Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

A. Pendahuluan
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada
orang lain agar bias mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya
bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia
terhadap pemakaian bahasa dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk
menjalankan tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan
bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka.
Era globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat,
terutama bahasa yang dating dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi antar
bangsa. Tidak dipungkiri memang pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi alangkah
jauh lebih baik bila kita tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan bahasa
Indonesia. Karena seperti yang kitaketahui, bahasa merupakan idenditas suatu bangsa.
Untuk memperdalam mengenai bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana
perkembangannya sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari
berbagai suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di Indonesia, yang
termasuk kita di dalamnya.

B. Pembahasan
1. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang wajib digunakan oleh bangsa
Indonesia dalam berinteraksi terutama interaksi terhadap sesame bangsa Indonesia
yang berbeda suku, karena setiap suku berbeda bahasa, maka bahasa Indonesia inilah
yang menjadi bahasa persatuan dari berbagai suku tersebut.
Adapun sejarah perkembangan bahasa Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
Bahasa Indonesia beasal dari bahasa Melayu. Beberapa alasan mengapa
bahasa Melayu dipilih menjadi dasar dari bahasa Indonesia yaitu karena bahasa
Melayu sebagai bahasa pengantar atau penyambung di nusantara sejak lama.
Sejak zaman Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perdagangan.
Pada saat itu masyarakat Indonesia telah banyak mengenai bahasa Melayu, oleh
karena itu bahasa Melayu menjadi bahasa yang dapat dipahami dan digunakan
oleh masyarakat dari berbagai suku yang memiliki bahasa berbeda-beda.
Selain itu bahasa Melayu memiliki system bahasa yang praktis dan
sederhana. Berdasarkan strukturnya bahasa Melayu berbeda dengan bahasa
lainnya yang ada di Indonesia. Bahasa Melayu tidak memiliki tingkatan dalam
penggunaannya atau tidak berdasarkan status sosial. BerbedadenganbahasaJawa
dan bahasaSunda. Pada saatitubahasaMelayu juga
telahberfungsisebagaibahasakebudayaan, yaitubahasabuku-buku yang
berisiaturan-aturanhidup dan sastra, sertadigunakansebagaibahasaresmikerajaan.
Bahasa
Melayumenyebarkepelosoknusantarabersamaandenganmenyebarnya agama
Islam, sertasemakinberkembang dan
bertambahkokohkeberadaannyakarenabahasaMelayumudah di terima oleh
masyarakatnusantarasebagaibahasaperhubunganantarpulau, antarsuku,
antarpedagang, antarbangsa dan antarkerajaan. PerkembanganbahasaMelayu di
wilayah nusantaramempengaruhi dan mendorongtumbuhnya rasa persaudaraan
dan rasa persatuanbangsa Indonesia. Oleh karenaitu para pemuda Indonesia yang
tergabungdalamperkumpulanpergerakan,
secarasadarmengangkatbahasaMelayumenjadibahasa Indonesia,
bahasapersatuanuntukseluruhbangsa Indonesia.
b. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
SeiringdiikrarkanSumpah para pemuda nusantara pada tanggal 28 Oktober
1928 di Jakarta, menjadititikawalperkembanganbahasa Indonesia
sebagaibahasanasional. Pada tahun 1928, bahasa Indonesia di
