Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN E-COMMERCE UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI

PEMASARAN UMKM

Disusun oleh :

Nama :Kurnia Wulan Safitri

Nim : B200190036

Kelas : Bahasa Indonesia - L

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah konseptual yang berjudul “
Pemanfaatan E-Commerce untuk meningkatkan strategi pemasaran UMKM”
dengan tepat waktu
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia. Makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang pemanfaatan e-commerce bagi para pembaca
dan juga penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini
dapata memberikan manfaat bagi para pembaca dan penulis.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian dari E-Commerce dan UMKM ............................................... 3
2.2 Menjaga keamanan E-Commerce ............................................................. 4
2.3 Strategi pemasaran dengan E-Commerce ................................................ 6
BAB 3 PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11
3.2 Implikasi ................................................................................................ 11
3.3 Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting
didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara
berkembang seperti Indonesia tetapi juga di Negara maju. UMKM juga memiliki
peranan mengatasi masalah pengangguran. Tumbuhnya usaha mikro menjadikannya
sebagai sumber pertumbuhan kesempatan kerja dan pendapatan.

seorang pengusaha dalam memasarkan produknya sebaiknya memperhatikan


hal-hal yang menyangkut produknya seperti pengemasan, pendistribusian,
pelayanan, dan transportasi. Beberapa UMKM masih belum terlalu mengenal
sasaran pemasaran produk dan persaingan antara sesama pengusaha sehingga sering
dimanfaatkan oleh pihak–pihak tertentu untuk mempermainkan harga. Agar
pemasaran produk UMKM dapat memberikan kepuasan pada masing- masing pihak
yaitu produsen dan konsumen merasa tidak dirugikan maka diperlukan suatu
strategi pemasaran dalam pemasaran produk tersebut. Dengan perkembangan
teknologi saat ini akan membantu dan memudahkan dalam pemasaran produk
dengan menggunakan e-commerce, dimana penggunaannya memudahkan untuk
proses pencarian dan pemesanan produk serta mengontrol transaksi penjualan dan
menjadi wadah untuk memperkenal produk dan mencari calon konsumen yang baru
karena hampir semua penduduk di dunia menggunakan Smartphone yang pasti bisa
mengakses kapan saja.

Teknologi dan informasi didunia khususnya internet mengalami


perkembangan yang sangat pesat. Internet memiliki jangkauan yang luas dan
menjadi kebutuhan pokok oleh sebagian besar orang selain kebutuhan pangan,

1
sandang dan papan. Penggunaan internet yang diperkirakan akan semakin
meningkat tentu menjadi sebuah peluang usaha bisnis dengan menyediakan took
online sebagai bagian dari e-commerce. E-commerce menjadi tren yang sedang
berkembang dengan menciptakan peluang baru bagi perusahaan dan konsumen
dengan jumlah pendapatan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan
semakin menyadari fakta tersebut dan menggunakan e-commerce kedalam strategi
bisnis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan e-commerce dan UMKM

2. Bagaimana menjaga keamanan e-commerce ?

3. Bagaimana strategi pemasaran dengan e-commerce ?

1.3 Tujuan

1. Menjelasakan pengertian e-commerce dan UMKM

2. Menganalisis bagaimana menjaga keamanan e-commerce

3. Menganalisis strategi pemasaran dengan e-commerce

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-commerce dan UMKM

Triton (2006) menurutnya, e-commerce adalah suatu bentuk perdagangan


elektronik yang memberikan transkasi antara pedagang dan pembeli dengan
jaringan atau terkoneksi dengan internet. Tipe-Tipe E-commerce a. Business-to-
consumer (B2C) b. Business-to-business (B2B) c. Consumer-to-consumer (C2C)
Business to Business (B2B) umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data
Interchange (EDI).

