Anda di halaman 1dari 4

Alur diagnosis Infark Miokard

Anamnesis
Keluhan utama adalah nyeri dada. Sering terdapat karakteristik berikut ini :
• Biasanya bersifat berat
• Pada umumnya lebih dari 30 menit
• Biasanya seperti tertekan, tertindih, seperti diikat
• Lokasi retrosternal
• Dapat menjalar ke lengan kiri, tenggorokan atau rahang bawah.
• Disertai dengan gejala penyerta seperti berkeringat, sesak napas, dan mual.
Riwayat Pengobatan Sebelumnya
Hal vang penting untuk diketahui adalah adanya riwayat angina atau nyeri dada
intermiten yang biasanya meningkat dalam keparahan atau frekuensi dalam beberapa minggu
sebelumnya.
Faktor risiko untuk penyakit jantung iskemik adalah merokok, hipertensi, dabetes
melitus, hiperkolesterolemia, dan terdapat riwayat keluarga. (Walaupun sebagian tidak
berhubungan dengan pencacatan rekam medis, sangat penting untuk tidak melupakan hal ini,
oleh karena itu lebih mudah untuk bertanya semuanya kepada pasien pada waktu yang
bersamaan).
Pasien mungkin memiliki riwayat IM sebelumnya atau intervensi jantung seperti
angiografi, intervensi koroner perkutan/ percutaneous coronary inter vention (PCI) atau CABG.
Tanyakan juga mengenai risiko perdarahan. Risiko perdarahan pada pasien SKA bisa
diperkirakan antara lain dengan skor CRUSADE berdasarkan jenis kelamin, hematokrit, tekanan
darah sistolik laju nadi, diabetes melitus, riwayat penyakit vaskular, gejala gagal jantung GFR
waktu masuk rumah sakit.

Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi, pasien sering kali tampak cemas dan kesakitan dan akan sering menjadi gelisah;
dia mungkin mengalami nyeri berat. Sesak napas menunjukkan adanya edema paru, seperti
halnya terdapat sputum merah muda berbusa. Pasien dapat pucat, basah dan berkeringat dingin,
menunjukkan syok kardiogenik. Cari apakah terdapat bekas luka dari operasi sebelumnya.
Sistem kardiovaskular
Denyut nadi dapat takikardia akibat kecemasan atau gagal ventrikel kiri, atau Tongkin
bradikardia pada kasus IM inferior di mana terdapat peningkatan tomus vagal, yang menekan
nodus AVv (refleks Bezhold-Jarisch). Walaupun tekanan darah dapat normal, pada beberapa
pasien dapat meningkat karena cemas. Tekanan darah yang rendah mungkin menunjukkan
adanya syok kardiogenik. tekanan vena jugularis dapat meningkat pada gagal jantung kongestif
atau infark ventrikel kanan murni.
Pemeriksaan prekordium dapat memperlihatkan hal berikut:
 Iktus kordis yang bergeser dan difus pada gagal ventrikel kiri.
 Pada infark anterior suatu pergerakan sistolik dinding ventrikel yang paradok mungkin
dapat dirasakan di daerah parasternal.
 Dapat terdengar murmur
 Murmur regurgitasi mitral dapat terjadi sebagai murmur baru karena ruptur muskulus
papilaris.
 Pericardial rub - dapat terdengar pada beberapa pasien karena IM sering diperberat oleh
perikarditis.
 Bunyi jantung keempat sering terjadi di IM karena penurunan komplians ventrikel kiri.
 Bunyi jantung ketiga - terjadi bila terdapat gagal ventrikel kiri.
 Tanda gagal jantung lainnya (contohnya krepitasi bibasal, edema perifer, perfusi perifer
yang buruk).