kokohkankedudukannyasebagaibahasanasional. Bahasa Indonesia di
nyatakankedudukannyasebagaibahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945,
karena pada saatituUndang-Undang Dasar 1945 di sahkansebagaiUndang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD RI Bab XV Pasal 36 tahun
1945 di sebutkanbahwa “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia.
ProklamasiKemerdekaanRepublik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
telahmengukuhkankedudukan dan fungsibahasa Indonesia
secarakonstitusionalsebagaibahasa negara. Kinibahasa Indonesia di pakai oleh
berbagailapisanmasyarakatindonesia.
Bahasa indonesia di
resmikanpenggunaannyasetelahProklamasiKemerekaan Indonesia,
tepatnyaseharisesudahnya, bersamaandenganmulaiberlakunyakonstitusi. Di Timor
Leste, bahasa Indonesia berposisisebagibahasakerja. Dari
sudutpandangLinguistik, bahasa Indonesia adalah salah satudaribanyakragam
Bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia di gunakansangatluas di perguruan-perguruan. Di media
massa, sastra, perangkatlunak, surat-menyuratresmi, dan berbagai forum
publiklainnya, sehinggadapatlahdikatakanbahwabahasa Indonesia di gunakan oleh
semuawarga Indonesia. Bahasa Melayudipakaidimana-mana di wilayah
nusantarasertamakinberkembangdenganbertambahkukuhkeberadaannya. Bahasa
Melayu yang dipakaididaerah-daerah di wilayah
nusantaradalampertumbuhandipengaruhi oleh corakbudayadaerah. Bahasa
Melayumenyerapkosa kata dariberbagaibahasa, terutamadaribahasaSanskerta,
bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasaEropa.
Bahasa Melayu pun dalamperkembangannyamunculdalamberbagaivariasi
dan dialek. PerkembanganbahasaMelayudiwilayahnusantaramempengaruhi dan
mendorongtumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuanbangsa Indonesia.
Komunikasiantarperkumpulan yang bangkit pada masa
itumenggunakanbahasaMelayumenjadibahasa Indonesia, yang
menjadibahasapersatuanuntukseluruhbangsa Indonesia dalamsumpah pemuda 28
Oktober 1928. Untukmemperolehbahasanasionalnya, bangsa Indonesia
harusberjuangdalamwaktu yang cukuppanjang dan penuhdengantantangan.
Perjuagandemikianharusdilakukankarenaadanyakesadaranbahwa di
sampingfungsinyasebagaialatkomunikasitunggal, bahasanasionalsebagai salah
satuciribudaya, yang kedalammenunjukkansesatuan dan
keluarmenyatakanperbedaandenganbangsalain.
2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memilikikedudukansebagaibahasanasional dan sebagaibahasa
negara. Kedudukanbahasa Indonesia
sebagaibahasanasionaldimilikisejakdiikrarkanSumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928, sedangkankedudukansebagaibahasa negara
dimilikisejakdiresmikanUndang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945). Dalam UUD
1945, Bab XV, Pasal 36 tercantum ”Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia”.
a. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Salah satukedudukanbahasa Indonesia adalahsebagaibahasanasional.
Kedudukansebagaibahasanasionaltersebutdimiliki oleh bahasa Indonesia
sejakdicetuskannyaSumpahPemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
kedudukaninidimungkinkan oleh kenyataanbahwabahasaMelayu, yang
mendasaribahasa Indonesia, telahdipakaisebagai lingua franca selamaberabad-
abadsebelumnya di seluruhkawasantanah air kita. Dan ternyata di
dalammasyarakatkitatidakterjadipersainganbahasa, yaitupersaingan di
antarabahasadaerah yang satu dan bahasadaerah yang lain
untukmencapaikedudukansebagaibahasanasional.
Di dalamkedudukannyasebagaibahasanasional, bahasa Indonesia
