At-Turats
Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam
Nur Hamzah
ABSTRAK
Nowadays, there are a lot of pre-school educational institution such as Kindergarten (TK), Raudhatul Atfhal (RA),
Playgrounds, Children Care, Early Childhood Education (PAUD), and so forth. Furthermore, in these educational
institution, study method and approach is developed based on earl childhood characters. One of the ways is named
Beyond Centres and Circle Times (BCCT). Moreover, the BCCT is theoretically a study approach which is held at
the centre or cirlce. The children apparently learn something based on their themes and centre. Besides, there are
still few pre-school institutions performed this model on their schools because it provides more human resources,
spaces, and budget. In Pontianak, some schools have applied this method, and one of them is TK Islam Mujahidin.
(Hamzah.3.2015). Demikian pula pada as- diselenggarakan pada sentra dan lingkaran.
pek perkembangan lainnya. Di sentra anak belajar sesuai tema dan sen-
Pada zaman sekarang, karena meli- tranya. Anak diberikan aturan bermain saat
hat begitu pentingnya pendidikan di usia dini berada dalam sentra sambil guru mendampin-
maka banyak didirikan lembaga pendidikan gi dan mencatat seluruh kegiatan siswa. Dan
pra-sekolah. Di Indonesia lembaga pendi- terakhir guru meminta anak membereskan
dikan pra-sekolah mengambil bentuk Taman mainannya sekaligus menyuruh mereka men-
Kanak-kanak (TK), Raudhatul Atfhal (RA), ceritakan pengalaman saat berada di sentra.
Taman Bermain, Tempat Penitipan Anak, Anak pada kegiatan ini mengkonstruk pen-
Pendidikan Anak Usia Dini (selanjutnya dis- getahuan dan pengalamannya sendiri karena
ingkat PAUD) dan lain sebagainya. Dalam aktvitas yang mereka lakukan.
lembaga pendidikan ini selanjutnya dikem- Terdapat beberapa sentra biasanya
bangkanlah beragam pedekatan dan metode yang ada di TK/RA yaitu sentra balok, pasir,
pembelajaran yang sesuai dengan karakteris- air, rumah, rumah ibadah, dapur, seni dan lain
tik anak usia dini. Beberapa model pembela- sebagainya. Karena terdapat beberapa sentra,
jaran tersebut misalnya: pendekatan belajar maka pendekatan ini dilaksanakan kegiatan
Frobel, konsep belajar Hill, Model Monteso- moving class, dimana anak berpindah dari
ry dan termasuk model Beyond Centres and satu sentra ke sentra lain dalam melakukan
Circle Times (selanjutnya disingkat BCCT). pembelajaran. Karena konsep moving class
Untuk diketahui bahwa masing-masing mod- inilah maka anak menjadi tidak bosan sebab
el pembelajaran ini memiliki kelebihan dan menghadapi situasi kelas yang selalu berbe-
kelemahan sendiri-sendiri. Oleh sebab itu da. Inilah sedikit manfaat model BCCT, yang
pilihan sebuah lembaga pendidikan terhadap pada lembar kerja berikutnya akan penulis
model pembelajaran ini berdasarkan pertim- paparkan lebih rinci.
bangan akademik, kebutuhan dan karakteris-
tik subyektif. SEKILAS TENTANG AUD
Di Indonesia, tidak banyak lembaga Para pakar dalam mendifinisikan dan
pendidikan pra-sekolah menggunakan model membuat batasan tentang anak usia ma-
BCCT dikarenakan ketidaksiapan SDM dan sih belum satu kesepakatan. Di Indonesia,
kekurangan dukungan finansial. Khusus di batasan umur anak usia dini adalah 0-6 tahun,
Pontianak misalkan, berdasarkan data yang sehingga pada usia 7 tahun anak telah dika-
penulis dapat, dari 38 lembaga pendidikan takan siap melaksanakan studi pada jenjang
pra-sekolah, hanya ada 4 (empat) sekolah pendidikan dasar. Namun di banyak negara
yang menggunakan model BCCT yaitu: Ta- dan difinisi umum yang dikemukakan oleh
man Kanak-kanak Islam Mujahidin 1 dan 2, NAEYC (National Association Education for
Taman Kanak-kanak Al-Kautsar dan Taman Young Children) bahwa anak usia dini ada-
Kanak-kanak Islam Az-Azhar. Padahal, jika lah sekelompok individu yang berada pada
model ini diterapkan, banyak kelebihan dan rentang usia antara 0-8 tahun. Berikutnya
manfaat yang diterima oleh anak usia dini un- berdasarkan batasan ini, anak usia dini dike-
tuk memaksinalkan potensi yang dimilikinya. lompokkan menjadi: 1) kelompok bayi yakni
Pendekatan BCCT secara teoritik umur 0-12 bulan; 2) kelompok bermain yak-
dapat dimaknai sebagai pembelajaran yang ni umur 1-3 tahun; 3) kelompok pra-sekolah
120
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
yakni umur 4-5 tahun dan; 4) kelompok usia c. Anak memiliki daya imaginasi dan fanta-
sekolah berada pada umur 6-8 tahun (Hartati; si yang sangat tinggi. Bagi seorang anak,
2005, 8). sebuah balok kayu dapat menjadi sebuah
Sebagai individu, anak usia dini ten- pesawat terbang, mobil atau rumah. Ben-
tu memiliki karakteristik perkembangan dan da mati dibuat seolah bernyawa dan hidup.
