Anda di halaman 1dari 22

AUTOKOLIMATOR DAN ANALISIs KERATAAN ' 1

MODUL 6
PEMAKAIAN AUTOKOLIMATOR
DAN ANALISIS KERATAAN
(UNTUK ANALISIS TAMBAHAN
MODUL 6)

TUJUAN : 1. Mengetahui cara/teknik m engukur kelurusan


menggunakan Autokolimator.
2. Mampu melakukan pengukuran kelurusan suatu garis
menggunakan Autokolimator.
3. Mampu m enerapkan pengukuran kelurusan untuk
analisis kerataan suatu bidang.

PERALATAN : A. Benda Ukur


1. Meja Rata.

B. Alat Ukur
1. Autokolimator.

C. Alat Ukur Bantu


1. Target.
2. Batang pembimbing.
3. Klem.

PENDAHULUAN: Kelurusan suatu bidang dapat diperiksa menggunakan autokolimator,


dengan cara mengukur kelurusan beberapa garis yang disusun menurut
pola tertentu pada bidang tersebut. Selama pengukuran berlangsung,
target autokolimator digeserkan menurut garis pada bidang yang akan
diukur kelurusannya. Pergeseran tersebut dilakukan secara bertahap
dengan cara meletakkan target pada meja rata. Dengan mengukur
kemiringan target (mencatat harga yang terbaca pada autokolimator) pada
setiap selang tersebut, maka dapat dilakukan analisis kelurusan garis
pada bidang yang diperiksa. Dalam percobaan ini ada dua metoda yang
bisa dilakukan untuk melakukan pengukuran kelurusan. Pertama dengan
menggunakan satu reflektor dan yang kedua dengan menggunakan dua
buah reflektor dimana satu reflektor berfungsi sebagai pemantul sudut
(corner mirror).

PELAKSANAAN : A. Persiapan Pengukuran


1. Persiapkan tempat untuk proses pengukuran.
2. Tuliskan data ruangan pada lembar kerja, tabel 1.
Data tersebut meliputi: temperatur awal ruangan
dan kelembaban.
3. Periksa keberadaan alat sesuai dengan yang
tercantum pada kartu alat. Bila sesuai dengan yang
tercantum pada kartu alat tersebut, isi kartu
pemakaian alat yang sudah disediakan. Apabila
belum lengkap tanyakan kepada asisten praktikum.

$ MECHANICAL & PRODUCTION EnGINEERING


10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

4. Bersihkan semua peralatan dengan menggunakan


kertas pembersih yang dibasahi dengan bensin
pencuci.
5. Buanglah sampah/tissue pada tempat sampah yang
telah disediakan.
6. Tuliskan data alat ukur pada lembar kerja, tabel 2.

B. Pemahaman Alat
1. Pelajari prinsip pemakaian autokolimator, seperti
prinsip kerja, pembacaan skala, kecermatan dan
kapasitas ukur.
2. Tentukan kemiringan bidang berdasarkan selisih
harga pem bacaan, dilakukan untuk menentukan
arah dari kaki target apakah naik atau turun.
Penentuan ini dilakukan dengan cara :
a. Letakkan target pada meja rata, sehingga
bayangan dapat terlihat pada autokolimator.
b. Baca posisinya pada skala autokolimator.
c. Pada tempat yang sama sisipkan kertas tipis
pada kaki belakang target.
d. P erhatik an arah perubahan sk ala
autokolim ator, apak ah garis sum bu
autokolimator naik atau turun terhadap posisi
semula sebelum kaki target disisipkan kertas.
Seharusnya pada posisi ini kaki belakang
lebih tinggi dari kaki depan. Jika kaki
belakang lebih rendah dari kaki depan, maka
terjadi kesalahan.

C. Penyetelan Kelurusan Garis


Penyetelan ini bertujuan agar garis pada meja rata yang
akan diukur segaris dengan autokolimator.

Gambar 1. Pola Union Jack

MECHAniCAL & PRODUction Engin EERIng $


AUTOKOLIMATOR DAN ANALISIs KERATAAN ' 3

1. Buat garis pola bendera inggris (union jack) pada


meja rata dengan menggunakan pencil 2B, Lihat
gambar 1. Untuk jarak antar selang pada posisi
garis yang sama, diambil dari garis sumbu lubang
kaki depan ke lubang kaki belakang.
2. Bersihkan meja rata tersebut dengan kertas
pembersih yang dibasahi bensin pencuci. Garis
yang telah dibuat jangan sampai hilang.
3. Bersihkan batang pembimbing dan target.
4. Letakkan batang pembimbing pada garis AC, lihat
gambar 2.

Gambar 2. Set Up Pengukuran Meja Rata Metoda Pantulan Langsung

5. Letakkan target pada garis AC (selang antara)


posisi garis nol dan satu dimana titik tengah target
berada pada garis lintasan dan kaki target berimpit
dengan batang pembimbing. Selanjutnya pindahkan
target pada posisi paling akhir dari lintasan tersebut
(selang antara garis ke n-1 dan garis ke n), dan
kaki target berimpit dengan batang pembimbing.
Periksa kembali posisi target pada garis paling
depan (posisi 0 dan 1), berubah posisi atau tidak.
Jika berubah, ulangi prosedur di atas, apabila tidak
jepit batang pembimbing menggunakan penjepit
(klem).
6. Pasang sumber arus dari adaptor. Selanjutnya
posisikan autokolimator sehingga tampak bayangan
garis yang dimiliki target dan garis bayangan yang
dimiliki autokolimator serta atur leveling pada spirit
level nya dengan memutar dua kaki belakang
autokolimator .
7. Periksa garis bayangan pada autokolimator. Garis
bayangan yang nampak pada autokolimator adalah
satu garis vertikal dan satu garis horisontal (garis
yang dimiliki target) serta satu garis vertikal dan dua
garis horisontal (garis yang dimiliki autokolimator ).
8. Posisikan autokolimator sehingga garis vertikalnya
berimpit dengan garis vertikal target.
9. Pindahkan target pada posisi paling akhir (selang
antara garis ke n-1 dan garis ke n).

$ MECHANICAL & PRODUCTION EnGINEERING


10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

10. Periksa garis bayangan pada autokolimator, apakah


garis vertikal masih berhimpit atau tidak. Jika tidak,
g e s e r au t ok o l i m at or h i ng ga set e n gah
penyimpangannya.
11. Pindahkan target pada posisi semula/awal.
Perhatikan bayangan pada autokolimator, apakah
masih berhimpit atau tidak.
12. Ulangi prosedur tersebut di atas, sehingga garis
vertikal berhimpit dari depan hingga belakang.

D. Pengukuran Kelurusan Metoda Satu Reflektor


1. Letakkan target pada posisi (selang antara) garis
AC antara posisi nol dan satu.
2. Baca posisi target pada skala autokolimator.
3. Tuliskan hasil pembacaan posisi 1 pada lembar
kerja, tabel 3.
4. Lakukan prosedur tersebut hingga posisi selang
terakhir (menjauhi autokolimator).
5. Ulangi prosedur tersebut untuk selang terakhir sam
pai ke selang pertam a (pengukuran
maju/mendekati autokolimator).
6. Lakukan hal yang sama untuk garis yang lain.

E. Pengukuran Kelurusan Metoda Dua Reflektor


1. Pasang batang pembimbing pada meja rata sesuai
dengan garis yang akan diukur.
2. Letakkan target pada meja rata.
3. Letakkan pemantul sudut (corner mirror) di depan
garis yang akan diukur.
4. Posisi autokolimator dan pemantul sudut
ditempatkan seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Set Up Pengukuran Meja Rata dengan Menggunakan Corner Mirror

5. Arahkan autokolimator pada corner mirror,


sehingga pantulan dari reflektor dapat ditangkap
oleh autokolimator melalui corner mirror.
6. Lakukan prosedur penyetelan kelurusan garis
(bagian C).
7. Lakukan proses pengukuran seperti prosedur D.

