OLEH
KHAIRY AULIA
NIM. 11411200563
Skripsi
diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh
KHAIRY AULIA
NIM. 11411200563
Segala puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, petunjuk dan pertolongan-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam penulis
kirimkan buat junjungan alam Nabi Muhammad SAW., yang telah membawa
umat manusia dari alam jahiliah menuju alam cahaya keimanan dan ilmu
pengetahuan. Skripsi dengan judul “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Menanamkan Karakter Toleransi pada Siswa Sekolah Menengah Atas
Negeri 14 Pekanbaru.”, merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk
memenuhi persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari begitu banyak bantuan
dari berbagai pihak yang telah memberikan uluran tangan dan kemurahan hati
kepada penulis. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga terutama kepada kedua orang tua, ayahanda
Hendri Saputra terimakasih atas jasa dan didikannya, ibunda Efni yang telah
membesarkan, menjaga, mendidik hingga tiada kenal lelah serta selalu
mendoakan dalam setiap sujudnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dan Ibu Nurhayati S.Pd yang selalu memberikan dukungan, semangat,
nasehat, motivasi dan doa kepada penulis hingga selesai skripsi ini. Dan terima
kasih untuk keluarga besar yang selalu memberikan dukungan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Selain dari itu, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun
materil, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. KH. Ahmad Mujahidin S.Ag. M.Ag., Rektor Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Dr. Drs. H. Suryan A Jamrah M.A., dan
Drs. H. Promadi M.A. Ph.D., Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri
iii
Sultan Syarif Kasim Riau, yang telah memfasilitasi penulis dalam proses
perkuliahan di Unversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
2. Dr. H. Muhammad Syaifuddin S.Ag. M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Dr. Drs. Alimuddin M.Ag., Wakil Dekan I, Dr. Dra. Rohani
M.Pd., Wakil Dekan II, dan Dr. Drs. Nursalim M.Pd., Wakil Dekan III
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau, yang telah memfasilitasi penulis dalam peroses perkuliahan di
fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
3. Dra. Afrida M.Ag., ketua jurusan Pendidikan Agama Islam dan H. Adam
Malik Indra Lc., M.A. sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sultan Syarif Kasim Riau serta staf yang
telah memberikan bantuan dan pelayanan kepada penulis sejak awal tercatat
menjadi mahasiswa Pendidikan Agama Islam sampai tugas akhir ini benar-
benar selesai.
4. Dra. Hj. Yuliharti M.Ag., Penasehat Akademis (PA) yang telah meluangkan
waktu, memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama mengikuti
proses perkuliahan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri sultasn Syarif Kasim Riau.
5. Drs. H. Mudasir M.Pd., pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu,
memberikan bantuan, arahan, bimbingan, nasihat serta motivasi kepada
penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau ini.
7. Karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif kasim Riau.
8. Kepala karyawan/karyawati perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau serta Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
iv
9. Drs. Syamwar, Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Pekanbaru yang
telah memberikan izin penelitian dan juga telah memberikan arahan,
kepercayaan, serta kemudahan dalam mengumpulkan data selama proses
penelitian.
10. Para guru penulis yang telah mengajarkan ilmu sejak dari Sekolah Dasar
Negeri 04 Koto Tuo, Madrasah Tsanawiyah Negeri Koto Nan Gadang,
Madrasah Aliyah Negeri 2 Payakumbuh. Terima kasih penulis ucapkan untuk
jasa-jasa bapak dan ibu guru.
11. Teruntuk keluarga penulis Abang Fadil Ilahi S.E, Adik Wulan, Wilma, Akif
yang telah memberikan motivasi, kenyamanan, kasih sayang, bimbingan dan
do’a yang begitu derasnya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan, doa, dan dukungan kepada penulis meski tidak tercatat
dan tidak tersebut dalam skripsi ini, yakinlah tidak ada yang terlupakan
melainkan Allah telah mecatatnya sebagai amalan mulia atas keikhlasan
bantuan yang telah diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT.
memberikan balasan terbaik.