hal tersebutlah yang membedakannya den- Dengan boneka anak dapat bermain, berin-
gan individu lainnya. Beberapa karakteristik teraksi dan berdialog. Dengan benda pula
tersebut dirangkum menurut beberapa ahli kadang anak mengekspresikan emosinya
psikologi adalah sebagai berikut: seperti suka, senang, marah, sedih dan
a. Anak usia dini memiliki sifat egosentris lain-lain.
yang tinggi. Anak cendrung melakukan, d. Anak adalah Pebelajar Ulung. Usia AUD
melihat dan menilai dari sudut pandang adalah usia dimana proses perkembangan
mereka sendiri. Penilaian, moral dan sub- baik fisik, kognitif, sosia-emosional, mor-
jektifitas masih sangat kental menguasai al, bahasa, dan motorik sangat drastis dan
emosi mereka. Sifat egosentrisme bi- cepat. Contoh saja perkembangan sel otak,
asanya muncul pada kehendak anak yang pada usia pra-natal setiap menit sel otak
mesti terwujud. Anak kadang pada saat akan tumbuh sebanyak 250 sel, sehingga
menginginkan sesuatu maka dengan cara pada saat kelahiran anak telah memiliki mi-
apapun akan dilakukannya, termasuk me- lyaran. Berikutnya saat lahir, bayi memili-
minta orang dewasa yang melaksanakann- ki 25% berat otak orang dewasa, usia 3-4
ya. Jika yang menjadi kehendak anak tidak tahun telah ada 75%, dan ketika usia 5-6
terpenuhi maka anak akan berontak den- tahun 90% otak anak dari otak orang de-
gan menangis, teriak, marah dan lain-lain. wasa. Sedemikian cepatnya perkemban-
Agar egosentrisme ini tereliminir pada usia gan fisik, demikian pula perkembangan
lanjut mereka, maka orang dewasa harus belajar AUD. AUD dikenal sebagai indivi-
melakukan intervensi melalui pendidikan du pebelajar ulung karena kemampuannya
dan pengajaran (Hamzah,2015,2). dalam menyerap, menguasai dan menerap-
b. Anak memiliki rasa ingin tahu yang be- kan pembelajaran. Contoh saja dari aspek
gitu besar dan dalam. Apa saja yang dili- penguasaan bahasa. Umur 1 tahun anak
hat, didengar, dirasakan dan dialami oleh sudah mengusai 40 kata dan beberapa bu-
anak, akan menyebabkan mereka menel- lan kemudian menjadi ratusan. Menurut
isik terhadap hal tersebut. Mereka akan Tompkins bahwa kosakata anak akan ber-
berusaha mencari tahu secara detail ten- tambah sebanyak 3000 pertahun. Terha-
tang kejadian tersebut yakni apa, menga- dap hal ini, bandingkan dengan perolehan
pa dan bagaimana. Dari sinilah kemudian belajar pada kita orang dewasa (Hamzah,
terjadi proses trial and error. Anak selalu 2015,3).
