Anda di halaman 1dari 28

PENUGASAN KULIAH GEOGRAFI REGIONAL

BAB III

FAISAL YAZID ABDULLAH


E100190224
KELAS B

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
BAB III
Curah Hujan dan Flora-Fauna Kabupaten Boyolali

Assalamualakum wr.wb

A. Curah Hujan Kabupaten Boyolali


Curah hujan merupakan jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain
gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
- bentuk medan/topografi
- arah lereng medan
- arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat
yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut
Isohyet.
Klasifikasi hujan
a. Berdasarkan ukuran butirannya ,hujan dibedakan menjadi:
1) hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm;
2) hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya
berada di bawah titik beku;
3) hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas
dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan
4) hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di
atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.
b. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1) Hujan Frontal
Hujan frontal yaitu hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan
oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara
panas/lembab Front bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga
berkondensasi dan terjadilah hujan. Lihat gambar

massa udara panas massa udara dingin


Gambar . Hujan Frontal.

2) Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis


Jenis Hujan Zenithal terjadi karena udara naik disebabkan adanya
pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh
karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di
ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus.
Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan
juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi.
Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada
waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu
mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun. Lihat gambar

Gambar. Hujan Zenithal atau Hujan

3) Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan


Hujan Orografis terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa
oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin
sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan
yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di
lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan
hujan.

Karakteristik iklim biasa dihubungkan dengan vegetasi atau faktor-faktor


yang mempengaruhi vegetasi. Dari semua faktor klimatologi terdapat tiga faktor
yang penting bagi kehidupan vegetasi, yaitu : temperatur, curah hujan, dan masa
kering. Ketiga faktor ini dipakai sebagai kriteria untuk menentukan bioclimate
(iklim hayati). Berdasarkan iklim hayati tersebut, Kabupaten Boyolali dapat
digolongkan atas wilayah-wilayah iklim sebagai berikut :
-Wilayah dengan curah hujan 1.500-2.000 milimeter/tahun (lembab) dengan
bulan kering 3-4 bulan, meliputi daerah Kecamatan Boyolali, Sambi, Nogosari,
Simo, Klego, Kemusu, dan Juwangi.
-Wilayah dengan curah hujan lebih dari 2.000 milimeter/tahun (sangat lembab)
dengan bulan kering 2-4 bulan, meliputi daerah Kecamatan Selo, Ampel, Cepogo,
Musuk, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Ngemplak, Karanggede, Andong,
dan Wonosegoro.
Rata-rata Curah hujan di kabupaten Boyolali pada tahun 2013 adalah
sebesar 25,70 mm/th dengan curah hujan tertinggi terjadi Januari-Maret. Untuk
lebih jelasnya, mengenai kondisi curah hujan dan hari hujan yang terjadi di
Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL IV.11
CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN DI KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2013
No Bulan Curah Hujan Hari Hujan (hh) Rata-rata
(mm) Curah Hujan
(mm/th)
1 Januari 431 21 20,52

2 Februari 323 17 19,00

3 Maret 317 17 18,65

4 April 276 17 16,24

5 Mei 239 13 18,38

6 Juni 133 8 16,63

7 Juli 79 6 13,17

8 Agustus 60 4 15,00
9 September 0 0 0,00

10 Oktober 212 9 23,56

11 November 213 11 19,36

12 Desember 286 18 15,89

Jumlah 2.030 79 25,70

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014


Secara spasial kondisi klimatologi Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Peta
Curah Hujan Kabupaten Boyolali.
Wilayah Kabupaten Boyolali termasuk iklim tropis dengan rata-rata curah hujan
sekitar 2000 milimeter/tahun. Berikut ini adalah data curah hujan di Kabupaten
Boyolali dari tahun 2009-2015.

