Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KABUPATEN BINTAN
GOLONGAN III ANGKATAN V

“OPTIMALISASI PENYUSUNAN DATA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI


KABUPATEN BINTAN MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE FORM”

Disusun oleh:

RESTU MUSTAQIM,ST
NIP. 19941020 202012 1 002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2021
LEM BAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN KARIMUN
DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM
TAHUN 2021

“Optimalisasi Penyusunan Data Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Bintan


Menggunakan Media Google Form”

Nama : Restu Mustaqim, ST


NIP : 19941020 202012 1 002
Pangkat/Golongan : III/a
Jabatan : Analis Pengembangan Model Industri
Unit Kerja : Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bintan

disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Hari/ Tanggal : Senin, 02 Agustus 2021


Tempat : Bintan (Distance Learning)

Mengesahkan,

Coach Mentor

drg. Irawati Sagala,MPH Dian Erafnita, S.Si

NIP. 19680516 199303 2 007 NIP. 19810428 200604 2 013

i
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG..................................................................... 1
B. ANALISIS ISU................................................................................ 3
a. Envirometal Scanning................................................................ 3
b. Alat Bantu Analisis.................................................................... 6
C. RUMUSAN ISU.............................................................................. 9
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU....................................................... 9
E. ANALISIS DAMPAK..................................................................... 11
F. RUANG LINGKUP......................................................................... 11
G. LEMBAR KONFIRMASI ISU........................................................ 12
H. JUDUL AKTUALISASI.................................................................. 12
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI................................................ 13
A. RENCANA AKTUALISASI........................................................... 13
a. Unit Kerja................................................................................... 13
b. Identitas Isu................................................................................ 13
c. Isu yang Diangkat...................................................................... 13
d. Gagasan Pemecahan Isu............................................................. 14
e. Rencana Kegiatan...................................................................... 15
B. Jadwal Kegiatan............................................................................... 20
BAB III PENUTUP..................................................................................... 23
A. SIMPULAN..................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 24

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Isu (APKL)..................................................................... 7
Tabel 1.2 Analisis Isu Prioritas (USG)........................................................ 8
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan.......................................................... 14
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan.................................................................... 15
Tabl 2.3 Jadwal Kegiatan............................................................................. 20

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Fishbone Diagram.................................................................... 10
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT, atas berkat da rahmatnya
penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini
merupakan salah satu syarat dalam rangka memenuhi tugas Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan V di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Batam.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesarbesarnya
kepada:
1. Bapak Supriyono, SE, M.Si selaku Plt. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan dan jajaran yang telah bekerja
memfasilitasi terlaksananya kegiatan Latsar CPNS ini.
2. Ibu Dian Erfanita, S.Si selaku mentor yang telah mendampingi perencanaan kegiatan
hingga pelaksanaan kegiatan dapat terselenggara dengan baik.
3. Ibu drg.Irawati Sagala, MPH selaku coach yang telah banyak memberikan arahan,
masukan dan motivasi selama bimbingan.
4. Segenap Widyaiswara dan Narasumber Balai Pelatihan Kesehatan Batam yang telah
membagikan ilmu yang bermanfaat kepada kami.
5. Tim Aktualisasi CPNS yang sudah bekerja keras membatu suksesnya kegiatan ini.
6. Keluarga yang selalu support dan setia mendoakan kelancaran kegiatan ini.
7. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Angkatan V yang selalu memberikan motivasi dan
semangat tiada henti.
8. Serta seluruh pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu

Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
agar dapat diperguankan sebagaimana mestinya.

