10
Daerah penyelidikan dipengaruhi oleh antiklin di arah baratlaut dan
sesar mengiri di timurlaut. Ini terlihat dari kemiringan lapisan yang
semakin melandai ke arah tenggara.
11
Singkapan batubara yang ditemukan di daerah penyelidikan sebanyak
°
91 singkapan, dengan kedudukan bervariasi antara N 35 E sampai N
º
120 E dengan rata – rata jurus perlapisan ke arah Timurlaut –
Baratdaya. Kemiringan batuan antara 10 º – 80º. Dengan ketebalan
singkapan batubara antara 0.5 m – 6 m. Berdasarkan data tersebut
dan dikorelasikan dengan hasil interpertasi kedudukan singkapan
batubara dapat dilakukan 12 penarikan seam batubara. Interpretasi
penyebaran lapisan batubara juga dibantu dengan asumsi dari
penyebaran Formasi di peta geologi regional Lembar Samarinda.
Secara litostratigrafi, dari hasil surface mapping terdapat 2 satuan
geologi di daerah penyelidikan, yaitu :
Satuan Batubara sisipan batupasir, dicirikan dengan munculnya batupasir,
meliputi seam batubara A1 sampai seam batubara B3. Setara dengan
Formasi Pulau Balang, lingkungan pengendapan laut dangkal.
Satuan Batubara Batupasir, dicirikan dengan semakin banyaknya batupasir
yang muncul, yang menunjukkan secara regional terjadi proses regresi.
Meliputi seam batubara C1 sampai seam batubara D2. Setara dengan
Formasi Balikpapan, lingkungan pengendapan delta plain.
III.3.1. Morfologi
12
Daerah penyelidikan dipengaruhi oleh antiklin di arah baratlaut dan
sesar mengiri di timurlaut. Ini terlihat dari kemiringan lapisan yang
semakin melandai ke arah tenggara. Dari data di lapangan rata-rata
kemiringan lapisan batuan di bagian baratlaut adalah 55 º berangsur
turun menjadi 10º ke arah tenggara. Malah beberapa titik ditemukan
kemiringan mencapai 80º. Semakin menjauhi sumbu antiklin semakin
landai kemiringan lapisan batuan.
13