Jurnal 369-791-1 - Hermanto MZ
Jurnal 369-791-1 - Hermanto MZ
p. ISSNDesiminasi
Jurnal : 2303-212X e. ISSN
Teknologi, :2503-5398
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 p. ISSN : 2303-212X
e. ISSN : 2503-5398
Hermanto MZ 16)
Abstrak: Kualitas pelayanan merupakan faktor utama perusahaan pemberi jasa dalam menghadapi persaingan
pasar, oleh sebab itu rumah sakit sebagai perusahaan jasa merasa perlu melakukan perbaikan terhadap sistem
pelayanant. Analisis kepuasan pelanggan ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode
Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Costumer Value.
Dari 18 atribut valid yang ditanyakan kepada pasien di RSIA-XYZ, terdapat 2 atribut yang membutuhkan
perhatian lebih dari pihak rumah sakit, sehingga menjadi prioritas perbaikan. Atribut yang pertama yaitu tindakan
cepat pada saat pasien membutuhkan ( P7) dengan tingkat kesesuaian 83,9% dan jadwal pelayanan rumah sakit
dengan tepat dimana tingkat kesesuaian 85,4% (P3).
Dengan metode Potential Gain in Costumer Value menghasilkan urutan prioritas perbaikan pelayanan sebagai
berikut, Atribut pertama yaitu tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan dengan indeks PGCV 4,33 dan
atribut kedua yaitu jadwal pelayanan rumah sakit dengan tepat dimana indeks PGCV 4,32. Dari hasil
pengolahan data Tingkat kesesuaian dan PGCV, ternyata mengasilkan urutan prioritas perbaikan yang sama.
Kata Kunci: Kualitas pelayanan, Validitas, Reliabilitas, Importance Performance Analysis (IPA),Potential Gain in
Costumer Value (PGCV)
Abstract: Quality of service is a major factor company provider of services in the face of market competition, and
therefore the hospital as a service company felt the need to make improvements to the service system. Analysis
home party customer satisfaction is done using two methods: Importance Performance Analysis and Potential Gain in
customer Value.
Of the 18 attributes valid asked of patients in RSIA - XYZ, there are two attributes that require more attention from
the hospital, so that it becomes a priority repair. The first attribute that swift action when the patient requires (P7)
with a concordance rate of 83.9% and a schedule of hospital services exactly where the concordance rate of
85.4% (P3).
With the method in Customer Value Potential Gain generate service improvement priority order as follows,
first attribute that swift action when a patient needs to PGCV index of 4.33 and a second attribute that schedule
hospital services exactly where PGCV index of 4.32. From the data processing Suistability and PGCV, turns produce
same order of priority improvements.
Keywords: Quality of service, Validity, Reliability, Importance Performance Analysis (IPA), Potential Gain in
Customer Value (PGCV)
16)
Dosen Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang.
72
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
penelitian ini memiliki rumusan masalah
73
Hermanto MZ
74
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ
dirasakan o leh salah satu atau beberapa 1. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba,
indera. Interpretasi sub yektif dari lingkungan 2. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan
individu akan menjadi dasar proses perilaku belajar, nyata
sikap dan pengambilan keputusan. 3. Produk dan konsumsi dari pelayanan tidak
dapat dipisahkan
Persepsi Konsumen
Pengertian dari persepsi konsumen dapat Kualitas pelayanan
dikatakan sebagai proses konsumen dalam Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai :
memilih, mengatur, dan menginterprestasikan “tingkat keunggulan yang diharapkan dan
stimulasi menjadi berarti dan merupakan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
gambaran secara berhubungan dengan dunia untuk memenuhi konsumen.” (Kotler,1994)
sekelilingnya. Selain itu persepsi konsumen Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan
terhadap kualitas pelayanan dapat dikatakan produk atau kinerja merupakan bagian utama
sebagai penilaian menyeluruh atas keunggulan strategi perusahaan dalam rangka meraih
suatu jasa, yang artinya konsumen tidak keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai
mengevaluasi kualitas pelayanan semata- mata pemimpin dasar ataupun sebagai strategi untuk
hanya berdasarkan kepada hasil akhir service tetapi terus tumbuh. Keunggulan suatu produk jasa adalah
mereka juga memperhatikan proses dari pelaksanaan tergantung dari keunikan serta kualitas yang
service. dipero leh oleh jasa tersebut, sedangkan kualitas
Persepsi konsumen timbul setelah pernah pelayanan menurut Parasuraman dapat
merasakan sesuatu yang sudah diterima dan didefinisikan sebagai : “seberapa jauh perbedaan
sudah mengamb il kesimpulan dalam antara kenyataan dan harapan para konsumen
pemikirannya (sudah menilai sesuatu yang d atas layanan yang mereka peroleh atau terima”.
