1. Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 20 April 571 Masehi/12
Rabiul Awwal tahun Gajah atau Amul Fiil. Disebut demikian karena pada tahun itu Raja Abrahah datang ke Mekah bersama bala tentaranya dengan menunggang gajah hendak menghancurkan Ka’bah. Tetapi atas kuasa Allah SWT Raja biadab itu beserta bala tentaranya hancur lebur dengan dikirim-Nya burung Ababil yang membawa batu dari Neraka. Ayah Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Abdul Muthalib , sedang ibu Beliau bernama Aminah. Sang Ayah wafat ketika Nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ( 6 bulan ). Sedang sang ibu wafat ketika Nabi Muhammad SAW berumur 6 tahun . Selanjutnya beliau diasuh oleh sang kakek yang bernama Abdul Muthalib yang tidak lama langsung meninggal , ketika Nabi Muhammad SAW berumur 8 tahun. Setelah sang kakek yaitu Abdul Muthalib wafat, beliau diasuh pamannya yaitu Abu Thalib ,kasih sayang pamannya sangat besar karena Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang baik dan terpuji. Ketika Nabi Muhammad SAW berumur 14 tahun sang paman mengajak-Nya berdagang ke Syams. Peristiwa itu terkenal dalam sejarah Islam karena tanda-tanda kenabian mulai diketahui ada pada dalam diri Nabi Muhammad SAW.
2 - Kejujuran : Nabi Muhammad SAW, sebelum masa kenabian sudah
dijuluki Al-Amin sebab ia dikenal jujur dalam niat, hati juga perbuatannya. - Amanah : Sifat yang jujur dan benar dari nabi ini kemudian menjadikan ia sebagai pribadi yang amanah atau bisa dipercaya sehingga banyak sekali orang yang menyenangi dan menaruh hormat padanya. - Fathanah : kecerdasan yang ada pada diri nabi Muhammad juga wajib menjadi teladan kita. Kecerdasan ini bisa diraih dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh. - Kesabaran : Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai rasul ulul azmi sebab kesabarannya yang melebihi manusia biasa. Kesabaran ini juga wajib kita jadikan teladan hidup. 3. Rasulullah sangat toleran dan tidak bersikap keras terhadap golongan agama lain yang ada di Madinah pada waktu itu dan membiarkan mereka menjalankan ajaran agama mereka secara bebas. Inilah yang menjadi sandaran Nabi dalam berinteraksi dengan orang-orang kafir. Beliau memang sangat toleran dan penuh kasih sayang, baik kepada kaum Muslimin maupun kepada non- Muslim. Banyak orang kafir dan musyrik yang masuk Islam karena keluhuran budi dan kemuliaan akhlak Nabi. Hal itulah yang beliau tuangkan dalam piagam Madinah yang dianggap sebagai konstitusi pertama di dunia. Semua golongan, umat Islam dengan kaum Muhajirin dan Ansharnya, kaum Yahudi dengan berbagai kabilahnya, dan orang-orang musyrik Madinah dilindungi dan dibiarkan bebas menjalankan ajaran agama masing-masing. Tetapi, dengan syarat mereka mematuhi piagam Madinah dan tidak mengkhianati isinya. Namun, ketika isi perjanjian dalam piagam Madinah itu dilanggar salah satu pihak yang bersepakat, sebagaimana kaum Yahudi dari Bani Quraizhah ketika melanggar piagam Madinah, berkhianat dengan membantu musuh-musuh Islam dalam perang Khandaq, Rasulullah memerangi dengan mengepung mereka sampai 25 malam hingga akhirnya mereka menyerah. Lihatlah bagaimana hukuman yang dijatuhkan Rasulullah kepada Yahudi dari Bani Quraizhah. Rasulullah menyerahkan hukuman atas mereka kepada Sa’d bin Mu’az yang kemudian memutuskan semua laki-laki Yahudi Bani Quraizhah dibunuh, wanita dan anak-anaknya dijadikan tawanan, sedangkan hartanya dijadikan harta rampasan perang yang dibagikan kepada kaum Muslimin. Inilah konsekuensi dari Piagam Madinah tersebut. Kalau kaum liberalis memperhatikan hukuman ini, mungkin mereka akan berpikir ulang untuk mengatakan bahwa Nabi sangat toleran atau malah sebaliknya, menuduh Nabi sebagai pemimpin sadis yang kejam. Begitu juga sikap Nabi terhadap kaum kafir yang memerangi Islam dan tidak bersikap damai. Rasulullah bersikap tegas dan selalu melindungi hak dan kepentingan kaum Muslimin.