Tanjungpinang, 30 Juli 2021

Penulis

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
(Undang - Undang No. 5 Tahun 2014)
Menurut Undang - Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
pegawai ASN berfungsi sebagai: (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik;
dan (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Fungsi-fungsi ASN ini harus dilakukan dengan
penuh tanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik. ASN dituntut
untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan profesinya.
Nilai-nilai dasar tersebut antara lain akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting demi
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme sesuai dengan
harapan dari pemerintah.
Untuk itulah, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah
satu jenis Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang strategis dan di anggap mampu untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi profesional
seperti tersebut di atas adalah Pendidikan dan Pelatihan Latihan Dasar (Diklatsar).
Pendidikan dan Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar
profesi ASN yang harus dimiliki oleh setiap PNS. Dari kegiatan tersebut diharapkan
peserta Pendidikan dan Pelatihan nantinya dapat merasakan dengan langsung bagaimana
menjadi ASN yang menunjung tinggi nilai-nilai komitmen, dan integritas. Sehingga
nantinya ASN ini dapat memiliki daya saing tinggi dan hebat kedepannya berlandaskan
pada ANEKA. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000)
Dengan sistem pembelajaran synchronous dan asynchronous, yang di dalamnya
terdapat kurikulum pelatihan dasar CPNS Golongan III terdiri dari: 1) Wawasan
Kebangsaan dan Aksi Bela Negara; 2) Nilai-Nilai ANEKA; 3) Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government; dan 4) agenda habituasi, yaitu aktualisasi
melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui berbagai mata
pelatihan yang dipelajari. (Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021)
Sebelum melaksanakan aktualisasi dan habituasi di lingkungan kerja masing-
masing, peserta harus menyusun rancangan aktualisasi. Untuk menyusun rancangan
aktualisasi, peserta Pelatihan Dasar CPNS harus menentukan isu yang perlu
diprioritaskan untuk dicarikan solusinya. Sektor Pelayanan Publik, Manajemen ASN,
serta Whole of Government dapat menjadi sumber isu yang akan diatasi. Penulis
merupakan seorang Analis Pengembangan Model Industri, di bawah Seksi Pembangunan
Sumber Daya Industri Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan
(DKUMPP) Kabupaten Bintan. DKUMPP Kabupaten Bintan merupakan salah satu unsur
pelaksana urusan pemerintahan pada bidang Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan dan UPTD Mertrologi. DKUMPP dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, DKUMPP dibagi
menjadi Kesekretariatan dan 4 (empat) bidang utama yakni bidang Koperasi, bidang
Usaha Mikro, bidang Perindustrian , bidang Perdagangan dan UPTD Metrologi Legal
dibawah bidang perdagangan. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan akan senantiasa menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam
penyediaan sarana, prasarana, perizinan dan pengawasan bagi masyarakat Kabupaten
Bintan.
Bidang Perindustrian mempunyai tugas yang berkaitan dengan penyelenggaraan
urusan industri pangan, industri kerajinan dan aneka industri dan industri agro
manufaktur. Tugas tersebut dibagi menjadi Dua Seksi yaitu Seksi Pembangunan Sumber
Daya Industri dan Seksi Sarana dan Prasarana Industri. Penyusunan data IKM ini
termasuk tugas pokok dan fungsi seksi Pembangunan Sumber Daya Industri.
Penyusunan data IKM menjadi suatu data penting dalam menunjang kelangsungan
IKM yang ada di Kabupaten Bintan, Dalam proses penyusunan data IKM ini penulis
memuat beberapa IKM yang akan dijadikan aktualisasi dikarenakan keterbatasan waktu,
yaitu IKM yang berada pada sentra IKM kerupuk yang ada di Sei.Lekop Kecamatan
Bintan Timur.

2
B. ANALISIS ISU
a. Environmental Scanning
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan
sebagai masalah. Setelah mengidentifikasi isu-isu aktual di instansi, maka selanjutnya
dipilih 1 (Satu) isu yang yang berkualitas dan paling aktual atau core issue. Dalam
mencari core issue yang ada di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bintan, saya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas
isu. Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yang berkualitas banyak banyak jenisnya,
dalam hal ini saya menggunakan Teknik Tapisan Isu Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan (APKL) untuk menilai isu-isu yang akan dianalisis tersebut
masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
dan kemudian ditapis lagi dengan teknik Urgency, Seriousness, Growth (USG) dimana
isu-isu yang sudah dianalisis dengan Metode APKL ditentukan lagi seberapa mendesak
isu tersebut unuk ditindaklanjuti, dampak apa yang ditimbulkan jika tidak segera
ditindaklanjuti dan berapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal
dari hasil observasi dan pengalaman peserta selama masa percobaan (CPNS), tugas
pokok dan fungsi (Tupoksi) peserta sebagai Staf DKUMPP Kabupaten Bintan dengan
jabatan Analis Pengembangan Model Industri menemukan beberapa isu / permasalahan
sebagai berikut:
1. Manajemen Pengelolaan dokumen dan Pengarsipan yang Belum Optimal
(Manajemen ASN)
Dalam pengelolaan dokumen dan pengarsipan di DKUMPP Kab. Bintan khususnya
dokumen surat keluar dan masuk untuk kegiatan di Bidang Perindustrian yang belum
optimal, hal ini disebabkan belum optimalnnya kinerja SDM (Sumber Daya
Manusia) dalam hal ini pegawai yang mengurus surat keluar masuk dibidang
perindustrian belum teliti dalam menata dan mengelola surat hal ini berimplikasi
pada kesulitan dalam menanangani mana saja surat masuk/keluar di bidanng
perindustrian.
Dampak dari hal tersebut adalah tidak optimalnya pengelolaan arsip-arsip dokumen
tersebut sehingga dapat menjadi permasalahan tiap tahunnya seperti harus mengingat
siapa yang bertanggungjawab dalam pengarsipan dokumen, membutuhkan waktu
dalam pencarian dokumen, serta membuat lamban jalannya birokrasi. Kondisi ini

3
juga menyebabkan terjadinya penumpukan arsip yang hampir memenuhi sebagian
ruangan kantor yang tentu saja mengurangi efektivitas dan efiesiensi kinerja pegawai.