Tahun Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Tahunan
Total R24
(mm/thn) (mm)
2009 687 565 285 114 262 118 0 0 0 41 0 250 2322 230
2010 396 189 217 308 405 104 41 81 238 179 158 236 2552 86
2011 340 245 352 145 218 0 0 0 0 134 246 230 1910 75
2012 355 192 118 265 60 0 0 0 0 63 220 539 1812 60
2013 451 307 356 293 180 238 171 0 0 115 233 252 2596 73
2014 315 430 337 430 235 145 40 0 0 8 330 334 2604 113
2015 355 411 419 519 126 12 0 0 0 9 218 498 2567 88

Max 687,0 565,0 419,0 519,0 405,0 238,0 171,0 81,0 238,0 179,0 330,0 539,0 2604,0
Rerata 414,1 334,1 297,7 296,3 212,3 88,1 36,0 11,6 34,0 78,4 200,7 334,1 2337,6
Min 315,0 189,0 118,0 114,0 60,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 230,0 1812,0

Berikut diagram jumalah curah hujan bulanan di Kabupaten Boyolali

Jumlah Curah Hujan Bulanan (mm/bln)


800
700
600
Curah Hujan (mm )

500
400
300
200
100
0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Rerata Max Min

B. Temperatur Kabupaten Boyolali


Suhu merupakan besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi
maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Pada abad ke-17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan
kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744)
sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai
pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu
Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin
dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol
mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842
– 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai
dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol
mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala
Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan
mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada
suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Suhu memperlihatkan suatu drajat panas pada benda. Atau mudahnya,
semakin tinggi suhu benda, maka semakin panas benda tersebut. Secara
mikroskopis, suhu menunjukan energi yang dipunya oleh suatu benda. Pada
setiap atom dalam benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan ataupun gerak di lokasi getaran. Makin tinggi energi atom-atom
penyusun benda, maka semakin tinggi suhu benda tersebut. Suhu juga dapat
disebut sebagai temperatur yang diukur dengan alat bernama termometer. Ada
empat jenis termometer yang paling dikenal, yaitu Celcius, Fahrenheit, Reaumur
serta Kelvin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi adalah : lama
penyinaran matahari, sudut datang sinar matahari, relief permukaan bumi,
banyak sedikitnya awan, dan perbedaan letak lintang ( Murtianto, 2008).
Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh panas matahari, arus permukaan,
keadaan awan, upwelling, divergensi dan konvergensi terutama pada daerah
muara dan sepanjang garis pantai. Faktor-faktor meteorologi juga berperan yaitu
curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan
intensitas radiasi matahari. Variasi suhu musiman pada permukaan untuk daerah
tropis sangat kecil, dimana variasi rata-rata musiman kurang dari 2oC yang
terjadi di daerah khatulistiwa (Hela dan Laevastu, 1981).
Suhu yang paling tinggi berada di permukaan, sedangkan makin dalam
perairan laut maka suhu akan semakin menurun. Penurunan suhu terjadi pada
zona pynocline yakni antara 200 meter sampai 1000 meter. Semakin dalam akan
terjadi perubahan suhu yang nyaris konstan. Zona dengan perubahan suhu yang
besar disebut zona thermocline. Perubahan densitas pada setiap kedalaman
disebut sebagai pynocline ( Wibisono, 2011).
Berikut ini adalah Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Menurut Bulan
di Kabupaten Boyolali, 2017
Bulan Suhu Udara (oC) Kelembaban Udara (%)

Temperature (oC) Humidity (%)


