Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 5, Nomor 1, Januari 2017

p. ISSNDesiminasi
Jurnal : 2303-212X e. ISSN
Teknologi, :2503-5398
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 p. ISSN : 2303-212X
e. ISSN : 2503-5398

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


JASA KESEHATAN RAWAT JALAN DI RSIA – XYZ

Hermanto MZ 16)

Abstrak: Kualitas pelayanan merupakan faktor utama perusahaan pemberi jasa dalam menghadapi persaingan
pasar, oleh sebab itu rumah sakit sebagai perusahaan jasa merasa perlu melakukan perbaikan terhadap sistem
pelayanant. Analisis kepuasan pelanggan ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode
Importance Performance Analysis dan Potential Gain in Costumer Value.
Dari 18 atribut valid yang ditanyakan kepada pasien di RSIA-XYZ, terdapat 2 atribut yang membutuhkan
perhatian lebih dari pihak rumah sakit, sehingga menjadi prioritas perbaikan. Atribut yang pertama yaitu tindakan
cepat pada saat pasien membutuhkan ( P7) dengan tingkat kesesuaian 83,9% dan jadwal pelayanan rumah sakit
dengan tepat dimana tingkat kesesuaian 85,4% (P3).
Dengan metode Potential Gain in Costumer Value menghasilkan urutan prioritas perbaikan pelayanan sebagai
berikut, Atribut pertama yaitu tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan dengan indeks PGCV 4,33 dan
atribut kedua yaitu jadwal pelayanan rumah sakit dengan tepat dimana indeks PGCV 4,32. Dari hasil
pengolahan data Tingkat kesesuaian dan PGCV, ternyata mengasilkan urutan prioritas perbaikan yang sama.
Kata Kunci: Kualitas pelayanan, Validitas, Reliabilitas, Importance Performance Analysis (IPA),Potential Gain in
Costumer Value (PGCV)

Abstract: Quality of service is a major factor company provider of services in the face of market competition, and
therefore the hospital as a service company felt the need to make improvements to the service system. Analysis
home party customer satisfaction is done using two methods: Importance Performance Analysis and Potential Gain in
customer Value.
Of the 18 attributes valid asked of patients in RSIA - XYZ, there are two attributes that require more attention from
the hospital, so that it becomes a priority repair. The first attribute that swift action when the patient requires (P7)
with a concordance rate of 83.9% and a schedule of hospital services exactly where the concordance rate of
85.4% (P3).
With the method in Customer Value Potential Gain generate service improvement priority order as follows,
first attribute that swift action when a patient needs to PGCV index of 4.33 and a second attribute that schedule
hospital services exactly where PGCV index of 4.32. From the data processing Suistability and PGCV, turns produce
same order of priority improvements.
Keywords: Quality of service, Validity, Reliability, Importance Performance Analysis (IPA), Potential Gain in
Customer Value (PGCV)

16)
Dosen Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang.

PENDAHULUAN sama bila mereka membutuhkan lagi. Bahkan telah


diketahui bahwa pasien yang loyal atau setia akan
Latar Belakang mengajak orang lain untuk menggunakan fasilitas
Menurut Kotler kepuasan adalah perasaan pelayanan kesehatan yang sama (Wijono, 2000).
senang atau kecewa seseorang yang muncul Demikian pula halnya dengan rumah sakit sebagai
setelah membandingkan kinerja (hasil) produk pemberi jasa, masalah mutu pelayanan kesehatan
yang dipikirkan terhadap kinerja (prestasi kerja) sebenarnya bukanlah hal yang baru. Apalagi
yang diharapkan. Jika kinerja di bawah harapan, persaingan di antara rumah sakit di palembang saat
itu berarti pelanggan tidak p uas. Jika yang ini. Berbeda dengan kualitas barang, kualitas jasa
terjadi sebaliknya maka akan menyebabkan tidak begitu mudah d iketahui, seperti halnya
kehilangan minat pasien untuk berobat. Kepuasan pelayanan kesehatan. Kecenderungan yang terjadi
masyarakat merupakan salah satu indikator kualitas pada masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Mereka
atau mutu pelayanan yang diberikan oleh provider, memilih berobat di luar negeri dari pada di negeri
dan kepuasan masyarakat adalah suatu modal sendiri.
untuk mendapatkan pasien yang loyal (setia). Persaingan yang ada tidak hanya terjadi di antara
Pasien yang loyal cenderung akan dalam negeri dan luar negeri tetap i terjadi di
menggunakan kembali pelayanan kesehatan yang dalam negeri sendiri (lokal). Hal ini terjadi