berfungsisebagai (1) lambangkebanggaannasional, (2) lambangidentitasnasional,
(3) alatpemersatuberbagaisukubangsa yang berlatarbelakangsosialbudaya dan
bahasa yang berbeda, dan (4) alatperhubunganantardaerah dan antarbudaya.
Sebagailambangkebanggaannasional, bahasa Indonesia mencerminkannilai-
nilaisosialbudaya yang mendasari rasa kebanggaankita.
Melaluibahasanasional, bangsa Indonesia menyatakanhargadiri dan nilai-
nilaibudaya yang dijadikannyapeganganhidup. Atas dasaritulah, bahasa Indonesia
kitapelihara dan kitakembangkan. Begitu pula rasa banggadalammemakaibahasa
Indonesia wajibkitabinaterus. Rasa
banggamerupakanwujudsikappositifterhadapbahasa Indonesia.
Sikappositifituterungkapjikalebihsukamenggunakanbahasa Indonesia dari pada
bahasaataukatakataasing. Sebagailambangidentitasnasional, bahasa Indonesia
dapatmenimbulkanwibawa, hargadiri, dan teladanbagibangsalain. Hal
inidapatterjadijikabangsa Indonesia selaluberusahamembina dan
mengembangkanbahasa Indonesia secarabaiksehinggatidaktercampuri oleh unsur-
unsurbahasaasing (terutamabahasaInggris).
Untukitukesadaranakankaidahpemakaianbahasa Indonesia
harusselaluditingkatkan.
Sebagaialatpemersatu, bahasa Indonesia
mampumenunjukkanfungsinyayaitumempersatukanbangsa Indonesia yang
terdiriatasberbagaisuku, agama, budaya, dan bahasaibunya.
halitutampakjelassejakdiikrarkannyaSumpah Pemuda. Pada zaman Jepang yang
penuhkekerasan dan penindasan, bahasa Indonesia
digemblengmenjadialatpemersatu yang ampuhbagibangsa Indonesia.
Denganbahasanasionalitukitaletakkankepentingannasional di
ataskepentingandaerahataugolongan.
Sebagaialatperhubungan, bahasa Indonesia
mampumemperhubungkanbangsa Indonesia yang berlatarbelakangsosialbudaya
dana bahasaibu yang berbeda-beda. Berkatbahasa Indonesia, suku-sukubangsa
yang berbeda-bedabahasaibuitudapatberkomunikasisecaraakrab dan
lancarsehinggakesalahpahamanantarindividuantarkelompoktidakpernahterjadi.
Karena bahasa Indonesia pula kitadapatmenjelajahkeseluruhpelosoktanah air
tanpahambatan. Sehubungandenganhaltersebut, bahasa Indonesia
memungkinkanberbagaisukubangsamencapaikeserasianhidupsebagaibangsa yang
bersatudengantidakperlumeninggalkanidentitaskesukuan dan kesetiaan pada nilai-
nilaisosialbudayasertalatarbelakangbahasadaerah yang bersangkutan.
Denganbahasanasional, kitadapatmeletakkankepentingannasionalkitajauh
di ataskepentingandaerah dan golongankita.
Sejalandenganfungsinyasebagaialatperhubunganantardaerah dan antarbudaya,
bahasa Indonesia telahberhasil pula
melaksanakanfungsinyasebagaialatpengungkapanperasaan. Jika beberapatahun
yang lalumasihada orang yang merasabahwabahasa Indonesia
belumsanggupmengungkapkannuansaperasaan yang halus,
makasekarangdapatkitalihatdalamkenyataanbahwaseni sastra, baik yang
tertulismaupunlisan, serta dunia
perfilmankitatelahberkembangsedemikianrupasehingganuansaperasaanyang
betapahalus pun dapatdiungkapkandenganmenggunakanbahasa Indonesia.
Kenyataantersebuttentulahmenambahtebalnya rasa
banggakitaakankemampuanbahasanasionalyaitubahasa Indonesia.
b. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Selainkedudukansebagaibahasanasional, bahasa Indonesia juga
berkedudukansebagaibahasa negara, sesuaidenganketentuan yang tertera di
dalamUndang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di
dalamkedudukansebagaibahasa negara, bahasa Indonesia berfungsisebagai: (1)
bahasaresmi negara; (2) bahasapengantar di dalam dunia pendidikan; (3)