Sistem ini relatif masih sangat mahal dan standar yang digunakan seringkali
menyulitkan interkomunikasi atas pelaku bisnis.Business to Customer (B2C)
memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati pelanggan pada
saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan seperti dengan menggunakan
konsep portal. Manfaat penggunaan E-Commerce yaitu :

1. Melewati batasan geografis Dengan adanya situs web e-commerce wilayah


pemasaran tidak dibatasi secara geografis sehingga pemasaran bisa dilakukan tanpa
dibatasi jarak

2. Mendapatkan pelanggan baru lewat search engine Pelanggan untuk mengikuti


link dalam hasil pencarian mesin pencari, dan dapat mengunjungi situs yang telah
dibangun

3. Biaya lebih rendah Dengan biaya pemeliharaan sistem yang cukup murah
sehingga dapat dijadikan diskon untuk pelanggan yang melakukan pembelian .

4. Mencari produk lebih cepat Dengan interface yang mudah yang dilengkapi kotak
pencarian untuk segera mempersempit pencarian produk dan pengingat apabila
terjadi pembelian berulang.

3
5. Mengeliminasi waktu dan biaya perjalanan Menghemat waktu dan biaya
perjalanan karena konsumen cukup melihat di smartphone untuk mendapatkan
informasi produk tanpa harus keluar rumah

6. Memberikan perbandingan berbelanja E-commerce memfasilitasi perbandingan


berbelanja. Ada beberapa layanan online yang memungkinkan pelanggan untuk
menelusuri beberapa produk e-commerce dan menemukan harga terbaik.

7. Transaksi, tawar-menawar, kupon, dan pembelian secara berkelompok Meskipun


ada secara fisik untuk transaksi, tawarmenawar, kupon, dan pembelian secara
berkelompok, belanja online membuatnya jauh lebih nyaman.

8. Memberikan banyak informasi Ada keterbatasan jumlah informasi yang dapat


ditampilkan di toko fisik. Sulit untuk membekali karyawan untuk menanggapi
konsumen yang membutuhkan informasi di seluruh lini produk.

9. Memudahkan komunikasi bisnis Menggunakan informasi yang diberikan


konsumen dalam formulir pendaftaran, dan dengan menempatkan cookie di
komputer pelanggan, seorang pedagang e-commerce dapat mengakses banyak
informasi mengenai pelanggan. Hal ini pada gilirannya, dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan yang relevan.

10. Buka sepanjang waktu Situs web e-commerce dapat berjalan di semua waktu
selama 24 jam sehari – 7 hari sepekan,dari titik pandang pedagang, ini
meningkatkan jumlah pesanan yang mereka terima. Dari titik pandang pelanggan,
toko yang “selalu terbuka” jelas lebih nyaman.

Usaha Mikro Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang


UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

4
a. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

b. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
UndangUndang ini.

c. Usaha mikro merupakan kegiatan usaha kepada masyarakat dan dapat berperan
dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong
pertumbuhan ekonomi, serta berperan mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu,
usaha mikro adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang medapatkan
kesempatan utama, dukungan, perlindungan serta pengembangan yang secara luas
sebagai wujud pihak yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa
harus mengabaikan peranan usaha besar dan badan usaha milik pemerintah yang
dapat memperluas lapangan pekerjaan serta memberikan pelayanan ekonomi secara
luas.

2.2 Menjaga Keamanan E-commerce

Menjaga kerahasiaan, integritas dan ketersediaan (Control, Integration and


Available CIA) merupakan tujuan utama dari keamanan jaringan. Berbagai jenis
keamanan diperlukan untuk mencapai tujuan CIA dan menyediakan sistem
perlindungan yang menyeluruh. Metode tersebut mungkin mahal tapi bisa menjadi
sia-sia tergantung pada risiko serangan. Meskipun tidak mungkin untuk membuat
patch untuk program perlindungan lengkap, masih perlu untuk menerapkan update

5
terbaru dan menginstal patch untuk membuatnya lebih sulit bagi hacker untuk
melakukan serangan .