72
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ

seiring dengan masuknya investor-investor asing yaitu apakah tingkat kepentingan


sebagai damp ak globalisasi. yang sudah tentu (Importance) dan kepuasan (Satisfaction)
mempunyai standar kerja yang jelas di b idang konsumen terhadap kinerja (Performance)
kesehatan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan RSIA - XYZ sudah sesuai dengan
pelayanan. Kebutuhan akan pelayanan kesehatan keinginan pasien dan bagaimana perband ingan
sangat besar. Untuk mengejar pengadaan pelayanan prioritas perbaikan layanan berdasarkan Tingkat
kesehatan ini tidak mungk in hanya mengandalkan Kesesuaian dan Potential Gain in Customer Value
pemerintahan ataupun yayasan sosial, sehingga (PGCV)?
sek tor bisnis swasta mendapat peluang yang
semakin besar dalam penyelenggaraan rumah sak Batasan Masalah
it. Sementara itu pemerintah telah mengutarakan Agar sesuai dengan tujuan penelitian, dan dapat
keinginannya untuk menjadikan rumah sak it memberikan hasil yang maksimal serta untuk
pemerintahan mandiri melalui swadaya. memperjelas ruang lingkup permasalahan, perlu
Rencana pemerintahan itu telah d iumumkan pada dilakuk an beberapa pembatasan. Adapun batasan
tahun 1991. Ini berarti rumah sak it akan masalah yang digunakan ialah :
meningkatkan pelayanan dan fasilitas yang lebih 1. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat
baik dari pada sebelumnya. Sehingga rumah jalan di RSIA- X Y Z
sakit swasta pun harus dapat meningkatk an 2. Penelitian dilakukan dengan cara menyebar
pelayanan dan fasilitasnya menjadi lebih baik lagi. kuesioner secara acak kepada para pasien rawat
Kualitas pelayanan juga merupakan suatu cara jalan.
untuk memb and ingkan antara persepsi layanan 3. Hal-hal yang diteliti berupa tingkat
yang diterima pelanggan denga n layanan yang kepentingan pasien dan tingkat kinerja RSIA-
sesungguhnya diharapkan pasien, meningkatkan XYZ
kualitas pelayanan untuk kepuasan ko nsumen
merupakan langkah awal keberhasilan suatu Tujuan Penelitian
industri jasa untuk masa yang akan datang dalam Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
hubungan denga n pencip taan nilai kepuasan adalah:
konsumen. Umumnya masalah pelayanan sebuah 1. Melakukan analisis untuk melihat kesesuaian
Rumah sakit terkait dengan kualitas sumber daya antara tingkat kepentingan (Importance) dan
manusia (tingkat k inerja) pada Rumah sakit kepuasan (Satisfaction) pasien terhadap kinerja
tersebut. Jasa akan menjad i sesuatu yang (Performance) kualitas pelayanan RSIA - XYZ
bermanfaat apabila didasarkan pada kepentingan 2. Mengetahui kriteria-kriteria yang menjadi
pelanggan dan kinerja perusahaan. prioritas perbaikan layanan berdasarkan Tingkat
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti Kesesuaian dan Potential Gain in Customer
tertarik untuk melakukan penelitian tentang Value (PGCV) dalam meningkatkan kualitas
perbaikan kualitas layanan di Rumah sakit RSIA – XYZ
dengan judul “ Analisis Kepuasan Pelanggan
Dan Kualitas Pelayanan Te rhadap Jasa Ruang Lingkup Penelitian
Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ “ Agar penelitian leb ih terarah, sesuai dengan
tujuan penelitian, dan dapat memberikan hasil
Identifikasi Masalah yang maksimal serta untuk memperjelas ruang
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di lingkup permasalahan, perlu dilakukan beberapa
atas maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah antara ruang lingkup penelitian.
lain: 1. Penelitian dilakukan dengan cara menyebar
1. Kurangnya perhatian yang dilakukan pihak kuesioner secara acak dan tertutup
rumah sakit dalam mencermati kepuasan pasien. 2. Hal-hal yang diteliti berupa tingkat
2. Kurangnya fasilitas dan pelayanan yang diberikan kepentingan pasien dan tingkat kinerja RS IA –
rumah sakit kepada pasien. XYZ
3. Kurang maksimalnya penanganan yang diberikan
pihak rumah sakit
kepada pasien.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
penelitian ini memiliki rumusan masalah