Month
Maks Rata-rata Maks Rata-rata
Min Min
(Max) (Average) (Max) (Average)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Januari/January 31 25 28 90 61 80
Februari/February 31 24 28 90 60 80
Maret/March 32 25 28 90 60 80
April/April 32 26 29 90 60 78
Mei/May 33 24 29 90 60 77
Juni/June 33 25 28 90 60 61
Juli/July 33 24 28 90 61 79
Agustus/August 34 24 29 90 60 79
September/September 34 24 29 90 60 79
Oktober/October 33 25 29 90 61 78
November/November 32 25 28 90 61 80
Desember/December 31 25 28 90 61 80
Sumber/Source: Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali
C. Vegetasi Penutup
Wilayah yang masih menyimpan potensi yang sangat besar bagi usaha
pertanian, khususnya pertanian padi yaitu Kabupaten Boyolali . Hal ini terlihat
bahwa Kabupaten Boyolali terdapat beberapa kecamatan yang sudah mempunyai
Lumbung Pangan Masyarakat Desa (LPMB). Potensi pertanian Kabupaten
Boyolali meliputi tanaman pangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman
perkebunan. Produksi Padi sawah di Kabupaten Boyolali tersebar diseluruh
kecamatan, kecuali di Kecamatan Musuk dan Selo. Luas panen padi sawah
secara keseluruhan adalah 43.110 Ha dengan produksi sebanyak 244.736 Ton.
Selain itu terdapat pula padi ladang dengan luas panen 4.930 Ha dan produksinya
sebanyak 22.486 Ton. Produk tanaman pangan lain di Kabupaten Boyolali, selain
padi meliputi : Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, dan Kedelai yang
secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL LUAS PANEN DAN PRODUKSI PERTANIAN TANAMAN
PANGAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kedelai

No
Kecamatan
.

1 Selo - - - - 133 600 20 303 9 129 - - - -


2 Ampel 833 4.61 250 1.193 4.352 23.48 305 5.177 - - 190 259 - -
0 2
3 Cepogo 2 11 105 503 1.891 8.85 157 2.617 - - 10 12 7 8
6
4 Musuk - - 652 3.112 3.448 16.33 191 3.255 3 42 2 2 42 49
8
5 Boyolali 711 4.01 115 550 1.012 5.43 227 4.174 - - 217 306 85 108
2 8
6 Mojosongo 1.797 10.17 612 2.922 929 5.86 932 17.789 13 140 198 300 - -
7 6
7 Teras 2.601 14.99 - - 381 2.43 33 553 - - - - - -
2 7
8 Sawit 1.557 10.05 - - 137 814 - - - - - - - -
6
9 Banyudono 3.078 19.91 - - 351 2.38 3 57 3 43 29 43 - -
8 8
10 Sambi 3.654 20.16 - - 38 204 59 838 - - 47 66 241 229
4
11 Ngemplak 3.346 18.89 - - 109 657 47 767 - - 186 272 26 26
9
12 Nogosari 5.082 29.81 329 1.570 97 545 36 619 - - 963 1.506 41 42
3
13 Simo 4.381 24.70 103 492 145 778 635 10.789 - - 336 510 105 158
1
14 Karanggede 3.302 18.23 - - 207 1.04 113 1.897 - - 28 39 24 27
9 1
15 Klego 3.167 17.29 307 1.467 613 2.90 783 12.933 22 315 292 393 16 24
9 7
16 Andong 4.396 23.82 850 3.380 1.371 6.63 641 10.019 - - 553 759 - -
9 2
17 Kemusu 1.254 6.83 300 1.432 3.052 15.89 177 3.020 - - 33 43 75 82
1 4
18 Wonosegor 3.126 17.06 617 2.572 3.037 16.23 310 5.085 - - 41 54 430 480
o 3 9
19 Juwangi 823 4.12 690 3.293 2.444 12.01 235 1.988 - - 57 76 867 1.085
2 8
Jumlah 43.110 244.736 4.930 22.486 23.747 123.134 4.904 81.880 50 669 3.182 4.640 1.959 2.318

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014

Kabupaten Boyolali mempunyai jenis tanah dan struktur tanah yang bagus,
sehingga Kabupaten Boyolali menjadi wilayah yang potensial dan sangat cocok
sebagai daerah pengembangan holtikultura. Berbagai sayur mayur dan buah-
buahan dapat tumbuh subur di Kabupaten Boyolali. Adapun sayursayuran
tersebut antara lain : Bawang Merah, Bawang Daun, Kentang, Wortel, Kobis,
Sawi, Cabe, Tomat, Terung, Buncis, Mentimun, Labu Siam, Kangkung, Bayam,
dan berbagai sayuran lainnya. Selengkapnya potensi sayuran yang ada di
Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL LUAS PANEN DAN PRODUKSI SAYUR-SAYURAN DI
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
Bawang Merah Bawang Daun Kentang Wortel Kobis Sawi Cabe

