Anda di halaman 1dari 14

FR-UBM-9.1.1.9/V0.

R2

Business Management Journal


Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.15 (No. 2 ) : 93 - 106. Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1907-0896
e-ISSN: 2598-6775

PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL DAN


PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN
YANG DIMODERASI OLEH ORGANIZATIONAL JUSTICE DAN
SELF EFFICACY
Lukiyana1), Arsinta 2)
1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Diterima 20 Juli 2019 / Disetujui 26 Agustus 2019

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Kemampuan Intelektual dan Pengembangan Karir
Terhadap Kinerja Karyawan Yang Dimoderasi Oleh Organizational Justice dan Self Efficacy Pada PT.
Pelayaran Tempuran Emas, Tbk. Jakarta. Jumlah responden yang diteliti dengan mengambil sampel 95
karyawan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling.
Dalam penelitian ini menggunakan metode PLS (Partial Least Square) 3.0. Hasil penelitian uji kelayakan
data membuktikan bahwa hasil kuisioner valid dan reliabel. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
kemampuan intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, pengembangan karir
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, organizational justice mempengaruhi kinerja karyawan,
self efficacy mempengaruhi kinerja karyawan, organizational justice tidak mampu memoderasi hubungan
kemampuan intelektual terhadap kinerja karyawan, organizational justice mampu memoderasi hubungan
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan, self efficacy tidakmampu memoderasi hubungan
kemampuan intelektual terhadap kinerja karyawan, self efficacy tidak mampu memoderasi hubungan
pengembangan karir terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci : Kinerja Karyawan, Kemampuan Intelektual, Pengembangan Karir, Organizational Justice, Self
Efficacy
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of intellectual ability and career development on employee
performance which is moderated by organizational justice and self efficacy at PT. Pelayaran Tempuran
Emas, Tbk. Jakarta. The number of respondents studied by taking samples of 95 employees.Sampling method
in this research using probability sampling method . In this research using PLS method ( Partial Least
Square ) 3.0. The result of the data feasibility study proves that the result of the questionnaire is valid and
reliable. This study led to the conclusion that intellectual ability significant positive effect on employee
performance, career development significantly influence employee performance, organizational justice affects
the performance of employees, self-efficacy affects employee performance, organizational justice is not able
to moderate the relationship of intellectual ability to employee performance , organizational justice able to
moderate career development relationship to employee performance, self efficacy not able to moderate the
relationship of intellectual ability to employee performance , self efficacy is not able to moderate career
development relationships to employee performance.
Keywords: Employee Performance, Intellectual Ability, Career Development, Organizational Justice , Self
Efficacy

PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini yang menjadi


faktor penting di perusahaan adalah sumber
Korespondensi Penulis: lukiyana50@gmail.com daya manusia. Keberhasilan pengelolaan
organisasi sangat ditentukan kegiatan
pendayagunaan sumber daya manusia, karena
SDM mempunyai peran sebagai pengelola
agar sistem tetap berjalan sesuai aturan, maka
95
pengelolaannya tentu harus memperhatikan mencapai tujuan tidak hanya ditentukan oleh
aspek-aspek penting seperti memberikan bentuk susunan atau struktur organisasi yang
peluang kemampuan intelektual yang dimiliki lengkap, melainkan juga dipengaruhi oleh
karyawan, pengembangan karir,organizational faktor penempatan individu dalam posisi yang
justice dan self efficacy untuk mencapai hasil tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian
serta kinerja karyawan yang maksimal.Salah yang dimiliki (The right man on the right
satu faktor yang mempengaruhi tingkat place).
keberhasilan suatu organisasi adalah kinerja
karyawan. Kinerja merupakan perilaku nyata Kinerja yang meningkat, berarti kinerja
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi yang baik dan akan menjadi feedback bagi
kerja yang dihasilkan karyawan sesuai dengan perusahaan. Hal-hal yang berkaitan dengan
perannya dalam perusahaan (Gaol, 2014:273). kinerja karyawan dapat dilihat dari laporan
Dalam setiap pekerjaan dan hubungan kerja ketidak hadiran karyawan dan laporan kinerja
antara karyawan dan organisasi ada harapan berdasarkan laporan demosi, mutasi dan
perubahan timbal balik mengenai masukan dan promosi karyawan.
hasil (Kalay, 2016). Suatu organisasi dalam
Gambar 1
Absensi Data Ketidak hadiran Karyawan Tahun 2017

Sumber Data : PT. Pelayaran Tempuran Emas, Tbk

Berdasarkan data absensi karyawan PT. dapat menimbulkan hambatan-hambatan


Pelayaran Tempuran Emas, Tbk. tingkat dalam meningkatkan kinerja karyawan.
ketidak hadiran karyawan meningkat, hal ini

Tabel 1
LAPORAN KINERJA KARYAWAN 2015 - 2017
Tahun Demosi Mutasi Promosi
2015 - 55 8
2016 - 60 12
2017 8 81 6
Sumber Data : PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk.

Jika dilihat dari data kinerja karyawan kemampuan intelektual berpengaruh signifikan
dari laporan demosi, mutasi dan promosi terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi
karyawan adanya demosi 3 karyawan dan kemampuan yang dimiliki karyawan dalam
menurunnya promosi karyawan pada tahun melaksanakan pekerjaannya, maka semakin
2017, sehingga kinerja karyawan rendah. tinggi kinerja karyawan.
Setiap pekerjaan mempunyai tuntutan terhadap
kemampuan intelektual yang berbeda karena Selain kemampuan intelektual, faktor lain
setiap pekerjaan tertentu memerlukan yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah
kemampuan intelektual yang sesuai untuk pengembangan karir. Pengembangan karir
mendapatkan hasil yang efektif. Penelitian adalah serangkaian aktivitas sepanjang hidup
yang dilakukan oleh Yulius (2014) bahwa yang berkontribusi pada eksplorasi,
pemantapan, keberhasilan dan pemenuhan
96
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