Demikianlah, semoga memberikan manfaat bagi kita semua. Kelebihan,
kebaikan dan kebenaran dalam karya ini hanya milik Allah SWT. dan semua
kekurangan adalah dari penulis semata. Semoga kita semua mendapat ridha-Nya.
Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Khairy Aulia
NIM. 11411200563
v
PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
Khairy Aulia, (2019): The Strategy of Islamic Education Subject Teachers in
Building Student Tolerance Character at State Senior
High School 14 Pekanbaru
This research aimed at knowing the strategy of Islamic education subject teachers
in building student tolerance character, the supporting and obstructing factors in
building student tolerance character at State Senior High School 14 Pekanbaru.
There was a variable—the strategy of Islamic education subject teachers in
building student tolerance character at State Senior High School 14 Pekanbaru.
The subjects of this research were 3 Islamic education subject teachers, and the
object was the strategy of Islamic education subject teachers in building student
tolerance character. 3 Islamic education subject teachers at State Senior High
School 14 Pekanbaru were the population of this research. Total sampling
technique was used in this research. Observation, interview, and documentation
were the techniques of collecting the data. The technique of analyzing the data
was = × %. Based on the data presentation and analysis, it could be
concluded that the strategy of Islamic education subject teachers in building
student tolerance character at State Senior High School 14 Pekanbaru had 80.5%
score, it was rounded up to 81%, so it was on the range of 81%-100%, and it was
on very good category. The supporting factors were headmaster role, curriculum,
school citizen participation, facilities and infrastructure, and environment. It
showed that 81% student tolerance character was influenced by character building
done by Islamic education subject teachers, and 19% was influenced by others.
viii
ﻣﻠﺨﺺ
ﻳﻬﺪف ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ ﳌﻌﺮﻓﺔ اﺳﱰاﺗﻴﺠﻴﺔ ﻣﻌﻠﻤﻲ اﻟﱰﺑﻴﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺗﺮﻛﻴﺰ ﺷﺨﺼﻴﺔ
اﻟﺘﺴﺎﻣﺢ ﻟﺪى اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ واﻟﻌﻮاﻣﻞ اﻟﺪاﻋﻤﺔ أو اﳌﺜﺒﻄﺔ ﰲ ﺗﺮﻛﻴﺰﻫﺎ ﰲ اﳌﺪرﺳﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ
اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ ١٤ﺑﻜﻨﺒﺎرو .ﻳﺘﻜﻮن ﻣﻦ ﻣﺘﻐﲑ واﺣﺪ ،وﻫﻲ :اﺳﱰاﺗﻴﺠﻴﺔ ﻣﻌﻠﻤﻲ اﻟﱰﺑﻴﺔ
اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺗﺮﻛﻴﺰ ﺷﺨﺼﻴﺔ اﻟﺘﺴﺎﻣﺢ ﻟﺪى ﺗﻼﻣﻴﺬ اﳌﺪرﺳﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ ١٤
ﺑﻜﻨﺒﺎرو .أﻓﺮادﻩ ﺛﻼث ﻣﻌﻠﻤﻲ ﻣﺎدة اﻟﱰﺑﻴﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ وﻣﻮﺿﻮﻋﻪ اﺳﱰاﺗﻴﺠﻴﺔ ﻣﻌﻠﻤﻲ اﻟﱰﺑﻴﺔ
اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺗﺮﻛﻴﺰ ﺷﺨﺼﻴﺔ اﻟﺘﺴﺎﻣﺢ ﻟﺪى ﺗﻼﻣﻴﺬ .ﳎﺘﻤﻌﻪ ﺛﻼث ﻣﻌﻠﻤﻲ ﻣﺎدة اﻟﱰﺑﻴﺔ
اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ اﳌﺪرﺳﺔ اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ ١٤ﺑﻜﻨﺒﺎرو .ﻷﺧﺬ اﻟﻌﻴﻨﺔ ،اﺳﺘﺨﺪم ﺗﻘﻴﻨﺔ ﻣﻌﺎﻳﻨﺔ
ﻛﻠﻴﺔ .ﳉﻤﻊ اﻟﺒﻴﺎﻧﺎت ،اﺳﺘﺨﺪم ﻃﺮﻳﻘﺔ اﳌﻼﺣﻈﺔ واﳌﻘﺎﺑﻠﺔ واﻟﺘﻮﺛﻴﻖ .وﻟﺘﺤﻠﻴﻞ اﻟﺒﻴﺎﻧﺎت،
اﺳﺘﺨﺪم ﺗﻘﻨﻴﺔ = .%١٠٠ xﺑﻨﺎء ﻋﻠﻰ ﻋﺮض اﻟﺒﻴﺎﻧﺎت وﲢﻠﻴﻠﻬﺎ ،اﺳﺘﻨﺘﺞ أن
ﻻﺳﱰاﺗﻴﺠﻴﺔ ﻣﻌﻠﻤﻲ اﻟﱰﺑﻴﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﰲ ﺗﺮﻛﻴﺰ ﺷﺨﺼﻴﺔ اﻟﺘﺴﺎﻣﺢ ﻟﺪى ﺗﻼﻣﻴﺬ اﳌﺪرﺳﺔ
اﻟﺜﺎﻧﻮﻳﺔ اﳊﻜﻮﻣﻴﺔ ١٤ﺑﻜﻨﺒﺎرو ﻗﻴﻤﺔ %٨٠،٥ودور اﻟﻌﺪد إﱃ %٨١ﺗﻘﻊ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﲔ
%١٠٠-%٨١ﰲ ﻣﺴﺘﻮى ﺟﻴﺪ ﺟﺪا .واﻟﻌﻮاﻣﻞ اﻟﺪاﻋﻤﺔ ﻫﻲ دور ﻣﺪﻳﺮ اﳌﺪرﺳﺔ واﳌﻨﻬﺞ
اﻟﺘﻌﻠﻴﻢ وﻣﺸﺎرﻛﺔ أﻋﻀﺎء اﳌﺪرﺳﺔ واﻟﻮﺳﺎﺋﻞ واﳌﺮاﻓﻖ اﻟﺘﻌﻠﻴﻤﻴﺔ واﻟﺒﻴﺌﺔ .ﻫﺬا ﺗﺪل ﻋﻠﻰ أن
%٨١ﻣﻦ ﺷﺨﺼﻴﺔ ﺗﺴﺎﻣﺢ اﻟﺘﻼﻣﻴﺬ ﺗﺘﺄﺛﺮ ﺑﱰﻛﻴﺰ ﺷﺨﺼﻴﺔ اﻟﺘﺴﺎﻣﺢ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻣﻌﻠﻤﻲ
اﻟﱰﺑﻴﺔ اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ وأﻣﺎ %١٩اﻟﺒﺎﻗﻲ أﺛﺮﻩ اﻷﺷﻴﺎء اﻷﺧﺮى.
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN........................................................................................ i
PENGESAHAN ........................................................................................ ii
PENGHARGAAN ..................................................................................... iii
PERSEMBAHAN...................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Penegasan Istilah .............................................................. 8
C. Permasalahan.................................................................... 8
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................... 10
x
C. Analisis Data ..................................................................... 74
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 77
B. Saran. ................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang terdiri atas berbagai etnis, ras, warna kulit, bahasa, adat istiadat bahkan
agama. Contoh dari kemajemukan salah satunya adalah etnis yang terdiri dari
etnis Jawa, Sunda, Madura, Baduy, Banten, Bugis, Melayu, Batak, Serawai,
yang di percaya oleh setiap sukunya. Dilihat dari hasil survey yang
Kita sadari bahwa agama dapat menjadi sumber moral dan etika.
Konflik, kekerasan dan reaksi destruktif akan muncul apabila agama
kehilangan kemampuan untuk merespon secara kreatif terhadap perubahan
sosial yang sangat cepat. Setiap agama tentu mengajarkan nilai-nilai yang
melahirkan norma atau aturan tingkah laku para pemeluknya, memberi
kemungkinan bagi agama untuk berfungsi menjadi pedoman dan petunjuk
bagi pola tingkah laku corak sosial. Kerja sama antar agama di perlukan untuk
menerjemahkan kesadaran atas hakikat dasar moralitas dan sikap moral
terhadap realitas sosial serta keinginan untuk menghormati orang lain.2
1
Nurcholish Madjid, Pluralitas Agama Kerukunan dalam Keragaman, (Jakarta: Kompas,
2001), h.13.
