Murahartawaty, ST., MT
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri
Institut Teknologi Telkom
Bandung, Indonesia
murahartawaty@gmail.com
Abstrak²Setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan tidak mengalami benturan dari sisi penerimaan (acceptance)
efesiensi dan efektifitas kinerja perusahaan dengan mengadopsi penggunanya. Dengan kata lain, pemanfaatan sistem informasi
dan mengimplementasikan sebuah Sistem Informasi (SI). yang efektif sangat dipengaruhi oleh budaya organisasi yang
Namun seringkali terjadi kegagalan dalam pemanfaatan sistem berasal dari tradisi dan kebiasaan individu di dalamnya.
informasi yang didominasi oleh faktor manusia (user) seperti:
Hingga saat ini, masih jarang ditemukan kajian yang
tidak cocok dengan budaya kerja baru, etika, dan kebijakan
dengan penggunaan sistem informasi serta adanya keterbatasan mengeksplorasi aspek manusia atau faktor budaya terhadap
keahlian. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemanfaatan sistem informasi. Secara dominan, kajian
antara budaya organisasi dan tingkat efektifitas implementasi mengenai sistem informasi masih berfokus pada aspek teknik
sistem informasi khususnya portal web di Perguruan Tinggi dan aspek manajemen. Kajian menyangkut budaya terhadap
XYZ dengan menggunakan Model Competing Value Framework implementasi sistem informasi dinilai sangat penting dilakukan
(CVF) dan Model Updated IS Success DeLone dan McLean. di Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara yang
memiliki karakter budaya yang kuat sehingga masih sulit untuk
Kata kunci²Budaya Organisasi; Efektifitas Sistem beradaptasi dengan sesuatu hal yang baru dan memiliki
Informasi; Competing Value Framework (CVF); IS Success
DeLone and McLean
manajemen perubahan yang kurang baik. Diperoleh data dari
The Economist Intelligence Unit e-readiness Ranking Tahun
2007 oleh IBM, Indonesia memperoleh peringkat 67 dari 69
I. PENDAHULUAN negara dengan perolehan skor 3,39 dari total skor 4,00.
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif mendorong Dari beberapa kajian, aspek budaya dalam pemanfaatan
setiap perusahaan untuk meningkatkan efesiensi dan sistem informasi dapat dikelompokkan dalam 4 (empat)
efektifitas kinerja perusahaan. Salah satu cara untuk domain, yaitu:
mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadopsi dan 1. Brown dan Venkatesh (2005) menempatkan budaya
mengimplementasikan sebuah sistem informasi (SI). Namun sebagai bagian proses implementasi sistem informasi,
seringkali terjadi kegagalan dalam pemanfaatan sistem seperti pandangan user terhadap manfaat yang
informasi. Beberapa kajian menunjukkan bahwa kegagalan diberikan oleh sistem informasi, dan persepsi diri
implementasi didominasi oleh faktor manusia (user) seperti: terhadap kemampuan teknis dalam menggunakan
tidak cocok dengan budaya kerja baru, etika, dan kebijakan sistem informasi.
dengan penggunaan sistem informasi serta adanya 2. Beaudry dan Pinsonneault (2005) menempatkan
keterbatasan keahlian. Hal ini menunjukkan bahwa, selain budaya sebagai dampak implementasi sistem
penggunaan perangkat teknologi yang canggih dan handal, informasi yaitu cara penyesuaian diri pengguna
salah satu faktor terpenting dalam penggunaan sistem terhadap sistem informasi pada fase pasca
informasi adalah keterlibatan dan interaksi aktor atau user implementasi. Komponen budaya yang menjadi fokus
terhadap sistem tersebut. kajian adalah kestabilan emosi pengguna setelah
Menurut Robert Lamb dan Rob Kling (2003) dalam melewati fase perubahan akibat implementasi SI
kajiannya yang berjudul ³5HFRQFHSWXDOL]LQJ 8VHU DQG 6RFLDO (restoring personal emotional stability), perilaku
Actors in Information Systems 5HVHDUFK´ dikatakan bahwa efektif dan efisien dalam bekerja, serta inisiatif untuk
manusia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ikut serta meminimalkan dampak negatif pasca
optimalisasi pemanfaatan sistem informasi. Setiap implementasi sistem informasi.
perusahaan atau organisasi perlu mengetahui budaya kerja 3. Ahuja dan Thatcher (2003) menempatkan aspek
individu, antar departemen, dan keseluruhan organisasi agar budaya sebagai akselerator, yaitu budaya dapat
tujuan implementasi sistem informasi dapat tercapai dan mengoptimalkan penggunaan sistem informasi dalam
%XGD\D ³clan´ digambarkan sebagai budaya yang fokus DiIRUPXODVL 8ODQJ³ 7KH 5HIRUPXODWHG ,6 6XFFHVV yang dapat
pada kerjasama tim, komitmen, dan bersifat kekeluargaan. dilihat pada Gambar II di bawah ini.