karir seseorang. Widodo (2015:53). Dalam variabel organizational justice dan self
pemberdayaan sumber daya manusia yang efficacy diantara hubungan variabel yang
dilakukan oleh PT. Pelayaran Tempuran Emas diteliti.
Tbk. Pihak manajemen melakukan
penyeleksian terhadap karyawan baru dan Berdasarkan fenomena di atas, maka
peningkatan kualitas terhadap karyawan lama peneliti tertarik untuk melakukan kajian yang
sehingga tercipta kualitas karyawan/pegawai lebih mendalam mengenai “Pengaruh
yang dapat di andalkan demi perkembangan Kemampuan Intelektual dan Pengembangan
dan kemajuan perusahaan. Peningkatan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Yang
kualitas tersebut dapat dilakukan dengan Dimoderasi Oleh Organizational Justice dan
memberikan training bagi karyawan sesuai Self Efficacy”.
bidang kerjanya masing-masing. Penelitian Perumusan Masalah
yang dilakukan Nuradhawati (2017) terdapat Dari uraian latar belakang di atas,
pengaruh signifikan antara variabel permasalahan pokok yang akan diteliti adalah :
pengembangan karir terhadap variabel kinerja
pegawai. 1. Apakah ada pengaruh kemampuan
Upaya untuk meningkatkan kinerja intelektual terhadap kinerja karyawan?
karyawan tidak hanya kemampuan intelektual 2. Apakah ada pengaruh pengembangan karir
dan pengembangan karir melainkan adanya terhadap kinerja karyawan?
faktor lain yaitu organizational justice dan self
efficacy. Menurut Kristanto (2015), 3. Apakah organizational justice
organizational justice adalah persepsi individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
mengenai keadilan dari keputusan yang
4. Apakah self efficacy berpengaruh terhadap
diambil oleh atasan nya. Adanya perlakuan
kinerja karyawan?
adil yang dilakukan oleh organisasi kepada
setiap karyawan akan dapat menciptakan 5. Apakah organizational justice memoderasi
situasi kerja yang baik, sehingga karyawan kemampuan intelektual terhadap kinerja
merasa betah bekerja di perusahaan. Penelitian karyawan?
yang dilakukan Kholis (2018) hasil ini
menunjukkan bahwa keadilan distributif dan 6. Apakah organizational justice memoderasi
keadilan prosedural berpengaruh terhadap pengembangan karir terhadap kinerja
kinerja karyawan tetapi keadilan interaksional karyawan?
seperti pemimpin memperlakukan karyawan 7. Apakah self efficacy memoderasi
dengan rasa hormat dan bermartabat tidak kemampuan intelektual terhadap kinerja
berpengaruh terhadap kinerja. karyawan?
Menurut Masraroh (2012) Self efficacy 8. Apakah self efficacy memoderasi
adalah keyakinan seseorang untuk dapat pengembangan karir terhadap kinerja
melakukan tugas yang sulit atau mengatasi karyawan?
kesulitan dengan kemampuan yang
dimilikinya. Keyakinan seseorang dalam self LITERATUR REVIEW DAN HIPOTESIS
efficacy tidak terkait dengan seberapa banyak
kemampuan yang dimiliki seseorang namun Kinerja karyawan menurut Nuraini et al.,
terkait dengan keyakinan yang dapat dilakukan (2015:162) yaitu “kinerja adalah hasil atau
dengan kemampuan yang dimiliki dalam keseluruhan tingkat keberhasilan dalam
berbagai kondisi. Penelitian yang dilakukan menjalankan tugas selama periode waktu
Trilolita et al., (2017) menyimpulkan self tertentu dibandingkan dengan kemungkinan
efficacy memiliki pengaruh yang signifikan lain seperti output/outcome standar, sasaran,
terhadap kinerja karyawan. tujuan atau kriteria lainnya yang telah
ditetapkan.” Indikator yang mempengaruhi
Posisi penelitian ini dibandingkan dengan kinerja menurut Amir (2015:87) adalah
penelitian sebelumnya adalah adanya 2 sebagai berikut:
variabel moderasi pada variabel organizational 1. Kompetensi : Pengaruh kompetensi
justice dan self efficacy. Dari penelitian ini terhadap kinerja adalah utama dan
diharapkan dapat diketahui hasil moderasi