No. Kecamatan

1 Selo 197 18.326 761 78.766 23 3.680 1.713 248.260 1.142 143.525 687 80.963 101 10.741
2 Ampel 2 230 25 2.050 - - 15 1.080 358 20.915 8 193 434 19.505
3 Cepogo 147 3.841 70 3.875 - - 30 2.775 55 6.263 164 14.118 227 15.876
4 Musuk 4 284 20 1.323 - - - - 3 404 - - 1.496 194.554
5 Boyolali - - - - - - - - - - - - 108 4.269
6 Mojosongo - - - - - - - - - - 22 937 147 9.374
7 Teras - - - - - - - - - - - - 7 176
8 Sawit - - - - - - - - - - - - 12 165
9 Banyudono - - - - - - - - - - - - 7 189
10 Sambi - - - - - - - - - - - - - -
11 Ngemplak - - - - - - - - - - 60 6.000 - -
12 Nogosari - - - - - - - - - - 100 4.421 3 78
13 Simo - - - - - - - - - - 4 109 5 128
14 Karanggede - - - - - - - - - - - - - -
15 Klego - - - - - - - - - - - - - -
16 Andong - - - - - - - - - - - - - -
17 Kemusu - - - - - - - - - - - - 7 457
18 Wonosegoro 2 110 - - - - - - - - - - 1 15
19 Juwangi - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 352 22.791 876 86.014 23 3.680 1.758 252.115 1.558 171.107 1.045 106.741 2.555 255.527

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014

TABEL LUAS PANEN DAN PRODUKSI SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
(Lanjutan)
Tomat Terung Buncis Mentimun Labu Siam Kangkung Bayam

No. Kecamatan

1 Selo 75 18.091 7 1.035 134 16.378 27 4.571 70 119.100 - - - -


2 Ampel 5 960 8 1.332 23 1.688 - - 3 2.375 - - - -
3 Cepogo 47 14.432 8 6.092 57 4.962 4 595 12 2.467 - - - -
4 Musuk - - - - 15 3.283 - - 7 7.640 - - - -
5 Boyolali 11 610 7 335 - - 8 395 - - - - - -
6 Mojosongo 22 3.273 25 3.352 - - 26 3.460 - - - - - -
7 Teras 3 35 7 115 - - 5 130 - - - - - -
8 Sawit 3 23 14 211 - - 13 198 - - 3 154 - -
9 Banyudono 1 3 4 30 - - 3 25 - - - - - -
10 Sambi - - - - - - - - - - 18 725 - -
11 Ngemplak - - - - - - - - - - 39 3.900 58 580
12 Nogosari - - - - - - - - - - 35 4.484 107 3.985
13 Simo - - - - - - - - - - 8 716 8 193
14 Karanggede - - 1 36 - - - - - - - - - -
15 Klego - - - - - - - - - - - - - -
16 Andong - - - - - - - - - - 2 16 4 8
17 Kemusu - - 1 57 - - - - - - 1 92 1 60
18 Wonosegoro - - 1 13 - - - - - - - - - -
19 Juwangi - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 167 37.427 83 12.608 229 26.311 86 9.374 92 131.582 106 10.087 178 4.826

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014

Selain sayuran, Kabupaten Boyolali juga kaya akan berbagai jenis tanaman
buah, antara lain : Alpukat, Manggis, Rambutan, Duku, Durian, Pisang, Jambu
Biji, Jambu Air, Sawo, Pepaya, Mangga, Nangka, Belimbing, Melon, dan
berbagai buah lainnya. Budidaya buah pisang hampir dapat ditemui di seluruh
kecamatan. Terdapat pula buah langka yang hidup di Kabupaten Boyolali seperti
buah manggis yang tumbuh di Kecamatan Ampel, Musuk, dan Boyolali.
Adapun luas panen dan produksi buahbuahan pada masing-masing kecamatan di
Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL LUAS PANEN DAN PRODUKSI BUAH-BUAHAN DI KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN 2013 (Kw)

