Banyak yang enggan untuk mengurus bea balik nama karena khawatir dengan tingginya biaya.
Padahal nih, jika kamu mau mengurusnya, maka akan lebih murah biaya untuk pajak kendaraan
bermotor.
Saat dihitung-hitung lagi, biaya bea balik nama ini tidaklah sehoror yang dibayangkan. Penyebabnya
adalah nilainya jauh lebih kecil dari harga beli kendaraan yang kamu beli.
Agar lebih mudah menghitung perkiraan biaya bea balik nama, pertimbangkan komponen di bawah
ini:
Nominal untuk SWDKLLJ ini sudah ditentukan oleh pemerintah. Umumnya, kamu perlu membayar
senilai Rp 143 ribu untuk mobil penumpang non-angkutan.
BBN-KB harus dibayarkan ketika kamu membeli kendaraan baru hingga bekas. Besarnya biaya
tentu berbeda-beda, menyesuaikan kebijakan tiap daerah. Selain itu, tarif BBN kendaraan bekas
dan baru juga akan berbeda.
Sebagai contoh, jika kamu membeli kendaraan baru (BBN1) di wilayah Jakarta, maka tarifnya
sebesar 10 persen dari nilai kendaraan. Berbeda dengan kendaraan bekas (BBN2), kamu perlu
membayar 1 persen dari nilai kendaraan.
Sehingga, saat membeli mobil bekas dengan harga Rp 150 juta, maka kamu harus membayar
BBN2 sebesar 1 persen x Rp 150 juta yaitu Rp 1,5 juta. Namun, tidak sedikit terdapat program
penggratisan BBN dengan batas waktu tertentu pada suatu daerah. Bisa juga nih dimanfaatkan!
Selanjutnya
Jika ingin mengurus biaya yang telah disebutkan di atas, maka kamu perlu memerhatikan kebijakan
yang ada. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif PNBP
Polri, inilah nominal yang perlu kamu bayarkan. :
BBN-KB: Rp 1.500.000
SWDKLLJ: Rp 143.000
Biaya Penerbitan STNK: Rp 200.000
Biaya Penerbitan TNKB: Rp 100.000
Biaya Penerbitan BPKB: Rp 375.000
Biaya Penerbitan surat Mutasi: Rp 250.000
Total: Rp 2.568.000
Khusus untuk kendaraan yang memiliki tunggakan pajak dan denda, total ini bukanlah nominal final.
Karena tentunya kamu juga harus membayar tunggakan pajak dan denda ini bukan?
Selanjutnya
Agar tidak bingung untuk mengurus bea balik nama kendaraan, yuk simak syarat dan langkah-
langkahnya dikutip dari laman Facebook resmi Divisi Humas Polri berikut ini!
- Kamu perlu melakukan pengisian formulir balik nama yang telah disiapkan di loket pendaftaran
balik nama.
- Jangan lupa lampirkan syarat-syarat yang telah ditentukan.
- Jika sudah lengkap, lalu kamu dapat menyerahkannya ke loket pendaftaran balik nama.
- Petugas akan memberikan tanda terima, bukti jika berkasmu tengah diproses.
- Selanjutnya, petugas akan memanggil nama dan nomor polisi kendaraanmu. Lalu, kamu akan
diminta untuk melakukan pembayaran administrasi. Jika ternyata masih ada tanggungan pajak,
kamu juga harus membayarnya selain biaya administrasi.
Pembayaran telah selesai dilakukan dan petugas akan memberi tanda terima yang telah dicap lunas
untuk biaya administrasi. Sebelum meninggalkan loket, coba tanyakan kira-kira kapan kamu bisa
mengambil STNK yang baru ya.
Jauh dari sistem birokrasi yang rumit, tidak disangka-sangka mengurus bea balik nama ternyata
cukup mudah untuk dilakukan. Jadi, tidak perlu khawatir akan ribet untuk mengurusnya. Selamat
mencoba!
Begini, Lho, Cara Mudah Mengurus Biaya Balik Nama Motor
Baru beli motor second? Pastinya kamu harus segera mengurus biaya balik nama motor agar
nantinya perpanjang STNK dan BPKB tidak perlu pinjam KTP pemilik sebelumnya. Lalu bagaimana
proses
balik nama motor ini dan kira-kira berapa biaya yang diperlukan? Simak penjelasannya berikut ini!
Memiliki kendaraan pribadi bukan hanya karena prestise tersendiri, tapi juga karena kebutuhan.
Bagi sebagian besar orang, bepergian dengan kendaraan pribadi dinilai jauh lebih nyaman, lebih
aman, dan juga cepat sampai. Terutama jika tipe kendaraan pribadinya adalah kendaraan roda dua
alias motor. Padatnya lalu lintas di kota-kota besar yang ada di Indonesia, terutama Jakarta
membuat motor kian digemari.
Tapi ternyata tak semua orang suka membeli motor baru, ada juga orang yang lebih memilih untuk
membeli motor second alias motor bekas. Tentu saja faktor utamanya adalah karena harganya yang
jauh lebih murah jika dibandingkan dengan motor baru. Rata-rata motor second memiliki harga
setengahnya atau 50% lebih murah dibanding motor baru. Jika kondisi fisik masih bagus, membeli
motor second bisa menghemat pengeluaran dana.
Kendala utama ketika membeli motor second adalah kamu harus balik nama karena STNK (Surat
Tanda Nomor Kendaraan) dan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) masih atas nama pemilik
awal. Balik nama kendaraan bermotor adalah pengalihan kepemilikan kendaraan bermotor dari
pemilik pertama kepada pemilik kedua, dan seterusnya. Balik nama ini harus dilakukan terhadap
STNK dan BPKB. Jika kamu tidak melakukan balik nama dengan segera, maka nantinya kamu akan
direpotkan ketika mengurus perpanjang STNK dan BPKB karena harus menggunakan KTP asli
pemilik awal.
Biaya pajak ini sebenarnya bisa kamu lihat pada STNK setelah proses balik nama selesai dilakukan.
Jika pada perpanjang STNK tahunan, kolom yang terisi hanya dua yakni kolom Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), maka pada
proses balik nama, semua kolom akan terisi penuh kecuali kolom Administrasi Tanda Nomor
Kendaraan Kendaraan (Adm TNKB). Adm TNKB ini hanya akan terisi jika proses balik nama motor
milikmu bertepatan dengan habisnya masa berlaku Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
Sekarang coba kita lakukan perhitungannya terlebih dahulu:
Jumlah biaya PKB biasanya tidak berubah dari tahun sebelumnya. Meskipun berubah, angkanya
tidak jauh berbeda alias hanya kisarannya yang turun antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 saja.
Turunnya PKB ini disebabkan karena faktor bertambahnya usia kendaraan. Jadi bisa dikatakan
kalau kamu bisa menjadikan biaya PKB tahun lalu sebagai patokan. Katakan saja kalau PKB tahun
2017 yang lalu adalah sebesar Rp 300.000.
Perhitungan biaya BBN PKB ini dipengaruhi dari biaya PKB karena ada rumusnya yakni 2/3 x
PKB. Jika PKB milikmu Rp 300.000 x 2/3 = Rp 200.000.
Anggap saja proses balik nama motormu bertepatan dengan habisnya masa berlaku TNKB. Untuk
biaya Adm TNKB ini kamu membutuhkan biaya Rp 60.000.
Jadi total biaya pajak yang harus kamu keluarkan adalah Rp 300.000 (PKB) + Rp 200.000 (BBN KB)
+ Rp 35.000 (SWDKLJJ) + Rp 25.000 (Adm STNK) + Rp 60.000 (Adm TNKB) = Rp 620.000.
Jumlah biaya balik nama motor pajak di atas belum termasuk denda jika ada keterlambatan. Jadi
pastikan kalau kamu melakukan balik nama motor secepatnya.
2. Biaya di luar pajak
Biaya di luar pajak adalah biaya yang tidak tercantum pada STNK. Lalu apa saja biaya-biaya yang
dikenakan?
Jadi total biaya balik nama motor di luar pajak adalah Rp 30.000 + Rp 80.000 + Rp 30.000 + Rp
10.000 = Rp 150.000.
Setelah jelas semua biaya pajak dan di luar pajak yang diberlakukan, coba kita hitung secara
keseluruhan ya Moneysavers!
Perhitungan biaya balik nama sepeda motor menjadi Rp 620.000 (biaya pajak) + Rp 150.000 (biaya
di luar pajak) = Rp 770.000 total biaya yang harus kamu keluarkan.
Berikutnya kita langsung lanjutkan ke proses pengurusannya. Untuk mengurus STNK dan BPKB ini
dilakukan di dua tempat yang berbeda, yakni di kantor SAMSAT (Sistem Manunggal Satu Atap) dan
Pertama-tama, kamu harus datang terlebih dahulu ke kantor SAMSAT terdekat. Bawalah berkas
berkas persyaratan dokumen yang difotokopi seperti fotokopi KTP, fotokopi STNK, dan fotokopi
BPKB. Ketiga fotokopi dokumen tersebut dijadikan satu, lebih bagus lagi jika kamu streples.
Sementara untuk dokumen asli seperti KTP, STNK, BPKB, dan kwitansi pembelian kamu pegang
secara terpisah.
Nantinya kamu akan disuruh untuk melakukan tes fisik kendaraan. Tes ini akan dilakukan oleh
petugas setempat. Nantinya setelah selesai dilakukan pengetesan, kamu akan diberikan lembaran
hasil tes fisik yang berupa Nomor Rangka dan Nomor Meskin Kendaraan untuk diserahkan bersama
dengan kelengkapan dokumen kepada petugas loket tes fisik kendaraan.
Saat menyerahkan hasil tes fisik dan dokumen, kamu akan disuruh untuk melakukan pembayaran
sebesar Rp 30.000. Setelah petugas melakukan validasi dan menyerahkan kembali hasil tes fisik
dan dokumen tadi, kamu harus memfotokopinya dan menyimpannya.
Masih di kantor SAMSAT, proses selanjutnya adalah mendatangi loket pendaftaran balik nama. Di
sini, semua dokumen harus kamu siapkan dan berikan kepada petugas loket. Setelah diperiksa oleh
petugas, nanti kamu akan diberikan formulir untuk diisi dan dikembalikan kepada petugas bersama
dengan semua dokumen.
Kamu harus menunggu hingga dipanggil. Saat dipanggil, kamu akan diberi tanda terima kalau
formulir dan dokumenmu sedang diproses. BPKB dan KTP asli milikmu akan dikembalikan
sementara dokumen lainnya akan ditahan terlebih dahulu.
Setelah melakukan pembayaran biaya balik nama motor sebesar Rp 30.000, kamu akan diminta
untuk datang kembali di hari yang sudah ditentukan. Biasanya waktu menunggu ini kurang lebih 2-5
hari.
Pada hari yang telah ditentukan, kamu bisa datang lagi ke kantor SAMSAT dan langsung menuju ke
loket pendaftaran balik nama. Jangan lupa untuk menyerahkan tanda terima beserta KTP asli,
BPKB asli, fotokopi kwitansi pembelian, dan hasil tes fisik kendaraan. Nantinya petugas akan
memberikan notice pajak yang mencantumkan perincian dan jumlah pajak yang harus kamu bayar.
Jumlahnya seperti yang sudah dikatakan di atas, yakni senilai Rp 620.000.
Kalau sudah melakukan pembayaran, kamu tinggal menunggu beberapa menit untuk mengambil
STNK yang sudah selesai diganti namanya dengan nama kamu.
5. Datang ke Polda
Proses balik nama STNK motor sudah selesai, tapi balik nama BPKB belum selesai, jadi langkah
selanjutnya adalah datang ke Polda. Untuk DKI Jakarta, kamu bisa datang ke Gedung Biru Ditlantas
Polda Metro Jaya yang ada di Jalan Gatot Subroto No. 217, Senayan, Kebayoran Baru.
Baca Juga : Kode Promo Grab Juli 2018 untuk Menghemat Biaya Transportasi
Siapkan dokumen yang diperlukan seperti fotokopi KTP, fotokopi STNK yang telah dibalik nama,
fotokopi hasil pengesahan cek fisik, fotokopi kwitansi pembelian motor, BPKB asli dan fotokopinya.
6. Membayar biaya balik nama motor BPKB
Setelah berada di Polda, datangi loket balik nama BPKB! Nanti kamu akan diberi nomor antrian dan
formulir BBN BPKB yang akan diberikan petugas. Isi dengan baik dan berikan kembali kepada
petugas beserta dokumen yang sudah kamu siapkan. Langkah selanjutnya adalah melakukan
pembayaran sebesar Rp 80.000 di loket bank BRI yang sudah tersedia.
Setelah melakukan pembayaran, tempelkan salinan bukti pembayaran dan stiker khusus pada
formulir pendaftaran dan berikan kepada petugas loket balik nama BPKB. Sementara bukti
pembayaran yang asli bisa kamu simpan. Petugas akan memberikan tanda terima yang
mencantumkan tanggal pengambilan BPKB baru milikmu.
Sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan, kamu harus datang kembali ke Polda untuk
mengambil BPKB baru yang telah jadi. Ambil nomor antrian dan tunggu sebentar. Lalu serahkan
tanda terima dan fotokopi KTP kepada petugas loket untuk ditukar dengan BPKB yang baru.
Selesai sudah proses balik nama STNK dan BPKB motor yang harus kamu lakukan. Ketika
mengurus balik nama motor ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena pastinya
kamu harus sabar mengantri, melalui berbagai macam prosedur, dan bolak balik datang ke kantor
SAMSAT dan Polda.
Jadi usahakan untuk selalu bersikap sabar dan sediakan biaya balik nama motor terlebih dahulu.
Semoga informasi yang telah diberikan bisa berguna bagi kamu yang akan melakukan balik nama
motor.