2. Belum Optimalnya Entry Data Rencana Kerja Anggaran Pada Aplikasi SIPD (Sistem
Informasi Pembangunan Daerah) (Manajemen ASN)
SIPD adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta
mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada
masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi kinerja Pemerintah Daerah. Setiap kegiatan yang disusun
harus di entry kan kedalam sistem SIPD agar ketransparan kinerja Setiap OPD
Kecepatan dan ketepatan dalam pengentryan data sangat diperlukan agar seluruh
anggaran yang tersedia dapat dirasakan masyarakat, kondisi saat ini yang terjadi
pegawai DKUMPP Kab.Bintan terkesan lambat dalam pengentryan data , hal ini
dapat menyebabkan entry-an data yang sangat panjang tentunya dapat menyebabkan
loading/antrian pada proses pengentryan
Pihak-pihak yang menerima dampak dengan belum optimalnya Entry data Rencana
Kerja Anggaran Pada Aplikasi SIPD adalah dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Perindustrian dan Perdagangan. Jika isu ini tidak diselesaikan adalah ketidaksesuain
proses pencairan atau realisasi dengan realisasi anggaran yang telah direcofusing.

3. Belum Optimalnya Media Promosi untuk IKM (Industri Kecil dan Menengah) di
Kabupaten Bintan (Pelayanan Publik)
Untuk dikenal khalayak ramai suatu usaha atau industri tentunya perlu yang namanya
media promosi, untuk saat ini di Kabupaten Bintan media promosi yang memang
dikelola pemerintah belum mumpuni untuk menampung berbagai jenis usaha kecil
dan menengah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri pasal 3 disebutkan bahwa Pemerintah
Pusat dan /atau Pemerintah Daerah melakukan Pembangunan dan Pemberdayaan
IKM untuk Mewujudkan IKM yang : Berdaya saing, berperan signifikan dalam
penguatan struktur industri nasional, berperan dalam pengentasan kemiskinan
melalui perluasan kesempatan kerja dan menghasilkan barang dan/atau jasa Industri
untuk diekspor. Dalam rangka mendukung program dan capaian industri daerah
sudah menjadi tanggung jawab Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan

4
Perdagangan Kabupaten Bintan Selaku Pengambil Kewenangan dibidang Industri
Kecil dan Menengah (IKM)
Dampak yang terjadi jika media ini tidak ada yaitu sulitnya industri-industri kecil
dam menengah Kabupaten Bintan bersaing dengan IKM lainnya diluar wilayah
Kabupaten Bintan, merosotnya jumlah pelanggan , IKM mengalami defisit atau
bahkan tutup secara permanen, penurunan produktivitas dan resapan tenaga kerja di
Kabupaten Bintan

4. Belum Optimalnya Penyusunan Data IKM (Industri Kecil dan Menengah) di


Kabupaten Bintan (Pelayanan Publik)
Dewasa ini data adalah suatu yang sangat penting dalam rangka meningkatkan laju
pembagunan suatu daerah. Banyaknya IKM yang ada di Kabupaten Bintan perlu
dialkukan suaut pendataan yang akurat, saat ini pendataan yang dilakukan melalui
kuisoner dan datang kemasing-masing IKM hal ini tentunya sangat tidak efisien,
terutama pada kondisi saat ini pertemuan tatap muka sangat dibatasi. Penggunaan
data yang ada sekarang masih terhilat kurang efektif untuk itu perlu dilakukan
pembaruan dengan menggunakan metode jarak jauh tetapi tidak mengurangi
kevaliditasan data tersebut. Data IKM Juga berguna dalam merekap siapa-siapa saja
IKM yang perlu mendapatkan bantuan baik fisik (peralatan/mesin) ataupun non-fisik
(pelatihan/seminar) dari DKUMPP Kabupaten Bintan, sehingga kefektitviasan
penerima bantuan semakin meningkat.
Dampak jika isu ini tidak ditanggulangi adalah: terhambatnya program pemerintah
dalam peningkatan Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Bintan, Sulitnya
mengukur laju pertumbuhan IKM di Kabupaten Bintan.

5. Belum Adanya petunjuk teknis terkait penggunaan aplikasi SIINas (Sistem Informasi
Industri Nasional) (Pelayanan Publik)
Sistem informasi industri nasiona adalah tatanan prosedur dan mekanisme yang
terintegrasi meliputi unsur institusi, sumber daya manusia, basis data, perangkat
keras dan lunak , serta jaringan komunikasi data yang terkait satu sama lain dengan
tujuan untuk penyampaian ,pengelolaan , penyajian, pelayanan serta penyebarluasan
data dan/atau informasi industri. Sesuai amanat undang-undang no.3 tahun 2014
tentang perindustrian pasal 68 menjelaskan mengenai SIINas paling sedikit memuat :
data industri, data kawasan industri, data perkembangan dan peluang pasar dan data

5
perkembangan teknologi industri. Untuk saat ini belum adanya petunjuk rinci
mengenai penggunaan dan pemberdayaan aplikasi SIINas di Kabupaten Bintan,
sehingga isu ini cukup penting diangkat agar penggunaan aplikasi ini lebih efektif
kedepannya.

b. Alat Bantu Analisis


Dari isu-isu tersebut, dilakukan analisis menggunakan metode APKL dan
USG sehingga ditetapkan core issue. Core issue tersebut selanjutnya dipecahkan
melalui gagasan-gagasan kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi nilai-nilai dasar
PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang selanjutnya akan dituangkan dalam sebuah rancangan
aktualisasi.
1. Teknik APKL
Teknik APKL adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan
suatu masalah dengan memperhatikan 4 (empat) faktor, yaitu :
 AKTUAL (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan
hingga masa sekarang;
 PROBLEMATIK (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab
dan pemecahannya;
 KEKHALAYAKAN (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil orang;
 LAYAK (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat
dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga
akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas.