berusaha menjelajahi dunia sekitar mereka e. Ciri Emosi; Kaitan dengan emosi anak
dan berinteraksi dengan hal tersebut. Un- usia dini, menurut Hurlock eskpresi emo-
tuk memenuhi rasa ingin tahu, anak sering si muncul secara beragam pada diri anak
mengajukan banyak pertanyaan dan tak seperti kasih sayang, gembira, sedih, takut,
jarang orang dewasa tidak mampu men- iri hati dan amarah. Emosi kasih sayang
jawab pertanyaan tersebut (Ibid,2015,3). dimunculkan oleh anak saat ia berusaha
121
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
menyayangi kedua orang tuanya, saudara ibatkan banyak orang. Emosi yang beri-
atau orang lain yang ia telah kenal. Emosi kutnya adalah gembira. Pada saat gembira
kasih sayang juga muncul pada binatang anak akan tertawa, tersenyum, sumringah,
kesayangan atau benda-benda lain mi- semangat, bertepuk tangan, meloncat, ber-
likinya seperti boneka, atau mainan lain. lari, berteriak girang dan lain-lain. Hal-hal
Kasih sayang diungkapkan melalui per- yang dapat menimbulkan emosi gembira
ilaku seperti memeluk, mencium, meminta diantaranya: anak mendapatkan mainan
gendong atau menggendong, ingin selalu baru, baju baru, buku baru dan lain-lain,
bersama, tidak mau terpisah dan lain se- dapat menyelesaikan satu pekerjaan, se-
bagainya. Kebalikan dari rasa sayang ada- dang menonton atau menyaksikan tayan-
lah amarah. Emosi amarah anak biasanya gan favorite, mendapatkan makanan kesu-
diungkapkan melalui memukul orang atau kaan, sedang melakukan aktvitas kesenan-
benda, melempar, berteriak, menangis, gan atau hoby dan yang pasti adalah pada
merajuk, tidak mau disentuh, mengger- saat bermain. Kebalikan emosi gembira
tak dan lain-lain. Sementara beberapa hal adalah emosi sedih. Saat sedih anak akan
yang dapat membuat anak marah yaitu ungkapkan dengan menangis, tidak se-
apabila keinginannya tidak terpenuhi, ti- mangat, cemberut, atau bahkan tidak mau
dak terpuaskan hasratnya seperti makan melakukan aktvitas rutin seperti makan, ke
atau minum belum kenyang, mainan yang sekolah atau bermain sekalipun. Terhadap
dimilikinya rusak dan lain sebagainya. beberapa ungkapan emosi ini, orang dewa-
Emosi berikutnya adalah iri hati. Iri hati sa tidak perlu terlalu khawatir karena se-
pada anak dapat disebabkan karena anak bagaimana yang dituliskan oleh Goelman
hendak memiliki barang yang bukan mi- bahwa diantara ciri emosi pada anak usia
likinya apakah itu mainan atau benda lain dini adalah bahwa ia bersifat sementara
yang kadang tidak ada hubungannya den- alias tidak menetap, cepat berubah dari
gan yang ia butuhkan tetapi karena barang satu emosi ke emosi berikutnya dan tidak
tersebut berada pada orang lain maka ia selamanya demikian. Walaupun demikian,
menghendakinya. Wujud dari emosi iri orang dewasa niscaya mengawal dan men-
hati ini anak akan meminta kepada orang garahkan pada emosi positif.
tua untuk mengambilkan benda tersebut, f. Ciri yang lain adalah bahwa AUD mer-
mengeluhkan bahwa benda atau mainan- upakan individu penjelajah. Segala hal se-
nya tidak bagus, atau bahkan yang paling lalu mengundang rasa ingin tahu mereka,
ekstrim adalah mengambil secara paksa oleh sebab itu untuk memenuhi rasa ingin
benda tersebut. Pada kasus ini sesungguhn- tahunya ini ia senantiasa menanyakan ke-
ya yang terjadi bukan anak ingin memiliki pada orang dewasa yang ada disekitarnya.
benda sepenuhnya melainkan ia tidak rela Pertanyaan kadang sederhana, tetapi sering
jika benda tersebut berada pada anak lain. kali juga sangat radikal tentang apa, men-
Selain karena sebab hendak memiliki ben- gapa dan bagaimana. Begitu radikalnya,
da, iri hati seorang anak juga dapat muncul banyak orang dewasa tidak mampu men-
karena kemampuan yang ia miliki tidak jawab pertanyaan anak tersebut. Pertanyaan
sama sebagaimana anak lain, misalkan biasanya oleh anak diulang berkali-kali seh-
selalu kalah dalam permainan yang mel- ingga hasrat ingin tahu mereka terpuaskan.