Metode-metode untuk melindungi sistem e-Commerce antara lain :

1. Standar Keamanan Bisnis, kecil dan besar, diwajibkan untuk mematuhi hukum
dan peraturan tertentu yang terkait dengan kegiatan mereka. Perhatian untuk
keamanan telah menyebabkan pengembangan standar dan peraturan untuk
melindungi data yang berharga.

2. ISO 17799 ISO mengadopsi standar awalnya diterbitkan oleh Standard British
Institute (BSI). BSI mengeluarkan BS7799 pada tahun 1998 dan kemudian diadopsi
oleh ISO sebagai 17799. ISO 17799 memberikan rekomendasi sebagai berikut: a.
Klasifikasi Aset dan Pengendalian Semua aset informasi harus dipertanggung
jawabkan dan memiliki klasifikasi keamanan untuk menunjukkan perlunya dan
prioritas untuk perlindungan. b. Personil keamanan Personil harus memberikan
pendidikan keamanan yang sesuai dan menyadari prosedur pelaporan insiden. c.
Keamanan Fisik dan Lingkungan d. Keamanan Jaringan e. Access Control

3. Kebijakan keamanan Setiap organisasi berkaitan dengan melindungi aset


perdagangan elektronik harus memiliki kebijakan keamanan di tempat. Kebijakan
keamanan harus menjelaskan dimana aset untuk melindungi dan mengapa, siapa
yang bertanggung jawab untuk perlindungan mereka, dan apa yang diterima dan apa
yang tidak. Kebijakan keamanan bertindak sebagai panduan bagi karyawan
sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah
kejadian. Karyawan semua harus menyadari kebijakan, dan tes dapat dilakukan
untuk memastikan kompetensi mereka. Tes bisa dalam berbagai bentuk, seperti
tertulis, tes lisan dan berbasis skenario. Pengujian harus dirancang sedemikian rupa
sehingga karyawan merasa nyaman dengan informasi dalam kebijakan dan nyaman
menanggapi berbagai situasi.

6
4. Keamanan fisik Keamanan fisik harus jenis pertama keamanan yang
diimplementasikan. Ini tidak masuk akal untuk mengamankan komputer Anda dan
meninggalkan tempat Anda aman, yaitu hampir sama dengan mengunci pintu rumah
Anda, tetapi meninggalkan jendela terbuka. Keamanan fisik bahkan dapat berupa
sistem pemantauan video dan perangkat kontrol akses. Meskipun tidak ada cara
untuk benar-benar aman, yang terbaik adalah untuk membatasi kemungkinan
menjadi korban.

5. Akses kontrol Mengontrol akses ke fasilitas atau daerah di fasilitas merupakan


bagian penting dari keamanan. Penjaga keamanan harus digunakan untuk keliling
patroli dan verifikasi ID karyawan. Masalah dengan penjaga keamanan adalah
bahwa mereka rekayasa manusia dan sosial dapat digunakan untuk memanipulasi
mereka. Karena kepedulian sosial rekayasa, kunci, biometrik scanner, dan password
juga harus dipertimbangkan untuk kontrol akses.

6. Pemantauan (Monitoring) Pemantauan sangat penting karena hacker bisa


menyelinap masuk tanpa mengetahui perusahaan dan menyebabkan banyak
kerusakan. Fasilitas dan jaringan perlu dipantau untuk mencegah hacker dari
penetrasi pertahanan dan menyebabkan kerusakan ireversibel. Dengan pemantauan
konstan, keamanan akan mampu mendeteksi serangan dan menghentikannya
sebelum terjadi kerusakan. Hal ini lebih baik untuk mengambil langkah-langkah
untuk mencegah sesuatu dari terjadi daripada mencoba untuk memperbaiki
kerusakan kemudian. Beberapa hal yang dapat rusak diperbaiki dan informasi
penting bisa hilang selamanya.