2
Ibid, h. 20.
1
2
norma-norma sosial yang berlaku, sehingga setiap warganya nanti akan hidup
dengan damai tanpa adanya konflik kekerasan, karena negara Indonesia adalah
negara yang patuh dan taat akan hukum, dengan pendidikan setiap individu
masyarakat.
didik harus diberikan bekal pendidikan yang baik supaya peserta didik bisa
memberikan pendidikan keagamaan disini tidak hanya pihak sekolah saja akan
tetapi orang tua harus ikut berperan serta dalam penanaman pendidikan
keagamaan sejak dini kepada anak, karena dengan pendidikan keagamaan akan
membentuk moral dalam diri anak.Selain orang tua, guru adalah salah satu di
antara faktor pendidikan yang memiliki peranan paling strategis, sebab gurulah
3
Undang-Undang RI Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab 1
Pasal 1 Ayat 1.
3
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
Islam.
proses, situasi dan kegiatan PAI secara multikultur, di mana setiap siswa dari
4
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 75.
5
Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 1 Ayat 1, h. 661.
6
Kasinyo Harto, “Model Pengembangan pendidikan Agama Islam Berbasis
Multikultural”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 96.
4
toleransi antar umat beragama setiap peserta didik, karena toleransi adalah
toleransi, yakni sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda darinya.9 Dalam
penelitian ini toleransi yang dimaksud lebih ditekankan pada toleransi dalam
Nilai toleransi menjadi penting, karena saat ini kehidupan peserta didik
tidak hanya hidup dalam lingkungan homogen yang hanya paham satu agama
akan tetapi di Indonesia sendiri mengakui adanya beberapa agama yaitu Islam,
yang hendak diupayakan untuk ditingkatkan dan dituju atau dicapai oleh
7
Tadjab, dkk, Dasar-Dasar Kependidikan Islam, (Surabaya: Karya Aditama, 1996),h.
127.
8
Ibid, h.123.
9
Anshori, Transformasi Pendidikan Islam, (Jakarta: GP Press, 2010 ), h. 152
5
yang dapat diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan yang
1. Creative values (nilai-nilai kreatif), dalam hal ini berbuat kebajikan dan
melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi lingkungan termasuk usaha
merealisasikan nilai-nilai kreatif.
2. Experimental values (nilai-nilai penghayatan), meyakini dan menghayati
kebenaran, kebajikan, keindahan, keimanan, dan nilai-nilai yang dianggap
berharga.
3. Attitudinal values (nilai-nilai bersikap), menerima dengan tabah dan
mengambil sikap yang tepat terhadap penderitaan yang tak dapat dihindari
lagi setelah melakukan upaya secara optimal, tetapi tidak berhasil
mengatasinya.11
dari berbagai perbedaan yang mewarnai. Salah satu lembaga pendidikan yang
10
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam : Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 78
11
Asmaun Sahlan, Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah: Upaya Mengembangkan
Pendidikan Agama Islam dari Teori ke Aksi, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), h. 32
6
etnis, ras, warna kulit, bahasa, adat istiadat, akan tetapi juga agama. Melihat
dari keunikan tersebut peneliti ingin menggali lebih dalam lagi mengenai
sikap toleransi disana melalui strategi guru PAI dalam menanamkan karakter
bagaimana strategi guru PAI dalam menanamkan karakter toleransi pada siswa
yang terjadi pada siswa. Mengapa guru PAI karena mayoritas siswa disana
adalah siswa dari kalangan muslim. Jadi peneliti tertarik ingin mendalami
lebih jauh tingkat toleransi yang ada di Sekolah Menengah Atas Negeri 14
dilakukan oleh guru PAI. Selain itu peneliti ingin mengetahui apa faktor
toleransi pada siswa sehingga akan tumbuh jiwa kesadaran akan pentingnya
siswa.
toleransi siswa antar umat beragama. Dengan hal itu, seorang siswa dianggap
7
penting untuk dilakukan bimbingan dan pembinaan oleh guru agar perilaku
siswa yang tercela dapat diperbaiki kepada perilaku terpuji. Hal ini dilihat dari
1. Masih ada siswa yang menganggap remeh dalam hal ajaran agama lain
2. Masih ada siswa yang belum mau menolong temannya yang menganut
3. Masih ada siswa yang belum mau berteman dan bersosialisasi dengan
4. Masih ada siswa yang membenci atau menyakiti perasaan seseorang yang
berbeda keyakinan.