122
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
123
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
Mainan yang tersedia pada sentra ini dasan motorik halus anank. Berdasarkan hasil
meliputi: gambar masjid, gambar ka’bah, observasi peneliti bahwa sarana yang tersedia
gambar orang sedang sholat, gambar orang pada sentra alam ini meliputi: biji-bijian, pa-
berwudhu, gambar huruf hi’jaiyah, kaligrafi, sir, air, tanah, tepung, daun, kayu, pewarna,
pohon hijaiyah, beraneka puzzle dan masih crayon, kuas, botol dan lain sebagainya.
banyak yang lainnya lagi. Adapun kegiatan pembelajaran yang
biasa dilakukan pada sentra ini yaitu: finger
painting, colase, play doh, melukis, me-
mancing ikan, mennggunting, menggoreng,
mengayak, mencampur warna, memasukkan
biji-bijian dalam wadah dan masih banyak
lagi. Sebagaimana hasil pengamatan, bah-
wa kondisi sarana dan mainan yang tersedia
pada sentra ini sangat baik, lagi pula karna
memang bahan yang tersedia cukup banyak
dan mudah didapat di alam.
124
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
125
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
126
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
127
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
tata aturan permainan dan lama waktu da- dimaksudkan untuk mengawasi anak,
lam bermain; membantu apabila anak menemui kesu-
7. Selanjutnya guru menunjuk anak untuk litan dalam kegiatan bermain mereka.
memainkan peran, sebagai nasabah, tell- 2. Hal lain yang dilakukan oleh guru adalah
er, costumer service, securty dan pembagi memberikan penguatan positif. Dalam
kartu antrian. pendekatan BCCT ini, anak mengkon-
8. Kegiatan terakhir kegiatan transisi dima- struk pengalaman dan pengetahuannya
na anak diminta siap untuk bermain. Pada sendiri, tetapi sangat penting guru mem-
kegiatan transisi ini ada waktu sekitar 15 berikan penguatan positif terhadap apa
menit dimana guru mempersilakan anak yang anak lakukan. Tujuan dari kegiatan
untuk mempersiapkan diri, ke toilet dan ini agar perilaku menjadi menetap seperti
lain sebagainya. perilaku antri saat di bank, bersikap ra-
mah, tertib dan lain sebagainya.
c. Pijakan Saat Bermain 3. Sambil anak memainkan perannya,
Kegiatan pijakan saat bermain adalah guru sembari mengajak anak berdialog.
kegiatan inti pembelajaran. Pada kegiatan ini Melakukan dialog adalah kegiatan un-
anak memainkan peran sesuai dengan sentra tuk mengembangkan kemampuan baha-
yang ia masuki. Mereka berbagi peran dalam sa dan kognitif anak. Dengan berdialog,
permainan dan saling bergantian saat per- anak mengasah kemampuan komuni-
mainan. Jika misalnya satu permainan hanya kasinya dan menyatakan perasaannya da-
untuk 5-10 orang, maka sisa anak bermain lam kalimat secara berani.
pada tema lain pada satu sentra yang sama. 4. Dalam kegiatan dialog, guru hendaknya
Setelah selesai satu permainan, maka anak dapat memancing pertanyaan. Memanc-
digilir untuk memainkan peran baru. ing pertanyaan tujuannya adalah untuk
Pada pijakan ini, posisi guru hanya menggugah rasa ingin tahu anak terhadap
sebagai fasilitator yang mengarahkan dan sesuatu yang baru, mengembangkan ke-
mengatur permainan. Waktu yang diperlukan beranian dan kematangan berkomunikasi
untuk kegiatan ini paling sedikit 60 Menit. dan memperkuat kemampuan bahasanya.
Ada banyak manfaat kegiatan ini diantaranya 5. Mendampingi anak yang menemui kesu-
memberikan pengalaman baru, mengembang- litan dengan permainannya;
kan kemampuan komunikasi, meningkatkan 6. Mengingatkan dan mengenalkan anak
penguasaan kosakata, mengembangkan daya dengan kosakata baru;
imaginasi, memperkaya daya kreatif dan 7. Mengelola kelas agar selalu tertib dan
yang paling penting adalah menumbuhkan kondusif;
kemampuan bersosialisasi. 8. Mengingatkan anak akan aturan per-
Pada kegiatan main ini berdasar- mainan;
kan hasil observasi penulis pada sentra per- 9. Mengingatkan anak akan peran mereka;
an mikro, beberapa hal yang dilakukan oleh 10. Memperkuat gagasan dan konsep penge-
guru TK Mujahidin Pontianak meliputi: tahuan atau pengalaman;
1. Guru mengatur, mengarahkan dan mem- 11. Memberitahukan anak tentang waktu
bimbing anak terhadap bermain per- bermain;
an yang mereka lakukan. Kegiatan ini 12. Meminta anak untuk membereskan main-
128
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
129
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
130
Nur Hamzah / At-Turats Vol. 10 No. 2 (2016) 119 - 132
131