.
Indonesia berada di peringkat ketiga Oleh sebab itu pada proses penanga-
se-Asean. Ini menunjukkan bahwa nan tipikor, seperti pada tahapan
negara Indonesia berada di arah yang penyidikan maka KPK memiliki
benar dalam memberantas korupsi.24 kewajiban dan hak untuk berkoor-
Menurut Penjelasan UU KPK, menye- dinasi dengan lembaga penegak
butkan peran KPK yaitu seba- hukum yang sedang menangani kasus
gai trigger mechanism, yang berarti tipikor. Pelaksanaan koordinasi terse-
mendorong atau sebagai stimulus agar but meliputi juga koordinasi dengan
upaya pemberantasan korupsi oleh Badan Pemeriksa Keuangan, Badan
lembaga-lembaga yang telah ada Pengawasan Keuangan dan Pemba-
sebelumnya menjadi lebih efektif dan ngunan, Inspektorat pada kemen-
efisien. Selain peranan yang dimiliki terian, atau lembaga pemerintah non
oleh lembaga KPK, adapun tugas KPK kementerian.26
adalah: koordinasi dengan instansi Berbicara mengenai lembaga KPK
yang berwenang melakukan pembe- tidak akan habisnya, maka menjadi
rantasan tipikor; supervisi terhadap isu yang sangat menghebohkan yaitu
instansi yang berwenang melakukan pada pertengahan tahun 2019 terjadi
pemberantasan tipikor; melakukan demo besar-besaran yang dilakukan
penyelidikan, penyidikan, dan penun- oleh para mahasiswa Indonesia. Salah
tutan terhadap tipikor; melakukan satu yang menjadi pembahasan demo
tindakan-tindakan pencegahan yaitu menolak revisi UU KPK. Alasan
tipikor; dan melakukan monitor dibalik demo ini karena dirasa UU ini
terhadap penyelenggaraan pemerin- melemahkan KPK dalam melaksana-
tahan negara.25 kan tugas dan wewenangnya sehingga
Dalam menjalankan tugas dan yang menjadi pokok-pokok pembahas-
wewenangnya, secara ekplisit UU KPK an yang dilakukan oleh mahasiswa
memang mengatur bahwa KPK adalah yaitu dianggapnya adanya pelemahan
lembaga negara yang memiliki terhadap lembaga KPK. Hal ini
independensi, meski independensi- disebabkan adanya pengangkatan
nya tidaklah mutlak karena masih dewan pengawas yang dapat memper-
adanya koordinasi dengan lembaga lambat kerja KPK serta diubahnya isi
lain, apalagi dalam hal penyidikan Pasal 3 UU KPK yang awalnya KPK
serta dimasukannya KPK di bawah memiliki sifat independensi dan bebas
kewenangan lembaga eksekutif. dari pengaruh kekuasaan mana pun,
Dalam hal koordinasi KPK bersama diubah dalam revisi UU KPK Pasal 3
lembaga penegak hukum lainnya menjadi:

24 Lani Diana Wijaya, ‘KPK: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Peringkat Ketiga se-ASEAN’
(Tempo.Co, 11 Desember 2017) <https://nasional.tempo.co/read/1041232/kpk-indeks-
persepsi-korupsi-indonesia-peringkat-ketiga-se-asean/full&view=ok> diakses 24 November
2019.
25 Komisi Pemberantasan Korupsi, ‘Sekilas Komisi Pemberantasan Korupsi’ (KPK, 6 Desember
2017) <https://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/sekilas-komisi-pemberantasan-korupsi>
diakses 25 November 2019.
26 Hibnu Nugroho, ‘Efektivitas Fungsi Koordinasi dan Supervisi Dalam Penyidikan Tindak Pidana
Korupsi Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi’ (2013) 13 (3) Jurnal Dinamika Hukum 392, 401.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 251