MECHAniCAL & PRODUction Engin EERIng $


AUTOKOLIMATOR DAN ANALISIs KERATAAN ' 5

F. Perawatan alat ukur dan peralatan


1. Tuliskan nama asisten pada tabel 10.
2. Bersihkan alat ukur dan peralatan lainnya.
3. Lapisi alat ukur dan peralatan lainnya yang
cenderung dapat berkarat dengan vaselin.
4. Simpan peralatan praktikum pada tempatnya.
5. Rapikan dan bersihkan ruangan/tempat praktikum
sebelum meninggalkan ruangan praktikum.

ANALISIS KERATAAN BIDANG:

A. Metoda Union Jack


❍ Kerataan suatu permukaan dapat dianalisis
dengan menggunakan data kelurusan
beberapa garis yang terdapat pada
permukaan tersebut dan membentuk pola
Union Jack. Lihat gambar 1.
❍ Melalui tiga buah garis dapat dibuat suatu
bidang datar/rata sebagai bidang referensi.
❍ Semua garis yang lain dapat ditentukan posisi
relatifnya terhadap bidang referensi untuk
menentukan kerataan suatu bidang yang
diperiksa.
❍ Pada pengukuran ini digunakan pola Union
Jack dengan menggunakan delapan garis,
yaitu AC, AG, GC, AE, CE, GE, HD, dan BF.

1. Pelajari prinsip pengukuran kerataan permukaan


dengan menggunakan hasil pengukuran kelurusan.
2. Pelajari cara melakukan koreksi sejajar dan koreksi
putar pada suatu hasil pengukuran kelurusan.
3. Masukkan data ketinggian mula dari hasil analisis
pengukuran kelurusan pada lembar kerja, tabel 5.
4. Lakukan koreksi putar untuk garis AC, AG dan GC
sehingga m asing-masing ujung garis tersebut
bertemu pada harga 0 (lihat gambar 4). Dengan
koreksi tersebut m aka nilai äU” pada posisi awal
dan posisi akhir ketiga garis tersebut adalah nol.
Lakukan koreksi putar tersebut pada lembar kerja,
tabel 6.
5. Lakukan koreksi putar untuk garis AE sehingga
posisi 0 garis tersebut sama dengan nol dan posisi
garis AE ke 5 sam dengan posisi garis GC ke 5.
Lakukan koreksi putar tersebut pada lembar kerja,
tabel 7.
6. Lakukan koreksi putar untuk garis CE sehingga
posisi 0 garis tersebut sama dengan nol dan posisi
garis CE ke 8 sama dengan posisi garis AE ke 10.
Lakukan koreksi putar tersebut pada lembar kerja,
tabel 7.
7. Lakukan koreksi putar untuk garis GE sehingga
posisi 0 garis tersebut sama dengan nol dan posisi

$ MECHANICAL & PRODUCTION EnGINEERING


10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

garis CE ke 6 sama dengan posisi garis AE ke 10.


Lakukan koreksi putar tersebut pada lembar kerja, tabel
7.
8. Lakukan koreksi sejajar dan koreksi putar untuk
garis HD sehingga posisi 0 garis tersebut sama
dengan posisi garis AG ke 3 dan posisi garis CE ke
8 sama dengan posisi garis CE ke 3. Lakukan koreksi
sejajar dan koreksi putar tersebut pada lembar kerja,
tabel 8.
9. Lakukan koreksi sejajar dan koreksi putar untuk
garis BF sehingga posisi 0 garis tersebut sama
dengan posisi garis AC ke 4 dan posisi garis CE ke
8 sama dengan posisi garis GE ke 4. Lakukan koreksi
sejajar dan koreksi putar tersebut pada lembar kerja,
tabel 8.
10. Bandingkan ketinggian posisi garis HD ke 4 dengan
posisi garis BF ke 3 dan berilah komentar tentang
hasil perbandingan tersebut pada lembar kerja,
tabel 9.
11. Tuliskan semua data akhir (setelah diolah) pada
gambar Union Jack sesuai posisinya dan lakukan
penentuan kualitas kerataan permukaan tersebut
dengan bantuan kertas grafik.