alatperhubungandalamtingkatnasionaluntukkepentinganperencanaan dan
pelaksanaanpembangunannasionalsertakepentinganpemerintah; dan (4)
alatpengembangankebudayaan, ilmupengetahuan, dan teknologi. Salah
satufungsibahasa Indonesia di dalamkedudukannyasebagaibahasa negara
adalahpemakaiannyasebagaibahasaresmikenegaraan. Di
dalamhubungandenganfungsiini, bahasa Indonesia dipakai di dalamsegalaupacara,
peristiwa, dan kegiatankenegaraanbaiksecaralisanmaupundalambentuk tulisan.
Di dalamkedudukannyasebagaibahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
pula sebagaibahasapengantar di lembaga-
lembagapendidikanmulaidaritamankanak-kanaksampaidenganperguruantinggi di
seluruh Indonesia kecuali di daerah-daerahbahasasepertidaerahbahasa Aceh,
Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Di daerah-
daerahbahasainibahasadaerah yang
bersangkutandipakaisebagaibahasapengantarsampaidengantahunketigapendidikan
dasar.
Sebagaialatperhubungantingkatnasional, bahasa Indonesia
dipakaisebagaialatkomunikasi timbal balikantarapemerintah dan masyarakatluas,
alatperhubunganantardaerah dan antarsuku, dan juga
sebagaialatperhubungandalammasyarakatyang latarbelakangsosialbudaya dan
bahasa yang sama. Dewasaini orang sudahbanyakmenggunakanbahasa Indonesia
apapunmasalah yang dibicarakan, apakahitumasalah yang
bersifatnasionalmaupunkedaerahan.
Sebagaialatpengembangkebudayaannasional, ilmupengetahuan, dan
teknologi, bahasa Indonesia adalahsatu-satunyabahasa yang
digunakanuntukmembina dan mengembangkankebudayaannasional yang
memilikiciri-ciri dan identitassendiri. Di sampingitu, bahasa Indonesia juga
dipekaiuntukmemperluasilmupengetahuan dan teknologi modern
baikmelaluipenulisanbuku-bukuteks, penerjemahan, penyajianpelajaran di
lembagalembagapendidikanumummaupunmelaluisarana-sarana lain di
luarlembagapendidikan.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalahbahasaresmi yang dapatdigunakan oleh bangsa Indonesia
dalamberinteraksiterutamainteraksiterhadapsesamabangsa Indonesia yang
berbedasuku. Pada era globalisasisaatini,
dimanaperkembanganbahasaterjadidengansangatcepatterutama pada bahasa yang
datangdariluar negeri ataubahasainggrismembuat orang berlomba-
lombainginmenguasaibahasatersebut,
terlebihlagisetelahditetapkannyabahasaInggrissebagaibahasainternasional.
Bahasa Indonesia memilikikedudukansebagaibahasanasional dan sebagaibahasa
negara. Kedudukanbahasa Indonesia
sebagaibahasanasionaldimilikisejakdiikrarkanSumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928, sedangkankedudukansebagaibahasa negara
dimilikisejakdiresmikanUndang-Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945). Dalam UUD
1945, Bab XV, Pasal 36 tercantum ”Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia”.
Selainkedudukansebagaibahasanasional, bahasa Indonesia juga
berkedudukansebagaibahasa negara, sesuaidenganketentuan yang tertera di
dalamUndang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di
dalamkedudukansebagaibahasa negara, bahasa Indonesia berfungsisebagai: (1)
bahasaresmi negara; (2) bahasapengantar di dalam dunia pendidikan; (3)
alatperhubungandalamtingkatnasionaluntukkepentinganperencanaan dan
pelaksanaanpembangunannasionalsertakepentinganpemerintah; dan (4)
alatpengembangankebudayaan, ilmupengetahuan, dan teknologi.
2. Saran
Saya
menyadaribahwadalambabinimasihbanyakkekuranganbaikitudarisegiisibabmaupunpe
nulisan di dalamnya.Untukitu, sayasangatmengharapkanmasukandaripembaca agar
sayadapatmenyempurnakansusunan dan penulisantugasini.