KPK adalah lembaga negara dalam komisi negara independen terkait


rumpun kekuasaan eksekutif yang dalam menjalankan tugas dan
melaksanakan tugas pencegahan fungsinya dalam hal ini adanya suatu
dan pemberantasan tipikor yang
bersifat independen dalam
peraturan dan disebut juga sebagai
menjalankan tugas dan syarat normatif; b) independen, dalam
wewenangnya. artian bebas dari pengaruh, kehendak,
Selain diubahnya isi Pasal 3 UU KPK ataupun kontrol, dari cabang kekua-
dibentuk juga dewan pengawas yang saan eksekutif, maksud agar tidak ada
dapat melakukan intervensi kepada intervensi dalam menjalankan tugas
kinerja KPK yang mana ini dapat dan wewenangnya; c) pemberhentian
menghilangkan sifat independennya. prasyarat tertentu, dan pengangkatan
Dengan penghilangan keistimewaan komisi menggunakan mekanisme
KPK maka dalam melakukan tugas tertentu yang diatur khusus, bukan
dan wewenangnya semua harus semata-mala berdasarkan kehendak
mendapatkan izin dari dewan penga- political appointee; d) kepemimpinan
was.27 komisi kolektif kolegial, jumlah
Pengertian dasar dari kata anggota atau komisioner bersifat ganjil
independen adalah adanya kebebasan, dan keputusan diambil secara
kemerdekaan, kemandirian, otonom majoritas suara; e) kepemimpinan
(otonomi), sehingga tidak dalam komisi tidak dikuasai atau tidak
dominasi personal maupun institusio- mayoritas berasal dari partai politik
nal. Dengan indenpedensi maka tertentu; f) masa jabatan para
pelaksanaan kehendak bebas (free pemimpin komisi definitif, habis
will) dapat terwujud tanpa ada secara bersamaan, dan dapat diangkat
pengaruh yang secara signifikan kembali untuk satu periode berikut-
merubah pendiriannya untuk nya; g) keanggotaan lembaga negara
membuat keputusan atau kebijakan. inti terkadang dituju untuk menjaga
Pengertian secara filosofis, person atau keseimbangan perwakilan yang
institusi yang independen (otonom) bersifat non partisan.
dibatasi oleh tujuan-tujllan mulia yang Untuk status lembaga pendu-
ditetapkan sendiri atau ditetapkan kung yang bersifat independen ada
oleh otoritas yang lebih tinggi (lebih beberapa kriteria yang menentukan
berwenang) yang dalam operasional yaitu: a) disebutkan secara tegas oleh
selanjutnya tidak lagi dapat kongres dalam UU tentang suatu
mencampuri pelaksanaan fungsinya komisi; b) Presiden dibatasi untuk
yang independen.28 tidak secara bebas memutuskan
Komisi negara dapat dikatakan (discretionary decision) pemberhentian
independen apabila memenuhi karak- sang pimpinan komisi; c) kepemim-
teristik: 29 a) dasar hukum pembentu- pinan yang kolektif; d) kepemimpinan
kannya menyatakan secara tegas tidak dikuasai/mayoritas berasal dari
kemandirian atau independensi dari partai tertentu; e) masa jabatan para

27 Ahmad Rofiq, Hari Sutra Disemadi dan Nyoman Serikat Putra Jaya, ‘Criminal Objectives
Integrality in the Indonesian Criminal Justice System’ (2019) 19 (2) Al-Risalah 180, 190.
28 Hendra Nurtjahjo, ‘Lembaga, Badan, dan Komisi Negara Independen (State Auxiliary Agencies)
di Indonesia: Di Tinjauan Hukum Tata Negara’ (n 11).
29 Gunawana Tauda, ‘Kedudukan Komisi Negara Independen Dalam Struktur Ketatanegaraan
Republik Indonesia’ (n 12).
252 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