6
Tabel 1.1. Metode APKL

JUML
NO ISU A P K L RANKING
AH
Manajemen pengelolaan dokumen
1 5 4 4 4 17 V
dan pengarsipan yang belum optimal
Belum Optimalnya Entry Data
Rencana Kerja Anggaran Pada
2 5 5 3 4 17 III
Aplikasi SIPD (Sistem Informasi
Pembangunan Daerah)
Belum Optimalnya Media Promosi
3 untuk IKM (Industri Kecil dan 5 5 4 4 18 II
Menengah) di Kabupaten Bintan
Belum Optimalnya Penyusunan Data
4 IKM (Industri Kecil dan Menengah) 5 5 5 4 19 I
di Kabupaten Bintan
Belum Adanya petunjuk teknis
5 terkait penggunaan aplikasi SIINas 5 5 4 3 17 IV
(Sistem Informasi Industri Nasional)
Keterangan : 1. Tidak A/P/K/L; 2. Kurang A/P/K/L; 3. Cukup A/P/K/L; 4. A/P/K/L; 5.
Sangat A/P/K/L.

Berdasarkan hasil teknik tapisan isu APKL di atas, dihasilkan 3 (tiga) isu yang
memenuhi syarat, yaitu “belum optimalnya penyusunan data IKM (Industri Kecil dan
Menengah) di Kabupaten Bintan, Belum Optimalnya Media Promosi untuk IKM
(Industri Kecil dan Menengah) di Kabupaten Bintan dan Belum Optimalnya Entry Data
Rencana Kerja Anggaran Pada Aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)”
.Selanjutnya setelah ditemukan 3 (tiga) isu dan untuk selanjutnya ditapis lagi dengan
Teknik USG.
2. Teknik USG
Dalam mementukan prioritas masalah, saya juga menggunakan Teknik
Analisis USG sebagai alat untuk mengetahui isu yang akan menjadi prioritas.
Teknik Analisis USG menggunakan kriteria sebagai berikut :
 Urgent, yaitu seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu;
 Seriousness, yaitu Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan
akibat, bisa menimbulkan masalah baru; dan
 Growth, yaitu Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau
tidak diselesaikan.

7
Dari analisis APKL sebelumnya, maka didapat isu yang aktual dan memenuhi
syarat untuk dicari lagi isu yang menjadi prioritas untuk dituntut pemecahan
masalahnya.
. Tabel 1.2. Metode USG

NO ISU U S G JUMLAH RANKING


Belum Optimalnya Entry Data Rencana Kerja
1 Anggaran Pada Aplikasi SIPD (Sistem Informasi 3 3 4 10 III
Pembangunan Daerah)
Belum Optimalnya Media Promosi untuk IKM
2 4 4 3 11 II
(Industri Kecil dan Menengah) di Kabupaten Bintan
Belum Optimalnya Penyusunan Data IKM (Industri
3 5 4 5 14 I
Kecil dan Menengah) di Kabupaten Bintan
Indikator : 1: Tidak U/S/G; 2: Kurang U/S/G; 3: Cukup U/S/G; 4: Mendesak; 5: Sangat
U/S/G.
Dari ketiga isu diatas yang dianalisis USG tersebut, didapatkan core isu
yaitu“belum optimalnya penyusunan data IKM (Industri Kecil dan Menengah) di
Kabupaten Bintan”.

C. Rumusan Isu
Berdasarkan hasil analisis USG di atas, didapatkan isu “belum optimalnya
penyusunan data IKM di Kabupaten bintan”, hal ini apabila tidak diselesaikan dapat
menimbulkan dampak yang cukup serius. Hal tersebut karena kebutuhan data saat ini
sangat penting, guna dikelola oleh DKUMPP dalam pengambilan kebijakan terutama
untuk mendapat bantuan, pengawasan dan pengembangan IKM.

D. Identifikasi Sumber Isu

Dalam mendukung usaha untuk menemukan gagasan yang tepat untuk pemecahan isu
terpilih, dilakukanlah metode pencarian akar masalah yang akan berkaitan erat dengan
solusi yang akan dirancang. Dalam hal ini yang digunakan adalah metode fishbone
atau metode sebab-akibat. Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode
di dalam meningkatkan suatu kualitas. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya

8
9
Surrounding System

Kondisi pandemi yang


tidak memungkinkan
Pendataan masih
pertemuan tatap muka
secara manual ke dalam
dalam pengambilan data
excel/ tingginya
peluang data ganda

Jarak daerah dikabupaten Penyusunan data yang


yang cukup jauh sehingga dilakukan masih
pendataan kurang maksimal menggunakan kertas
sehingga kurang efisien

Belum optimalnya
penyusunan data IKM
(Industri Kecil dan
Menengah) di
Kabupaten Bintan
Sulitnya pegawai
Belum adanya mengelompokkan
pengelompokan data data IKM, saat ini
berbasis online terjadi
penumpukan data Kurangnya
pengetahuan
pegawai aplikasi
berbasis web/online

Man
Method

Diagram 1.1 fishbone diagram

10
Diagram di atas dilakukan dengan menganalisa aspek-aspek utama Man (manusia),
method (Metode), Surounding (Lingkungan), system (sistem)
Dari fisbone diagam sebab-sebab belum optimalnya penyusuan data IKM , maka ditawarkan
solusi berupa “Optimalisasi penyusunan data IKM dengan menggunakan aplikasi google
form”.