97
kualitasnya tergantung kualitas dengan baik supaya kinerja karyawan tetap
kompetensi yang dimiliki karyawan. terjaga dan mampu mendorong karyawan
2. Afektif : Hal ini merupakan suasana untuk selalu melakukan hal yang baik dan
kejiwaan seseorang menghindari frustasi kerja yang berakibat
3. Lingkungan : Aspek yang dapat penurunan kinerja.
memberikan kontekstual lebih bersifat
mendorong atau memfasilitasi terciptanya Hasil penelitian Ludfia (2013) dalam
kinerja penelitiannya menyebutkan bahwa
pengembangan sumber daya manusia
Hubungan Kemampuan Intelektual berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
terhadap Kinerja Karyawan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan
Kemampuan Intelektual adalah oleh Wiyani et al., (2015), Diansyah dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk Tatang (2017), Basuki (2017), Hersona (2012)
melakukan aktivitas mental-berpikir, dan Dewi (2017) juga menyatakan bahwa
penalaran, dan memecahkan masalah. Robbins pengembangan karir berpengaruh positif dan
dan Judge (2015:35). Jika kemampuan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda
intelektual yang dimiliki karyawan tinggi dengan penelitian yang dilakukan oleh
maka akan berpengaruh terhadap kinerja Sajangbati (2016) menyatakan bahwa
karyawan, dimana kinerja karyawan adalah pengembangan karir tidak berpengaruh
tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari
tugas tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan uraian tersebut, ditetapkan hipotesis kedua
oleh Eka (2017), Ari dan Ayu (2016) yaitu:
menemukan bahwa pengaruh kecerdasan H2 : Pengembangan Karir berpengaruh
intelektual terhadap kinerja karyawan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
menunjukkan hasil yang signifikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu Hubungan antara Organizational Justice
(2017), Rahmatika (2014) dan Yulius (2014) mempengaruhi terhadap Kinerja
juga menyatakan kemampuan intelektual Karyawan
karyawan berpengaruh signifikan terhadap Perlakuan adil merupakan hal yang
kinerja karyawan. Hipotesis tersebut diharapkan pegawai setelah menginvestasikan
menyatakan bahwa kemampuan intelektual waktu dan energi yang mereka berikan kepada
berpengaruh langsung dan signifikan terhadap perusahaan. Keadilan organisasional adalah
kinerja karyawan terbukti. Dengan demikian pengukuran perilaku organisasi terhadap
jika karyawan memiliki kemampuan pekerjanya dengan memperhatikan norma
intelektual yang tinggi maka akan mudah etika dan moral umum (Rahman et al., 2015).
menyerap ilmu yang diberikan sehingga
karyawan akan mampu menyelesaikan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
pekerjaan dan memecahkan masalah dalam Kristanto (2015), Diansyah dan Tatang (2017)
pekerjaannya. Dari uraian tersebut, ditetapkan menyimpulkan keadilan organisasional
hipotesis pertama yaitu : berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sama
hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh
H1 : Kemampuan Intelektual berpengaruh Kholis (2018) hasil ini menunjukkan bahwa
signifikan terhadap Kinerja Karyawan keadilan distributif dan keadilan prosedural
Hubungan Pengembangan Karir terhadap berpengaruh terhadap kinerja karyawan tetapi
Kinerja Karyawan keadilan interaksional seperti pemimpin
Pengembangan karir mempengaruhi memperlakukan karyawan dengan rasa hormat
komitmen dan kinerja karyawan, dimana dan bermartabat tidak berpengaruh terhadap
pengembangan karir merupakan pendekatan kinerja. Dari uraian tersebut, ditetapkan
formal yang dilakukan organisasi untuk hipotesis ketiga yaitu :
menjamin orang-orang dalam organisasi yang H3 : Organizational Justice berpengaruh
mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta signifikan terhadap Kinerja Karyawan
pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan
(Adekola, 2011). Oleh karena itu, instansi Hubungan antara Self Efficacy
perlu mengelola karir dan mengembangkannya mempengaruhi terhadap Kinerja
Karyawan
98
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

Karyawan dengan self efficacy tinggi karyawan rendah, maka kinerja karyawan
tidak mudah menyerah dan mencoba rendah.
memecahkan masalah dan cenderung tidak
mengundurkan diri dari tujuan yang Hasil penelitian dari jurnal terdahulu yang
diinginkan (Charkhabi et al., 2013). Oleh dilakukan Darham et al., (2015) Keadilan
karena itu, mereka menunjukkan komitmen organisasional berpengaruh signifikan
profesional yang lebih tinggi. Hasil penelitian terhadap kinerja pegawai. Berbeda dengan
yang dilakukan oleh Lukiyana dan Sriyanto penelitian sebelumnya,penelitian yang
(2017) pengalaman kerja berpengaruh secara dilakukan Rias (2017), Lukiyana dan Detri
signifikan terhadap prestasi kerja. Adanya (2016)penelitian ini menunjukkan keadilan
pengalaman kerja akan dapat memberikan organisasional tidak berpengaruh positif
keuntungan dalam melakukan pekerjaan terhadap kinerja karyawan. Dari uraian
sehingga akan tahu tentang pekerjaan yang tersebut, ditetapkan hipotesis kelima yaitu:
akan dihadapi. H5 : Moderasi Organizational Justice atas
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan pengaruh hubungan Kemampuan Intektual
oleh Intan et al., (2017) menunjukkan bahwa terhadap Kinerja Karyawan
secara parsial variabel self efficacy Moderasi Organizational Justice atas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengaruh hubungan Pengembangan Karir
auditor. Sejalan dengan penelitian tersebut terhadap Kinerja Karyawan
tentang hubungan self efficacy dengan kinerja Hubungan antara kinerja dan keadilan
yang dilakukan oleh Cherian dan Jacob (2013) memiliki sejarah panjang dan keduanya telah
menunjukkan bahwa kinerja karyawan ditemukan terkait erat bahwa ketiga dimensi
dipengaruhi oleh self efficacy. Penelitian keadilan organisasional sangat penting dalam
Trilolita et al., (2017), Fatmasari (2017), mendapatkan kinerja yang lebih baik dari
Stevani dan Jafar (2017) juga menyimpulkan karyawan suatu organisasi (Zafar et al., 2017).
self efficacy memiliki pengaruh yang Adanya keadilan organisasi merupakan isu
signifikan terhadap kinerja karyawan. penting bagi keberhasilan sebuah organisasi
Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini memiliki hubungan langsung dengan
yang dilakukan oleh Maulina (2017) hasil kinerja para pegawainya. Demikian pula
tersebut tidak terdapat pengaruh self efficacy keadilan organisasi berarti cara-cara di mana
terhadap kinerja karyawan. Dari uraian karyawan menentukan apakah mereka
tersebut, ditetapkan hipotesis keempat yaitu: diperlakukan secara adil dalam pekerjaan
H4 : Self Efficacy berpengaruh signifikan mereka dan cara-cara di mana faktor-faktor
terhadap Kinerja Karyawan penentu ini mempengaruhi masalah terkait
pekerjaan lainnya. Keadilan organisasi telah
dipandang sebagai variabel penting yang
Moderasi Organizational Justice atas berperan besar dalam meningkatkan kinerja
pengaruh hubungan Kemampuan pegawai suatu organisasi.
Intelektual terhadap Kinerja Karyawan
Pentingnya keadilan organisasional dan Penelitian yang dilakukan Zafar et al.,
kebutuhan untuk memastikan semua bentuk (2017) menunjukkan pengaruh positif terhadap
keadilan organisasi dipromosikan. Mereka kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan
mengusulkan agar ada aturan yang adil, beban oleh Lukiyana dan Davi (2017) beban kerja
kerja yang seimbang dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap prestasi kerja. Jika
yang adil. Adanya perlakuan adil dan karyawan tidak diperlakukan secara adil
kemampuan intelektual yang dimiliki hasilnya akan mengurangi output dari
karyawan akan dapat mempengaruhi kinerja karyawan sebagai respon alami terhadap
karyawan, semakin tinggi rasa perlakuan adil perlakuan tidak adil. Penelitian Khosa et al.,
yang didapatkan karyawan dan kemampuan (2015) menunjukkan adanya pengaruh
intelektual akan semakin tinggi juga kinerja organizational justice terhadap kinerja
karyawan. Sebaliknya jika karyawan tidak karyawan, yang berarti bahwa para karyawan
merasa diperlakukan dengan adil dan merasa puas karena para pemimpin mereka
kemampuan intelektual yang dimiliki dapat membantu dan membimbing dalam
usaha kerja dan menilai mereka secara adil.