pemimpin komisi tidak habis secara menjadi ASN yang terdiri dari Pegawai
bersamaan, tetapi bergantian Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(staggered terms).30 (P3K) dan ASN. Merujuk UU No. 5
Berdasarkan pengertian kategori Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
dan independensi di atas maka bebe- Negara dan pegawai tetap KPK non
rapa pasal yang menjadi permasa- ASN akan masuk dalam kategori dari
lahan dan menjadi tanda tanya besar P3K. Sedangkan pegawai negeri yang
bagi penulis dalam revisi UU KPK ini diperkerjakan akan berstatus sebagai
yaitu secara normatif dalam Pasal 1 ASN. Menurut penulis hal tersebut
angka 6, yang menyebutkan pegawai akan menghilangkan independensi
KPK berasal dari aparatur sipil negara dalam hal ini bukan independensi
(ASN); Pasal 3 menyebutkan KPK secara norma, tetapi dalam menjalan-
merupakan lembaga negara yang kan tugas pegawai sebagai KPK yaitu
masuk ke dalam rumpun kekuasaan penanganan perkara tipikor bukan
eksekutif yang bersifat independen menjadi fokus utama lagi karena telah
dalam pelaksanaan tugas dan adanya sistem kenaikan pangkat dan
wewenangnya; Pasal 11 ayat (2), pengawasan sampai mutasi akan
menyebutkan apabila KPK tidak berkoordinasi dalam beberapa hal
melibatkan aparat penegak hukum, dialakukan oleh kementerian terkait.
penyelenggara negara, dan orang lain Lebih lanjut, P3K yang merupakan
yang ada kaitannya dengan tipikor pegawai KPK non ASN tidak
yang dilakukan oleh aparat penegak mempunyai hak promosi dan jaminan
hukum atau penyelenggara negara, yang sama sebagaimana pegawai
dan/atau menyangkut kerugian negeri sipil. wadah pegawai akan
negara 1 miliar rupiah maka KPK wajib digantikan oleh korpri karena seluruh
menyerahkan penyelidikan, penyidi- ASN harus tergabung dalam wadah
kan dan penuntutan kepada kepo- tunggal korpri sehingga tidak akan
lisian atau kejaksaan; Pasal 12 B ada lembaga yang mewakili kepen-
ayat (1), yang menyatakan wewenang tingan pegawai KPK. Hal yang
KPK dalam melakukan penyadapan dikhawatirkan apabila anggota KPK
dilaksanakan setelah dapat izin dari ASN maka akan terjalin keterikatan
dewan pengawas. dengan pemerintah eksekutif. Seperti
Berdasarkan 4 Pasal yang yang kita ketahui sistem ini mirip
menjadi pro dan kontra dalam revisi dengan sistem Kepolisan dan
UU KPK sehinga menimbulkan Kejaksan, yang mana sistem ini
pertanyaan mengenai masih adakah menganut sistem komando. Sehingga
independensi KPK. Pasal 1 angka 6, ruang gerak KPK sangat terbatas yang
yang menyebutkan pegawai KPK mengakibatkan apabila tidak mengi-
berasal dari ASN merupakan pasal kuti komando maka akan adanya
pertama yang dianggap sebagai pasal sanksi kode etik yang diberikan.
kontra. Berdasarkan revisi UU KPK Padahal kasus yang ditangani KPK
maka pegawai tetap KPK akan selalu berisi pejabat tinggi negara
berubah statusnya kepegawainnnya Indonesia.

30 Miranda Risang Ayu,’ Kedudukan Komisi Independen Sebagai State Auxiliary Institutions dan
Relevansinya Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia’ (n 14) 71.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 253