ialami). Persepsi konsumen mencerminkan
kinerja perusahaan penyedia jasa. C itra kualitas Model Kualitas Pelayanan
yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang Menurut Berry, Parasuraman, Zetithaml yang di
atau persepsi penyedia jasa melainkan berdasarkan kutip oleh Kotler Keller yang dialih bahasakan
sudut pandang atau persepsi konsumen. Hal ini oleh Bob Sabran (2007:156) merumuskan model
dapat terjadi karena konsumenlah yang kualitas jasa yang di perlukan pada industri jasa.
mengkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan, Pada model tersebut mengidentifikasi lima
sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kesenjangan yang mengakibatkan ket
kualitas pelayanan jasa yang diterima. idakberhasilan penyerahan jasa :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen
Kualitas pelayanan dan persepsi manajemen.
Pengertian Kualitas 2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan
Kualiatas adalah sebuah kata yang bagi penyedia spesifikasi kualitas jasa.
jasa merupakan sesuatu yang harus di kerjakan 3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa
dengan bak. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari dan penyerahan jasa.
penampilan pelayanan atau kinerja merupakan 4. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan
bagian utama strategi perusahaan dalam rangka komunikasi eksternal.
meraih keunggulan yang berkesinambungan, 5. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa
baik sebagai pemimpin perusahaan sebagai yang diharapkan.
strategi untuk terus tumbuh dan berkembang.
Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan Konsep Jasa
(mengurus) apa yang Menurut Kotler (1994), jasa adalah tindakan
diperlukan oleh seseorang. Sedangkan pengertian atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
pelayanan adalah usaha untuk melayani kebutuhan suatu p ihak kep ada pihak yang lain yang pada
orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia, dasarnya bersifat tidak berwujud ( Intangible)
1995), atau perorangan kepada konsumen (yang dan tidak menghasilkan kepemilikan
dilayani), yang bersifat tidak berwujud dan tidak terhadap sesuatu. Adapun empat karak teristik
dapat d imiliki. Hal ini sesuai dengan disampaikan pokok pada jasa yang membedakannya
Normann (1991) dalam Saladin (2004) karakteristik dengan barang menurut Kotler (2003:467)
tentang pelayanan, yakni sebagai berikut : yaitu :
1. Intangible (tidak terwujud).
2. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan).
75
Hermanto MZ
76
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ
METODOLOGI PENELITIAN
Uji Reliabilitas
Reliabilitas (reliability) suatu pengukur Di dalam melak ukan suatu penelitian,
menunjukkan stabilitas dan peneliti dapat memilih berbagai jenis metode
konsistensi dari suatu instrument yang mengukur dalam melak sanakan penelitiannya. Metode
suatu konsep dan berguna untuk mengakses yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur,
“kebaikan” dari suatu pengukur alat serta desain penelitian yang d igunakan.
(Sekaran,2003,hal.203). Menurut Ghiselli et al. Desain penelitian harus sesuai dengan metode
(1981, hal. 191) penelitian yang dip ilih. Prosed ur serta alat yang
digunakan d alam penelitian harus cocok dengan
Importance Performance Analysis (IPA) metode penelitian yang digunakan.Jika suatu
Importance Performance Analysis (IPA) merupakan penelitian dikerjakan dengan kuesioner sebagai
metode yang digunakan untuk menganalisis kepuasan alat dalam mengumpulkan data, maka yang
pelanggan terhadap suatu produk atau jasa. Pengukuran dibicarakan di sini adalah teknik penelitian. Jika
tingkat kepentingan d ilakukan dengan cara pengukuran seseorang membicarakan metode penelitian,
dari harapan pelanggan, sedangkan pengukuran tingkat maka ia tidak terlepas dari membicarakan teknik
kinerja diukur dari keadaan yang dirasakan oleh pelanggan dan prosed ur penelitian.