99
Dari uraian tersebut, ditetapkan hipotesis dalam menghadapi dan menyesaikan masalah
keenam yaitu : yang dihadapinya diberbagai situasi serta
mampu menentukan tindakan dalam
H6 : Moderasi Organizational Justice atas menyelesaikan tugas atau masalah tertentu,
pengaruh hubungan Pengembangan Karir sehingga individu tersebut mampu mengatasi
terhadap Kinerja Karyawan rintangan dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Jika karyawan dapat mencapai
tujuan berarti kinerja karyawan baik, kinerja
Moderasi Self Efficacy atas pengaruh yang baik akan dapat membentuk
hubungan Kemampuan Intelektual pengembangan karir karyawan.
terhadap Kinerja Karyawan
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003:169) yang dilakukan oleh Consiglio et al., (2015)
Self efficacy adalah keyakinan seseorang yang menyatakan self effiicacy dan kompetensi
mengenai peluangnya untuk berhasil mencapai merupakan prediktor kinerja karyawan dengan
tugas tertentu. Self efficacy bertindak sebagai pengembangan self efficacy akan memberi
sebuah mekanisme motivasi diri (self perubahan positif dalam persepsi karyawan.
motivating mechanism) dimana seseorang Penelitian Olido et al., (2015) juga
yang memandang tinggi kompetensinya akan menyimpulkan adanya hubungan positif antara
menciptakan tujuan bagi dirinya sendiri dan self efficacy dan kompetensi dan kinerja
terdorong untuk mengeluarkan upaya serta karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
persistensi dalam mengatasi rintangan- Olido et al. (2015) menunjukkan bahwa ada
rintangan (Bandura, 2006). hubungan positif antara self efficacy dan
kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian
Self efficacy dengan kemampuan
yang dilakukan oleh Fatima et al., (2017) hasil
intelektual yang dimiliki karyawan mampu
penelitian korelasi antara self efficacy dan
mendorong para karyawan untuk menunjukkan
pengembangan karir menunjukkan hasil
work engagement dan juga pada akhirnya
negatif. Dari uraian tersebut, ditetapkan
perilaku proaktif karena self efficacy
hipotesis kedelapan yaitu:
mendorong seseorang untuk melakukan
rangkaian tindakan efektif untuk mengubah H8 : Moderasi Self Efficacy atas pengaruh
lingkungan. Hal ini diperkuat dengan hubungan Pengembangan Karir terhadap
penelitian sebelumnya yang dilakukan Sari et Kinerja Karyawan
al., (2014), Indrawati (2014), Lestari (2015)
yang menyatakan self efficacy berpengaruh METODE PENELITIAN
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Populasi dan Sampel
Penelitian Dwi (2015) menunjukkan juga
Dalam penelitian ini populasi yang
adanya hubungan positif antara self efficacy
diambil adalah karyawan PT. Tempuran Emas,
dan kompetensi terhadap kinerja karyawan.
Tbk. sebagai objek dari penelitian, jumlah
Dari uraian tersebut, ditetapkan hipotesis
populasi 125 karyawan. Sampel yang diambil
ketujuh yaitu:
yaitu 95 karyawan. Metode pengambilan
H7 : Moderasi Self Efficacy atas pengaruh sampel penelitian probability sampling yaitu
hubungan Kemampuan Intelektual terhadap teknik pengambilan sampel yang memberikan
Kinerja Karyawan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk di pilih menjadi anggota
Moderasi Self Efficacy atas pengaruh sampel. Sugiyono (2012:63).
hubungan Pengembangan Karir terhadap
Kinerja Karyawan Operasionalisasi Variabel (Definisi dan
Pengukuran)
Pengembangan karir adalah aspek Penelitian ini terdiri dari satu variabel
mendasar dari perkembangan manusia dan itu terikat (Dependen), dua variabel bebas
dianggap sebagai dimensi yang sangat penting (independen), dan dua variabel moderating.
dari perkembangan psikososial (Eryılmaz &
Mutlu, 2017). Dengan keyakinan individu

100
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

Tabel III
Tabel 2
Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Definisi Indikator
1. Kinerja Kinerja adalah hasil atau keseluruhan tingkat 1. Kompetensi
Karyawan (Y) keberhasilan dalam menjalankan tugas selama 2. Afektif
periode waktu tertentu, dibandingkan dengan 3. Lingkungan
kemungkinan lain seperti output/outcome standar,
sasaran, tujuan atau kriteria lainnya yang telah
ditetapkan. Menurut Nuraini et al., (2015:162)
2. Kemampuan Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang 1. Kecerdasan numerik
Intelektual diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, 2. Pemahaman verbal
(X1) seperti berpikir, menalar, dan memecahkan masalah. 3. Kecepatan
Robbins dan Judge (2015:35) perseptual
4. Penalaran induktif
5. Penalaran deduktif
6. Visualisasi ruang
7. Ingatan