Selanjutnya Pasal 3 revisi UU KPK dan penyidik dan direktur bisa


KPK menyebutkan KPK merupakan saling adu argumen tanpa takut bakal
lembaga negara yang masuk kedalam dinilai tak tunduk pada atasan.
rumpun kekuasaan eksekutif yang Namun demikian, dengan berubahnya
bersifat independen dalam pelaksa- status kelembagaan KPK, Gandjar
naan tugas dan wewenangnya. Jika tidak yakin hal serupa masih akan
melihat alasan lembaga KPK dibuat terjadi. Dengan berubahnya KPK
karena merespon kurang efektifnya menjadi bagian dari lembaga
penanganan/penyelesaian kasus eksekutif, KPK tidak lain menjadi
korupsi oleh lembaga Kepolisian dan perpanjangan tangan Presiden
Kejaksaan sehingga dibentuknya menurutnya.32
lembaga KPK yang memiliki kekhu- Salah satu contohnya seperti
susan (independensi) disebabkan dalam kasus korupsi KTP-elektronik
karena dibutuhkan suatu lembaga Miryam S. Haryani, dalam kasus
khusus dalam penanganan tipikor tersebut terjadi suatu problem anggota
yang bebas dari pengaruh kekuasaan DPR yang membentuk panitia khusus
manapun.31 Menurut penulis jika hak angket para pegawai lembaga
dilihat secara norma dengan adanya antirasuah ini pun mengajukan uji
kata independensi maka KPK masih materi (judicial review) soal keabsahan
lembaga independensi, tetapi dalam pansus angket KPK ke Mahkamah
menjalankan tugasnya jika KPK tidak Konstitusi. Berdasarkan kasus hak
lagi independen hal ini disebebakan angket maka KPK haruslah menjadi
KPK dikategorikan sebagai lembaga badan eksekutif berdasarkan Pasal 79
eksekutif yang berpotensi adanya ayat 3 UU MD3 karena terbatas hanya
itervensi oleh badan ekesutif di pada lembaga eksekutif. Ini berarti
atasnya. Presiden dan Wakil Presiden dalam
Menurut ahli Hukum Pidana dan konteks ke bawahnya. Dengan adanya
Pengajar Fakultas Hukum Universitas revisi UU KPK jelas telah dimasukkan
Indonesia, Gandjar Laksamana ke dalam rumpun kekuasaan
Bonaprapta, meskipun KPK dalam eksekutif yang mengakibatkan dapat
melaksanakan tugas dan kewena- diselidiki pansus hak angket tersebut,
ngannya tetap bersifat independen. hal ini berpotensi mengganggu kinerja
Gandjar khawatir, penyidik KPK bakal lembaga KPK.33 Berkaitan dengan
tunduk pada atasannya, yakni independensi KPK, fokus permasalah
Presiden, hal ini lah yang melemahkan terdapat pada isi Pasal 3 revisi UU
independensi lembaga KPK. Gandjar KPK diubah isinya menjadi sebagai
juga mengatakan, sejauh ini, proses berikut:
gelar perkara di KPK selalu terjadi Komisi Pemberantasan Korupsi
secara egaliter. Antara Komisioner adalah lembaga negara dalam

31 Yasmira Mandasari Saragih, ‘Analisis Yuridis kewenangan Komisi Pemberantas Tindak Pidana
Korupsi Sebagai Penuntut Pelaku Tindak Pidana’ (2018) 5 (1) Jurnal Ilmu Hukum 33, 44.
32 Fitria Chusna Farisa, ‘Jadi Lembaga Eksekutif, KPK Dikhawatirkan Hanya Jadi Perpanjangan
Tangan Presiden’ (Kompas, 17 September 2019) <https://sains.kom pas.com/read/
2019/09/17/19271831/jadi-lembaga-eksekutif-kpk-dikhawatirkan-hanya-jadi-perpanjangan-
tangan> diakses 6 Mei 2020.
33 Kontan, ‘KPK Lembaga Eksekutif atau Independent?’ (Kontan.co.id, 16 Juli 2017)
<https://nasional.kontan.co.id/news/kpk-lembaga-eksekutif-atau-independen> diakses 6 Mei
2020.
254 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