E. Analisis Dampak
Berdasarkan hasil analisis isu yang telah dilakukan sebelumnya, dampak yang
akan terjadi jika isu di atas tidak diselesaikan adalah sebagai berikut :
1. Tidak tersedianya data yang akurat dan reliable
2. Sulitnya pemerintah dalam mengambil kebijakan terutama dibidang industri kecil
dan menengah
3. Sulitnya menentukan peta penyebaran IKM yang ada dikabupaten Bintan
4. Berpotensi mengurangi bantuan dari kementrian perindustrian akibat data yang
belum update

F. Ruang Lingkup
Rancangan aktualisasi akan dilaksanakan selama 30 hari kerja dengan
kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok atau Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
Core issue ini juga bersumber dari kejadian aktual di lapangan dan hasil diskusi
langsung dengan pimpinan yakni mentor yang menjabat sebagai Kepala Bidang
Perindustrian, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bintan.

11
G. Lembar Konfirmasi Isu

Persetujuan Coach dan Mentor


Coach Mentor

drg. Irawati Sagala,MPH. Dian Erfanita, S.Si


NIP. 1981111172008032001 NIP. 19810428 200604 2 013
Analisis Diklat Kabid Perindustrian

H. Judul Aktualisasi
Berdasarkan core issue yang didapat dan ruang lingkup permasalahan yang telah
diuraikan, maka rancangan aktualisasi ini diberi judul “Optimalisasi Penyusunan data
IKM menggunakan aplikasi google form”.

BAB II

12
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bintan
b. Identifikasi Isu
Selama kurang lebih 7 bulan masa orientasi peserta di Dinas Koperasi, Usaha
Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bintan, peserta mengidentifikasi isu
yang berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) peserta sebagai Analis
Pengembangan Model Industri berupa Kurang Optimalnya Penyusunan data IKM
(Industri Kecil dan Menengah) di Kab. Bintan. Hal tersebut disebabkan belum
adanya metode yang optimal, sedangkan saat sekarang ini masih mengumpulkan
data secara manual.
Pada kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus Tahun
2021, peserta melakukan upaya pengoptimalan dalam penyusunan data IKM di Kab.
Bintan berbasis Online menggunakan media google form . Media ini merupakan
upaya pengoptimalan penyusunan data IKM. Media penyusunan ini memanfaatkan
Google Form. Pemanfaatan Google Form ini akan mempermudah pengambilal dan
pengumpulan data sehingga tidak terjadi interaksi tatap muka dengan para pelaku
usaha .
c. Isu Yang Diangkat
“OPTIMALISASI PENYUSUNAN DATA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
DI KABUPATEN BINTAN MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE FORM”

13
d. Gagasan Pemecahan Isu
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1 Melakukan koordinasi dan Konsultasi Kreativitas
dengan Kabid Perindustrian selaku Mentor
2 Mempelajari dan mendalami aplikasi
SKP
google form
3 Membuat format pendataan yang akan
diisi oleh pelaku IKM terkait usaha yang SKP
dimilikinya
4 Menginformasikan link google form
terkait pendataan IKM dan penjelasan SKP
pengisian link google form
5 Evaluasi terhadap hasil pendataan IKM SKP

14
e. Rencana Kegiatan

Tabel 2.2 Rencana Kegiatan


KONTRIBUSI
PENGUATAN
KETERKAITAN SUBTANSI TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL NILAI
MATA PELATIHAN DAN MISI
ORGANISASI
ORGANISASI
1 Melakukan 1. Mempersiapkan 1. Screenshoot Foto Akuntabilitas Kegiatan ini Kegiatan ini
koordinasi dan bahan yang akan  Berkomitmen terhadap mendukung dilakukan
percakapan via
Konsultasi dengan disampaikan pertanggungjawaban kerja terhadap visi
Kabid Perindustrian whatsup kepada atasan. sesuai dengan
kepada mentor organisasi
selaku Mentor  Bersikap Transparan antar nilai
yaitu :
2. Berkonsultasi dan pimpinan kebawahan dan juga demokrasi dan
2. Lembar
Terwujudnya
menyampaikan sebaliknya. tanggung
Kabupaten
tujuan dari persetujuan jawab
Nasionalisme Bintan sebagai
kegiatan yang
dilakukan melalui  Melakukan diskusi dengan Daerah Industri
WA mengedepankan musyawarah. dan
 Menggunakan Bahasa Perdagangan
3. Meminta Indonesia yang baik. Berdaya Saing
persetujuan mentor 3. Resume hasil tinggi yang
untuk Etika Publik berbasis pada
melaksanakan diskusi  Berbicara dengan tutur kata Ekonomi
aktualisasi yang baik kepada Kerakyatan
pimpinan/atasan dikantor
Melalui
Peningkatan
Koperasi dan
Usaha Mikro

