Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abi Yusuf Aulia

NIM : 20004205010023
Tugas : Deskripsi Metodologi Jurnal dan Rencana Penelitian

1. Paper yang dilakukan ulasan

Ranjani dalam penelitiannya membahas tentangsimulasi integrasi sumber energi


terbarukan yaitu PV-Biogas pada pembangkit listrik Hybrid On-Grid menggunakan software
HOMER. Parameter yang diamati dalam simulasi ini adalah Cost of Energy (COE), dimana
pembangkit yang optimal adalah yang memiliki COE rendah. Penelitian ini dilaksanakan di
Pondok Pesantren Baiturrahman Ciparay, Kabupaten Bandung yang merupakan lokasi
laboratorium lapangan pembangkit listrik tenaga hybrid dari beberapa sumber energi
terbarukan. Dengan menggunakan software Homer, akan disimulasikan kombinasi pembangkit
listrik hybrid on Grid yang optimum untuk memasok energi listrik pada lokasi tersebut. Hasil
simulasi dengan menggunakan software ini memperlihatkan kombinasi pembangkit listrik
hybrid on Grid tersebut nilai COE meningkatkan dari $ 0,113 / kWh (PLN) menjadi $ 0,186 /
kWh (hybrid on grid). Dari sudut pandang COE, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pembangkit energi listrik bersumber energi terbarukan masih mahal, jadi perlu peraturan
pemerintah yang memberi subsidi untuk pembangkit listrik bersumber energi terbarukan.
Kapasitas pembangkit listrik tenaga hybrid yang terpasang pada Ponpes Baiturahman masing-
masing 1 KW untuk PV dan 5 KW biogas. Pembangkit terhubung dengan beban salah satu
gedung asrama. Karena masih dalam tahap penelitian, pembangkit listrik tenaga hybrid hannya
sebagai sumber energi listrik sekunder. Jadi beban masih terhubung dengan PLN. Dari hasil
yang didapatkan, pembangkit berbasis energi terbarukan masih relative mahal dibandingkan
grid dalam hal ini PLN. Terlihat dari CEO grid $ 0,113/kWh sedangkan Hybrid On – Grid $
0,186 / kWh.
Sinaga dalam penelitiannya membahas pembangkit listrik hibrida biomassa – PV di
desa pulau karuh menjelaskan bahwa elektrifikasi pedesaan masih menjadi permasalahan,
diantaranya di desa pulau karuh yang belum dapat menikmati energi listrik. Fokus utama dari
penelitiannya ialah mengkaji pemanfaatan limbah biomassa dari kelapa sawit sebagai bahan
bakar pembangkit energi listrik dan dipadukan dengan sumber energi surya sebagai sumber
energi terbarukan hibrida untuk elektrifikasi pedesaan. Bahan baku pembangkit listrik hibrida
tersebut ialah dari kelapa sawit dan radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh PV. Penelitian
pembangkit listrik hibrida biomassa – PV disimulasikan dalam software HOMER. Hasil yang
didapatkan dari penelitian tersebut ialah pembangkit hibrida biomassa - PV dapat digunakan
sebagai sumber energi terbarukan dalam elektrifikasi pedesaan yang memiliki kebutuhan beban
sebesar 71,1 kW dengan rata-rata penggunaan sebesar 255,80 kWh / hari. Konfigurasi sistem
yang optimal ditentukan oleh besarnya net present cost (NPC) yang terendah, dimana NPC
mencakup biaya keseluruhan sistem selama jangka waktu tertentu. NPC yang diperoleh dalam
simulasi ini sebesar US$274.683, biaya pembangkitan listrik (cost ofenergy) sebesar US$
0,228 /kWh. Sistem ini menggunakan generator biomassa 30 kW, PV 20 kW, 100 unit baterai
dan inverter 20 kW.
Otong dalam penelitiannya tentang Optimasi Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga
Hibrida di Pulau Tunda menjelaskan bahwa di Pulau Tunda terdapat PLTD dengan kapasitas
mesin 100kW dan 75kW yang beroperasi dari pukul 18.00 sampai 00.00 WIB serta PLTS
terdiri 120 unit solar panel dengan kapasitas terpasang 25kW yang beroperasi dari pukul 00.00
sampai 06.00. Di Pulau Tunda memiliki rata-rata kecepatan angin sebesar 6 m/s yang mana
dapat berpotensi untuk dikembangkannya PLTB demi memenuhi kebutuhan kelistrikan di
pulau tersebut. Dalam penelitiannya, Otong menggunakan software HOMER dalam
melakukan simulasi dan perancangan untuk mendapatkan system yang optimal antara PLTD,
PLTS dan PLTB. Dari penelitian tersebut didapatkan perancangan system yang optimal dengan
konfigurasi 117kWp pada PLTS, 60kW pada PLTB dan 75kW pada PLTD. Dengan kontribusi
masing-masing pembangkit sebesar PLTS – PLTB - PLTD sebesar 43%, 56% dan 1%.
Optimasi pembangkit tersebut menghasilkan NPC sebesar $544703, biaya energi listrik (COE)
sebesar $0.349/kWh.