rumpun kekuasaan eksekutif yang sebab itu Pasal tersebut tidak


dalam melaksanakan tugas dan menghilangkan independensi KPK
wewenangnya bersifat independen
dan bebas dari pengaruh kekuasaan karena Kepolisian dan Kejaksaan tidak
manapun. dapat mengintervensi dan meng-
Berdasarkan isi pasal tersebut dapat ganggu kerja KPK. Pasal 11 ayat (2) ini
terlihat bahwa kata-kata independensi sangat jelas dalam hal persyaratan
tidak dihapuskan, tetapi KPK merupa- serta kondisi yang mengakibatkan
kan lembaga di bawah naungan kasus tipikor diberikan kepada
lembaga eksekutif. Hal ini mengaki- Kepolisian dan Kejaksaan.
batkan tidak murninya independensi Pasal terakhir dan yang paling
KPK, karena independensi KPK tidak kontroversi adalah Pasal 12 B ayat (1),
lagi absolut. Pasal di atas menandakan yang menyatakan wewenangan KPK
bahwa KPK dapat diintervensi oleh dalam melakukan penyadapan
kekuasaan eksekutif lainnya, seperti dilaksanakan setelah dapat izin dari
lembaga Kepolisian dan Kejaksaan dewan pengawas. Pasal 12 B ayat (1)
yang tidak memiliki independensi dinilai melemahkan independensi
sehingga tujuan awal yang untuk KPK. Independensi KPK memang tidak
menutupin kelemahan kinerja dihilangkan secara konsep dan norma
Kepolisian dan Kejaksaan dalam karena jelas disebutkan dalam revisi
menanganin korupsi, yang mana hal UU KPK bahwa KPK adalah lembaga
ini akan melemahkan kinerja KPK. yang independensi dalam mejalankan
Selain itu sangat wajar memperta- tugas dan wewenangnya. Namun Pasal
nyakan apakah masih ada indepen- ini sangat kontradiksi karena secara
densi yang merupakan keistimewaan teknis KPK dalam menjalankan
lembaga KPK.34 tugasnya tidaklah independen karena
Pasal berikutnya yang menjadi dibutuhkan izin dalam melakukan
kontra adalah Pasal 11 ayat (2), penyadaan. Dengan adanya revisi UU
menyebutkan apabila KPK tidak KPK, proses penyadapan yang selama
melibatkan aparat penegak hukum, ini dilakukan KPK didasarkan pada
penyelenggara negara, dan orang lain standar lawful interception serta
yang ada kaitannya dengan tipikor dipertanggungjawabkan melalui audit
yang dilakukan oleh aparat penegak oleh pihak ketiga, akan tergantikan
hukum atau penyelenggara negara, dengan adanya permohonan izin
dan/atau menyangkut kerugian kepada dewan pengawas.35 KPK dalam
negara 1 miliar rupiah maka KPK wajib melakukan penyadapan harus menda-
menyerahkan penyelidikan, penyidi- pat izin dari dewan pengawas. Izin dari
kan dan penuntutan kepada dewan pengawas ini diberikan 1x24
Kepolisian atau Kejaksaan. Pasal 11 jam. Izin ini sangat memperlambat
ayat (2) revisi UU KPK ini bukan hal kinerja KPK karna korupsi dilakukan
yang baru , karena dilihat dari tujuan oleh orang-orang yang berpendidikan
awal KPK sebagai lembaga penunjang dan sudah pasti terorganisir. Selain itu
atau pembantu bagi pemerintah agar yang harus di kritisi dalam hal
dapat memberantas tipikor. Oleh pemilihan dewan pengawas ini harus

34 Rahma Sari, ‘DPR Ketuk Palu KPK Layu’ (2019) 5 (2) Yurisprudentia: Jurnal Hukum Ekonomi
160, 171.
35 Pasal 12 ayat (1) revisi UU KPK.
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 255