2 Mempelajari dan 1. Mencari referensi 1. Catatan alur Akuntabilitas Dalam kegiatan Kegiatan ini
mendalami aplikasi penggunaan pengisian dan  Melakukan pekerjaan ini terjadi dilakukan
google form media google perekapan data. dibawah pengawasan
pengembangan

15
form dari media pimpinan atau staf lain agar sumber daya dengan nilai
sosial seperi menjamin keterbukaan. manusia hal ini tanggung
youtube sesuai dengan
2. Panduan Nasionalisme jawab dan
 Menyusun dan merekap misi organisasi
2. Mencatat penggunaan
langkah-langkah yaitu : kreatifitas
langkah–langkah aplikasi google
menggunakan bahasa Mewujudkan
dalam form
Indonesia
penggunaan kemampuan dan
aplikasi google 3. Bukti foto Komitmen Mutu kapasitas
form dokumentasi  Mengambil inisiatif untuk sumber daya
3. Uji coba hasil uji coba membuat langkah-langkah manusia yang
menggunakan pengisian data pengolahan data berkualitas
aplikasi google IKM  Menghasilkan konsep yang
form berdasarkan bermutu berdasarkan dibidang
panduan referensi yang diperoleh Koperasi dan
penggunaan Usaha Mikro,
aplikasi google Anti Korupsi Perindustrian
form  Bekerja keras dalam
dan
mencari referensi terkait
penggunaan media google Perdagangan,
form dalam membua baik sumber
kuisoner. daya aparatur
maupun pelaku
usaha.
3 Membuat format 1. Membuat desain 1. Desain format Akuntabilitas Dengan Kegiatan ini
pendataan yang format pendataan pendataan IKM  Melakukan pekerjaan dibawah perancangan dan dilakukan
yang akan diisi pengawasan pimpinan atau
akan diisi oleh staf lain agar menjamin pembuatan sesuai
oleh pelaku IKM
pelaku IKM terkait keterbukaan. kuisoner penulis dengan nilai
terkait usaha
usaha yang  Menegakkan nilai konsistensi telah tanggung
yang dimilikinya
dimilikinya dalam melakukan pekerjaan berkontribusi jawab,
dan sesuai dengan ide yang telah
Mendiskusikan disepakati sebelumnya. terhadap misi kreatif dan

16
rancangan 2. Resume hasil organisasi yaitu: inovatif
pendataan diskusi Nasionalisme Mewujudkan
kepada mentor rancangan  Melakukan diskusi dengan
iklim usaha
2. Membuat format format mengedepankan
musyawarah. yang kondusif
pendataan IKM pendataan IKM
yang telah  Menggunakan Bahasa sehingga dapat
disetujui 3. Foto Indonesia yang baik meningkatkan
dokumentasi perkembangan
dan Link Etika Publik industri dan
3. Memasukkan google form  Menjunjunga tinggi etika
perdagangan
format pendataan dan sopan santun dalam
daerah.
IKM yang telah menyampaikan pendapat
disetujui kedalam dan mengambil keputusan
aplikasi google
form
4 Menginformasikan 1. Menginformasikan 1. Screenshoot Akuntabilitas
link google form link google form dan  Bersikap adil dan
dan cara pengisian Dokumentasi bertanggung jawab dalam Dalam kegiatan
terkait pendataan
google form penyebaran proses pemberian informasi ini terjadi
IKM dan melalui WA group terkait pengisian kuisoner. Kegiatan ini
formulir pengembangan
penjelasan  Memberikan informasi yang dilakukan
diaplikasi sumber daya
pengisian link 2. Verifikasi data whatsup Group
jelas dan tebuka dalam sesuai
IKM yang telah melakukan penyebaranmanusia hal ini
google form dengan nilai
diisi kuisoner. sesuai dengan
2. Dokumentasi tanggung
data yang telah misi organisasi
3. Konfirrmasi data Nasionalisme jawab,
diverifikasi yaitu :
yang tidak sesuai  Melakukan diskusi dengan kreatif dan
mengedepankan Mewujudkan
kepada pelaku inovatif
3. Hasil catatan musyawarah. kemampuan dan
IKM
pelaku IKM  Menggunakan Bahasa kapasitas
yang tidak Indonesia yang baik.
sumber daya
mengisi data
4. Merekap hasil Etika Publik manusia yang
dengan benar
pendataan google

17
form  Menjaga sikap dalam berkualitas
4. Rekap hasil menyampaikan pendapat dibidang
pengisian data dan mengambil keputusan.
Koperasi dan
IKM oleh
Komitmen Mutu Usaha Mikro,
pelaku IKM
 Bertindak efektif dalam Perindustrian
memberikan informasi dan dan
arahan. Perdagangan,
Anti Korupsi baik sumber
 Menjunjung tinggi kejujuran daya aparatur
dan keterbukaan dalam maupun pelaku
pelaksanaan pekerjaan. usaha.