%XGD\D ³market´ menekankan pada nilai kompetitif dan
pencapaian tujuan, EXGD\D ³adhocrac\´ memfokuskan pada
kreatifitas, kewirausahaan, dan dinamika organisasi.
Sedangkan EXGD\D ³hierarchy´ menekankan pada birokrasi, Kualitas Minat
Penggunaan
aturan, dan efesiensi. Informasi Menggunakan
Karakteristik Responden
Service Quality
User Satisfaction
University Web Portal
Outcomes
Gambaran budaya yang Rekomendasi budaya yang Atribut budaya organisasi yang mempengaruhi
sedang berjalan di ITB diingginkan oleh civitas ITB kesuksesan implementasi sistem informasi
Dalam kajian ini digunakan 2 (dua) model acuan yaitu peran nilai-nilai yang ada di dalam budaya organisasi yang
model Competing Value Framework (Cameron & Quinn, mencerminkan karakter organisasi. Model CVF merupakan
1999) dan Respesifikasi Model Sukses DeLone & McLean model yang mampu memberikan interpretasi fenomena budaya
(2003) untuk menilai atribut-atribut budaya organisasi yang organisasi dalam dimensi efektifitas organisasi dan dinilai oleh
secara signifikan mempengaruhi tingkat efektifitas para peneliti memiliki derajat kesesuaian yang tinggi untuk
implementasi portal web di Perguruan Tinggi XYZ. Faktor- menilai budaya organisasi serta telah teruji tingkat validitas
faktor (konstruk) dari model Competing Value Framework dan reliabilitasnya (Quinn and Spreitzer, 1991; Yeung,
akan dihubungkan dengan konstruk tingkat efektifitas Brockbank & Ulrich, 1991; Patterson, 2005).
LPSOHPHQWDVL SRUWDO ZHE GHQJDQ PHQJDFX SDGD ³Updated Berdasarkan model CVF yang menjadi acuan dalam kajian
Model DeLone dan McLean IS Success´ \DQJ ini dikembangkan instrumen survei kuantitatif untuk mengukur
mendefinisikan kriteria-kriteria keberhasilan/efektifitas budaya organisasi yang disebut sebagai OCAI
implementasi sistem informasi ke dalam 6 (enam) kategori, (Organizational Culture Assessment Instrument). Melalui
yaitu: Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Kualitas Layanan, penggunaan OCAI yang validitas dan reliabilitasnya telah
Penggunaan Sistem, Kepuasan Pengguna, dan Manfaat- teruji (Cameron dan Quinn, 1999) maka suatu profil budaya
manfaat positif yang diperoleh. organisasi dapat disimpulkan berdasarkan bentuk budaya
Melalui instrumen pengumpulan data berupa kuisioner organisasi yang dominan. Profil budaya yang dominan
maka dilakukan analisis terhadap variabel-variabel kajian dijadikan model untuk dianalisis pengaruhnya terhadap tingkat
yang terkait dengan budaya organisasi dengan tingkat efektifitas implementasi portal web di di Perguruan Tinggi
efektifitas implementasi sistem informasi sehingga akan XYZ.
dihasilkan keluaran berupa hasil pemetaan budaya yang saat Sebagai objek analisis dalam kajian ini digunakan aplikasi
ini berjalan (present cultural value) dan rekomendasi budaya portal web untuk melihat seberapa jauh pengaruh budaya
yang diharapkan (future cultural vaue) oleh elemen organisasi terhadap tingkat keberhasilan implementasi portal
organisasi dan tipe budaya yang mempengaruhi tingkat web pada Perguruan Tinggi. Aplikasi portal web merupakan
keberhasilan implementasi university portal web di di aplikasi sistem informasi yang diperuntukkan bagi publik yang
Perguruan Tinggi XYZ. memungkinkan terjadinya interaksi antara pengguna sistem
Model CVF digunakan dalam kajian ini dengan alasan dengan universitas. Aplikasi portal web pada PT bertujuan
bahwa model CVF mampu memberikan gambaran mengenai untuk memberikan informasi yang dapat ditampilkan secara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari Tabel di atas diketahui bahwa PT XYZ mengharapkan
perubahan pada karakteristik kepemimpinan organisasi
A. Pemetaan Budaya Organisasi menjadi budaya klan dimana anggota organisasi menginginkan
Berdasarkan alokasi jumlah sampel minimal yang adanya perubahan pada sikap kepemimpinan di PT XYZ yang
ditentukan sebanyak 392 responden, maka dalam saat ini bersifat hierarki yang mengedapankan kendali, kontrol
pengumpulan data ternyata melebihi batas minimum sampel dan pengawasan menjadi sikap kepemimpinan yang mampu
sebanyak 400 responden dengan proporsi dosen sebanyak 20 memberikan suatu contoh, figur sebagai orang tua yang
orang, karyawan 33 orang, dan mahasiswa 347 orang. Sesuai memiliki sifat yang dapat diteladani, kemudahan, dan
dengan hipotesis penelitian bahwa terdapat budaya dominan pengasuhan.
di Perguruan Tinggi XYZ, dimana fakta tersebut diperoleh B. Nilai Korelasi Variabel Kesuksesan Implementasi Portal
berdasarkan nilai rataan instrumen OCAI dengan skor Web
³3DOLQJ 5HQGDK´ menunjukkan Tipe Budaya yang dominan.