73
Hermanto MZ

TINJAUAN PUSTAKA Aspek - Aspek yang mempengaruhi kepuasan


kons umen
Kepuasan Konsumen Menurut Tjiptono (1996) ada lima aspek yang
Definisi Kepuasan Konsumen mempengaruhi kepuasan konsumen yaitu :
a. Sistem pengiriman barang atau jasa.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang b. Tampilan dari barang atau jasa.
jasa, maka rumah sakit memiliki konsumen tersend iri c. Citra terhadap perusahaan, barang, jasa, dan merk.
yang membutuhkan pelayanan yang terbaik. Untuk itu d. Hubungan antara harga dan nilai dari sudut
perlu d ijelaskan terleb ih dahulu apa yang d isebut konsumen.
konsumen. Menurut Kotler (1994) konsumen adalah e. Tingkat kinerja karyawan perusahaan.
semua orang dan rumah tangga yang membeli atau Suatu produk jasa di rumah sakit akan d
menerima barang atau jasa bagi konsumen pribadi ipengaruhi oleh beberapa macam aspek
Menurut Kotler (1994) kepuasan konsumen adalah di antaranya :
tingkat perasaan setelah membandingkan kinerja (atau a) Perilaku karyawan, rupa dan seragam.
hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. b) Permukaan luar gedung.
Kepuasan konsumen merupakan masalah yang sering c) Peralatan.
kali kurang diperhatikan o leh perusahaan, padahal d) Mebel dan perlengkapannya
sebenarnya memiliki tingkat kepentingan yang sangat e) Komunikasi dengan masyarakat dan konsumen.
tinggi. Ada kesamaan diantara beberapa definisi di
atas, yaitu menyangkut komponen kepuasan konsumen ( Teknik Pengukuran Kepuasan Pelanggan
harapan dan kinerja/hasil yang dirasakan). Umumnya Menurut Martilla dan James, 1977 yang di kutip
harapan konsumen merupakan perkiraan atau keyakinan oleh Tjiptono (2008:35) menyatakan bahwa Metode
konsumen tentang apa yang akan diterimanya bila ia akan survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan
menerima pelayanan dari perusahaan jasa tersebut. pengukuran dengan berbagai cara sebagai berikut :
Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi 1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung
konsumen terhadap apa yang akan ia terima setelah 2. Responden diberi pertanyaan
menerima pelayanan tersebut. 3. Responden diminta untuk menuliskan masalah-
Kesadaran akan pentingnya permasalahan kepuasan masalah
konsumen ini mendorong para ahli psiko logi dan 4. Responden dapat diminta untuk meranking
ekono mi melakukan penelitian guna mengetahui berbagai elemen
lebih lanjut apa dan bagaimana kep uasan konsumen
itu.. Apab ila kinerja dibawah harapan, maka Persepsi Konsumen
konsumen akan kecewa. Bila k inerja sesuai dengan Pengertian persepsi
harapan, konsumen akan puas. Sedangkan bila k inerja Persepsi terhadap kualitas jasa harus dimulai dari
melebihi harapan, konsumen akan sangat puas. kebutuhan konsumen dan berakhir dengan
Untuk menciptakan kepuasan konsumen, perusahaan kepuasan konsumen seta persepsi positif terhadap
harus menciptakan dan mengelo la suatu sistem untuk kualitas jasa (Kotler,2000). Sebagai pihak yang
memperoleh konsumen yang lebih banyak dan membeli dan mengkonsumsi jasa, konsumen (dan
kemampuan untuk mempertahankan konsumennya. bukan penyedia jasa) yang menilai tingkat kualitas
Untuk dapat meningkatkan kepuasan jasa suatu perusahaan, akan tetapi jasa hanya
konsumen, maka dapat dilakukan langkah- langkah memiliki karakteristik variability sehingga
sebagai berikut : kinerjanya terkadang tidak konsisten terhadap apa
1. Menentukan segmen pasar di mana produk yang telah diprioritaskan.
akan diarahkan. Persepsi pada hakekatnya adalah proses yang d
2. Mengidentifikasikan fak tor utama yang ialami oleh setiap orang dalam memahami
mempengaruhi kualitas pelayanan. informasi tentang lingkungannya. Kunci untuk
3. Mengelola harapan konsumen memahami persepsi adalah terletak pada
4. Mengelola buk ti (avidence) kualitas pengenalan bahwa persepi itu merupakan suatu
pelayanan. penafsiran yang unik terhadap situasi. Berikut ini d
5. Mendidik konsumen tentang jasa. ikemukakan beberapa definisi menurut para ahli :
6. Mengembangkan sistem informasi kualitas Menurut Tjiptono (1996) persepsi adalah
pelayanan pengalaman tentang obyek, peristiwa atau
hubungan- hubungan yang d iperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirk an pesanan.
Stimulasi didapat dari suatu ob yek yang