(Maiyanti, 2008).
Akan tetapi untuk mengukur keinginan dari konsumen Identifikasi Masalah
adalah tidak Untuk dapat melakukan penelitian yang baik dan
mudah. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan memiliki memudahkan melakukan analisa data, maka
tujuan yang berbeda untuk setiap tindakan yang d perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu.
ilakukannya dalam rangka memenuhi keinginan Di mana pada penelitian ini, peneliti melakukan
konsumen. Dalam hal ini digunak an 5 tingkat identifikasi masalah mengenai tingkat
skala (L ikert) untuk melakukan penilaian tingkat kepentingan (Importance) dan kepuasan pasien
kepentingan pelanggan, yang terdiri dari : (Satisfaction) terhadap kinerja (Performance)
1. Sangat penting, dengn bobot 5 pelayanan RSIA - XYZ yang kemudian d
2. Penting, dengan bobot 4 ianalisis dengan menggunakan metode Important
3. Cukup penting, dengan bobot 3 Performance Analysis (IPA), dan bagaimana prio
4. Kurang penting, dengan bobot 2 ritas perbaikan layanan yang d iinginkan pasien
5. Tidak penting, dengan bobot 1 dengan tingkat kesesuaian dan Potential Gain
Untuk kinerja atau penampilan d iberikan lima penilaian in Customer Value
dengan bobot sebagai berikut:
1. Sangat p uas, dengan bobot 5, yang berarti konsumen Pengumpulan Data
sangat puas Agar dalam pelaksanaan penelitian dapat berjalan
2. Puas, dengan bobot 4, yang berarti konsumen puas dengan mudah serta sesuai dengan tujuan yang ingin
3. Cukup puas, dengan bobot 3, yang berarti konsumen dicapai, maka d iperlukan langkah pemecahan yang
cukup puas baik. Data yang diperlukan :
4. Kurang puas, dengan bobot 2, yang berarti konsumen a. Data Primer
kurang puas b. Data Sekunder
5. Tidak puas, dengan bobot 1, yang berarti konsumen
tidak puas Pengolahan Data
Setelah kuesioner disebarkan kepada konsumen,
Potetial Gain In Customer Values (PGCV) maka akan didapat data dari jawaban hasil
Alat ini dipergunakan untuk melengkapi hasil kuesioner, maka dari hasil jawaban tersebut harus d
analisis dari importance dan performance. Alat iuji :
ini dipakai untuk menentukan prioritas perbaikan a) Uji Kecukupan Data
yang harus dilakukan oleh produsen. Analisi dari b) Uji Validitas Data
Importance dan Performance kurang dapat c) Uji Reliabilitas Data
merekomendasikan perbaikan yang menjadi prio
ritas utama. Karena itu dipergunakan alat analisis Importance Performance Analysis (IPA)
yang lain yaitu analisis melalui angka indeks a. Analisis Tingkat Kesesuaian
PGCV. b. Analisis Diagram Kartesius
77
Hermanto MZ
78
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ
79
Hermanto MZ
80
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ
DAFTAR PUSTAKA
Supranto, J., (2001). Pengukuran Tingkat
Adikoesoemo, (1997). Manajemen Rumah Sakit, Kepuasan Pelanggan untuk
Pustaka Sinar harapan, Jakarta
Tjiptono, F., (1996). Manajemen Jasa. Yogyakarta:
Arikunto, S., (1997). Prosedur Penelitian Suatu Andi Offset.
Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta:
PT. Rineka Cipta. Tjiptono,F. dan Chandra, Gregorius., Service
Quality & Satisfaction, Edisi 2, Andi,
Atina, 2010. Analisa Kepuasan Pelanggan dan Yogyakarta
Kualitas Pelayanan Dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Menggunakan Metode PGCV ( Potential Gain
in Costumer Value) dan Importance
Performance Analysis. Skripsi Universitas
Islam Indonesia. Yogyakarta
81