3. Pengembangan Pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan 1. Upaya untuk


Karir pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai dikenal (exposure)
(X2) suatu rencana karir. Handoko (2008:123) 2. Mentor dan sponsor
3. Kesempatan untuk
berkembang
4. Penetapan tujuan
4. Organizational Keadilan organisasional adalah persepsi keseluruhan 1. Keadilan Distributif
Justice mengenai apa itu keadilan ditempat kerja. Robbins (Distributive
(Z1) dan Judge (2015) justice)
2. Keadilan Prosedural
(Procedural
justice)\
3. Keadilan
Interaksional
(Interactional
justice)

5. Self Efficacy Self efficacy adalah keyakinan individu dalam 1. Pengalaman akan
(Z2) menghadapi dan menyelesaikan masalah yang kesuksesan
dihadapinya diberbagai situasi, serta mampu 2. Pengalaman
menentukan tindakan dalam menyelesaikan tugas individu lain
atau masalah tertentu, sehingga individu tersebut 3. Persuasi verbal
mampu mengatasi rintangan dan mencapai tujuan 4. Keadaan fisiologis
yang diharapkan. Lunenburg (2011:10)

Metode Analisis Data Pengukuran (Outer Model) dan Pengujian


Analisis data dilakukan dalam Model Struktural (Inner Model).
penelitian ini menggunakan pendekatan
softwarePartial Least Square (PLS) SmartPLS HASIL DAN PEMBAHASAN
versi 3.0. PLS adalah model persamaan
Hasil Uji Validitas
Structural Equation Modeling (SEM) yang Suatu indikator dinyatakan valid jika
berbasis komponen atau varian.Tahapan mempunyai loading factor> 0,5. Nilai outer
perhitungan PLS yang digunakan peneliti loading merupakan korelasi antara indikator
menggunakan 2 model yaitu Model dengan konstruknya.

101
Gambar 2
Hasil Analisis Data

Berdasarkan nilai outer loading tersebut ini valid atau telah memenuhi convergent
indikator yang dipergunakan dalam penelitian validity.

Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 3
Cronbach’s Alpha, Composite Reliability dan Average Variance Extracted (AVE)
Composite Average Variance
Cronbach’s Alpha
Reliability Extracted (AVE)
Kinerja Karyawan 0.942 0.956 0.812
Kemampuan
0.919 0.933 0.636
Intelektual
Pengembangan
0.890 0.919 0.695
Karir
Organizational
0.927 0.943 0.734
Justice

Self Efficacy 0.912 0.934 0.739


Sumber : Data Olahan PLS3 (2018)

Tabel 3 di atas menunjukkan Demikian dapat disimpulkan bahwa data


Cronbach’s Alpha > 0.5, Composite yang diperoleh untuk semua variabeldapat
Reliability memiliki nilai yang disarankan dikatakan reliable sehingga dapat
> 0,7. Average Variance Extracted (AVE) dipergunakan untuk uji hipotesis.
untuk semua variabel memiliki nilai > 0,5.

102
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

Tabel 4
Path Coefficients
Original Standard
Sample T Statistics
Sample Deviation
Mean (M) (O/STDEV) P Values
(O) (STDEV)
Kemampuan Intelektual −>
0.347 0.360 0.097 3.569 0.001
Kinerja Karyawan
Moderating Effect 1 −>
-0.142 -0.142 0.157 0.901 0.370
Kinerja Karyawan
Moderating Effect 2 −>
0.247 0.214 0.124 1.985 0.050
Kinerja Karyawan
Moderating Effect 3 −>
-0.141 -0.158 0.113 1.248 0.215
Kinerja Karyawan
Moderating Effect 4 −>
-0.026 0.028 0.162 0.163 0.871
Kinerja Karyawan
Organizational Justice −>
0.267 0.259 0.120 2.219 0.029
Kinerja Karyawan
Pengembangan Karir −>
-0.392 -0.381 0.124 3.147 0.002
Kinerja Karyawan
Self Efficacy −> Kinerja
0.578 0.579 0.120 4.828 0.000
Karyawan
Sumber : Data Olahan SmartPLS 3 (2018)

Pembuktian Hipotesis dan Perbandingan Coefficients menunjukkan nilai TStatistics


dengan Penelitian Terdahulu sebesar 3,147 > 1,96 dan Pvalues = 0.002 < 0.05.
Hal ini berarti menunjukkan pengembangan
Berdasarkan tabel Path Coefficients dan karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja
hipotesis penelitian diperoleh hasil pengujian karyawan. Dengan demikian H2 diterima.
hipotesis sebagai berikut : Penelitian yang dilakukan oleh Diansyah dan
Tatang (2017) Pelatihan berpengaruh secara
1. Pembuktian Hipotesis Pertama : signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
Kemampuan Intelektual berpengaruh penelitian ini mendukung penelitian terdahulu
signifikan terhadap Kinerja Karyawan yang dilakukan oleh Dewi (2017), Wiyani et
Hipotesis pertama dalam penelitian ini al., (2015), Ludfia (2013) dan Hersona (2012)
adalah kemampuan intelektual berpengaruh yang menyatakan bahwa pengembangan karir
signifikan terhadap kinerja karyawan. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Berdasarkan hasil tabel Path Coefficients kinerja karyawan.
menunjukkan nilai TStatistics sebesar 3,569 >
1,96 dan Pvalues = 0.001 < 0.05. Hal tersebut 3. Pembuktian Hipotesis Ketiga :
menunjukkan hubungan kemampuan Organizational Justice berpengaruh
intelektual terhadap kinerja karyawan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
berpengaruh signifikan. Dengan demikian H1 Berdasarkan hasil Path Coefficients
dalam penelitian iniditerima. Hasil penelitian menunjukkan nilai TStatistics sebesar 2,219 >
ini juga didukung oleh penelitian terdahulu 1,96 dan Pvalues = 0.029 < 0.05. Hal tersebut
yang dilakukan oleh Eka (2017), Ari dan Ayu menunjukkan adanya pengaruh signifikan
(2016), Ayu (2017), Rahmatika (2014) dan antara organizational justice terhadap kinerja
Yulius (2014) yang menyatakan kemampuan karyawan. Dengan demikian H3 diterima. Hasil
intelektual berpengaruh signifikan terhadap penelitian ini juga mendukung penelitian
kinerja karyawan. terdahulu yang dilakukan oleh Kristanto
(2015), Kholis (2018), Diansyah dan Tatang
2. Pembuktian Hipotesis Kedua : (2017) dan Zafar et al., (2017) menyimpulkan
Pengembangan Karir berpengaruh keadilan organisasional berpengaruh positif
signifikan terhadap Kinerja Karyawan dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini
adalah pengembangan karir terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan hasil tabel Path