74
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ

dirasakan o leh salah satu atau beberapa 1. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba,
indera. Interpretasi sub yektif dari lingkungan 2. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan
individu akan menjadi dasar proses perilaku belajar, nyata
sikap dan pengambilan keputusan. 3. Produk dan konsumsi dari pelayanan tidak
dapat dipisahkan
Persepsi Konsumen
Pengertian dari persepsi konsumen dapat Kualitas pelayanan
dikatakan sebagai proses konsumen dalam Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai :
memilih, mengatur, dan menginterprestasikan “tingkat keunggulan yang diharapkan dan
stimulasi menjadi berarti dan merupakan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
gambaran secara berhubungan dengan dunia untuk memenuhi konsumen.” (Kotler,1994)
sekelilingnya. Selain itu persepsi konsumen Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan
terhadap kualitas pelayanan dapat dikatakan produk atau kinerja merupakan bagian utama
sebagai penilaian menyeluruh atas keunggulan strategi perusahaan dalam rangka meraih
suatu jasa, yang artinya konsumen tidak keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai
mengevaluasi kualitas pelayanan semata- mata pemimpin dasar ataupun sebagai strategi untuk
hanya berdasarkan kepada hasil akhir service tetapi terus tumbuh. Keunggulan suatu produk jasa adalah
mereka juga memperhatikan proses dari pelaksanaan tergantung dari keunikan serta kualitas yang
service. dipero leh oleh jasa tersebut, sedangkan kualitas
Persepsi konsumen timbul setelah pernah pelayanan menurut Parasuraman dapat
merasakan sesuatu yang sudah diterima dan didefinisikan sebagai : “seberapa jauh perbedaan
sudah mengamb il kesimpulan dalam antara kenyataan dan harapan para konsumen
pemikirannya (sudah menilai sesuatu yang d atas layanan yang mereka peroleh atau terima”.
ialami). Persepsi konsumen mencerminkan
kinerja perusahaan penyedia jasa. C itra kualitas Model Kualitas Pelayanan
yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang Menurut Berry, Parasuraman, Zetithaml yang di
atau persepsi penyedia jasa melainkan berdasarkan kutip oleh Kotler Keller yang dialih bahasakan
sudut pandang atau persepsi konsumen. Hal ini oleh Bob Sabran (2007:156) merumuskan model
dapat terjadi karena konsumenlah yang kualitas jasa yang di perlukan pada industri jasa.
mengkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan, Pada model tersebut mengidentifikasi lima
sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kesenjangan yang mengakibatkan ket
kualitas pelayanan jasa yang diterima. idakberhasilan penyerahan jasa :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen
Kualitas pelayanan dan persepsi manajemen.
Pengertian Kualitas 2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan
Kualiatas adalah sebuah kata yang bagi penyedia spesifikasi kualitas jasa.
jasa merupakan sesuatu yang harus di kerjakan 3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa
dengan bak. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari dan penyerahan jasa.
penampilan pelayanan atau kinerja merupakan 4. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan
bagian utama strategi perusahaan dalam rangka komunikasi eksternal.
meraih keunggulan yang berkesinambungan, 5. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa
baik sebagai pemimpin perusahaan sebagai yang diharapkan.
strategi untuk terus tumbuh dan berkembang.
Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan Konsep Jasa
(mengurus) apa yang Menurut Kotler (1994), jasa adalah tindakan
diperlukan oleh seseorang. Sedangkan pengertian atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh
pelayanan adalah usaha untuk melayani kebutuhan suatu p ihak kep ada pihak yang lain yang pada
orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia, dasarnya bersifat tidak berwujud ( Intangible)
1995), atau perorangan kepada konsumen (yang dan tidak menghasilkan kepemilikan
dilayani), yang bersifat tidak berwujud dan tidak terhadap sesuatu. Adapun empat karak teristik
dapat d imiliki. Hal ini sesuai dengan disampaikan pokok pada jasa yang membedakannya
Normann (1991) dalam Saladin (2004) karakteristik dengan barang menurut Kotler (2003:467)
tentang pelayanan, yakni sebagai berikut : yaitu :
1. Intangible (tidak terwujud).
2. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan).

75
Hermanto MZ

3. Variability(bervariasi Alat dan Teknik Pengumpulan Data Kuesioner


4. Perishability (tidak tahan lama ) Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
Rumah Sakit Ibu dan Anak responden, di mana pertanyaan peneliti dan
Definisi Rumah Sakit Ibu dan Anak jawaban responden dapat dikemukakan secara
Rumah sakit ibu dan anak berdasarkan tertulis melalui kuesioner tersebut dengan cara
klasifikasi tipe rumah sakit adalah rumah menyebarkan kumpulan pertanyaan yang berisi
sakit khusus (Special Hospital) yang hal- hal yang ingin diteliti, dalam hal ini
menyelenggarakan hanya satu macam adalah tentang penilaian kepentingan pasien dan
pelayanan kesehatan kedokteran saja, kinerja layanan yang diberikan Rumah sakit.
yaitu dalam bidang pelayanan kesehatan Pada penelitian ini menggunakan skala likert,
ibu dan anak. Di dalam rumah sakit ibu dengan 5 (lima) tingkat jawaban mengenai
dan anak pelayanan dan fasilitas yang ada kepentingan responden terhadap suatu pernyataan
ditujukan sup aya ibu dan anak merasa aman yang dikemukakan mendahului opsi jawaban
serta nyaman unt uk berada di rumah sakit. yang disediakan. Skala Likert digunakan
Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
Anak seseorang atau sekelompok orang tentang feno
Pelayanan pada rumah sakit ibu dan anak yang mena sosial (Nazir, 2003). Dalam skala Likert
diberika kepada pasien antara lain : (Aditama, tingkat kepentingan responden diklasifikasikan
2000) sebagai berikut : Sangat Penting
1. Preventif (SP), Penting (P), C ukup Penting (CP), Kurang
Merupakan pelayanan untuk mencegah Penting (KP), dan Tidak Penting (TP). Sedangkan
pasien terjangkit dari penyakit, hal ini dapat untuk tingkat kinerja diklasifikasikan sebagai
dilakukan dengan cara : berikut : Sangat Puas (SP), Puas (P), Cukup Puas
a.Pemeriksaan rutin terhadap perkembangan (CP), Kurang Puas (KP), dan Tidak Puas (TP).
bayi dan ibu hamil
b. Konsultasi kesehatan Sampling
c. Penyuluhan tentang gizi ibu dan anak Data dapat d iambil secara keseluruhan pada
d. Imunisasi dan KB suatu populasi dengan cara sensus. Jika ada
2. Kuratif keterbatasan kemampuan dengan cara sensus maka
Merupakan usaha penyembuhan pada dapat diusahakan dengan mengambil sebagian saja
pasien dengan cara pengobatan dan perawatan data dari populasi yang ada dengan cara sampling
berupa : (mengambil sampel secara acak ). Sampel adalah
a. Persalinan sebagian atau wak il populasi yang d iteliti.
b. Pembedahan Dinamakan penelitian sampel apab ila k ita
c. Pengobatan bermaksud untuk mengambil kesimpulan sebagai
3. Rehabilitasi sesuatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 1997
Merupakan tindakan penyembuhan kondisi
fisik pasien setelah melampaui masa pengobatan Teknik Pengujian Instrument
berupa : Uji Kecukupan Data
a. Perawatan atau pemulihan kesehatan Uji Kecukupan data d ilakukan untuk
b. Perawatan bayi menentukan jumlah data (sampel) minimal
yang harus dipero leh untuk dapat mewakili
Kriteria Penentu Kua litas Jasa Pelayanan keseluruhan populasi sehingga hasil yang diperoleh
Perusahaan bersifat obyektif dan bisa dipertanggung jawabkan.
Menurut S up ranto (2006). Ada lima kriteria Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 100
penentu kualitas jasa pelayanan rumah sakit, yaitu sampel.
:
1. Reliability / Keandalan Uji Validitas
2. Responsiveness / Keresponsifan Validitas (validity) menunjukkan seberapa jauh suatu
3. Assurance / Jaminan tes atau satu set dari operasi-operasi mengukur apa
4. Empaty / Empati yang seharusnya dapat di ukur (Ghiseli et al.,
5. Tangible / Berwujud 1981,hal.266). Validitas berhubungan dengan
ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya
mencapai sasarannya.

