Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENGANTAR
Sebuah latar belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang harus kita
kuasai. Seiring berkembangnya teknologi, banyak pekerjaan yang membutuhkan karyawan yang
mahir berbahasa Inggris. Inilah salah satu tujuan mahasiswa harus bisa berbahasa Inggris, untuk
bekal masa depan mereka. Dalam berlatih bahasa Inggris ada empat keterampilan yang harus
dikuasai siswa. Bahasa terdiri dari empat keterampilan utama: membaca, mendengarkan,
menulis, dan berbicara. Dalam pembagian keterampilan berbahasa, menulis selalu ditempatkan
paling akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Meski menulis selalu
menjadi yang terakhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting. Dalam
menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus dikonsentrasikan sepenuhnya agar
mendapatkan hasil yang benar-benar baik.
Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh siswa sekolah menengah kejuruan adalah
keterampilan menulis, khususnya teks deskriptif. Pernyataan ini sejalan dengan Noprianto yang
menyatakan bahwa teks deskriptif merupakan salah satu jenis teks yang wajib dikuasai oleh
sekolah menengah di Indonesia (Fitriani, Bustamin, Nurisman, 2019 : 632). Namun, jenis teks ini
adalah yang paling sulit bagi siswa. Rusmawan mengungkapkan bahwa teks yang paling
menantang adalah teks deskriptif (Fitriani, Bustamin, Nurisman, 2019 : 632). Siswa harus
mengetahui semua keterampilan yang disebutkan untuk berhasil menguasai bahasa Inggris.
Menulis menempati urutan terakhir di antara keempat keterampilan tersebut. Menulis merupakan
keterampilan yang penting bagi siswa untuk memasuki ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi,
siswa akan mendapatkan banyak
kesulitan ketika mereka tidak menguasai bahasa Inggris dengan baik. Masalah utama bagi siswa
Indonesia dalam belajar menulis adalah mereka memiliki sedikit kesempatan untuk berlatih
menulis bahasa Inggris.
Oleh karena itu, mereka masih menganggap bahwa menulis tidak lebih penting dari keterampilan
lainnya. Beberapa tahun yang lalu, itu mungkin benar. Namun sekarang, ketika bahasa
internasional menjadi kunci untuk memasuki ilmu pengetahuan dan teknologi, menulis sangat
penting bagi siswa untuk belajar bahasa Inggris.
Berdasarkan pengalaman peneliti, dalam keterampilan menulis siswa, siswa kelas X SMA
semester satu diberikan teks bergenre seperti teks deskriptif. Siswa beranggapan bahwa menulis
teks deskriptif masih sulit. Masalah yang sering dialami oleh sebagian besar siswa dalam
membuat teks deskriptif adalah sulitnya menuliskan ide-ide mereka dengan tata bahasa yang
benar dan kurangnya kosa kata yang menyulitkan mereka untuk menulis teks deskriptif.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS
X SMK NEGERI 1 SAMPIT”. Penulis ingin mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks
deskriptif.
B. Pernyataan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah dari penelitian ini.
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis teks deskriptif?
2. Apa kesulitan siswa dalam menulis teks deskriptif?
C. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan penelitian :
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis teks deskriptif.
2. Untuk mengetahui kesulitan apa yang ditemukan siswa dalam menulis teks deskriptif.
D. Signifikansi Penelitian
Ada beberapa manfaat dari penelitian beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Teoritis
Metode pengajaran bahasa Inggris, khususnya gambar, akan menginspirasi peneliti lain untuk
melakukan penelitian lebih lanjut.
2. Praktis
Sebuah. Sang penulis
Manfaatnya bagi penulis untuk mengetahui hasil penelitian ini.
b. Siswa
Hasil penelitian ini akan membuat siswa mampu memecahkan masalah mereka secara tertulis,
khususnya teks deskriptif.
c. guru bahasa Inggris
Manfaat bagi guru bahasa Inggris adalah guru dapat mengetahui kemampuan siswanya.
d. Peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

e. Sekolah
1) Peningkatan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran bahasa Inggris.
2) Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan pembelajaran inovatif.

Anda mungkin juga menyukai