Anda di halaman 1dari 2

TUGAS III

Nama : Muhammad Irfan Restu Fulandi


Nim : 19313134
Makul : Islam Ulil Albab

1. Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 20 April 571 Masehi/12


Rabiul Awwal tahun Gajah atau Amul Fiil. Disebut demikian karena
pada tahun itu Raja Abrahah datang ke Mekah bersama bala
tentaranya dengan menunggang gajah hendak menghancurkan Ka’bah.
Tetapi atas kuasa Allah SWT Raja biadab itu beserta bala tentaranya
hancur lebur dengan dikirim-Nya burung Ababil yang membawa batu
dari Neraka. Ayah Nabi Muhammad SAW bernama Abdullah bin Abdul
Muthalib , sedang ibu Beliau bernama Aminah. Sang Ayah wafat ketika
Nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ( 6 bulan ). Sedang
sang ibu wafat ketika Nabi Muhammad SAW berumur 6 tahun .
Selanjutnya beliau diasuh oleh sang kakek yang bernama Abdul
Muthalib yang tidak lama langsung meninggal , ketika Nabi Muhammad
SAW berumur 8 tahun. Setelah sang kakek yaitu Abdul Muthalib wafat,
beliau diasuh pamannya yaitu Abu Thalib ,kasih sayang pamannya
sangat besar karena Nabi Muhammad SAW memiliki sifat yang baik
dan terpuji. Ketika Nabi Muhammad SAW berumur 14 tahun sang
paman mengajak-Nya berdagang ke Syams. Peristiwa itu terkenal
dalam sejarah Islam karena tanda-tanda kenabian mulai diketahui ada
pada dalam diri Nabi Muhammad SAW.

2 - Kejujuran : Nabi Muhammad SAW, sebelum masa kenabian sudah


dijuluki Al-Amin sebab ia dikenal jujur dalam niat, hati juga
perbuatannya.
- Amanah : Sifat yang jujur dan benar dari nabi ini kemudian
menjadikan ia sebagai pribadi yang amanah atau bisa dipercaya
sehingga banyak sekali orang yang menyenangi dan menaruh
hormat padanya.
- Fathanah : kecerdasan yang ada pada diri nabi Muhammad juga
wajib menjadi teladan kita. Kecerdasan ini bisa diraih dengan ikhtiar
yang sungguh-sungguh.
- Kesabaran : Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai rasul ulul azmi
sebab kesabarannya yang melebihi manusia biasa. Kesabaran ini
juga wajib kita jadikan teladan hidup.
3. Rasulullah sangat toleran dan tidak bersikap keras terhadap
golongan agama lain yang ada di Madinah pada waktu itu dan
membiarkan mereka menjalankan ajaran agama mereka secara
bebas. Inilah yang menjadi sandaran Nabi dalam berinteraksi
dengan orang-orang kafir. Beliau memang sangat toleran dan penuh
kasih sayang, baik kepada kaum Muslimin maupun kepada non-
Muslim. Banyak orang kafir dan musyrik yang masuk Islam karena
keluhuran budi dan kemuliaan akhlak Nabi. Hal itulah yang beliau
tuangkan dalam piagam Madinah yang dianggap sebagai konstitusi
pertama di dunia. Semua golongan, umat Islam dengan kaum
Muhajirin dan Ansharnya, kaum Yahudi dengan berbagai kabilahnya,
dan orang-orang musyrik Madinah dilindungi dan dibiarkan bebas
menjalankan ajaran agama masing-masing. Tetapi, dengan syarat
mereka mematuhi piagam Madinah dan tidak mengkhianati isinya.
Namun, ketika isi perjanjian dalam piagam Madinah itu dilanggar
salah satu pihak yang bersepakat, sebagaimana kaum Yahudi dari
Bani Quraizhah ketika melanggar piagam Madinah, berkhianat
dengan membantu musuh-musuh Islam dalam perang Khandaq,
Rasulullah memerangi dengan mengepung mereka sampai 25
malam hingga akhirnya mereka menyerah. Lihatlah bagaimana
hukuman yang dijatuhkan Rasulullah kepada Yahudi dari Bani
Quraizhah. Rasulullah menyerahkan hukuman atas mereka kepada
Sa’d bin Mu’az yang kemudian memutuskan semua laki-laki Yahudi
Bani Quraizhah dibunuh, wanita dan anak-anaknya dijadikan
tawanan, sedangkan hartanya dijadikan harta rampasan perang
yang dibagikan kepada kaum Muslimin. Inilah konsekuensi dari
Piagam Madinah tersebut. Kalau kaum liberalis memperhatikan
hukuman ini, mungkin mereka akan berpikir ulang untuk mengatakan
bahwa Nabi sangat toleran atau malah sebaliknya, menuduh Nabi
sebagai pemimpin sadis yang kejam. Begitu juga sikap Nabi
terhadap kaum kafir yang memerangi Islam dan tidak bersikap
damai. Rasulullah bersikap tegas dan selalu melindungi hak dan
kepentingan kaum Muslimin.

Anda mungkin juga menyukai