melakukan seleksi dan dilantik oleh menyadapan dianggap terlalu berle-


Presiden, tetapi hal ini tidak dijelaskan bihan. Maka perpanjangan tangan
secara rinci dalam revisi UU KPK. presiden dalam menangani tipikor
Dengan adanya dewan pengawas yang awalnya lembaga KPK berubah
mengakibatkan terganggungnya kerja menjadi dewan pengawas. Selain
lembaga KPK. dalam hal izin penyadapan, dewan
Menurut dosen Fakultas Hukum pengawas juga memiliki wewenang
Universitas Trisakti Abdul Ficar dalam pemberihan izin terhadap
Hadjar, keberadaan dewan pengawas proses penggeledahan yang selama ini
KPK tergolong aneh lantaran memiliki dapat dilakukan melalui mekanisme
kewenangan yudisial. Misalnya, mem- izin pengadilan tergantikan oleh
berikan izin penyadapan, pengge- dewan pengawas. Proses penyitaan
ledahan, serta penyitaan. Sesuatu yang telah diberikan kewenangan
yang aneh secara sistemik dewan secara istimewa dengan tidak izin
pengawas bukan aparatur penegak pengadilan dalam UU KPK diubah
hukum. Menurut Ficar menyebut menjadi harus melalui izin dewan
keberadaan dewan pengawas ini pengawas. Artinya penyelidik dan
justru bakal membuat KPK menjadi penyidik melakukan fungsinya sangat
lembaga yang tidak independen. Tentu bergantung dari dewan pengawas yang
karena Presiden memiliki peran besar dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dalam menentukan anggota dewan Republik Indonesia dan Presiden.37
pengawas yang memiliki banyak Jadi apabila membandingkan
wewenang. Hal itu bisa membuat KPK antara UU KPK dengan revisi UU KPK,
menjadi lemah karena wewenang maka kedua UU ini memiliki dampak
komisioner semakin terbatas. Lebih positif dan negatif dalam penang-
lanjut ia mengatakab bahwa aktivitas gulangan KPK. Dilihat dari pokok
sebagai penegak hukum KPK dibatasi pembahasan dalam tulisan ini,
dengan kontrol dewan pengawas mengenai independensi KPK, maka
sebagai kepanjangan tangan presiden independensi KPK secara norma atau
Keberadaan dewan pengawas ini dogmatik masih disebutkan indepen-
menurutnya menimbulkan kemung- densi tetapi powerless sehingga
kinan besar bakal membuat kegiatan menurut penulis, dalam hal pelaksa-
operasi tangkap tangan hilang lantar- naan tugas dan wewenangnya, KPK
an penyadapan harus menunggu tetap sebagai independent agency,
izin.36 tetapi pelaksanaan kewenangannya
Menurut penulis bidang penga- jadi lebih sulit. Hal ini yang
wasan seharusnya hanya memiliki mengakibatkan terjadi banyaknya pro
kewenangan mengawasi kinerja dan dan kontra terhadap revisi UU KPK.
prosedur etik pimpinan atau pegawai
KPK yang melakukan pelanggaran,
sehingga wewenangan meberikan izin

36 CNN Indonesia, ‘Dewan Pengawas dan Segudang Curiga Intervensi Pada KPK’ (CNN Indonesia,
19 September 2019) <https://www.cnnindonesia.com/nasional/201909 20204301-32-
432456/dewan-pengawas-dan-segudang-curiga-intervensi-pada-kpk> diakses 6 Mei 2020.
37 CNN Indonesia, ‘Rincian Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas KPK’ (CNN Indonesia, 21
Desember 2019) <https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191220173845-20-458773/rinc
ian-tugas-dan-wewenang-dewan-pengawas-kpk> diakses 6 Mei 2020.
256 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