D. Referensi
https://kumparan.com/aqilanursyabani20/perkembangan-bahasa-indonesia-sejak-awal-
terbentuknya-1uW3YsBecOr
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas
%20Tentang%20Sejarah%20Bahasa%20Indonesia
Repelita, T. (2018). SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
(DitinjaudariPrespektif Sejarah Bangsa Indonesia). JurnalArtefak, 5(1), 45-48.
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, Dra. B. EstiPramuki, M.Pd.,
http://repository.ut.ac.id/4059/1/MKDU4110-M1.pdf
BAB II

PELAFALAN, PEMAKAIAN HURUF, PEMISAHAN SUKU KATA, PENULISAN


HURUF, KATA, PARTIKEL, DAN ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN

A. Pendahuluan
Bahasa merupakansaranabagimanusiauntuksalingberkomunikasi.
Melaluibahasamanusiadapatberinteraksi. Dalampembelajaranbahasa Indonesia
adaempatketerampilanberbahasa yang harusdipelajari dan dikuasai oleh siswa.
Empatketerampilantersebutyaituketerampilanmenyimak, keterampilanmembaca,
keterampilanberbicara dan keterampilanmenulis. Dari
keempatketerampilantersebutketerampilanmenulislah yang
dianggapsebagiansiswasulit. Karena tidaksemua orang dapatmenulisdenganmudah
dan mengeluarkanapayuangdipikirkandalambentuk tulisan.
Menulismerupakansaranauntukberkomunikasimisalnyadenganmenulissuatukarangan.
Dalammemadukansatukesepakatandalametikaberbahasa,
disinilahperanaturanbakutersebut di gunakandalamhalinikitaselakuwarga Negara yang
baikhendaknyaselalumemperhatikanrambu-rambuketatabahasaan Indonesia yang baik
dan benar. PedomanUmumEjaan Bahasa Indonesia (PUEBI) adalah sub
materidalamketatabahasaan Indonesia, yang memilikperan yang
cukupbesardalammengaturetikaberbahasasecaratertulissehinggadiharapkaninformasit
ersebutdapat di sampaikan dan di fahamisecarakomprehensif dan terarah.
Dalamprakteknyadiharapkanaturantersebutdapatdigunakandalamkeseharian
Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia
dapatdigunakansecarabaik dan benar.
Di dalambahasa Indonesia, ejaanmemilikipengertian yang lebihluas,
yaituberhubungandenganragambahasatulis. Ada berbagaimacampengertian yang
mencobamenjelaskanpengertianejaan. Pengertianejaan yang terdapat di
dalamKamusBesar Bahasa Indonesia (KBBI) adalahcaraatauaturanmenuliskan kata-
kata dalamhuruf. Sedangkan di dalamEnsiklopedia Indonesia,
ejaanadalahcaramenulis kata-kata menurutdisiplinilmubahasa. Ejaan pada
dasarnyaadalahaturanmelambangkanbunyibahasamenjadihuruf, kata, ataupunkalimat.
Secaraumumejaandapatdiartikansebagaiseperangkataturan yang
mengaturpenulisanbunyibahasamenjadihuruf, hurufmenjadi kata, dan kata
menjadikalimat. Pada KBBI kalimatmemiliki arti sepatah kata atausekelompok kata
yang merupakansatuan yang mengutarakansuatupikiranatauperasaan.
Ejaanmerupakankaidah yang harusdipatuhidalampemakaianbahasa agar
terciptaketeraturanbentukdalambahasatulis. Apabilasudahteratur, makamakna yang
ingindisampaikanakanjelas dan
tidakakanterjadikesalahandalammemahamimaknatersebut. Ejaan yang
benarharusselaludipelajari, dimengerti, dan diterapkandalampelajaranbahasa
Indonesia agar bahasa Indonesia dapatdigunakandenganbenar.
Penggunaanbahasa yang benarmenurutkaidahPedomanUmumEjaan Bahasa
Indonesia ( PUEBI ) merupakan salah satufaktor yang sangatpentingdalamhaltulis-
menulis. MenurutTarigan (2008:4) “Keterampilanmenulissangatdibutuhkan di era
kehidupan modern karenaketrampilanmenulismerupakansuatuciridari orang yang
terpelajarataubangsa yang terpelajar”.
Namun pada kenyataannya,
keterampilanmenulistersebuttidaksejalandengankemampuan dan
minatsiswadalampembelajaranmenulisterutamakemampuan pada penggunaanejaan.
Dalamhalini, penulismenemukanberagamkemampuanpenggunaanejaan yang rendah
yang dapatditemukan pada tulisan siswa yang menjadi salah
satupembuktianbahwateks yang
dibuatsiswamasihbanyakditemukankesalahandalampenggunaanbahasaterutamadalam
halejaandalammenulissebuahteks. Perhatian guru sertakekreavitasan guru
dalammengelolakegiatanbelajarmengajarsangatlahpenting,
apalagidalamhalmemotivasisiswauntukmengetahuikemampuanpenggunaanejaan di
dalamsebuahpembelajaran. Jika siswasudahmampumemahamejaan,
siswasecaraotomatisakanmampuanuntukmenerapkanpemahamannyatersebutkedalams
ebuah tulisan.