76
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ

METODOLOGI PENELITIAN
Uji Reliabilitas
Reliabilitas (reliability) suatu pengukur Di dalam melak ukan suatu penelitian,
menunjukkan stabilitas dan peneliti dapat memilih berbagai jenis metode
konsistensi dari suatu instrument yang mengukur dalam melak sanakan penelitiannya. Metode
suatu konsep dan berguna untuk mengakses yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur,
“kebaikan” dari suatu pengukur alat serta desain penelitian yang d igunakan.
(Sekaran,2003,hal.203). Menurut Ghiselli et al. Desain penelitian harus sesuai dengan metode
(1981, hal. 191) penelitian yang dip ilih. Prosed ur serta alat yang
digunakan d alam penelitian harus cocok dengan
Importance Performance Analysis (IPA) metode penelitian yang digunakan.Jika suatu
Importance Performance Analysis (IPA) merupakan penelitian dikerjakan dengan kuesioner sebagai
metode yang digunakan untuk menganalisis kepuasan alat dalam mengumpulkan data, maka yang
pelanggan terhadap suatu produk atau jasa. Pengukuran dibicarakan di sini adalah teknik penelitian. Jika
tingkat kepentingan d ilakukan dengan cara pengukuran seseorang membicarakan metode penelitian,
dari harapan pelanggan, sedangkan pengukuran tingkat maka ia tidak terlepas dari membicarakan teknik
kinerja diukur dari keadaan yang dirasakan oleh pelanggan dan prosed ur penelitian.
(Maiyanti, 2008).
Akan tetapi untuk mengukur keinginan dari konsumen Identifikasi Masalah
adalah tidak Untuk dapat melakukan penelitian yang baik dan
mudah. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan memiliki memudahkan melakukan analisa data, maka
tujuan yang berbeda untuk setiap tindakan yang d perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu.
ilakukannya dalam rangka memenuhi keinginan Di mana pada penelitian ini, peneliti melakukan
konsumen. Dalam hal ini digunak an 5 tingkat identifikasi masalah mengenai tingkat
skala (L ikert) untuk melakukan penilaian tingkat kepentingan (Importance) dan kepuasan pasien
kepentingan pelanggan, yang terdiri dari : (Satisfaction) terhadap kinerja (Performance)
1. Sangat penting, dengn bobot 5 pelayanan RSIA - XYZ yang kemudian d
2. Penting, dengan bobot 4 ianalisis dengan menggunakan metode Important
3. Cukup penting, dengan bobot 3 Performance Analysis (IPA), dan bagaimana prio
4. Kurang penting, dengan bobot 2 ritas perbaikan layanan yang d iinginkan pasien
5. Tidak penting, dengan bobot 1 dengan tingkat kesesuaian dan Potential Gain
Untuk kinerja atau penampilan d iberikan lima penilaian in Customer Value
dengan bobot sebagai berikut:
1. Sangat p uas, dengan bobot 5, yang berarti konsumen Pengumpulan Data
sangat puas Agar dalam pelaksanaan penelitian dapat berjalan
2. Puas, dengan bobot 4, yang berarti konsumen puas dengan mudah serta sesuai dengan tujuan yang ingin
3. Cukup puas, dengan bobot 3, yang berarti konsumen dicapai, maka d iperlukan langkah pemecahan yang
cukup puas baik. Data yang diperlukan :
4. Kurang puas, dengan bobot 2, yang berarti konsumen a. Data Primer
kurang puas b. Data Sekunder
5. Tidak puas, dengan bobot 1, yang berarti konsumen
tidak puas Pengolahan Data
Setelah kuesioner disebarkan kepada konsumen,
Potetial Gain In Customer Values (PGCV) maka akan didapat data dari jawaban hasil
Alat ini dipergunakan untuk melengkapi hasil kuesioner, maka dari hasil jawaban tersebut harus d
analisis dari importance dan performance. Alat iuji :
ini dipakai untuk menentukan prioritas perbaikan a) Uji Kecukupan Data
yang harus dilakukan oleh produsen. Analisi dari b) Uji Validitas Data
Importance dan Performance kurang dapat c) Uji Reliabilitas Data
merekomendasikan perbaikan yang menjadi prio
ritas utama. Karena itu dipergunakan alat analisis Importance Performance Analysis (IPA)
yang lain yaitu analisis melalui angka indeks a. Analisis Tingkat Kesesuaian
PGCV. b. Analisis Diagram Kartesius