PENUTUP diubah menjadi harus melalui izin


dewan pengawas. Maka independensi
Awal mula lembaga KPK ini KPK secara norma atau dogmatik
dibentuk dengan tujuan pemberan- masihlah disebutkan independensi
tasan tipikor di Indonesia sehingga tetapi powerless. Hal ini menyebab-
KPK diberikan suatu sifat, yaitu kan dalam hal pelaksanaan tugas dan
independen dalam melaksanakan wewenangnya, KPK tetap sebagai
tugas dan wewenangnya agar tidak independent agency, tetapi pelaksa-
dipengaruhi oleh kekuasaan mana- naan kewenangannya jadi lebih sulit.
pun. Dengan adanya revisi UU KPK Hal ini yang mengakibatkan terjadi
terjadilah pembaharuan terhadap banyaknya pro dan kontra terhadap
lembaga KPK yaitu merupakan bagian revisi UU KPK.
dari lembaga eksekutif, yang awalnya Menurut penulis dengan adanya
hanya sebagai suatu lembaga badan pengawas dalam lembaga KPK
pendukung (state auxiliary agencies) haruslah diatur secara jelas mengenai
sekarang menjadi lembaga eksekutif tugas dan wewenangnya serta tujuan
yang mengakibatkan adanya inter- adanya dewan pengawas. Hal ini
vensi oleh badan ekesutif di atasnya bertujuan untuk agar yang harusnya
walaupun secara norma tetap itu merupakan tugas dan wewe-
disebutkan lembaga independen. nang lembaga KPK di ambil oleh
Selain lembaga KPK masuk ke dalam lembaga pengawas.
lembaga eksekutif, pegawai KPK harus
berasal dari ASN hal ini dianggap salah DAFTAR BACAAN
satu hal yang mengakibatkan
melemahnya independensi KPK Buku
karena tujuan awal KPK adalah
R Syah ASR, Dasar-Dasar Hukum Tata
menyelesaikan perkara tipikor yang
Negara: Suatu Kajian Pengantar
bisa saja berpotensi kehilangan fokus
Hukum Tata Negara dalam
utama, karena telah adanya sistem
Perspektif Teoritis Filosofis (CV.
kenaikan pangkat dan pengawasan
Social politic Genius 2019).
sampai mutasi akan berkoordinasi
dalam beberapa hal dialakukan oleh Yunara E, Korupsi dan
kementerian terkait. Pertanggungjawaban Pidana
Keberadaan dewan pengawas Korporasi Berikut Studi Kasus
yang dianggap mengkerdilkan KPK, (PT. Citra Aditya Bakti 2005).
hal ini dilihat dari tugas dan
Artikel Jurnal
wewenang badan pengawas sebagai
pemberi izin dalam hal penyadapan. Ayu MR, ‘Kedudukan Komisi
Selain itu dewan pengawas juga Independen Sebagai State
memiliki wewenang dalam pemberian Auxiliary Institusions dan
izin terhadap proses penggeledahan Relevansinya dalam Struktur
yang selama ini dapat dilakukan Ketatanegaraan Indonesia’ (2009)
melalui mekanisme izin pengadilan 1 (1) Jurnal Konstitusi.
tergantikan oleh dewan pengawas. Badjuri A, ‘Peranan Komisi
Proses penyitaan yang telah diberikan
Pemberantasan Korupsi (KPK)
kewenangan secara istimewa dengan
tidak izin pengadilan dalam UU KPK
INDEPENDENSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: BENARKAH ADA? 257

Corruption Exterminate (2015) 2 (2) Jurnal Hukum


Commission in Indonesia’ (2011) Undiknas.
18 (1) Jurnal Bisnis dan Wibowo A, ‘Independensi Kejaksaan
Ekonomi. Dalamsistem Peradilan Pidana
Nugroho H, ‘Efektivitas Fungsi Indonesia’ (2015) 12 (1) Istinbath
Koordinasi dan Supervisi Dalam Jurnal Hukum.
Penyidikan Tindak Pidana
Korupsi Oleh Komisi Tesis/Disertasi
Pemberantasan Korupsi’ (2013) Disemadi Hari S dan Santoso B,
13 (3) Jurnal Dinamika Hukum. ‘Pelaksanaan Fungsi Pembinaan
Nurtjahjo H, ‘Lembaga, Badan, dan dan Pengawasan Otoritas Jasa
Komisi Negara Independen (State Keuangan Terhadap Lembaga
Auxiliary Agencies) di Indonesia: Keuangan Mikro Syariah di Jawa
ditinjauan dari Hukum Tata Tengah’ (Tesis, Universitas
Negara’ (2005) 35 (3) Jurnal Diponegoro 2019).
Hukum dan Pembangunan.
Website
Rofiq A, Disemadi HS dan Jaya NSP,
‘Criminal Objectives Integrality in CNN Indonesia, ‘Dewan Pengawas dan
the Indonesian Criminal Justice Segudang Curiga Intervensi Pada
System’ (2019) 19 (2) Al-Risalah. KPK’ (CNN Indonesia, 21 Septem-
Saragih YM, ‘Analisis Yuridis ber 2019) <https://www. cnnin
kewenangan Komisi Pemberantas donesia.com/nasional/2019092
Tindak Pidana Korupsi Sebagai 0204301-32-432456/dewan-pen
Penuntut Pelaku Tindak Pidana’ gawas-dan-segudang-curiga-inte
(2018) 5 (1) Jurnal Ilmu Hukum. rvensi -pada-kpk> diakses 6 Mei
2020.
Sari R, ‘DPR Ketuk Palu KPK Layu’
(2019) 5 (2) Yurisprudentia: CNN Indonesia, ‘Rincian Tugas dan
Jurnal Hukum Ekonomi. Wewenang Dewan Pengawas
KPK’ (CNN Indonesia, 20 Desem-
Sugiarto T, ‘Peranan Komisi
ber 2019) <https://www. cnnin
Pemberantasan Korupsi (KPK)
donesia.com/nasional/2019122
Dalam Pemberantasan Tindak
0173845-20-458773/rincian-tug
Pidana Korupsi di Indonesia’
as-dan-wewenang-dewan-penga
(2013) 18 (1) Jurnal Cakrawala
was-kpk> diakses 6 Mei 2020.
Hukum.
Farisa FC, ‘Jadi Lembaga Eksekutif,
Tauda G, ‘Kedudukan Komisi Negara
KPK Dikhawatirkan Hanya Jadi
Independen Dalam Struktur
Perpanjangan Tangan Presiden’
Ketatanegaraan Republik
(Kompas, 17 September 2019)
Indonesia’ (2011) 6 (2) Pranata
<https://nasional.kompas.com/
Hukum.
read/2019/09/17/19271831/ja
Yuliantari IGAE, ‘Pembentukkan Kpk di-lembaga-eksekutif-kpk-dikha
Sebagai Lembaga Negara Khusus watirkan-hanya-jadi-perpanjang
Dalam Pemberantasan Tindak an-tangan> diakses 6 Mei 2020.
Pidana Korupsi di Indonesia’
Komisi Pemberantasan Korupsi,
‘Sekilas Komisi Pemberantasan
258 REFLEKSI HUKUM [Vol. 4, No. 2, 2020]