103
4. Pembuktian Hipotesis Keempat : Self Berdasarkan hasil tabel Path Coefficients
Efficacy berpengaruh signifikan terhadap menunjukkan TStatistics sebesar 1.985 > 1,96
Kinerja Karyawan dan Pvalues = 0.050. Hal tersebut menunjukkan
Berdasarkan hasil tabel Path Coefficients organizational justice mampu memperkuat
menunjukkan TStatistics sebesar 4,828 > 1,96 atau memoderasi hubungan pengembangan
dan Pvalues = 0.000 < 0.05 yang berarti self karir terhadap kinerja karyawan. Dengan
efficacy dapat memperkuat/mempengaruhi demikian H6 diterima. Hasil tersebut
kinerja karyawan. Dengan demikian H4 mendukung penelitian terdahulu yang
diterima. Hasil penelitian yang dilakukan oleh diakukan oleh Zafar et al. (2017), Khosa et al.,
Lukiyana dan Sriyanto (2017) pengalaman (2015) menunjukkan adanya pengaruh
kerja berpengaruh secara signifikan terhadap signifikan organizational justice terhadap
prestasi kerja. Adanya pengalaman kerja akan kinerja karyawan.
dapat memberikan keuntungan dalam
melakukan pekerjaan sehingga akan tahu 7. Pembuktian Hipotesis Ketujuh : Self
tentang pekerjaan yang akan dihadapi. Hasil Efficacy tidak memoderasi Kemampuan
penelitian ini juga didukung penelitian Intelektual terhadap Kinerja Karyawan
terdahulu yang dilakukan oleh Intan et al., Berdasarkan hasil tabel Path Coefficients
(2017), Cherian dan Jacob (2013), Triolita et menunjukkan TStatistics sebesar 1,248 < 1,96
al., (2017), Fatmasari (2017), Stevani dan dan Pvalues= 0.215 > 0.05. Dengan demikian H7
Jafar (2017) yang menyimpulkan self efficacy dalam penelitian ini ditolak. Dalam pernyataan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja ada jawaban yang nilainya rendah sehingga
karyawan. menunjukkan bahwa self efficacy tidak mampu
memoderasi atau memperlemah pengaruh
5. Pembuktian Hipotesis Kelima : kemampuan intelektual terhadap kinerja
Organizational Justice tidak memoderasi karyawan dan ada kemungkinan variabel
Kemampuan Intelektual terhadap Kinerja tersebut tidak dapat menjadi variabel
Karyawan moderating tetapi hanya dapat menjadi
Hipotesis kelima dalam penelitian ini variabel bebas. Hal tersebut karena karyawan
adalah moderasi organizational justice atas tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi,
hubungan kemampuan intelektual terhadap pengalaman dan mudah menyerah. Individu
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil tabel Path dengan self efficacy yang rendah dalam
Coefficients menunjukkan TStatistics sebesar mengerjakan tugas akan cenderung
0,901 < 1,96 dan Pvalues= 0.370 > 0.05. Dengan menghindari tugas tersebut, karena akan
demikian H5 ditolak dan menunjukkan bahwa merasa sulit untuk memotivasi diri sehingga
dalam pernyataan ada jawaban yang nilainya mengurangi usahanya dan menyerah dalam
rendah dan variabel organizational justice berbagai macam rintangan yang dihadapinya
tidak mampu memoderasi atau memperlemah sehingga tidak dapat mempengaruhi kinerja
pengaruh kemampuan intelektual terhadap karyawan.
kinerja karyawan. Kemungkinan hal tersebut
jika karyawan tidak diperlakukan secara adil 8. Pembuktian Hipotesis Kedelapan : Self
hasilnya akan mengurangi output dari Efficacy tidak memoderasi Pengembangan
karyawan sebagai respon alami terhadap Karir terhadap Kinerja Karyawan
perlakuan tidak adil, sehingga tidak dapat Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini
mempengaruhi hubungan kemampuan adalah moderasi self efficacy atas hubungan
intelektual terhadap kinerja karyawan. Hasil pengembangan karir terhadap kinerja
tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya karyawan. Berdasarkan hasil tabel Path
yang dilakukan oleh Rias (2017) dan Lukiyana Coefficients menunjukkan TStatistics sebesar
dan Detri (2016) penelitian ini menunjukkan 0,163 < 1,96 dan Pvalues= 0.871 > 0.05. Dengan
keadilan organisasional tidak berpengaruh demikian H8 ditolak dan menunjukkan bahwa
positif terhadap kinerja karyawan. self efficacy tidak mampu memoderasi
pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja
6. Pembuktian Hipotesis Keenam : karyawan. Hasil tersebut didukung oleh
Organizational Justice memoderasi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Pengembangan Karir terhadap Kinerja Fatima et al., (2017) hasil penelitian korelasi
Karyawan antara self efficacy dan pengembangan karir
negatif.
104
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