7. Masih adanya hegemoni suatu agama tertentu pada agama non Islam.
8. Faktor budaya yang lebih menonjol untuk mengucilkan siswa non Islam.
PEKANBARU”
8
B. Penegasan Istilah
istilah yang dipakai judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
adanya pendapat, keyakinan, adat istiadat, dan perilaku orang lain yang
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
12
Dahlan dkk, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual, ( Surabaya: Target Press,
2003), h. 740
13
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983)
14
Suryati Sidharta dkk, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Logung
Pustaka, 2009), h. 14
9
Negeri 14 Pekanbaru?
Negeri 14 Pekanbaru?
Pekanbaru?
2. Batasan Masalah
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini penulis batasi hanya
Pekanbaru.
10
3. Rumusan Masalah
Negeri 14 Pekanbaru?
Pekanbaru?
1. Tujuan Penelitian
adalah:
Negeri 14 Pekanbaru.
Negeri 14 Pekanbaru.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis : Sebagai salah satu syarat yang harus dilengkapi penulis
Riau.
b. Bagi guru : Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi
KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoritis
a. Konsep Strategi
Dalam Agama Islam guru dikenal dengan sebutan al-mu’allim atau al-
ustadz yang mempunyai tugas memberikan ilmu. Dalam hal ini, al-
maupun keterampilan fisik. Oleh karena itu, guru bisa disebut sebagai
vital dalam pendidikan.15 Ada dua fungsi utama bagi setiap pendidik,
yaitu:
13
Dahlan dkk, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual, (Surabaya: Target Press,
2003), h. 740
14
N. Yustisia, Hypno Teaching, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 15.
15
Ibid, h. 19.
12
13
Pendidikan Agama.17
sosial tertentu. Agar proses ini berjalan secara terbuka maka guru PAI
16
Mangun Budiyanto, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Griya Santri, 2011), h. 61.
17
PERMENAG (Peraturan Menteri Agama), Pengelolaan Pendidikan Agama Pada
Sekolah Nomor 16 Tahun 2010, Bab VI Pasal 13, h. 8.
14
dominan.18
Sunnah kepada setiap anak didik. Perannya sangat besar sekali dalam
dewasa dan berbaur di masyarakat luas, akan tetapi juga sebagai bekal
budaya dan orang dari suku lain dalam hidup bersama sebagai
18
Zakiyuddin Baidhawi, “Multicultural Education for Strengthening Civil SocietyValues
in Pesantren”, 2005, h. 102.
15
dominan.19
19
Kasinyo Harto, “Model Pengembangan pendidikan Agama Islam Berbasis
Multikultural”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 102
16
kehidupan bangsa dan terlebih lagi peran dari seorang guru pendidikan
sikap spritual setiap peserta didik supaya mereka lebih dekat kepada
Sang Khaliq (Allah Swt). Tanggung jawab seorang guru agama Islam
b. Karakter Toleransi
tingkah laku sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan
berkarakter mulia.20
20
Sofan Amri dkk, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran, (Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 3.
18
tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
memudahkan.22
dan kepercayaannya.
21
Ibid, h. 52
22
Said Agil Husin Al-Munawar, Fikih Hubungan Antar Agama, (Jakarta: Ciputat Press,
2005), h. 12-13.
23
Kasinyo Harto, “Model Pengembangan pendidikan Agama Islam Berbasis
Multikultural”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 62.
20
masing-masing.
agama itu sendiri dan mempunyai bentuk ibadat (ritual) dengan sistem
tanggung jawab orang yang pemeluknya atas dasar itu, maka toleransi
yang dianggap kecil akan ditindas baik secara fisik maupun non fisik.