No. Kecamatan

1 Selo 45 - - - 6 4.524 443 - - - - 1.988 - -


2 Ampel 36.128 53 240 - 9.948 51.151 321 - 88 11.509 31 - - -
3 Cepogo 1.050 - - - 875 9.460 - 1 - 2.687 12 5.450 - -
4 Musuk 59.566 42 745 135 503 23.703 1.404 144 157 2.693 3944 1.168 72 -
5 Boyolali 470 28 2.630 125 1.019 3.507 398 13 1500 79.175 1465 7.000 6 -
6 Mojosongo 792 - 6.800 - 2.953 129 80 24 13 188.970 18318 3.250 78 -
7 Teras - - - - - 8.210 395 1 310 18.530 370 2.082 228 -
8 Sawit - - - - - 562 18 14 6 47 350 25 10 -
9 Banyudono 8 - 150 - 30 420 - 16 86 700 1.150 290 - -
10 Sambi 25 - 498 - 168 9.043 26 - 370 - 11.835 3.768 26 -
11 Ngemplak - - - - 500 1.240 1.312 784 540 600 2.300 632 432 200
12 Nogosari - - 201 - 24 5.103 52 - 501 113 5.020 960 99 1739
13 Simo 15 - 1.422 - 1.202 6.118 6 38 92 721 3.159 5.230 23 122
14 Karanggede 5 - 1.600 - 1.250 5.795 293 14 347 1.722 7.250 445 16 -
15 Klego - - - - 918 18.202 - - 738 153 18.053 - - 242
16 Andong - - 2.277 - - 988 166 - - 67 17.699 47 9 1940
17 Kemusu - - - - - 9.661 473 50 29 - 7.000 582 - 1595
18 Wonosegoro - - 71 - - 13.524 46 4 7 - 1.550 840 - 1040
19 Juwangi - - - - - 90.850 190 - - - 48.500 4.080 - 4391
Jumlah 98.104 123 16.634 260 19.396 262.190 5.623 1.103 4.784 307.687 148.006 37.837 999 11.269

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014


Tanaman tembakau di Kabupaten Boyolali dihasilkan di Kecamatan Selo,
Ampel, Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo, Teras, Sawit, dan Banyudono.
Produksi pada tahun 2013 adalah sebanyak 3.262.080 kg dengan areal seluas
3.733,50 hektar. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Boyolali Tahun 2014 di ketahui bahwa perkebunan tembakau yang
ada di boyolali adalah berupa tembakau rajangan dan tembakau asepan.
Selengkapnya potensi tanaman perkebunan di Kabupaten Boyolali dapat dilihat
pada tabel berikut :

TABEL LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI


TAHUN 2013
Kelapa Cengkeh Teh Tembakau Kencur Jahe

No. Kecamatan

1 Selo - - 45,00 250,00 - - 1.050,00 860.760 - - 3,80 117.010


2 Ampel 458,20 184.700 160,00 576,00 14,50 188,50 493,50 394.800 - - 55,00 550.000
3 Cepogo 55,50 23.050 40,00 120,00 - - 1.140,00 991.800 - - 27,00 350.000
4 Musuk 180,00 8.400 10,69 51,31 0,70 9,10 385,00 207.900 - - 5,00 111.250
5 Boyolali 127,65 110.289 4,81 13,47 - - 75,00 50.250 1,21 17.480 2,88 37.300
6 Mojosongo 41,00 - 10,00 23,00 - - 57,00 44.880 - - - -
7 Teras 44,80 3.098 - - - - 123,00 184.500 - - - -
8 Sawit 170,00 29.239 - - - - 177,00 295.590 - - - -
9 Banyudono 42,50 15.504 - - - - 76,00 118.560 - - - -
10 Sambi 35,00 18.827 - - - - - - 3,23 31.689 0,06 3.074
11 Ngemplak - - - - - - - - - - - -
12 Nogosari 6,55 527 - - - - - - 158,00 3.026.000 - -
13 Simo 128,70 56.628 - - - - - - 8,00 64.540 0,15 1.041
14 Karanggede 224,00 1.712 3,00 9,00 - - - - - - 0,50 5.000
15 Klego 255,00 30.456 1,33 3,59 - - - - 23,00 647.105 - -
16 Andong 43,75 - - - - - - - 14,00 182.000 6,00 72.000
17 Kemusu 156,10 2.142 - - - - - - - - - -
18 Wonosegoro 894,00 35.100 - - - - - - - - - -
19 Juwangi 88,00 22.088 - - - - 157,00 113.040 - - - -
Jumlah 2.950,75 541.760 275 1.046,37 15,20 197,60 3.733,50 3.262.080 207,44 3.968.814 100,39 1.246.675

D. Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014


E.
F. TABEL IV.22
G. LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2013
H. (Lanjutan 1)
Kopi Robusta Kopi Arabika Jambu Mete Kenanga Kapuk Randu Khina Pace

No. Kecamatan

1 Selo 2,50 750 13,00 19,50 - - - - - - 3,10 - - -


2 Ampel 131,10 29.498 74,60 26,10 - - - - 14,00 5,63 - - - -
3 Cepogo 5,00 1.000 5,25 1,01 - - 22,00 3.200 - - - - - -
4 Musuk - - 10,03 2,16 - - - - 76,00 0,00 - - - -
5 Boyolali 3,09 773 - - - - - - 2,10 0,00 - - - -
6 Mojosongo 8,30 2.490 - - 11,00 2.200 2,00 450 - - - - - -
7 Teras - - - - 1,60 160 4,00 800 - - - - - -
8 Sawit - - - - - - 1,00 45 - - - - - -
9 Banyudono - - - - - - 11,55 283 6,40 1,67 - - - -
10 Sambi - - - - - - - - - - - - - -
11 Ngemplak - - - - - - - - - - - - 1,00 9.000
12 Nogosari - - - - 7,75 19.375 - - - - - - - -
13 Simo - - - - 16,02 31.252 - - 5,30 4,62 - - - -
14 Karanggede 1,00 360 - - - - - - 2,00 0,00 - - - -
15 Klego 1,00 62 - - 33,09 43.700 - - 3,14 0,58 - - - -
16 Andong - - - - 29,75 39.000 - - - - - - - -
17 Kemusu - - - - - - - - - - - - - -
18 Wonosegoro - - - - - - - - - - - - - -
19 Juwangi - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 151,99 34.933 102,88 48,77 99,21 135.687 40,55 4.778 108,94 12,50 3,10 0,00 1,00 9.000

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014

TABEL LUAS PANEN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN


BOYOLALI TAHUN 2013
(Lanjutan 2)
Kantil Lengkuas Temu Lawak Kapulogo

No. Kecamatan

1 Selo - - - - - - - -
2 Ampel - - - - 15,00 280.000 - -
3 Cepogo - - 1,00 16.000 15,00 163.200 - -
4 Musuk - - - - - - - -
5 Boyolali - - 0,16 8.800 0,11 4.025 0,12 815
6 Mojosongo - - - - - - - -
7 Teras - - - - - - - -
8 Sawit - - - - - - - -
9 Banyudono 2,60 0,09 - - - - - -
10 Sambi - - 0,20 2.304 0,16 1.600 0,00 33
11 Ngemplak - - - - - - - -
12 Nogosari - - - - - - - -
13 Simo - - 0,21 1.352 0,27 2.456 - -
14 Karanggede - - - - - - - -
15 Klego - - - - - - - -
16 Andong - - - - - - - -
17 Kemusu - - - - - - - -
18 Wonosegoro - - - - - - - -
19 Juwangi - - - - - - - -
Jumlah 2,60 0,09 1,57 28.456 30,54 451.281 0,12 848

I. Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014


J. Fauna Endemik
Boyolali dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra
terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah
umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin,
karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah substropis
Australia dan Selandia Baru. Selain itu susu dapat di olah menjadi keju oleh
pabrik keju asal Boyolali yaitu keju Indrakila, didaerah Kecamatan Ampel juga
terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.
Kabupaten Boyolali mempunyai potensi peternakan. Sektor peternakan telah
menyumbang PDRB Kabupaten sebesar 10,4 %. Produk yang merupakan
unggulan di Kabupaten Boyolali adalah Sapi Perah. Sapi perah dibudidayakan
hampir disebagian besar kecamatan. Populasi ternak saat ini mencapai 88.533
ekor dengan peternak sebanyak 35.221 peternak. Pada sektor peternakan yang
menjadi andalan adalah sapi potong yang produksi dagingnya telah mencapai
8.301.600 kg/tahun. Di Propinsi Jawa Tengah Kab Boyolali menduduki
peringkat ke 4 (empat) dalam jumlah sapi potong. Saat ini jumlah peternak
mencapai 49.655 orang dengan populasi ternak sebanyak 98.248 ekor. Secara
rinci kondisi ternak dan unggas di Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel
berikut :
TABEL BANYAKNYA TERNAK DAN UNGGAS DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
Sapi Sapi Ayam Ayam Burung
No. Kecamatan Potong Perah Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Kelinci Ras Buras Itik Puyuh
Petelur
1 Selo 1.765 8.362 - 8 613 388 - 174 78.730 60.251 556 -
2 Ampel 5.882 14.421 30 35 7.031 5.618 40 205 298.608 7.868 1.422 107.623
3 Cepogo 892 17.915 - 9 11.653 782 121 217 642.791 108.053 4.829 2.691
4 Musuk 6.114 28.440 - 32 25.972 1.022 - 390 97.123 115.304 970 6.726
5 Boyolali 1.426 6.463 11 204 3.763 762 102 188 1.363.093 108.468 1.585 45.740
6 Mojosongo 6.525 12.576 38 36 3.481 1.960 117 42 35.028 77.979 3.143 183.632
7 Teras 4.193 216 200 28 4.407 1.078 1.642 719 14.864 94.914 30.058 375.606
8 Sawit 587 15 209 51 2.162 1.298 5.159 118 - 78.205 22.902 36.323
9 Banyudono 838 40 134 106 3.718 2.610 2.152 20 85.479 88.420 52.668 99.552
10 Sambi 6.888 3 187 24 4.397 2.728 64 23 - 77.088 6.352 16.547
11 Ngemplak 2.140 3 67 23 1.751 1.915 327 36 400.595 136.237 34.685 187.332
12 Nogosari 7.579 - - - 4.379 3.318 - 24 - 99.747 6.957 87.444
13 Simo 6.554 66 74 16 2.905 3.857 - 396 1.579.899 99.807 5.934 222.771
14 Karanggede 4.519 8 168 - 3.395 4.521 - 1.535 221.862 101.875 13.012 47.085
15 Klego 9.185 5 10 - 3.702 5.758 - 15 - 140.512 884 133.857
16 Andong 10.578 - - - 6.345 5.374 - 53 52.832 86.971 5.117 64.574
17 Kemusu 8.609 - - - 5.120 5.651 - 30 102.719 82.986 1.327 40.359
18 Wonosegoro 8.447 - 42 12 5.164 5.149 - 87 160.925 106.876 3.056 4.036
19 Juwangi 5.527 - 52 18 9.276 2.551 - 661 - 71.195 1.900 -
Jumlah 98.248 88.533 1.222 602 109.234 56.340 9.724 4.933 2.050.257 1.742.756 197.357 1.661.898

Sumber : Kabupaten Boyolali Dalam Angka, 2014

Produksi susu sebagian besar berasal dari Kecamatan Selo, Ampel, Cepogo,
Musuk, Boyolali, dan Mojosongo. Produksi susu berdasarkan Penerimaan susu
dari KUD pada tahun 2013 adalah sebanyak
47.404.826 liter dengan rata-rata produksi tiap harinya adalah sebanyak 129.876
liter/hari.

Anda mungkin juga menyukai