18
5 Evaluasi terhadap 1. Berkonsultasi 1. Resume/catatan Akuntabilitas Kegiatan yang Kegiatan ini
hasil pendataan dengan mentor hasil konsultasi  Menerapkan nilai dilakukan sesuai dilakukan
mengenai hasil tanggungjawab dan
IKM dengan misi sesuai
pendataan IKM transparansi
Nasionalisme DKUMPP yaitu dengan nilai
2. Melakukan 2. Dokumentasi  Menjunjung tinggi nilai mewujudkan tanggung
musyawarah dan mufakat kemampuan dan jawab,
perbandingan dan
antara pendataan screenshoot kapasitas kreatif dan
Etika Publik
manual dan hasil  Menjaga tata krama saat sumber daya inovatif
pendataan secara perbandingan melakukan evaluasi dengan manusia yang
online atasan berkualias

Komitmen Mutu
3. Pembuatan 3. Laporan Menghasilkan laporan yang
laporan evaluasi Evaluasi berkualitas
hasil pendataan
perbandingan

B. JADWAL KEGIATAN

Rencana Aktualitasi Pelaksanaan Aktualisasi


NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/ HASIL Agustus September Agustus September
I II III IV I II III I II III IV I II III

19
1. Melakukan 1. Mempersiapkan 1. Screenshoot
koordinasi dan bahan yang akan Foto
Konsultasi disampaikan
dengan Kabid kepada mentor percakapan via
Perindustrian
whatsup
selaku Mentor 2. Berkonsultasi dan
menyampaikan
tujuan dari kegiatan 2. Lembar
yang dilakukan
melalui WA persetujuan

3. Meminta
persetujuan mentor 3. Resume hasil
untuk diskusi
melaksanakan
aktualisasi
2. Mempelajari 1. Mencari referensi 1. Catatan alur
dan penggunaan pengisian dan
mendalami media google perekapan
aplikasi form dari media data.
google form sosial seperi
youube 2. Panduan
2. Mencatat penggunaan
langkah–langkah aplikasi
dalam google form
penggunaan
aplikasi google 3. Bukti foto
form dokumentasi
3. Uji coba hasil uji coba
menggunakan pengisian data
aplikasi google IKM
form berdasarkan
panduan

20
penggunaan
aplikasi google
form

3. Menbuat 1. Membuat desain 1. Desain format


format format pendataan pendataan IKM
pendataan yang akan diisi
oleh pelaku IKM
yang akan
terkait usaha yang
diisi oleh dimilikinya dan
pelaku IKM Mendiskusikan
terkait usaha rancangan
yang pendataan kepada 2. Resume hasil
dimilikinya mentor diskusi
rancangan
2. Membuat format format
pendataan IKM pendataan IKM
yang telah
disetujui
3. Foto
dokumentasi
dan Link
3. Memasukkan google form
format pendataan
IKM yang telah
disetujui kedalam
aplikasi google
form
4. Menginformas 1. Menginformasikan 1. Screensoot dan
ikan link link google form Dokumentasi
dan cara pengisian penyebaran
google form

21
terkait google form formulir
pendataan melalui WA group diaplikasi
IKM dan whatsup Group
penjelasan 2. Verifikasi data
pengisian link IKM yang telah 2. Dokumentasi
google form diisi data yang telah
diverifikasi

3. Konfirrmasi data 3. Hasil catatan


yang tidak sesuai pelaku IKM
kepada pelaku yang tidak
IKM mengisi data
dengan benar
4. Merekap hasil 4. Rekap data
pendataan google hasil pengisian
form data IKM oleh
pelaku IKM
5 Evaluasi 1. Berkonsultasi 1. Resume/catatan
terhadap hasil dengan mentor hasil konsultasi
pendataan mengenai hasil
pendataan IKM
IKM
2. Melakukan 2. Dokumentasi
perbandingan dan screenshoot
antara pendataan hasil
manual dan perbandingan
pendataan secara
online

22
3. Pembuatan 3. Laporan
laporan evaluasi Evaluasi
hasil pendataan
perbandingan

23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat melalui habituasi di unit kerja sebab untuk
menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan melalui analisa APKL.
Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun dari organisasi
yang telah dapat diidentifikasi dengan metode USG. Rancangan Judul yang diangkat
oleh peserta dalam rancangan aktualisasi adalah Optimalisasi penyusunan data IKM
menggunakan media google form”.
Peserta merencanakan pelaksanaan aktualisasi melalui 5 kegiatan, yaitu: 1)
mengkonsultasikan rancangan aktualisasi, 2) mencari referensi dan mempelajari
langkah-langkah penyusunan kuisoner google form 3) Membuat format pendataan yang
akan diisi oleh pelaku IKM terkait usaha yang dimilikinya 4) Menginformasikan link
google form terkait pendataan IKM dan penjelasan pengisian link google form 5)
Evaluasi terhadap hasil pendataan IKM.
Dalam pelaksanaannya, peserta melakukannya dengan menghabituasi nilai-nilai dasar
ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
pada tiap-tiap tahapan kegiatan. Penulis juga lebih paham mengenai sikap dan perilaku
yang dapat memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta menguatkan
nilai organisasi serta mengasah kepekaan terhadap masalah yang sedang dihadapi unit
kerja.
Aktualisasi akan peserta lakukan mulai dari tanggal 02 Agustus 2021 hingga 08
September 2021 bertempat di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Bintan

24
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi


Berdasarkan isu yang diangkat maka akan dilaksanakan 4 (empat) tahapan kegiatan
sesuai dengan rancangan aktualisasi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama 30 hari
kerja yang terhitung mulai tanggal 02 Agustus hingga 08 September 2021 di Bagian
Perindustrian Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Bintan. Berikut merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa
habituasi.

