Anda di halaman 1dari 3

No.

Dokumen : EMB/HSE/SOP-03
Status Revisi : 00
STANDARD OPERATING
Tanggal Berlaku : 15-10-2018
PROCEDURE
Halaman : 01 dari 03
PT. ERTIGA MAJU BERSAMA

KOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI


1. TUJUAN
Prosedur ini digunakan sebagai panduan untuk melakukan komunikasi internal dan eksternal serta
partisipasi dan konsultasi semua karyawan yang terkait dengan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (K3).

2. RUANG LINGKUP
Prosedur komunikasi, konsultasi dan partisipasi berlaku dilingkungan PT. Ertiga Maju Bersama yang
mencakup penyampaikan informasi mengenai aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yagn
terdapat dilingkungan kerja.

3. REFERENSI
3.1 Manual Perusahaan
3.2 ISO 45001 : 2018 Klausal 7.4
3.3 SMK3 PP. 50 Th.2012

4. DEFINISI DAN ISTILAH


4.1 Komunikasi Internal adalah komunikasi antar fungsi / bagian ataupun tingkat bagian dalam
PT. Ertiga Maju Bersama menyangkut masalah K3 untuk mencapai tujuan, sasaran dan program
manajemen.
4.2 Komunikasi Eksternal adalah komunikasi dengan pihak pelanggan, subkontraktor, Instansi
pemerintah atau swasta terkait dan atau masyarakat sekitar perusahaan, berkaitan dengan peraturan
dan perundang-undangan di dalamnya, termasuk aspek-aspek K3 yang signifikan, untuk
mendapatkan kesepakatan bersama dalam memenuhi persyaratan SMK3.
4.3 Media komunikasi adalah wadah yang digunakan untuk menyampaian informasi, bentuknya dapat
secara tertulis dan lisan yang dapat berbentuk seperti papan pengumuman, surat edaran, email,
rapat, poster dan yang lainnya.

5. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


5.1. Direktur
Direktur bertanggung jawab dalam pengawasan K3 di perusahaan.
5.2. HSE
a) Memastikan bahwa perusahaan secara efektif melaksanakan program K3
No. Dokumen : EMB/HSE/SOP-03
Status Revisi : 00
STANDARD OPERATING
Tanggal Berlaku : 15-10-2018
PROCEDURE
Halaman : 02 dari 03
PT. ERTIGA MAJU BERSAMA

KOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI


b) Memastikan bahwa sistem K3 bekerja dengan baik. Sehingga kerugian yang diakibatkan
kecelakaan kerja dapat dihindari
c) Memastikan kontrol yang tepat untuk tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja, namun
juga mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang yang kompeten, budaya
kerja yang benar. Sehingga semuanya berkontribusi dalam penciptaan lingkungan kerja yang
aman.
d) Mengelola program K3 secara efektif, manajer harus melibatkan semua unsur dalam
perusahaan. Penting diingat, bahwa kesuksesan pelaksanaan program K3 ini hanya dapat
dilakukan bersama semua orang. Melibatkannya secara efektif akan membuat proses
pelaksanaannya menjadi lebih dinamis dan konstruktif

6. URAIAN PROSEDUR
6.1 Mekanisme Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi
6.1.1. Ka.Bagian menyampaikan berbagai informasi masalah/aspek-aspek K3 kepada karyawan
yang berada di bawahnya. Seperti hasil identifikasi bahaya resiko, perubahan dari proses dan
yang lainnya.
6.1.2. Setiap karyawan berkewajiban untuk melaporkan setiap kondisi atau keadaan yang
membahayakan/masalah K3 kepada penanggung jawab proses yang bersangkutan, serta
berhak mendapatkan informasi mengenai segala potensi bahaya di area kerjanya.
6.1.3. Penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan melalui safety talk atau media lainnya
(seperti email, spanduk, brosur, surat dan yang lainnya), dapat dilakukan setiap minggu atau
sesuai kebutuhan.
6.1.4. Ka.bagian memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik
oleh karyawan, sumber informasi dapat diperoleh pelaporan internal dan eksternal.
6.1.5. Ka.bagian atau safety representative dapat menyampaikan isu-isu yang potential didalam rapat
P2K3, sebagai bahan masukan untuk dilakuka kajian.
6.1.6. Tim P2K3 melakukan media komunkasi, partisipasi dan konsultasi sekurang-kurangnya
dilakukan sebulan sekali, yang dilakukan dalam rapat P2K3.
6.1.7. Tim P2K3 berkewajiban untuk menyampaikan hasil rapatnya, kepada karyawan untuk
diketahui dan dipahami.
No. Dokumen : EMB/HSE/SOP-03
Status Revisi : 00
STANDARD OPERATING
Tanggal Berlaku : 15-10-2018
PROCEDURE
Halaman : 03 dari 03
PT. ERTIGA MAJU BERSAMA

KOMUNIKASI, PARTISIPASI DAN KONSULTASI


6.2 Evaluasi dan Dokumentasi
6.2.1. Integrated Management Representative (IMR) dan atau P2K3 Coordinator, mengevaluasi setiap
kegiatan komunikasi, konsultasi dan partisipasi yang dilakukan oleh Ka. Bagian.
6.2.2. IMR atau P2K3 Coordinator memastikan setiap tindak lanjut dari permasalahan K3
terselesaikan dengan baik, jika masih diperoleh ada laporan dari permasalahan yang sama, maka
P2K3 Coordinator perlu segera berkoordinasi dengan bagian terkait untuk melakukan tindakan
pengendalian yang sesuai.
6.2.3. Semua bukti-bukti yang berhubungan dengan kegiatan komunikasi, konsultasi dan partisipasi
disampaikan kepada P2K3, dan disimpan oleh P2K3 Coordinator. Kemudian membuat laporan
untuk disampaikan kepada Disnaker setempat sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.

6.3 Rapat QHSE


6.3.1. Rapat QHSE dilakukan secara periodik selama sebulan sekali, membahas kesesuaian mutu,
keselamatan, kesehatan kerja, dan juga lingkungan.
6.3.2. Rapat QHSE wajib dihadiri oleh semua perwakilan bagian, sebagai sarana untuk merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan memperbaiki kinerja QHSE.

7. DOKUMEN TERKAIT
7.1 Formulir Risalah Safety Meeting
7.2 Formulir Rencana Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai