Anda di halaman 1dari 26

Manajemen Pergudangan

Sistem Manajemen Gudang

SISTEM GUDANG
MANAJEMEN
kumpulan tempat
ilmu mengelola
interaksi dari sub penyimpanan
sumber daya
sistem barang sementara

Pengelolaan dari aktifitas yang


saling terkait dalam aktifitas
penyimpanan barang sementara
Tipe dan jenis gudang
• Gudang Pribadi/Swasta- jenis gudang ini dimiliki dan
dioperasikan oleh pemasok dan reseller untuk digunakan
dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Sebagai contoh,
jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk toko mereka
atau grosir mengoperasikan sebuah gudang di mana ia
menerima dan mendistribusikan produk.

• Gudang Publik/Umum – gudang umum pada dasarnya adalah


ruang yang dapat disewakan untuk mengatasi kebutuhan
distribusi dalam jangka pendek. Pengecer yang memiliki
gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang
penyimpanan tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak
mencukupi atau jika mereka melakukan pembelian produk
dalam jumlah besar dengan alasan tertentu. Sebagai contoh,
pengecer bisa memesan tambahan barang untuk
memaksimalkan penjualan di toko atau ketika ada harga
promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar.
Tipe dan jenis gudang
• Gudang otomatis – Dengan kemajuan teknologi komputer dan
robotika banyak gudang sekarang memiliki kemampuan otomatis.
Tahapan otomatisasi sampai pada pemakaian conveyor belt
untuk mengangkut barang sehingga memerlukan orang yang
lebih sedikit untuk menangani kegiatan penyimpanan.
• Climate-Controlled Warehouse. Iklim-Controlled Warehouse –
Gudang penyimpanan yang menangani berbagai jenis produk
dengan penanganan khusus kondisi seperti freezer untuk
menyimpan produk beku dan kelembaban lingkungan.
• Distribution Centre, Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam
sistem distribusi pada produk yang diterima dari berbagai
pemasok dan segera dikirimkan ke banyak pelanggan. Misalkan,
seperti dengan penanganan Distribution Centre untuk Perishable
Food sebagian besar produk yang masuk di pagi hari dan
didistribusikan pada akhir hari
Operasional Gudang
• Operasional gudang merupakan :
“Kelanjutan dari pergerakan fisik barang
setelah barang itu diterima dari pemanufaktur
atau pemasok.”

• Barang akan diletakkan pada gudang sesuai dengan


sarana yang dimiliki (rak dan pallet atau pallet saja,
bahkan ekstrimnya barang bisa diletakkan begitu
saja di lantai), tentunya hal ini sesuai kebutuhan
serta tergantung seberapa besarnya modal yang
dimiliki perusahaan.
Aktivitas Gudang
Garis besar aktivitas pergudangan
Pengeluaran
Penerimaan Handling
barang ke
dari pemasok barang
tujuan

Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara


langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk,
kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi
pada barang, yang ada adalah aktifitas transportasi
barang dari satu tempat ke tempat lainnya
Aktifitas ini saling terkait, dan
Beberapa aktifitas di secara personalia harus dikepalai
dalam gudang secara oleh satu orang, semisal Kepala
sederhana : bagian, Supervisor atau
semacamnya.
1. Administrasi.
2. Penerimaan barang. Tiap kepala bagian diharuskan
3. Penyimpanan barang. menguasai pengendalian pada
4. Pengepakan barang ke bagiannya, pengendalian yang
tempat yang dituju. harus dilakukan :
5. Pengeluaran barang. 1. Pengendalian Operasional
2. Pengendalian Biaya
3. Pengendalian Personalia
• Pengendalian Biaya
- Biaya adalah semua pengeluaran untuk operasional gudang, sifatnya bisa
variabel (seperti perlengkapan, listrik, dll) dan Fixed (penyusutan alat, dll).
- Diupayakan biaya-biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin (mengingat
bahwa rata2 biaya gudang bisa mencapai>5% dari seluruh komponen
produk)
- Untuk biaya diefisienkan tanpa melupakan ekeftivitas

• Pengendalian Operasional
- Operasional tentunya kegiatan gudang itu sendiri, aktifitas penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran.
- Identifikasi komponen biaya dan komponen operasional sehingga tidak
terjadi operasional yg overlapping.
- Untuk operasional pastikan semua berjalan sesuai alur kerja

• Pengendalian Personalia
Upgrade kemampuan anak buah dengan berbagai hal kreatif. Kepala bagian
secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing pagi,
atau briefing target2 dan kesalahan-kesalahan yang masih ada
Operasional Gudang
• Setelah barang diletakkan pada posisi tertentu,
maka akan ada saatnya barang tersebut akan
dikeluarkan sesuai dengan :
– kebutuhan perusahaan atau
– berdasarkan adanya permintaan terhadap barang yang
disimpan

• Proses peletakkan barang dari penerimaan serta


proses pengeluaran barang saat ini telah banyak
memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses
Pick to light, Scanner, Barcode, RFID, Handheld,
Optical character recognition. serta masih banyak
proses lainnya.
Automated Data Collection (ADC) Basics
• Bar code

• Hand-held • Voice Technology • RFID


• Bar-code
scanners
Operasional Gudang
1. Barang yang telah diterima akan masuk sebagai stock
gudang, dan menjadi tanggung jawab kepala gudang.

2. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik


juga merupakan hal yang penting.
– Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang
diakibatkan kesalahan handling?
Handling barang sangat ditentukan volume, karakteristik
barang serta perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet,
forklift, conveyor, dll).
– Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat
produktivitas rendah, konsep Lean Manufacturing yang
dikombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep
lean sigma bisa dipelajari oleh kepala gudang atau manajer
gudang untuk mengetahui sistem atau konsep untuk
mengurangi produk cacat/rusak.
- Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas
seadanya menjadi batasan bagi kepala gudang untuk
mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personil-
personil di bawah kepala gudang untuk mengawasi
pekerja-perkerja dan memastikan operasional gudang
berjalan dengan baik.

- Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari


pekerja gudang, namun menghilangkan selisih stock dalam
satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar juga
sangat sulit diterapkan. Pada beberapa bagian ada budget
toleransi terhadapa hal tersebut, meskipun sebenarnya hal
ini bukan merupakan pembenaran terhadap kelalaian
pekerja.
Trade-off dalam operasional gudang
1. Dalam lingkup gudang SDM yang dihadapi level pekerja kasar dan sulit
diatur, sehingga diperlukan sebuah pendekatan yang personal dan unik
dibandingkan kantoran.

2. Variabel yang ada sulit dikendalikan, sehingga kapasitas perlu diperbesar


setiap hari dalam menangani masalah.

3. Gudang sebagai pusat logistik namun tidak memberi nilai tambah secara
langsung, sehingga prestasi kerja tidak begitu Nampak. Jadi
sesempurnanya sebuah gudang, memang begitulah seharusnya dan
bukan sebuah prestasi. Misal, biaya gudang harus di bawah 5%, sangat
sulit, tetapi ketika kita mencapainya tidak ada prestasi tersendiri,
lumrah. Beda dengan Sales yang bisa sekreatif mungkin memainkan
angka-angka.

4. Barang rusak dan hilang nilainya tinggi jika tidak ada pengendalian-
pengendalian yang di kelola secara professional.
Sistem Administrasi Gudang
 suatu kesatuan berbagai element dari sebuah
tempat penyimpanan barang untuk kemudian
dilakukan proses administrasinya baik
komputerisasi maupun manual (dalam kaitannya
dengan IT, berarti komputerisasi)
Peran Sistem Administrasi Pergudangan
• Administrasi merupakan sutradara dibalik segala
operasional Gudang.
• Administrasi mengurus data-data gudang seperti
data pemesanan barang, data persediaan, data
pengeluaran barang, data permintaan, bahkan
sampai peramalan permintaan.
• Mengingat sistem yang begitu kompleks, maka
diperlukan software yang menangani semuanya
secara terintegrasi. Jika pada lingkup administrasi
tidak ditangani dengan baik, maka yang kena
getahnya adalah operasional di lapangan.
Alur Administrasi Gudang
1. Data pemesanan barang
Sebuah gudang menyimpan barang-barang tertentu dan
mengeluarkan dalam jumlah tertentu. Misalkan
pengeluaran adalah x maka penyimpanan bisa saja x atau
x + y , dimana y adalah buffer stock,

Pemesanan dilakukan administrasi berdasarkan


kebutuhan pengeluaran.
– Kebutuhan pengeluaran diramalkan terlebih dahulu melalui data
historis ataupun diestimasi.
– Pemesanan dilakukan kepada pemasok dengan perjanjian waktu
bayar (term of payment(TOP)), dimana TOP nantinya diusahakan
angkanya lebih besar daripada DSI (Day Sales Inventory) atau
waktu barang tersimpan dampai menjadi uang.
Misalkan jika perusahaan berhasil menjual dalam waktu 3 hari
dan TOP adalah 6 hari, maka perusahan untung, karena sudah
berhasil menjual 2 kali tetapi baru membayar sebanyak 1 kali.
• Administrasi banyak berkaitan dengan pemasok.

• Perjanjian produk yang returnable juga menguntungkan


perusahaan dibandingkan sistem beli putus.
Perjanijian ini bahkan bisa sebegitu ketat, semisal satu
peritel luar negeri yang tersangkut kasus di KPPU, salah
satunya karena diduga mengadakan perjanjian pada
pemasok supaya harga yang masuk ke ritel tersebut
harus lebih murah dibanding ritel mana saja yang
memesan barang sama dengan pemasok. Ini merupakan
bentuk praktek monopoli.

• Hubungan erat pihak administrasi juga dijalankan dalam


rangka menjalin supplier relationship management.
Banyak faktor yang mempengaruhi supplier relationship
management dan itu banyak menyangkut etika bisnis.
2. Data Inventory
Administrasi menjadi ujung tombak seluruh pencatatan
arus keluar masuk barang, sehingga pengendalian
operasional lebih dimudahkan dengan adanya akurasi
data.
Bukti pencatatan barang keluar masuk akan
mempengaruhi beberapa hal berikut :
1. Jumlah stok barang.
2. Klaim pembayaran barang masuk dan keluar.
3. Dasar memesan barang.
4. Mempelajari trend sales.

Data persediaan ini menuntut akurasi data secara real time


dan dapat dipertanggung jawabkan. Administrasi yang
kuat perlu dibangun melalui integrasi antara komputerisasi
dan sumber daya yang menjalankannya.
Sistem Penerimaan Barang di Gudang
• Penerimaan barang merupakan segala awal arus barang
yang bergerak di gudang.
• Penerimaan barang dari pemasok atau rekanan memang
kelihatan mudah, namun bila hal ini tidak memiliki sistem
yang mengatur, maka bisa dipastikan akan mengganggu
produktifitas.
• Berikut adalah hal-hal penting dalam penerimaan barang :
1. Bukti pesanan barang dari Gudang (untuk
memastikan pesanan barang dalam spesifikasi tepat)
2. Bukti Tanda Barang diterima (untuk penagihan)
3. Cek Bukti Pemesanan dengan Fisik Barang
4. Cek Expired Date dan Kondisi Barang
5. Memasukkan Barang ke Penyimpanan
Bukti Pemesanan (Purchase Order)
Kostumer memesan barang ke pemasok
(Mengirimkan PO ke pemasok)

Pemasok menerima PO kemudian menyiapkan barang sesuai dg PO

Pemasok
PO diperiksa Setelah cocok mengirimkan
dan sesuai antara item barang barang
dengan yg akan dikirim dg pemesanan ke
seluruh item PO, dibuatlah Bukti gudang yg telah
yang dibawa Tanda Terima disiapkan
Barang pemesan
• Bukti Tanda Terima Barang
- Bukti Tanda Terima Barang serta Faktur akan
berhubungan dengan penagihan uang.
- Bukti Tanda Terima barang akan dijadikan
dasar oleh pihak supplier untuk menagih ke
pemesan barang.
- Pentingnya untuk membuat Bukti Tanda
Terima Barang ini asli dan ada tanda-tanda
yang dilampirkan, semisal PO atau surat lain
yang menjamin keaslian dokumen ini.
Operasional penerimaan & pengiriman barang
Aktifitas operasional adalah
- bongkar barang,
- cek expired,
- cek kesesuaian pesanan serta
- memasukkan barang ke penyimpanan
Aktifitas operasional ini merupakan salah satu critical point, mengapa?
1. Bongkar muat barang yang dilakukan oleh kuli bongkar rawan
membuat rusak barang atau resiko kehilangan barang karena dicuri.

2. Cek kesesuaian barang dengan PO dan Expired date barang dilakukan


oleh staff penerimaan barang yang biasanya memiliki sejumlah alasan
untuk tidak melakukan aktifitas ini dengan sejumlah alasan seperti :
supaya cepat, sudah kenal dengan pemasok, disiplin melakukan sistem,
dll.
Intinya di poin 1 dan 2 kritis dikarenakan Faktor Sumber Daya Manusia.
• Penerimaan Barang di gudang ‘rawan’
permainan dengan pihak supplier. Staff
penerimaan tanpa diketahui oleh pemesan
dapat melakukan deal-deal khusus yang
merugikan pemesan dan menguntungkan
pemasok. Jadi kontrol yang ketat terhadap
personil penerimaan cukup penting, hal
seperti melakukan rotasi pekerjaan rutin serta
bekerja dalam jumlah kecil serta pembatasan
wewenang adalah hal-hal praktis yang bisa
dilakukan.
• Tugas :
Lakukan resume terhadap sistem peletakan
dan pengambilan barang dari gudang

Dikumpulkan pada saat UTS dalam bentuk


hardcopy, A4

Anda mungkin juga menyukai