77
Hermanto MZ

Diagram ini dibagi menjadi 4 kuadran ANALISIS DAN PEMBAHASAN


(Supranto, 2006) :
1. Kuadran pertama (I), Menunjukkan faktor- Pengumpulan Data
faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan Profil Objek Penelitian
pelanggan berada dalam kuadaran ini perlu RSIA - XYZ adalah rumah sakit milik swasta
diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan oleh murni di bawah yayasan pintu ilmu, yang
perusahaan. berkedudukan di pusat kota Palembang. Rumah
2. Kuadran kedua (II), Menunjukkan faktor- sakit Ibu dan Anak, mulai di bangun pada tahun
faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan 2001 atas prakarsa Seorang Dokter sebagai
pelanggan harus dipertahankan, karena pada penyandang dana tunggal, pembangunan fisik
umumnya tingkat pelaksanaannya telah sesuai dibangun bertahap dengan penyelesaian tahap
dengan kepentingan dan harapan pelanggan pertama pada bulan februari 2009. Dengan UU No
sehingga dapat memuaskan pelanggan. 22 tahun 1999, Walikota Kota Palembang bersama
3. Kuadran ketiga (III), disebut juga sebagai lembaga legislatif daerah telah mengesahkan Perda
daerah prioritas rendah, karena tingkat tentang izin mendirikan rumah sakit di kota
kepentingan rendah sedangkan tingkat kepuasan k Palembang, untuk izin operasional rumah sakit Ibu
inerja juga rendah. dan Anak XYZ telah didapatkan pada bulan
4. Kuadran keempat (IV), dikategorikan Agustus 2002. RSIA - X YZ mulai beropersional
sebagai daerah berleb ihan, karena tingkat pada bulan September 2002, dengan pelayanan
kepentingan rendah sedangkan tingkat kepuasan k kesehatan terhadap ibu bersalin, yang terdiri dari
inerja tinggi. poliklinik umum dan spesialis, rawat inap dan
kegiatan operatif di bidang kebidanan dan
penyakit kandungan. Pelayanan penunjang yang
tersedia adalah senam hamil, labolatorium klinik,
dan apotik. Bagian Rawat inap RSIA tahap pertama
ini, memiliki 20 tempat tidur yang semuanya
Prioritas Utama Pertahankan Prestasi diperuntukkan untuk kasus kebidanan dan
I II penyakit kandungan.Pada tahun 2009 direncanakan
penyelesaian gedung RSIA ini yang menambah 10
(sepuluh) tempat tidur VIP dan VVIP. Saat ini,
rumah sakit ini bertekad untuk
mengembangkan diri sebagai salah satu
Prioritas Rendah Berlebihan lembaga kesehatan yang khusus memberikan
pelayanan “Kesehatan Paripurna Kepada Anak
III IV dan Perempuan” dengan sifat:
1. Profesionalisme dalam keilmuan
2. Proaktif menyongsong kemajuan dan
5. Potential Gain in Customer Values perkembangn zaman
Metode lain yang digunakan untuk 3. Terbuka dalam kemitraan
menentukan prioritas perbaikan pelayanan dalam 4. Dipercaya karena amanah dan menjalankan
penelitian ini adalah Potential Gain in Customer ma’ruf nahi munkar
Value (PGCV). Indeks PGCV merupakan suatu 5. Mampu meningkatkan kesejahteraan pegawai
metode yang mudah untuk menganalisa Pada uji validitas data ini, hanya dilakukan 1 (satu)
pelanggan. Langkah- langkah menghitung PGCV kali iterasi saja, karena data telah valid pada
adalah perhitungan iterasi pertama. Untuk melihat nilai
1. Achieve Customer Value (ACV) dari semua butir pertanyaan yang telah diolah
2. Ultimately Desire Customer Value (UDCV) menggunkan program SPSS 20 dapat dilihat pada
3. Indeks PGCV tabel berikut ini:

Tabel 1. Uji Validitas


R r
NO Variabe l Status
hitung tabel
1 Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat 0,824 0,220 Valid