7. Otentikasi Berbagai metode verifikasi yang digunakan oleh lembaga yang


berbeda untuk mencegah pengguna yang tidak sah dari mengakses fasilitas mereka,
sistem, dan jasa.

8. Biometrik Biometrik menggunakan tubuh seseorang untuk verifikasi akses. Scan


retina, jari dan pembaca cetak telapak, dan scanner tubuh lainnya digunakan untuk
kontrol akses untuk memverifikasi identitas seseorang. Biometrics adalah baik

7
karena menggunakan bagian tubuh yang unik untuk individu tersebut. Masalah
dengan biometrik datang ketika seseorang merusak bagian mereka dari tubuh yang
digunakan untuk verifikasi. Jika seseorang merusak bagian tubuh yang digunakan
untuk verifikasi, itu akan membutuhkan kerja ekstra dan administrator harus
menggunakan sarana yang berbeda untuk memungkinkan orang akses.

9. Usernames and Passwords Username dan password pengguna memilih


identitasnya, yang biasanya memiliki persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh
administrator. Persyaratan harus diatur karena orang akan menggunakan password
yang umum dan hacker dapat istirahat mereka. "The password yang paling aman
adalah minimal 8 karakter dengan campuran atas dan huruf kecil dan simbol dan
angka. Semakin panjang password, dan lebih acak pemilihan karakter dan angka,
semakin kuat password "[8]. Masalah dengan password dan username adalah bahwa
orang baik melupakan mereka atau mereka menuliskannya dan menempatkan
mereka di tempat di mana orang dapat menemukan mereka.

10. Smartcard Smartcard digunakan dalam banyak fasilitas untuk mengontrol akses
ke daerah tertentu, sistem, atau jasa. Smartcard memungkinkan akses seseorang
tanpa harus mengingat password. Masalah dengan banyak smartcard adalah bahwa
orang kehilangan mereka dan orang lain mungkin bisa menggunakannya.

11. Wireless Security Pengguinaan jaringan komputer dengan kabel sudah jarang
digunakan, sekarang bisnis menggunakan koneksi nirkabel untuk mengirim,
menerima dan akses informasi. Mengirim dan menerima informasi secara nirkabel
membuatnya rentan untuk ditangkap. Sistem dapat mengirim dan menerima
informasi melalui router nirkabel yang terhubung ke modem yang terhubung ke
Internet. Komputer mengirimkan paket ke router nirkabel, yang kemudian transfer
yang ke modem dan melalui Internet.

2.3 Strategi Pemasaran UMKM dengan E-commerce

8
Sistem E-Commerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan perangkat
keras yang akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi, sehingga
strategi pengembangan dan penerapannyapun akan berjalan seiring dengan siklus
hidup perusahaan, dan Mengembangkan sistem E-Commerce secara perlahan dan
bertahap secara tidak langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan
implementasi yang dihadapi perusahaan.

Hal pertama yang baik untuk dilakukan adalah menyamakan visi E-


Commerce diantara seluruh manajemen perusahaan melalui berbagai pendekatan
formal maupun informal. Jajaran Direksi dan Manajemen Senior harus memiliki
visi yang jelas dan tegas, dan dipahami oleh seluruh perangkat perusahaan untuk
menghasilkan persamaan persepsi di dalam perkembangan implementasi
ECommerce. Visi yang jelas juga diharapkan akan mengurangi berbagai hambatan-
hambatan atau resistansi yang mungkin timbul karena tidak didukungnya program
tersebut oleh jajaran manajemen atau staf perusahaan yang ada Mensosialkan visi
E-Commerce di perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan
formal, diskusi/rapat bulanan, seminar, diskusi dan tanya jawab, dan lain
sebagainya. Visi E-Commerce ini harus pula disosialkan di kalangan rekanan bisnis
dan para pelanggan, karena walau bagaimanapun mereka semua akan merupakan
bagian yang secara langsung atau tidak langsung akan memiliki pengaruh dalam
pengembangan dan implementasi E-Commerce.