DAFTAR PUSTAKA

Rajani, A., Kusnadi, K., & Darussalam, R. (2016). Simulasi Integrasi Pv-Biogas Menggunakan
Homer Pada Pembangkit Listrik Hybrid on - Grid: Studi Kasus Ponpes Baiturrahman Ciparay
Bandung. V, SNF2016-ERE-55-SNF2016-ERE-60. https://doi.org/10.21009/0305020611
Sinaga, D. H., Wijaya, F. D., Haryono, T., Teknik, D., Informasi, T., Teknik, F., Mada, U. G.,
No, J. G., & Yogyakarta, D. I. (2016). Tenaga surya ( PV ) adalah salah satu sumber energi
terbarukan dan yang tersedia yang paling menjanjikan . Bumi menerima energi dari radiasi
matahari sebesar 174 trilliun kWh setiap jam . Dengan kata lain , bumi menerima 1 . 74 * 10
17 watt daya dari mata. 73–78.
Otong, M., Alimuddin, A., & Mas’ud, I. (2017). Optimasi Kapasitas Pembangkit Listrik
Tenaga Hibrida Menggunakan Homer Di Pulau Tunda. Setrum : Sistem Kendali-Tenaga-
Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 6(1), 1. https://doi.org/10.36055/setrum.v6i1.1850

2. Usulan penelitian sederhana


Rencana tema penelitian yang akan saya ambil ialah tentang Optimalisasi PLTH PV –
PLTD / PV - Grid yang ada di Kantor PLN UIW Aceh. Alasan saya mengambil tema tersebut
ialah belum maksimalnya pemasangan PV pada Kantor PLN UIW Aceh untuk menyerap
pemakaian listrik dikantor tersebut.
Untuk melaksanakan rencana penelitian, terdapat beberapa permasalahan diantaranya :
1. Belum adanya pemetaan beban listrik Kantor PLN UIW Aceh pada waktu kerja dan
diluar waktu kerja
2. Belum adanya pemetaan pembebanan listrik Gedung UIW Aceh saat diaplikasikannya
PLTH antara PV - Sistem Grid ataupun PV – PLTD
3. Perkiraan penggunaan kelistrikan untuk optimalisasi penyimpanan dan pemakaian
listrik saat malam hari
4. Perkiraan kapasitas baterai penyimpanan PV sebagai cadangan energi listrik sebagai
pengganti PLTD kedepannya

Permasalahan ini penting untuk dilakukan penelitian, dikarenakan terdapat 3 sumber


listrik untuk menyediakan kelistrikan pada Kantor PLN UIW Aceh diantaranya Sistem Grid,
PLTD dan PV. Namun hingga saat ini penggunaan PV di Kantor PLN UIW Aceh masih belum
optimal. Sehingga perlu dilakukan kajian dan penelitian untuk mengoptimalkan PV dengan
Sistem Grid sebagai energi listrik utama maupun PV dengan PLTD sebagai energi listrik
cadangan saat Sistem Grid terputus. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan didapatkan
system PLTH yang optimal antara PV – Sistem Grid ataupun PV – PLTD. Selain itu,
optimalisasi penggunaan PV – PLTD pada Kantor UIW Aceh diharapkan dapat memperkecil
penggunaan PLTD serta menggantikan PLTD sebagai energi listrik cadangan.

Anda mungkin juga menyukai