B. Pembahasan
1. Pelafalan
Salah satuhal yang
diaturdalamejaanialahcarapelafalanataucarapengucapandalambahasa Indonesia.
Pada akhir-akhiriniseringkitadengar orang melafalkanbunyibahasa Indonesia
dengankeraguan. Keraguan yang
dimaksudialahketidakteraturanpenggunabahasadalammelafalkanhuruf.
Kesalahanpelafalandapatterjadikarenalambang (huruf)
diucapkantidaksesuaidenganbunyi yang melambangkanhuruftersebut.
Kaidahpelafalanbunyibahasa Indonesia berbedadengankaidahbunyibahasa
lain, terutamabahasaasing, sepertibahasaInggris, bahasa Belanda, dan
bahasaJerman. Dalambahasatersebut, satubunyi yang
dilambangkandengansatuhuruf, misalnya /a/ atau /g/,
dapatdiucapkandenganberbagaiwujudbunyibergantung pada bunyiataufonem yang
ada di sekitarnya. Lain halnyadenganbahasa Indonesia, ketentuanpelafalan yang
berlakudalambahasa Indonesia cukupsederhana, yaitubunyi-bunyidalambahasa
Indonesia harusdilafalkansesuaidenganapa yang tertulis. Tegasnya,
lafaldalambahasa Indonesia disesuaikandengan tulisan.
Misalnya, huruf c akanselaludilafalkan [ce], baikdalam kata cinta, cuci,
mapunkaca. Di bahasa lain, misalnyabahasaInggris, huruf c
dapatdilafalkansepertihuruf s pada kata century, huruf c pada kata charity,
atauhuruf k pada kata computer. Namun, tidaksemuahurufdalambahasa Indonesia
dilafalkandengansatubunyi. Dari lima hurufvokal (a, i, u, e, dan o) yang ada, huruf
e mempunyaipelafalanlebihdarisatu, yaitu [e], [ɛ], dan [ǝ]. Misalnya, huruf e pada
kata enakdilafalkan [e], pada kata ember dilafakan [ɛ], dan pada kata
emasdilafalkan [ǝ]. Untukmenghindarikeraguandalampenulisan,
dapatdigunakantandadiakritik (ˆ) untukbunyi [ǝ], (ˊ) untukbunyi [e], dan (ˋ)
untukbunyi [ɛ].
Bahasa Indonesia mempunyaiempatbuahdiftong, yaitu ai, au, oi, dan ei
yang masing- masing dilafalkandengan [ay], [aw], [oy], dan [ey].
Keduahurufvokal pada diftongitumelambangkansatubunyivokal yang
tidakdapatdipisahkan. Oleh karenaitu, diftongberbedadarideretanduavokal yang
berjejer, seperti yang terlihatdalamcontohberikut.