Langkah berikutnya adalah melakukan koordinasi antara berbagai pihak


yang akan membangun sistem E-Commerce bersama perusahaan terkait Tujuan dari
koordinasi ini adalah pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati
bersama, sehingga dalam perjalanan implementasinya, ECommerce tidak
mendapatkan gangguan yang berarti. Seluruh pihak-pihak dalam “konsorsium” ini
harus menyadari bahwa mereka semua berada dalam sebuah ekosistem E-
Commerce, dimana sistem yang ada baru akan berjalan secara baik jika masing-
masing komponennya memiliki kinerja yang baik sesuai dengan fungsinya masing-
masing .

9
Tahap berikutnya merupakan sebuah fase yang cukup sulit, karena
diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap apa yang disebut sebagai metoda
pendekatan sistem (system thinking). Penggabungan proses bisnis beberapa
perusahaan dengan menggunakan kerangka ECommerce tidak sekedar
menghubungkan satu divisi dengan divisi lain dengan menggunakan perangkat
telekomunikasi dan komputer, tetapi lebih jauh merupakan suatu usaha membentuk
sistem bisnis yang lebih besar dan luas (internetworking).

Hal terakhir dalam siklus yang harus dilakukan adalah pembentukan tim
penanggung jawab program pengembangan dan implementasi ECommerce.
Hampir semua pengembangan sistem E-Commerce dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan proyek (project management), dimana tim terkait harus
berhadapan dengan portofolio program-program pengembangan E-Commerce yang
beragam dan bertahap. Yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah
suatu kenyataan bahwa tim penanggung jawab pengembangan dan implementasi E-
Commerce tidak hanya harus terdiri dari mereka yang memiliki kompetensi dan
keahlian yang memadai, tetapi mereka haruslah merupakan pekerja-pekerja waktu
penuh (full time); atau dengan kata lain, mereka tidak boleh terpecah fokusnya
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan lain di dalam perusahaan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penggunaan Sistem e-commerce dapat mempermudah UMKM untuk


mengontrol manajemen usaha terutama segi penjualan dan jangkauan lebih global
dan penambahan jam buka alias non stop sehingga memudahkan dalam
menyebarkan informasi makanan khas daerah, mengurangi biaya operasional
karena bisa menekan biaya promosi dan hanya perlu aktif serta konsisten dan
Informasi yang disampaikan tepat sasaran kepada konsumen

3.2 Implikasi

Hasil uji hipotesa diketahui bahwa marketing effect dari responden UMKM
berpengaruh secara positif atas penggunaan E-commerce atau terdapat pengaruh
yang signnifikan oleh marketing effect terhadap kinerja UMKM. Dalam
meningkatkan aspek pemasaran dalam hubungannya dengan teknologi E-commerce,
perusahaan lebih banyak meningkatkan investasi kedalam teknologi E-commerce.

3.3 Saran

E-commerce dapat memberikan keuntungan yng cukup jelas bagi UMKM,


sehingga sangat dianjurkan bagi pelaku UMKM yang belum menggunakan E-
commerce agar mengaplikasikan teknologi dan perlunya sosialisai tentang
ecommerce kepada UMKM sehingga mempermudah pengguanaan aplikasi diharap
UMKM juga update ke sistem terhadap produk yang dihasilkan baik berupa
promosi, diskon, produk baru.

11
DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Kartika Imam. (2015) . Metode Keamanan E-Commerce. Jurnal Informasi dan
Pengembangan Iptek, 11(2), 99-108.

Siagian, Ade Onny. (2021) . Strategi Pemasaran E-Commerce Bagi UMKM Indonesia
Untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi, 6 (1), 1-15.

Susanti, Mira.(2017). Pemanfaatan E-Commerce Untuk Mendukung UMKM Dalam


Pemasaran. Posiding SISFOTEK, 201-208.

12

Anda mungkin juga menyukai