SIMPULAN pengembangan karir terhadap kinerja


karyawan, sehingga untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil dari penelitian ini kinerja karyawan, perusahaan dapat
tentang pengaruh kemampuan intelektual dan memberikan kesempatan berkembang
pengembangan karir terhadap kinerja kepada karyawan sesuai dengan
karyawan yang dimoderasi oleh organizational kompetensi karyawan serta membangun
justice dan self efficacy. Penulis memberikan kepercayaan karyawan, kebermaknaan
kesimpulan sebagai berikut : kerja dan memperlakukan karyawan
1. Hasil pengujian hipotesis kemampuan secara adil karena jika karyawan tidak
intelektual berpengaruh positif signifikan merasa diperlakukan adil maka akan
terhadap kinerja karyawan yang berarti mempengaruhi output/hasil kinerja
bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. karyawan.
2. Hasil pengujian hipotesis pengembangan 2. Bagi peneliti selanjutnya, penulis
karir berpengaruh signifikan terhadap mengharapkan penelitian tersebut dapat
kinerja karyawan yang berarti bahwa ditambahkan variabel-variabel lain atau
hipotesis kedua (H2) diterima. mengubah variabel moderasi serta
3. Hasil pengujian hipotesis organizational menambahkan jumlah sampel untuk
justice berpengaruh signifikan terhadap diteliti.
kinerja karyawan yang berarti bahwa
hipotesis ketiga (H3) diterima.
4. Hasil pengujian hipotesis self efficacy DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan yang berarti bahwa hipotesis Adekola, B. 2011. Career Planning and
keempat (H4) diterima. Career Management As Correlates For
5. Hasil pengujian hipotesis organizational Career Development And Job
justice tidak memoderasi hubungan Satisfaction. Case Study Of Negeria
kemampuan intelektual terhadap kinerja Bank Employees. Australian Journal Of
karyawan sehingga hipotesis kelima (H5) Bussiness and Management Research.
ditolak. Amir, F. M. 2015. Memahami Evaluasi
6. Hasil pengujian hipotesis organizational Kinerja Karyawan. Jakarta : Mitra
justice memoderasi hubungan Wacana Media.
pengembangan karir terhadap kinerja
karyawan, sehingga hipotesis keenam (H6) Ayu, A. G dan Indra, T. A. 2017. Pengaruh
diterima. Etika Profesi, Efikasi Diri, Kecerdasan
7. Hasil pengujian hipotesis self efficacy Spritural, Kecerdasan Intelektual dan
tidak memoderasi hubungan kemampuan Kecerdasan Emosional Terhadap
intelektual terhadap kinerja karyawan Kinerja Auditor. E Jurnal Akutansi.
sehingga hipotesis ketujuh (H7) ditolak. Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556.
8. Hasil pengujian hipotesis self efficacy Vol.19.1: 654-682
tidak memoderasi hubungan
pengembangan karir terhadap kinerja Bandura, A. 2006. Social Foundations of
karyawan sehingga hipotesis kedelapan Thought and Action : A Social Cognitive
(H8) ditolak. Theory. New Jersey.
Basuki, K. 2017. Pengaruh Pengembangan
Saran
Karir dan Motivasi Kerja Terhadap
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa Prestasi Kerja Karyawan Dimediasi
saran penulis kepada peneliti selanjutnya dan Kepuasan Kerja Pada PT. Master
perusahaan yaitu : Wovenindo Label Jakarta Utara.
1. Bagi pihak perusahaan, penelitian ini Jurnal Ekonomi 6(1). ISSN:2302-
membuktikan bahwa variabel moderasi
7169.
organizational justice tidak memoderasi
hubungan kemampuan intelektual terhadap Charkhabi, M., Abarghuei, M. A., and Hayati,
kinerja karyawandan self efficacy D. 2013. The Association of Academic
tidakmampu memoderasi hubungan Burnout With Self Efficacy and Quality
kemampuan intelektual dan

105
of Learning Experience Among Iranian Gaol, L.J. 2014. Human CapitalManajemen
Students. Springerplus, 2(1), 677-681. Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT
Grasindo Anggota Ikapi.
Cherian, Jacob and Jolly Jacob. 2013. “Impact
of Self Efficacy on Motivation and Handoko, T. H. 2008. Manajemen Sumber
Performance of Employees”. Daya Manusia. Edisi Kedua. BPFE.
International Journal of Business and Yogyakarta
Management Vol. 8, No. 14, p 80-88.
Hersona, S. 2012. Analisis Pengaruh
Consiglio. 2015. "What Makes Employees Pengembangan SDM Terhadap Kinerja
Engaged With Their Work? The Role Of Pegawai Pada Badan Kepegawaian
Self-Efficacy And Employee’s Daerah Kabupaten Karawang.
Perceptions Of Social Context Over Universitas Singaperbangsa. Jurnal
Time". Career Development Manajemen Vol.09, No.3.
International,Vol. 21 No. 2.
Indrawati, Y. 2014. Pengaruh Self Esteem, Self
Darham, M., Djumlani, A., & Amin, J. (2015). Efficacy Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Pengaruh Pendekatan Keadilan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Perawat
Organisasi (Organizational Justice) RS Siloam Manado). JurnalRiset Bisnis
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas dan Manajemen. Vol.2 , No.4
Perindustrian Dan Perdagangan Kota
Samarinda Muhammad Darham 1 , Khosa, Zeeshan Ahmed, Zia Ur Rehman, Ali
Achmad Djumlani 2 , Jamal Amin 3. Asad, Muhammad Amjad Bilal and
Jurnal Administrasi Reform, 3(2), 302– Niaz Hussain. 2015. The Impact of
312. Organizational Change on The
Employee’s Performance in the Banking
Dewi, F. 2017. Study Pengembangan Karir Sector of Pakistan. IOSR Journal of
Untuk Mendorong Kinerja Karyawan. Bussiness and Management. Vol.17.
Skripsi. Universitas Negeri. Surakarta. Issue 3. pp 54-61.
Dwi, L. A. 2015. Pengaruh Self Esteem, Self Kholis, N. R. 2018. Pengaruh Keadilan
Efficacy dan Kepuasan Kerja Terhadap Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Kinerja Individual. Jurnal Universitas PT.Aksara Salopos. Skripsi. Universitas
Islam Indonesia. Muhammadiyah Surakarta
Eryılmaz A and Mutlu T. 2017. Yaşam boyu Kreitner, Robert and Kinicki, A. 2003.
gelişim yaklaşımı perspektifinden Perilaku Organisasi. Edisi Pertama.
kariyer gelişimi ve ruh sağlığı [Career Salemba Empat. Jakarta.
Development and Mental Health From
The Perspective of Life-Span Kristanto, H. (2015). Keadilan Organisasional,
Development Approach]. Current Komitmen Organisasional, Dan Kinerja
Approaches in Psychiatry, 9(2):227– Karyawan, 17(1), 86–98.
249. https://doi.org/10.9744/jmk.17.1.86–98
https://doi.org/10.18863/pgy.281802 Lestari. 2015. Pengaruh Self Efficacy dan
Fatima, I. S. Asghar, F. Shireen, K. S. and Organizational Citizenship Behavior
Fatima, A. 2017. Relationship Between (OCB) Terhadap Kinerja Pegawai
Self Efficacy with Career Development dengan Kepuasan Kerja sebagai variabel
among University Students. The intervening. Skripsi. Universitas Jember
International Journal of Indian Ludfia, D. 2013. Pengembangan Sumber Daya
Psychology. Vol. 4. Issue 3: 2348-5396. Manusia Dalam Peningkatan Kinerja
Fatmasari. 2017. Pengaruh Talent Karyawan Pada PT. Hasjrat Abadi
Management dan Self Efficacy Terhadap Manado. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3
Kinerja Karyawan. STIMIK Dipanegara Hal. 1080-1088. Jurusan Manajemen.
Makassar. Jurnal Bisnis Darmajaya. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Vol.3. No.2. Lukiyana. dan F. F. Davi. 2017. Pengaruh
Beban Kerja dan Lingkungan Kerja