B. Penentuan Kualitas Kerataan


1. Pada salah satu tepi pola Union Jack pilihlah satu
posisi (titik) yang memiliki ketinggian maksimum
terhadap bidang referensi ACG. Pilihlah posisi (titik)
yang memiliki ketinggian minimum pada garis
disebelahnya atau yang berseberangan dengan
garis semula. Buatlah garis melalui kedua titik
tersebut dan beri nama garis XX.
2. Gambarkan garis YY yang sejajar garis XX di luar
pola Union Jack.
3. Proyeksi ketinggian masing-masing posisi (titik)
relatif terhadap garis YY (garis YY dianggap garis
nol).
4. Buatlah dua buah garis yang sejajar yang dapat
melingkupi semua titik proyeksi yang ada dan
memiliki jarak antara kedua garis tersebut sedekat
mungkin. Dalam hal ini dapat dibuat lebih dari satu
pasangan garis sejajar yang melingkupi semua titik
proyeksi, tetapi hanya satu pasang garis sejajar
yang memiliki jarak antar garis yang terdekat. Lihat
gambar 4.
5. Ukurlah jarak kedua garis tersebut dengan m
emperhatikan skalanya. Jarak kedua garis tersebut
menyatakan kualitas kerataan permukaan yang
diukur.

MECHAniCAL & PRODUction Engin EERIng $


AUTOKOLIMATOR DAN ANALISIs KERATAAN ' 7

Gambar 4. Penentuan Kualitas Kerataan secara Grafis

$ MECHANICAL & PRODUCTION EnGINEERING


10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

LEMBAR KERJA

MODUL
PEMAKAIAN AUTOKOLIMATOR
DAN ANALISIS KERATAAN

Tabel 1. Data Praktikum

Tanggal : Pagi G Sore G

Temperatur : Temperatur Akhir :

Kelembaban :

Tabel 2. Data Alat Ukur

NAMA ALAT UKUR MERK KECERMATAN KAPASITAS UKUR

Autokolimator

Target

Klem

Batang pembimbing
Catatan Asisten :

Keterangan Tabel 3.

Kolom :
I. Posisi pengukuran
II. Hasil pengamatan
III. Rata-Rata
IV. Perbedaan terhadap pengamatan posisi 1
V. Kaki belakang naik/turun terhadap garis referensi
VI. Kumulatif tinggi belakang
VII. Penyesuaian bila titik mula dan akhir nol
VIII. Kesalahan terhadap garis nol.

MECHAniCAL & PRODUction Engin EERIng $


AUTOKOLIMATOR DAN ANALISIs KERATAAN ' 9

Tabel 6. Analisis Kelurusan

I II III IV V VI VII

Posisi skala skala μm μm μm μm

0 - - - 0 0 0

1 S1 D1 = S1 - S1 H1 = D1 . L K1 = H1 Δ1 = 1 . Kn/n δ1 = K1 - Δ1 =
=0 Δ1
2 S2 D2 = S2 - S1 H2 = D2 . L K2 = K1 + H2 Δ2 = 2 . Kn/n δ2 = K2 - Δ2

3 S3 D3 = S3 - S1 H3 = D3 . L K3 = K2 + H3 Δ3 = 3 . Kn/n δ3 = K3 - Δ3

4 S4 D4 = S4 - S1 H4 = D4 . L K4 = K3 + H4 Δ4 = 4 . Kn/n δ4 = K4 - Δ4

5 S5 D5 = S5 - S1 H5 = D5 . L K5 = K4 + H5 Δ5 = 5 . Kn/n δ5 = K5 - Δ5

6 S6 D6 = S6 - S1 H6 = D6 . L K6 = K5 + H6 Δ6 = 6 . Kn/n δ6 = K6 - Δ6

... ... ... ... ... ... ...

n Sn Dn = Sn - S1 Hn = Dn . L Kn = Kn-1 + Hn = Δn = n . Kn/n = δn = Kn - Δn =
ΣH1 Kn 0
Σhi Kn 0

PERHITUNGAN FAKTOR L :

Pendatar: L = Kepekaan X Jarak Kaki Autokolimator: L = 100 mm X 4.85 .