Jika itu terjadi terus menerus, maka banyak hal buruk yang akan terjadi
Negara.
24
Said Agil Husin Al-Munawar, Op.Cit, h. 14.
21
yaitu :
Kerukunan”.26
masing-masing.
25
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Offset, 1981), h.
22-23.
26
Departemen Agama RI Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Proyek
Peningkatan Kerukunan Hidup Umat Beragama, Kompilasi Peraturan Perundang-Undangan
Kerukunan Hidup Umat Beragama Edisi Keenam, (Jakarta , 1997/1998), h. 6
22
dikuasai, agama tergantung pada iman dan kemauan dalam artian tidak
yang lurus benar dan jalan sebaliknya, yaitu jalan yang sesat.27
punya kesadaran bahwa tujuan kita beragama sendiri ialah bukan untuk
menindas orang lain atau kaum tertentu. Yang menjadi lawan ataupun
27
Waryono Abdul Ghafur, Hidup Bersama Al-Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Rihlah,
2007), h. 345.
23
lagi oleh berbagai ayat yang memerintahkan kepada umat islam untuk
telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”(Q.S. Al-Baqarah:256).
boleh bergaul dengan umat beragama lain tanpa harus mengkuti agama
1) Saling menghargai
2) Saling menolong
teman).
28
Wibowo A, Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2013), h. 119.
29
Abdul Majid, Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosdakarya,
2011), h. 111
30
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,
2012), h.23
26
diri mereka sendiri saat sekarang ataupun untuk masa yang akan
orang lain.31
dalam diri setiap siswa ada tiga tahapan strategi yang harus dilalui,
diantaranya :
1) Moral Knowing
2) Moral Loving
dimensi emosional siswa, hati atau jiwa, bukan lagi akal, rasio dan
logika.
dirinya sendiri. “ Iya, saya harus seperti itu.....” atau “ saya perlu
kekurangan-kekurangannya.
3) Moral Doing
penyayang, jujur, disiplin, cinta kasih sayang, adil serta murah hati.
siapa kita dan apa yang kita berikan. Tindakan selanjutnya adalah
32
Ibid, h. 113
28
Karakter
kebenaran.
membina karakter.
4) Suara hati
rohani
5) Keturunan
anak cucunya.
6) Pendidikan
masyarakat.
7) Lingkungan
33
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 19
31
Siswa
menyatakan bahwa :
34
Bagus Mustakim, Pendidikan Karakter: Membangun Delapan Karakter Emas Menuju
Indonesia Bermartabat, (Yogyakarta: Samudera Biru, 2011), h. 51
32
haruslah agama.35
berfirman :
etika yang menjadi jalan hidup bagi peserta didik. Sekolah harus
35
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 61
36
Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, Al-
Qur’an dan Terjemahannya, h. 278
33
a. Pengertian Strategi
antar siswa.
pendidikan non formal dan formal. “Pendidikan ini berawal dari non
37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2000), h. 214
38
Tim Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Wali Songo Semarang, Metodologi Pengajaran
Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h. 127
34
anak.39
sumber, tempat ibadah, dan sumber belajar lain yang dapat digali.
Muslim.
39
http://harisme.blospot.co.id/2011/04/pemikiran-al-ghazali-tentang-pendidikan.html.
Diakses pada tanggal 17/01/2019
35
mengenal antar tradisi dari setiap agama yang dipeluk oleh masing-
40
Syamsul Ma’arif, Pendidikan Pluralisme di Indonesia, (Jogjakarta: Logung Pustaka,
2005), h. 96-97
36
mempercayainya.41
tentang agama.42
41
Ngainun Naim dan Achmad Syauqi, Pendidikan Multikultural, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), h. 56
42
Zakiyuddin Baidhawy, Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural, (Jakarta:
Erlangga, 2005), h. 102-103
37
meski harus berbeda dengan yang lain. Mereka juga belajar mendengar
pendapat orang lain dari yang pro, serupa, bahkan kontra. Siswa dilatih
yang dibahas.
dialog dan memberi penguatan bila dirasa perlu. Pada model belajar
43
Ngainun Naim dan Achmad Syauqi, Pendidikan Multikultural, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2012), h. 57
38
yang serupa atau mungkin berkonotasi yang sama yaitu “alat peraga”
dasar keyakinannya.