78
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ

2 Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan


Tabel 2. Tingkat Kesesuaian
perawatan 0,802 0,220 Valid
yang cepat dan tepat
Tingkat
Jadwal pelayanan rumah sakit dijalankan Tingkat
Valid Tingkat
3 dengan 0,670 0,220 Kesesuai
No Kinerja an
tepat ( visit/kunjungan dokter, perawatan, ist irahat) Atribut Kepentin
gan Y
4 Prosedur pelayanan tidak berbelit-be lit 0,720 0,220 Valid X (
Kemampuan dokter dan perawat untuk cepat 8%
Prosedur penerimaan 4
5 tanggap 0,655 0,220 Valid 42 7)
1 pasien yang 8
menyelesaikan keluhan pasien 3 ,
cepat dan tepat 1
9
Petugas memberikan informasi yang jelas, mudah dan
6 0,734 0,220 Valid Pelayanan pemeriksaan, 8
dimengert i pengobatan 4
42 7
2 8
4 ,
7 Tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan 0,782 0,220 Valid
dan perawatan yang cepat 4
6
Pengetahuan dan kemampuan para Jadwaldan tepat
pelayanan
8 dokter 0,591 0,220 Valid rumah sakit
menetapkan diagnosis penyakit 8
4
Keterampiran para dokter, perawat dan dijalankan dengan 41 5
8
9 petugas 0,492 0,220 Valid 3 tepat ,
visit/kunjungan dokter, 0
lainnya dalam bekerja 0
perawatan, 4
Keterampiran para dokter, perawat dan
9 petugas 0,492 0,220 Valid
istirahat)
lainnya dalam bekerja 8
10 Pelayanan yang sopan dan ramah 0,428 0,220 Valid 4
Prosedur pelayanan tidak 42 9
4 7
Jaminan keamanan pelayanan dan berbelit-be lit 6 ,
5
11 kepercayaan 0,574 0,220 Valid 6
terhadap pelayanan
Kemampuan dokter dan 4 8
perawat untuk 41 5
Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap 5 8
cepat tanggap 8 ,
12 0,580 0,220 Valid 9
pasien menyelesaikan keluhan 4
Petugaspasien
memberikan 8
4
13 Perhatian terhadap keluhan pasien dan keluarganya 0,582 0,220 Valid informasi yang 41 7
6 7
Pelayanan kepada semua pasien tanpa 5 ,
2
14 0,412 0,220 Valid
jelas, mudah dan 9
memandang
Tindakandimengerti
cepat pada 8
status sosial dan lain-lain 4
saat pasien 41 3
15 Kebersihan , kerapian, dan kenyamanan ruangan 0,593 0,220 Valid 7 9
2 ,
1
16 Penataan eksterior dan interior ruangan 0,503 0,220 Valid membutuhkan 9
Pengetahuan dan 8
Kelengkapan , kesiapan, dan kebersihan alat-alat yang 4
17 0,648 0,220 Valid kemampuan para 42 6
dipakai
8 8
1 ,
8
dokter menetapkan 2
Kerapian dan kebersihan penampilan diagnosis penyakit
Keterampiran para dokter, 8
18 petugas 0,475 0,220 Valid 4
perawat dan 41 6
9 7
(karyawan) 5 ,
8
petugas lainnya dalam 8
Pelayananbekerja
yang sopan dan 40 4 8
Dari tabel uji validitas menggunakan software SPSS 10
ramah 1 5 8
20 for Windowseperti yang terlihat pada tabel di Jaminan keamanan pe 4
4
,8
layanan dan 40 3
6
atas, dapat diketahui bahwa rhitung bernilai lebih 11 6
6 ,
besar dari pada r tabel maka dapat di simpulkan 8
kepercayaan terhadap 7
atribut pertanyaan yang ada di dalam kuesioner pelayanan
Memberikan perhatian 8
4
secara khusus 40 8
telah valid dan dapat mewakili semua pokok 12
0
5
,
pengukuran yang dilakukan dengan atribut 1
kepada setiap pasien 6
tersebut.Hasil tingkat Kesesuaian ini akan Perhatian terhadap
4
8
dibandingkan dengan hasil perhitungan Potential keluhan pasien dan 39 8
13 5
9 ,
Gain in Customer Value (PGCV) untuk 2
keluarganya 2
menentukan prioritas perbaikan layanan terbaik Pelayanan kepada semua
4
untuk mencapai kepuasan dari konsumen. pasien tanpa 40 8
14 5
4 9
1
memandang status sosial
dan lain-lain ,
Kebersihan
4
kerapian, dan 40 8
15 5
8 9
6
kenyamanan ruangan