Contoh: L = 0.02 mm/m X 50 mm 10-6
= 0.02/1000 X 50 mm Contoh: = 100 X 0.005 μm = 0.5 μm
= 0.02 X 200 μm = 1 μm

*yang digunakan saat ini, jarak kaki pendatar = 50 mm


10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

Tabel 5. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 1

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 1. Kesalahan Kelurusan Garis 1

0
PENGUKURAN KELURUSA n DENGAN PENDATAR 9
Tabel 6. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 2

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 2. Kesalahan Kelurusan Garis 2
10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

Tabel 7. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 3

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 3. Kesalahan Kelurusan Garis 3

0
PENGUKURAN KELURUSA n DENGAN PENDATAR 9
Tabel 8. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 4

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 4. Kesalahan Kelurusan Garis 4

0
10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN
Tabel 9. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 5

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 5. Kesalahan Kelurusan Garis 5

0
PENGUKURAN KELURUSA n DENGAN PENDATAR 9
Tabel 10. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 6

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 6. Kesalahan Kelurusan Garis 6

O
10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN
Tabel 11. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 7

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 7. Kesalahan Kelurusan Garis 7

0
PENGUKURAN KELURUSA n DENGAN PENDATAR 9
Tabel 11. Hasil Perhitungan Analisis Kelurusan Garis 8

I II III IV V VI VII

POSISI KAKI
RATA-RATA PERBEDAAN TINGGI PENYESUAIAN
KANAN KESALAHAN
PEMBACAAN TERHADAP KUMULATIF AGAR POSISI TITIK
POSI PENDATAR TERHADAP GARIS
SKALA POSISI 1 KAKI KANAN MULA DAN AKHIR
SI RELATIF NOL
PENDATAR D PENDATAR NOL
TERHADAP δ (μm)
S (Skala) K (μm) Δ (μm)
GARIS
(Skala)
REFERENSI
H
(μm)
0 - - - 0 0 0
1
2

3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 8. Kesalahan Kelurusan Garis 8

0
PENGUKURAN KELURUSA n DENGAN PENDATAR

Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Kelurusan


Ketinggian Mula (ìm)
Posisi
AC AG GC AE CE GE HD BF
0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0

10

Tabel 6. Koreksi Ketinggian Terhadap Bidang ACG


GARIS AC GARIS AG GARIS GC

äi = ä0 : äi = ä0 : äi = ä0 :

X : X : X :

Ä1 : Ä1 : Ä1 :
POSISI
Äj = ä8 : Äj = ä6 : Äj = ä10 :

Y : Y : Y :

Ä2 : Ä2 : Ä2 :

äu Ä2(u) äu” äu Ä2(u) äu” äu Ä2(u) äu”

5
6

10
10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

Tabel 7. Koreksi Ketinggian Terhadap Garis AE, CE dan GE


GARIS AE GARIS CE GARIS GE

äi = ä0 : äi = ä0 : äi = ä0 :

X : X : X :

Ä1 : Ä1 : Ä1 :
POSISI
Äj = ä5 : Äj = ä6 : Äj = ä8 :

Y : Y : Y :

Ä2 : Ä2 : Ä2 :

äu Ä2(u) äu” äu Ä2(u) äu” äu Ä2(u) äu”

3
4
5
6
7

8
9

10

Tabel 8. Koreksi Ketinggian Terhadap garis HD dan BF


GARIS HD GARIS BF

äi = ä0 : äi = ä0 :

X : X :

Ä1 : Ä1 :
POSISI
Äj = ä8 : Äj = ä6 :

Y : Y :

Ä2 : Ä2 :

äu äu’ Ä2(u) äu” äu äu’ Ä2(u) äu”

3
4
5

Komentar :

MECHAniCAL & PRODUction Engin EERIng $


PENGUKURAN KELURUSA n DENGAN PENDATAR

Tabel 9. Analisis Pengukuran


10 ' AUTOKOLIMATOR DAN ANALIsis KERATAAN

Tabel 10. Data Asisten

Nama Asisten : NIM

Tanda Tangan

Catatan Asisten :

MECHAniCAL & PRODUction Engin EERIng $

Anda mungkin juga menyukai