Untukhurufkonsonan, adasatuhuruf yang mempunyaiduapelafalan,


yaituhuruf x yang dapatdilafalkan [eks] atau [s]. Bunyi [eks] munculseperti pada
sinar-X, sementarajikaberada pada posisiawaldilafalkan [s], seperti pada xilem,
xilofon, atau xenon. Huruf x biasanyadigunakanuntuknamadiri dan keperluanilmu
.Selainitu, terdapatkonsonangabungan yang memilikisatubunyi, yaitukh, ng, ny,
dan sy. Konsonangabungankhdilafalkan [x], seperti pada kata khas, akhir, dan
tarikh. Konsonangabungan ng dilafalkan [ŋ], seperti pada kata ngarai, bangun,
dan kucing. Konsonangabungannydilafalkan [ɲ], seperti pada kata nyiur, tanya,
dan penyu. Konsonangabungansydilafalkan [ʃ], seperti pada kata syah, syarat, dan
penyu. 
KesalahanUmum
MeskipuncarapelafalantelahdiatursecarajelasdalamPedomanUmumEjaan
Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia,
masihbanyak orang yang melakukankesalahanpelafalan. Hal
itubolehjadidisebabkan oleh ketidaktahuan, kebiasaan, ataupengaruhdaribahasa
lain. Misalnya, kata energi, yang semestinyadilafalkan [enǝrgi], sering kali
dilafalkan [enerhi], [enǝrsi], atau [enerji]. Contohlainnyaadalahsebagaiberikut.
 Untuksingkatan dan akronim, aturanpelafalantidakberubah. Misalnya,
singkatan PBB, SMA, daring, dan pemiludilafalkan [pe be be], [ɛsɛm a], [dariŋ],
dan [pǝmilu]. Yang seringmembingungkanadalahketikasingkatan dan
akronimituadalahberasaldaribahasaselainbahasa Indonesia,
misalnyabahasaInggris. Singkatan IMF, misalnya, apakahdilafalkan [iɛmɛf] atau
[ai ɛmɛf]? Apakah [ti vi] atau [teve] untuk TV? Apakah [a ce] atau [eisi] untuk
AC? Apakah [we ce] atau [we se] untuk WC? Apakah [pe ha de] atau [pi eɪtʃ di]
untuk Ph.D.? Jika digunakandalamkonteksbahasa Indonesia, singkatan kata
asingitudilafalkansesuaidenganbunyihuruf-hurufitudalambahasa Indonesia. Oleh
karenaitu, singkatantersebut masing-masing dilafalkan [iɛmɛf] untuk IMF, [teve]
untuk TV, [a ce] untuk AC, [we ce] untuk WC, dan [pe ha de]
untukPh.D..Berbedadaripelafalansingkatan kata asing,
pelafalanakronimasingdisesuaikandenganlafaldalambahasaasalnya.
Itukarenaakronimdianggapsebagai kata biasa. Jadi, UNESCO, UNICEF, dan
NATO dilafalkan [juːˈneskəʊ], [juːnɪsef], dan [neɪtoʊ) sepertidalambahasaInggris.
2. PemakaianHuruf
a. Huruf abjad ( yang dipakaidalamejaanbahasa Indonesia ada 26)
b. HurufVokal (Huruf yang melambangkanvokaldalambahasa Indonesia
terdiriatashuruf a, e, i, o, dan u.)

c. Hurufkonsonan (Huruf yang melambangkankonsonandalambahasa Indonesia


terdiriatas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y,
dan z.)
Huruf q dan x khususdigunakanuntuknamadiri dan keperluanilmu. Huruf x pada
posisiawal kata diucapkan [s].

d. Hurufdiftong (Di dalambahasa Indonesia terdapatempatdiftong yang


dilambangkandengangabunganhurufvokal ai, au, ei, dan oi.)

Anda mungkin juga menyukai