Portal web di Perguruan Tinggi XYZ telah lama
TABEL III BUDAYA DOMINAN diimplementasikan sehingga perlu dilakukan penilaian pasca
implementasi (post-implementation review) untuk mengetahui
Present Future sejauh mana portal di Perguruan Tinggi XYZ mampu
Tipe Budaya Rank Rank
Culture Culture
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah perlu
Clan 2,38 1 1,60 1 dilakukan perubahan terhadap sistem agar mencapai sasaran
Adhocracy 2,64 4 1,96 2 dengan lebih baik (Weber, 1999).
Market 2,60 3 2,50 4 Berdasarkan model pengukuran yang dikembangkan, maka
Hierarki 2,59 2 2,12 3 terdapat 6 (enam) variabel yang mempengaruhi efektivitas
portal web, yaitu: system quality, information quality, service
0,513
0,513
System Quality Individual Benefit
7 8
0,653
0,2
9
0,727 0,51
Service Quality User Satisfaction
0,424
0,519
Berikut adalah penjelasan dari gambar di atas yang keberadaan portal web sangat berguna bagi pekerjaan
menunjukkan variabel yang menentukan efektifitas sivitas akademik dan meningkatkan kesadaran mereka
implementasi portal web di Perguruan Tinggi XYZ. untuk mengakses informasi.
1. Untuk meningkatkan kepuasan pengguna aplikasi portal Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi-
web dilakukan dengan meningkatkan performansi dimensi yang mempengaruhi pencapaian efektifitas
kualitas informasi dan kualitas sistem yang terdiri dari implementasi portal web sesuai dengan Model Awal DeLone
faktor-faktor sebagai berikut. dan McLean (1992) yang tidak menyertakan dimensi kualitas
a. Kualitas Informasi terdiri dari faktor: informasi yang layanan sebagai faktor yang mempengaruhi efektifitas sistem
disajikan mampu dipahami (understandability), informasi. Hal ini berarti dimensi kualitas layanan bersifat
informasi bebas dari kesalahan atau valid (reliability), temporer, dimana layanan dari sistem informasi belum tentu
dan informasi yang disajikan sesuai dengan tujuan sama tanggapannya terhadap satu pengguna dibandingkan
penggunaannya yaitu untuk meningkatkan dengan pengguna lainnya. Dengan nilai korelasi yang cukup,
komunikasi antara sivitas akademik terkait kegiatan maka dapat digambarkan bahwa kualitas layanan bersifat
pendidikan, pengajaran, dan kajian. berubah-ubah dalam pemenuhan kebutuhan pengguna sistem.
b. Kualitas sistem terdiri dari faktor: kecepatan akses
C. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Tingkat
dan ketersediaan website 24 jam 7 hari, tingkat
Efektifitas Implementasi Portal Web
kemudahan operasionalisasi portal web, kemudahan
navigasi halaman web, dan adanya kemampuan Dalam melakukan analisis hubungan, digunakan alat bantu
komunikasi dua arah antara pengguna dengan sistem statistika untuk memahami memahami bentuk hubungan
yang bersifat interaktif. variabel budaya organisasi terhadap variabel efektifitas
2. Frekuensi menggunakan aplikasi portal web sangat implementasi portal web.
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna baik
TABEL V ANALISIS KORELASI
penggunaan sistem yang dilakukan bersifat keharusan
ataupun sukarela dalam mengakses informasi dan CC AC MC HC
mempergunakan fasilitas web untuk kepentingan Portal Pearson Correlation .007 -.032 -.012 .031
akademik. Sig. (2-tailed) .882 .526 .804 .533
3. Berdasarkan faktor-faktor yang menyusun kepuasan
pengguna seperti konten yang disajikan, tingkat Dari tabel di atas terlihat bahwa budaya market dan budaya
keakurasian data, format penyajian informasi, kemudahan adhokrasi berkorelasi negatif atau berlawanan arah dengan
dalam menggunakan portal web, dan tingkat kekinian pencapaian efektifitas implementasi portal web, yang artinya
informasi mampu memberikan manfaat yang positif bagi semakin kuat budaya adhokrasi atau budaya market pada suatu
sivitas akademik di Perguruan Tinggi XYZ berupa