Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AUTHENTICATION SYSTEM
IN INDONESIA
Indonesia
- Isu Beras Plastik (2015)
- Pemalsuan daging sapi yang dicampur daging celeng
(2020).
Pemalsuan Pangan
(Intentional or economically motivated adulteration of
food/food ingredients):
“the fraudulent addition of nonauthentic substances or
removal or replacement of authentic substances without the
purchaser’s knowledge for economic gain of the seller”
“Upaya sengaja mengganti, menambah, mengubah atau merepresentasikan
secara keliru suatu bahan dan/atau produk pangan, kemasan pangan, serta
memberikan informasi tidak benar pada label, untuk tujuan menipu konsumen
demi keuntungan ekonomi”
SUBSTITUTION – Process of replacing a nutrient, an ingredient, a food or a part or a food with another similar, but
inferior, substance.
Contoh : Pencampuran daging babi ke daging sapi., dll
DILUTION – Process of mixing an ingredient with high value with an ingredient with a lower value.
Contoh : Penambahan air pada susu segar, madu dengan larutan gula dll
FOOD FRAUD
Pemalsuan Pangan Diperlukan tindakan antisipasi pemalsuan
berdasarkan motif pangan karena menyangkut keamanan,
ekonomi, bahkan sampai FOOD FRAUD mutu dan gizi pangan, kepatuhan
motif keamanan pangan terhadap regulasi serta daya saing
dapat menimbulkan ekonomi, antara lain :
dampak terhadap risiko 1) Sistem Ketertelusuran Pangan/
kesehatan dan FoodTraceability
perekonomian 2) Pembuktian Keaslian Pangan/
CONSUMER
masyarakat. Food Authentication
PROTECTION
FOOD TRACEABILITY & AUTHENTICATION
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi.
Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar
kriteria keamanan dan kandungan Gizi Pangan.
SISTEM KETERTELUSURAN/TRACEABILITY
Dalam rangka penjaminan perlindungan
konsumen terhadap mutu, gizi dan keamanan
pangan, penting bagi pelaku usaha pangan
memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi
hal-hal yang terlibat di dalam pengolahan
pangan tersebut.
Sesuai KBBI
Autentik/au·ten·tik/ a 1 dapat
dipercaya; 2 asli; tulen; 3 sah
Authentication
Suatu tindakan atau proses untuk
membuktikan kebenaran atau kesesuaian
klaim.
PEMBUKTIAN KEASLIAN PANGAN/ FOOD
Authentication
Setiap produk pangan memiliki spesifikasi
atau substansi/ komponen yang berbeda
(unik). Pangan asli merupakan pangan yang
bebas dari pemalsuan, terutama yang
berkaitan dengan komposisi, sifat dan
kemurnian varietas, asal geografis serta
metode/ teknologi pembuatannya.
INSPEKSI SARANA
• Penerapan 2D Barcode merupakan buah PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
sinergi pemerintah, pelaku usaha serta Pangan;
masyarakat untuk mencegah masuknya Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang
produk ilegal dan palsu ke dalam jalur Label Pangan Olahan;
distribusi legal dan memperkuat Peraturan BPOM Nomor 33 Tahun 2018 tentang
perlindungan masyarakat.
Penerapan 2D Barcode Dalam Pengawasan Obat
dan Makanan.
KETERANGAN 2 (DUA) DIMENSI (2D BARCODE)
2D Barcode
adalah representasi grafis dari data digital dalam format dua dimensi berkapasitas decoding tinggi
yang dapat dibaca oleh alat optik yang digunakan untuk identifikasi, penjejakan, dan pelacakan.
PENERAPAN 2D BARCODE DI INDONESIA
Identifikasi
Metode untuk memverifikasi legalitas
obat dan makanan berbasis izin edar.
Otentifikasi
Metode untuk menelusuri dan memverifikasi legalitas,
Identifikasi produk dengan 2D barcode no bets, kedaluwarsa, dan nomor serial produk OM.
diterapkan untuk obat bebas dan obat
bebas terbatas, obat tradisional, Diaplikasikan untuk obat keras, produk
suplemen kesehatan, kosmetik, dan biologi, narkotik dan psikotropika, obat
pangan olahan. bebas dan obat bebas terbatas tertentu,
dan pangan diet khusus.
Ketentuan Pencantuman 2D BARCODE
pada Label Pangan Olahan
PRE-MARKET POST-MARKET
EVALUATION EVALUATION
1) Pemeriksaan Sarana Produksi 1) Pemeriksaan Sarana Produksi
Bahan Baku, BTP, Kemasan, Proses Termasuk Traceability & Recall System
Produksi, Format dan Arti Kode Produksi, 2) Pemeriksaan Sarana Distribusi
Kedaluwarsa, Penyimpanan, Distribusi NIE, Kesesuaian Label, Traceability, Bisnis
Proses, Kesesuaian Penyimpanan dll
2) Evaluasi Registrasi Produk
Kesesuaian Jenis Pangan, Spesifikasi 3) Evaluasi Pangan Ekspor/Impor
Bahan Baku, BTP, Komposisi, Hasil
Analisa, Rancangan Label, Lainnya 4) Sampling dan Pengujian Pangan
(terkait kliam, ING, Sertifikat Halal, HAKI, Cemaran, Karakteristik Produk
dll) MD/ML 123456789012 5) Label dan Iklan
Kesesuaian ketentuan dan Klaim
Pengembangan Teknologi Autentikasi Pangan –
Produk Pangan Halal
Pengujian pangan di laboratorium berkembang secara cepat dan dinamis. Salah satu analisa terkait dengan
autentikasi pangan yaitu kehalalan suatu produk.
B. Penindakan
• Disesuaikan dengan ketentuan perundangan yang berlaku, yang mana penindakan dilaksanakan secara
khusus oleh Kedeputian 4.
TINDAK LANJUT PENGAWASAN
C. Koordinasi Stakeholder
• Menerbitkan rekomendasi tindak lanjut ke Kementerian/Lembaga terkait.
• Menyusun MoU dengan Kementerian/Lembaga terkait.
• Menyusun MoU dengan e-commerce dalam upaya pembatasan peredaran pangan yang diduga tidak
memenuhi ketentuan.
D. Komunikasi, Informasi dan Edukasi kepada masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas
dengan selalu memperhatikan Cek Klik dan meningkatkan literasi.
PELUANG DAN TANTANGAN
Luasnya Cakupan E-commerce, Peredaran Produk Rendahnya Literasi Kapasitas Pengujian
Pengawasan Tidak Terbatas Ruang Dan Waktu Masyarakat Laboratorium
Membangun Kemandirian & Perkembangan Inovasi, Pengawasan Responsif Kemitraan Yang Efektif Antara
Daya Saing Industri Dalam Riset & Teknologi Berbasis Digital Academic, Business, &
Negeri Government (ABG)
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1 Setiap pangan yang beredar harus terjamin keamanan, mutu dan gizi pangan.