Korupsi’ (KPK, 6 Desember 2017) esia-peringkat-ketiga-se-asean/f


<https://www.kpk.go.id/id/tent ull&view=ok> diakses 24
ang-kpk/sekilas-komisi-pember November 2019.
antasan-korupsi> diakses 25
November 2019. Peraturan Perundang-Undangan

Komisi Pemberantasan Korupsi, Undang-Undang Nomor 28 Tahun


‘Undang-Undang Terkait’ (KPK, 8 1999 tentang Penyelenggaraan
Desember 2017) <https://www. Negara Yang Bersih dan Bebas
kpk.go.id/id/tentang-kpk/unda Dari Korupsi, Kolusi, dan
ng-undang-terkait> diakses 16 Nepotisme.
Januari 2020.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun
Kontan, ‘KPK Lembaga Eksekutif atau 1999 tentang Pemberantasan
Independent?’ (Kontan.co.id, 16 Tindak Pidana Korupsi.
Juli 2017) <https://nasional.kon Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tan.co.id/news/kpk-lembaga-ek tentang Aparatur Sipil Negara.
sekutif-atau-independen>
Undang-Undang Nomor 19 Tahun
diakses 6 Mei 2020.
2019 tentang Perubahan Kedua
Mustinda L, ‘Seputar Demo Yang Tolak Atas Undang-Undang Nomor 30
RUU KUHP dan Revisi Undang- Tahun 2002 tentang Komisi
Undang KPK’ (Detik News, 20 Pemberantasan Tindak Pidana
September 2019) <https://news. Korupsi.
detik.com/berita/d-4714460/se
putar-demo-mahasiswa-yang-tol
ak-ruu-kuhp-dan-revisi-uu-kpk>
diakses 20 September 2019.
Super User, ‘Sejarah Panjang Pembe-
rantasan Korupsi di Indonesia’
(Anti-Corruption Clearing House,
6 Januari 2016) <https://acch.
kpk.go.id/id/component/conten
t/article?id=144:sejarah-panjan
g-pemberantasan-korupsi-di-ind
onesia> diakses 25 November
2019.
The Law Dictionary, ‘What Is
Independence’ (The Law
Dictionary) <https://thelawdic
tionary.org/independence/>
diakses 25 November 2019.
Wijaya Lani D, ‘KPK: Indeks Persepsi
Korupsi Indonesia Peringkat
Ketiga se-ASEAN’ (Tempo.Co, 11
Desember 2017) <https://nasio
nal.tempo.co/read/1041232/kp
k-indeks-persepsi-korupsi-indon

Anda mungkin juga menyukai