Anda di halaman 1dari 9

Perawat : Selamat pagi mbak, betul dg Mbak W yang beralamat di sumbersari

malang?
Pasien : Iya betul suster
Perawat : Mbak kemarin yang melaporkan bahwa salah satu keluarga mbak yaitu adik
mbak ada yang terkonfirmasi positif begitu betul mbak?
Pasien : Iya suster, ini sekarang saya datang bersama kedua orang tua saya.
Perawat : Selamat pagi bapak, ibu…
Ayah : Selamat pagi suster
Ibu : Selamat pagi suster
Perawat : Bagaimana keadaan mbak, bapak, dan ibu. Keluhan apa yang dirasakan saat
ini?
Pasien : Begini suster, sudah dua hari ini saya dan kedua orang tua saya mengalami
demam. Selain itu saya juga sempat merasa flu berat, tapi untungnya
sekarang sudah membaik
Ayah : Iya betul suster, saya dan ibunya juga begitu, sejak dua hari merasa demam,
terus batuk, lemas sampai tidak kuat bangun
Perawat : Baik mbak, bapak, ibu, dengan melihat kondisi yang anda sekeluarga alami
ini kami menyarankan sebaiknya mbak, bapak, ibu untuk segera dilakukan tes
swab PCR tujuannya untuk mengonfirmasi apakah anda sekeluarga terpapar
covid atau tidak dari adiknya mbak
Pasien : Waduh gimana suster, nanti kalo saya sekeluarga ini positif bagaimana?
Saya jadi takut
Perawat : Apabila nanti hasilnya mbak, bapak, maupun ibu terkonfirmasi positif maka
diharuskan untuk melakukan isolasi di safe house
Pasien : Tapi suster, nanti kalo saya diisolasi bagaimana dengan anak saya? Saya di
rumah memiliki tiga orang anak yang masih kecil. Nanti mereka dengan siapa
kalo kami sekeluarga harus isolasi? apa tidak ada cara lain selain di safe
house? Mungkin saya bisa isolasi mandiri di rumah saja. Supaya saya tidak
meniggalkan anak-anak saya
Perawat : Begini mbak, untuk saat ini kita belum bisa memastikan anda sekeluarga
akan isolasi dimana. Maka dari itu akan lebih baik harus dilakukan swab
terlebih untuk segera mengetahui hasilnya. Bila nanti hasilnya negatif, maka
bisa isolasi mandiri di rumah, tapi kalo memang positif maka mau tidak mau
harus diwajibkan melakukan isolasi di safe house.
Ibu : Ya sudah kalo begitu caranya, saya tidak mau di swab. Biar sekalian saya
nggak tau positif apa nggak. Nanti bisa-bisa saya diisolasi, saya nggak mau
kalo diisolasi, kan sakit saya nggak parah
Ayah : Bu, sebaiknya ibu tenang dulu. Kan kita ini datang kesini mau periksa biar
tahu kondisinya dulu. Suster, iya tidak apa-apa kalau memang kita mau di
swab monggo saya bersedia.
Ibu : Pak, bapak itu jangan ngomong swab seenaknya, nanti kalo beneran positif
gimana? Terus apa kata tetangga nanti?
Pasien : Suster tolong suster, kalopun nanti hasilnya positif lebih baik kami isolasi di
rumah saja ya? Kami akan menjalankan protokol kesehatan ketat. Karena
kalo isolasi di safe house nanti tidak ada yang bekerja, dan kami jadi tidak
punya penghasilan selama 2 minggu. Karena saya ini tulang punggung
keluarga sus
Ibu : Iya sudah ayo sebaiknya kita pulang saja, nggak usah ikut swab. Biar aja
bapakmu yang ikut, kita nggak usah
Perawat : Ibu, mbak, tunggu. Mohon maaf tidak bisa seperti itu, kami disini
menjalankan tugas sesuai prosedur. Dan itu sudah menjadi ketentuan bahwa
jika ada salah satu keluarga yang terkonfirmasi maka anggota keluarga yang
lain harus dilakukan swab. Karena untuk mengetahui kondisi masing-masing
dari anggota keluarga tersebut. Sehingga dapat mencegah terjadinya
penularan virus supaya tidak bertambah parah.
Ibu : Tapi suster saya itu takut kalo sampai nanti beneran positif?
Perawat : Baik ibu, ibu tidak perlu takut apapun hasilnya nanti kami akan segera
memberikan tindakan sesuai dengan kondisi ibu. Tapi kalo saya boleh tau,
memangnya apa yang ibu takuti?
Ibu : Saya itu takut dikucilkan suster, nanti apa tetangga saya kalo sampai ada
yang tahu anak saya kena covid. Pasti nanti mereka semua menjauhi saya.
Wong dulu aja waktu saya sakit herpes semua tetangga itu nggak ada yang
mau dekat dengan saya karena takut tertular. Jadi sejak saat itu saya itu
bertekad jangan sampai saya ini sakit lagi, biar nggak jadi bahan omongan
tetangga. Sekarang ini malah mau diisolasi, haduh…
Pasien : Iya suster, benar sekali. Dulu keluarga kita sempat dikucilkan, karena kalo
ada orang sakit itu seakan-akan itu jadi aib di kampung. Lagipula kami
sekeluarga selama ini sudah cukup menjaga kebersihan, jadi tidak mungkin
kalo kami akan tertular covid.
Ayah : Sudah, sudah… kalian ini malah ribut disini. Ibu juga, bukannya ngasih
support malah ngasih alasan ngawur, nggak masuk akal. Kalau sakit itu ya
berobat, urusan kata tetangga dan penghasilan itu merupakan ujian, jangan
berlebihan…
Perawat : Bapak, Ibu, mbak, sebaiknya mohon tenang dulu. Ini diirumah mbak kan
punya anak kecil 3 itu juga berisiko untuk menularkan ke anak-anaknya
mbak, apabila nanti ternyata terkonfirmasi covid-19. Ini adalah langkah awal
agar tidak ada yang tertular covid-19.
Pasien : Tapi nanti pengobatan selama isolasi gimana suster, makanannya selama
isolasi bagaimana, gimana cara kita beli kan tidak bisa keluar rumah?
Perawat : Selama isolasi di savehouse biaya akan ditanggung oleh pemerintah, hal itu
termasuk makan dan minum 3 kali sehari. Andai nanti perlu ada barang yang
tidak tersedia keluarga lain boleh mengirim barang nanti ada petugas yang
mengantar ke tempat bapak ibu
Ayah : Itu, dengar bu semuanya sudah dijamin pemerintah, tidak perlu khawatir
Pasien & Ibu : Ya sudah sus, kalau begitu saya setuju
Perawat : Baik bila semua telah setuju, maka saya akan membuatkan permintaan
untuk swab PCR dan bapak beserta keluarga bisa langsung ke laboratorium
kami yang ada di depan. Bapak serahkan surat permintaan swab ini kepada
petugas lan di sana. Nanti hasilnya akan kami kabarkan melalui nomer telp
yang bapak tinggal
Ayah : Baik suster
Perawat : Ini ya pak silahkan bapak menuju ke lab
Ayah : Terimakasih ya sus. Maaf ya sempat buat rIbut tadi.
Perawat : Iya pak, tidak apa-apa pak semoga hasil labnya negative ya pak?
Ayah : Aamiin. Terimakasih sus
Ibu dan Px : Terimakasih ya sus.
Perawat : Iya pak bu, sama-sama
Kanan ICS2, kiri ICS3
Apeks? Basal?tengah?
Resonan atas, pekak agak bawah, auskultasi mengular

Anda mungkin juga menyukai