PEMERIKSAAN PENUNJANG INFARK MOKARD


Pemeriksaan darah
Indikator kerusakan miokardium
Troponin T dan troponin 1
Troponin T dan troponin I adalah protein yang membentuk struktur sel miokar dium. Pelepasan
protein ini ke aliran darah menandakan adanya kerusakan sel miokardium. Kadarnya meningkat
dalam 6-14 jam dari awitan IM dan tetap me- singkat selama 14 hari. Pemeriksaan ini sekarang
banyak tersedia dan digunakan baik sebagai diagnosis maupun untuk stratifikasi risiko, karena
peningkatan tropo n jantung berhubungan dengan risiko komplikasi jantung. Saat ini,
pemeriksaan troponin sensitivitas-tinggi telah dilakukan di banyak rumah sakit 1 Troponin
sensitivitas-tinggi yang meningkat di antara pemeriksaan serial, setelah suatu episode nyeri dada
merupakan indikator kuat SKA. Namun, tes ini sangat sensitif ehingga dapat positif pada
berbagai macam keadaan patologis (contohnya EP penkarditis, takiaritmia, sepsis) dan kondisi
non-patologis (misalnya setelah lari maraton). Gagal ginjal menurunkan ekskresi troponin dan
meningkatkan kadar plasmanya, namun peningkatan kadar troponin pada pasien gagal ginjal
stadium akhir masih merupakan indikator risiko koroner dan tidak boleh diabaikan.
Creatine kinase
Isoenzim MB dari creatine kinase (CK) meningkat dalam beberapa jam dan menu- run dalam 72
jam. Sumber dari isoenzim CK-MB adalah otot jantung, sedangkan CK-MM ditemukan pada
otot rangka dan CK-BB terdapat di otak dan ginjal. Ban- yak laboratorium yang hanya
menyediakan pemeriksaan CK total untuk penggu- maan rutin dan ini tidak spesifik Isoenzim
CK-MB tidak meningkat sampai setidaknya 4 jam pasca infark dan oleh karena itu tidak lagi
digunakan untuk men- eakkan diagnosis awal pada kebanyakan kasus. Untuk mendeteksi adanya
infark berulang atau perluasan infark yang terjadi segera setelah satu episode infark akut maka
pemeriksaan CK-MB lebih baik dari pada Troponin oleh karena kadar troponin baru menurun
setelah 2 minggu sejak infark yang pertama.
Fungsi ginjal dan elektrolit
Hal ini penting pada semua pasien IM. Fungsi ginjal dapat memburuk karena nerfusi ginjal yang
berkurang pada syok kardiogenik. Hipokalemia dapat mencetuskan aritmia dan harus dikoreksi
karena IM akut sendiri adalah kondisi vang proaritmogenik.
Gula darah
Diabetes melitus harus dikontrol secara agresif pada IM. Pasien diabetes melitus dengan IM akut
akan mendapatkan manfaat dari terapi insulin baik menggu- nakan sliding scale intravena atau,
bila stabil, empat kali sehari insulin subkutan.
Pemeriksaan darah lengkap
Anemia dapat mencetuskan IM akut pada pasien yang memiliki angina. Sering kali terdapat
leukositosis pasca IM akut.

Kolestrum Serum
Kolesterol serum sebaiknya diukur dalam 24 jam setelah awitan sakit dada infark akut
hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko IM dan harus diobati. Kadg kolesterol menurun
menjadi rendah secara artifisial 24 jam setelah IM, oleh karena itu kadar yang sebenarnya baru
dapat diperoleh dua bulan setelah IM.
Elektrokardiografi EKG
EKG merupakan uji diagnostik utama untuk IM akut (Gambar 14.5) oleh karena itu, penting
untuk memiliki pengetahuan yang menyeluruh terhadap tampilan EKG dari berbagai tipe IM.
Keterlambatan diagnosis akan membuang waktu yang berharga karena terapi harus diberikan
secepatnya untuk mendapat manfaat maksimal.
Rontgen toraks
Sebaiknya dilakukan pada seluruh pasien dengan IM akut. Hal yang perlu di perhatikan adalah:
 Pelebaran mediastinum mungkin menunjukkan diseksi aorta, yang merupakan
kontraindikasi absolut untuk fibrinolisis.
 Tanda edema paru menekankan perlunya terapi anti gagal jantung (diuretik intravena,
oksigen, penghambat ACE, dan mungkin infus nitrat).
 Pembesaran jantung-menunjukkan gagal jantung.
Ekokardiografi
Pemeriksaan ini bukan merupakan pemeriksaan penunjang lini pertama, namun sangat berguna
saat awal untuk menilai fungsi ventrikel kiri atau untuk mencar lesi katup (regurgitasi mitral
dapat terjadi setelah IM akut akibat dari infark atau iskemi muskulus papilaris).

Anda mungkin juga menyukai