79
Hermanto MZ

16 Penataan eksterior dan 40 4 9 Berdasarkan penelitian tentang tingkat kinerja dan


interior ruangan 5 4 1
5 kepentingan pasien pada RSIA - X Y Z , maka
Kelengkapan , 8 dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
kesiapan, dan 4
41 8
17
4
6
,
1. Pasien RS IA- X Y Z menilai bahwa kualitas
kebersihan alat-alat yang 9 pelayanan yang mereka peroleh dari kinerja RS
2
Kerapian dipakai
dan kebersihan 9 IA- X Y Z , belum sepenuhnya sesuai dengan
4
penampilan 40 0
18
6
4
,
kepentingan atau harapan mereka.
7 2. Prioritas perbaikan layanan berdasarkan
petugas (karyawan) 8
tingkat kesesuaian dengan keinginan
Dari perhitungan tingkat kesesuaian antara penilaian konsumen/pasien adalah : (1) Tindakan cepat
kinerja rumah sakit dengan kepentingan pasien, maka pada saat pasien membutuhkan (Tingkat
dapat dibuat penilaian khusus yang menjadi dasar suatu Kesesuaian = 83,9%); (2) Jadwal pelayanan
keputusan untuk mempertahankan prestasi atau rumah sakit dengan cepat dan tepat
melakukan perbaikan pelayanan rumah sakit. Tolak ukur (visit/kunjungan dokter)( Tingkat Kesesuaian
batas pengambilan keputusan adalah 87,80 % yang = 85,4%), karena tingkat kesesuaian atribut
merupakan nilai rata-rata tingkat kesesuaian seluruh < 87,80%.
atribut pertanyaan yang disebarkan kepada 100 3. Perhitungan dengan Potential Gain in Customer
responden. Value (PGCV) ternyata menghasilkan urutan
Adapun analisis Potential Gain In Customer Value (P prioritas perbaikan layanan yang sama dengan
GCV) terhadap pelayanan di RSIA - XYZ dapat dilihat tingkat kesesuaian pada Importance
pada table : Performance Analysis ( IPA). Di mana dengan
menggunakan Potential Gain in Customer Value
(PGCV), urutan prioritas perbaikan pada
Atribut N Nil Inde Urutan kuadran I adalah sebagai berikut :
il ai ks
a
(1) Tindakan cepat pada saat pasien
K
i AC PGC e membutuhkan( PGVC= 4,33)
Kuadran V V (2) Jadwal pelayanan r umah sakit dijalankan
UD dengan tepat (PGCV = 4,32)
CV
Jadwal pelayanan
rumah sakit Saran
dijalankan dengan
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini
tepat 24,00 19,6 4,32 2
adalah sebagai berikut:
8 1. Sangat diharapkan agar pihak RSIA agar
A ( visit/ kunjungan lebih memperhatikan kepentingan dari pasien
dokter )
rawat jalan dengan cara melakukan perbaikan
Tindakan cepat pada
saat pasien sistem pelayanan dan mempertahankan
24,55 20,2 4,33 1 prestasi yang telah dicapai oleh pihak rumah
membutuhkan 2 sakit selama ini.
2. Untuk melakukan penelitian tentang kualitas
pelayanan rumah sakit dan cara perbaikan apa
yang akan diprioritaskan, maka diharapkan
Dari hasil analisis data di atas, dihasilkan
untuk menggunakan tingkat kesesuaian
bahwa atribut yang menjadi masalah utama harus
importance performance analysis. Selain cara
diperbaiki dalam kualitas pelayanan di RSIA
perhitungannya sederhana, metode importance
adalah atribut ke-3 yaitu jadwal pelayanan rumah
performance analysis ini juga dapat melihat
sakit dengan cepat dan tepat. Berdasarkan
sistem perbaikan pelayanan yang dianggap
pengamatan dalam penelitian atribut tersebut harus
penting oleh pasien rawat jalan di
diperbaiki karena dokter yang melakukan
RSIA- XYZ.
pemeriksaan terhadap pasien sedikit tidak tepat
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
waktu
masukan dan evaluasi bagi rumah sakit untuk
membantu menentukan strategi-strategi yang
lebih berorientasi pada peningkatan
KESIMPULAN DAN SARAN
kualitas pelayanan dan kepuasan
konsumen.
Kesimpulan

80
Analisis Kepuasan Pelanggan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Jasa Kesehatan Rawat Jalan Di RSIA - XYZ

DAFTAR PUSTAKA
Supranto, J., (2001). Pengukuran Tingkat
Adikoesoemo, (1997). Manajemen Rumah Sakit, Kepuasan Pelanggan untuk
Pustaka Sinar harapan, Jakarta
Tjiptono, F., (1996). Manajemen Jasa. Yogyakarta:
Arikunto, S., (1997). Prosedur Penelitian Suatu Andi Offset.
Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta:
PT. Rineka Cipta. Tjiptono,F. dan Chandra, Gregorius., Service
Quality & Satisfaction, Edisi 2, Andi,
Atina, 2010. Analisa Kepuasan Pelanggan dan Yogyakarta
Kualitas Pelayanan Dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Menggunakan Metode PGCV ( Potential Gain
in Costumer Value) dan Importance
Performance Analysis. Skripsi Universitas
Islam Indonesia. Yogyakarta

Etta,M.S. dan Sopiah, Metodologi Penelitian


Pendekatan Praktis Dalam Penelitian, Andi
Offset, Yogyakarta

Kotler, P., (1994). Manajemen Pemasaran Jilid 1


Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Nasution, M.N, Manajemen Mutu Terpadu ( Total


Quality Management), Ghalia Indonesia,
Jakarta

Ramdhani, F.A, Harsono, A., Adianto, H. Usulan


Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa RSIA
dengan Menggunakan Metode Potential Gain
in Costumer Value. Jurnal Teknik Industri.
Institut Teknologi Nasional. Vol 01.Bandung

81

Anda mungkin juga menyukai