4.1.1 Berkoordinasi Dan Berkonsultasi Dengan Mentor Dalam Pelaksanaan Awal


Kegiatan

Tahapan Kegiatan:
Memohon izin kepada kepala bidang perindustrian untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi yang telah dirancang dan menjelaskan konsep dari kegiatan aktualisasi yang
akan dijalankan.

Output/Hasil :
Notulensi hasil konsultasi mengenai konsep pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
meliputi izin untuk melanjutkan rancangan aktualisasi pada masa habituasi, kesamaan
pemahaman mengenai program yang akan diaktualisasikan serta mendapat masukan dan
saran dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

Keterkaitan dengan substansi :


 Akuntabilitas : Pelaporan dan konsultasi hasil rancangan aktualisasi kepada
pimpinan sehingga ada kesamaan pemahaman di awal pelaksanaan habituasi
 Nasionalisme: Menerapkan nilai Pancasila yaitu menjunjung tinggi musyawarah
untuk mencapai mufakat pada saat berkonsultasi dengan pimpinan
 Komitmen Mutu: Menyepakati rencana kegiatan selama habituasi sehingga
dapat menjaga kualitas penyelenggaraan aktualisasi

Dokumentasi :

25
.1.2 Mempelajari dan Mendalami Aplikasi Google Form

Tahapan Kegiatan:
 Mencari referensi penggunaan media google form dari media sosial seperti youtube
 Mencatat langkah-langkah dalam penggunaan aplikasi google form
 Uji coba menggunakan aplikasi google form berdasarkan panduan penggunaan
aplikasi google form.

Pada tahap ini, penulis mempelajari dan mengumpulkan informasi terkait pendataan dengan
menggunakan media google form yang bertujuan untuk menambah pengetahuan penulis dan
juga mampu dalam merancang formulir pendataan IKM yang nantinya akan dituangkan
kedalam media google form dan akan diisi oleh pelaku usaha. Penulis juga mencatat langkah-
langkah dalam penggunan media google form dan menyusun panduan pengisian formulir
pendataan IKM. Penulis mencari referensi di internet yaitu media youtube, kemudian
merancang panduan pengisian formulir menggunakan media google form.

Output/Hasil :
 Catatan alur pengisian dan perekapan data
 Panduan penggunaan aplikasi google form
 Bukti dokumentasi hasil uji coba pengisian data IKM

Keterkaitan dengan substansi :


 Akuntabiltas : Mempelajari referensi tentang penggunaan media google form
sehingga data dan informasi IKM dapat dipertanggungjawabkan
 Nasionalisme : menyusun dan merekap langkah-langkah penggunaan media
google form dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan KBBI
 Komitmen Mutu : menghasilkan konsep yang bermutu berdasarkan referensi yang
diperoleh, dan mengambil inisiatif untuk membuat langkah-langkah pengolahan
data
 Anti korupsi : bekerja keras dalam mencari referensi terkait penggunaan media
google form dalam membuat formulir pendataan IKM

26
Dokumentasi:

Gambar 4.1 Pencarian referensi penggunaan media google form dari internet

27
Mulai

Formulir Pendataan

Input Kedalam google form

Penyebaran link melalui WA


grup pelaku IKM

Pengisian formulir oleh pelaku Diinfokan ke WA grup dan


IKM direspon oleh penulis atau tim
bidang perindustrian

Terkendala Ya

Tidak

Lampiran formulir akan Pastikan input email dengan


terkirim ke email pelaku IKM benar

Terkendala Ya

Tidak

Rekapitulasi data pelaku IKM


kedalam spreedsheet dan
microsoft excel

Selesai

Gambar 4.2 Langkah-langkah dalam penggunaan dan pengisian formulir pendataan IKM

28
29
30
Gambar 4.3 Hasil uji coba penggunaan media google form

31
4.1.3 Membuat format pendataan yang akan diisi oleh pelaku IKM terkait usaha yang
dimilikinya

Tahapan Kegiatan:
 Membuat desain format pendataan yang akan diisi oleh pelaku IKM terkait usaha
yang dimilikinya
 Mendiskusikan formulir rancangan kepada mentor
 Membuat format formulir pendataan IKM yang telah disetujui
 Memasukkan format pendataan IKM yang telah disetujui kedalam aplikasi google
form

Pembuatan formulir pendataan IKM dimulai pada tahap perancangan formulir isian yang
dirancang oleh penulis berdasarkan dari format standard/baku dalam panduan pendataan IKM
yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian
Perindustrian RI.

Gambar 4.4 Rancangan awal pembuatan format formulir pendataan IKM

32
33
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.

34
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Whole of Government. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Tambahkan dokumen Perda SOTK


Tambahkan dokumen Visi misi Bupati
Tambahkan UU Industri

35

Anda mungkin juga menyukai