106
FR-UBM-9.1.1.9/V0.R2

terhadap Prestasi Kerja Karyawan on Employee Job Satisfaction : An


dengan Kepuasan Kerja sebagai Empirical Investigation. American
Variabel Intervening pada PT. Sarijasa Journal of Business Management; 4(4):
transutama Jakarta. Majalah Ilmiah 162–171.
Institut STIAMI14(2): 162–168. ISSN: http://doi.org/10.11634/2167960615047
1411-0830. 14
Lukiyana dan Sriyanto. 2017. PENGARUH Rahmatika, I. 2014. Pengaruh Kemampuan
REKRUTMEN DAN PENGALAMAN dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
KERJA TERHADAP PRESTASI Karyawan. Studi Bank BNI Syariah.
KERJA KARYAWAN DENGAN Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
PENEMPATAN KERJA SEBAGAI Hidayatullah. Jakarta.
VARIABEL INTERVENING (Studi
Pada Karyawan Universitas 17 Agustus Robbins, S. P. dan Judge, T. A. 2015. Perilaku
1945 Jakarta). Media Manajemen Organisasi. Edisi 16. Jakarta: Salemba
Jasa4(1): 1–14. ISSN: 2502-3632 Empat.
(Online). ISSN: 2356-0304 (Paper). Sajangbati dan Elizabeth Victoria. 2016.
Lunenburg and Fred C. 2011. “Organizational Pengaruh Kompensasi, Pengembangan
Culture Performance Relationships: Karir dan Motivasi Terhadap Kinerja
Views of Excellence and Theory Z”. Karyawan PT. Bank Negara Indonesia
National Forum Of Educational (Persero) Tbk. Kantor wilayah Manado.
Administration And Supervision Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi
Journal, VoL. 29, Number 4: 1-9. Sari dan Nia, F. 2014. Pengaruh Kepuasan
Masraroh, L. 2012. Efektivitas Bimbingan Kerja, Self Efficacy dan Locus of Control
Kelompok Teknik Modelling untuk Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Meningkatkan Self Efficacy. Universitas Administrasi Bisnis. Universitas
Pendidikan Indonesia. Muhammadiyah Surakarta. Vol.52, No.1.

Maulina, I. 2017. Pengaruh Komunikasi, Self Stevani, S. and Jafar, S. 2017. Pengaruh Self
Esteem dan Self Efficacy Terhadap Esteem dan Self Efficacy Terhadap
Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Kinerja Karyawan. Jurnal E-Proceeding
Terhadap Kinerja Perawat. Jurnal of Management, 4 (1), 335
Manajemen dan Inovasi. Vol.8, No.2 : Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif,
97-118 Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Nuraini, E., A. Hermawan., A. V. Hubeis. and Trilolita Putri Ardi, V., Siti Astuti, E., &
N. K. Panjaitan. 2015. " The Impact Of Cahyo Widyo Sulistyo, M. (2017).
Management Development Program To PENGARUH SELF EFFICACY
Employees, Job Performances Of A TERHADAP EMPLOYEE
Telecommunication Company In ENGAGEMENT DAN KINERJA
Indonesia." European Journal of KARYAWAN ( Studi pada Karyawan
Business and Management, 7(11): 161- PT Telekomunikasi Indonesia Regional
168. V Surabaya ). Jurnal Administrasi
Olido, K. Tom, A. and Bilbert, U. 2015. The Bisnis, 52(1).
Importance of Self Efficacy and Widodo, S. 2015. Sistem Informasi
Employee Competences in Employee Manajemen. Bandung: Manggu Media.
Performance : The Case of Finca
Uganda, Micro Deposit Taking Wiyani, Ersani Adhitya and Mudji Raharjdjo.
Institution (MDI) in Uganda. Journal 2015. Analisis Pengaruh Motivasi,
of Emerging Trends in Economics and Pengembangan Karir dan Komitmen
Management Science Vol 6. No. 1, p Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan.
77-81 : 2141-7024 Diponegoro Journal Of Management.
Rahman, M. Haque, M, Elahi, F and Miah, W.
2015. Impact of Organizational Justice
107
Yulius, S. 2014. Pengaruh Kemampuan dan Journal of Economics & Management
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai. Sciences, 6(3).
Skripsi. Universitas Bengkulu. https://doi.org/10.4172/2162-
6359.1000431
Zafar Iqbal, M., Rehan, M., Fatima, A., &
Nawab, S. (2017). The Impact of
Organizational Justice on Employee
Performance in Public Sector
Organization of Pakistan. International

108

Anda mungkin juga menyukai