44
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: IKAPI, 2003), h.
103
39
oleh orang lain. Adapun penelitian relevan yang penulis gunakan dalam
Karya Fakhr al-Din al-Razi dan Tafsir Al-Azhar Karya Hamka. Hasil
sekolah, dilakukan pula kerja sama yang kuat antara sekolah dengan orang
yang tidak mendidik. Persamaan dengan penelitian yang penulis teliti yaitu
3. Kasmira Sari, pada tahun 2018 dengan judul “Upaya Guru Pendidikan
C. Konsep Operasional
batasan terhadap konsep teoritis, hal ini supaya tidak terjadi salah pengertian
ini adalah strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam menanamkan karakter
5. Guru PAI mencontohkan kepada siswa tentang sikap tenggang rasa dan
6. Guru PAI membiasakan siswa agar dapat menghargai pendapat siswa yang
beragama lain.
9. Guru PAI membentuk siswa agar memiliki sikap bekerja sama antar umat
beragama.
10. Guru PAI melatih siswa agar berbagi dan menolong orang lain yang
berbeda agama.
11. Guru PAI membentuk siswa agar memiliki kesadaran dan kemauan saling
12. Guru PAI melatih siswa agar berbicara dengan menggunakan nada yang
METODE PENELITIAN
Pekanbaru.
Sementara yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu strategi guru
sumber data penelitian45. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan
45
Amri Darwis, Metode Penelitian Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,2014), h. 15
46
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),
(Bandung:Alfabeta, 2010), h. 124
43
44
kurang dari 100, maka penulis mengambil semua populasi menjadi sampel
1. Observasi
dalam berorganisasi.47
Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Pekanbaru. Pada tahap ini data yang
subjek penelitian.
2. Wawancara (Interview)
untuk memperoleh data atau informasi dari guru Pendidikan Agama Islam
47
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Grafindo, 2010), h. 112
48
Ibid, h.116
45
3. Dokumentasi
sebagainya.
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 274
50
Amri Darwis, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam Paradigma Ilmu Berparadigma
Islami, (Jakarta: Raja Grafindo, 2014), h.38
46
akan diteliti sesuai dengan data yang diperoleh oleh penulis kemudian
P= %
Keterangan:
P : Persentase
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Number of case (Jumlah frekuensi/banyaknya individu)
51
Riduwan, “Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian”, (Bandung: Alfabeta,
2007), h. 15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menjadi 81% berada pada rentang 81%- 100% dengan kategori Sangat Baik.
Hal ini menunjukkan bahwa 81% karakter toleransi siswa dipengaruhi oleh
B. Saran
peserta.
77
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdul Majid dan Dian Andayani, 2011, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
Kencana
Dahlan dkk, 2003, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual, Surabaya: Target
Press
Nama Guru :
Pertemuan ke :
5 4 3 2 1
B = baik (bobot 4)
=
( )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2.4 Menunjukkan sikap toleran, rukun dan menghindarkan diri dari tindak
kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yŭnus/10: 40-41
dan Q.S. al-Māidah /5: 32, serta hadis terkait.
3.2 Menganalisis Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32, serta hadis
tentang toleransi dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.2. K
4.3 Membaca Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5: 32 sesuai dengan
kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5:
32 dengan lancar.
E. Kegiatan Pembelajaran:
1. Pertemuan Pertama : 3 JP
Pertemuan Kedua : 3 JP
Pertemuan Keempat : 3 JP
F. Penilaian
1. Tehnik penilaian :
- Tes : Lisan ,Tulis, Tugas
- Non Tes : Observasi
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
Observasi
Materi : Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5:32, serta hadis
terkait
Kelas : XI (sebelas)
Jenis tugas : Observasi siswa dalam mengidentifikasi hukum bacaan tajwid
Q.S. Yŭnus/10: 40-41 dan Q.S. al-Māidah /5:32, dalam kerja
kelompok
Kerja
Keberanian
Keaktifan sama
No Nama Siswa berpendapat Nilai Predikat
Ya tdk ya Tdk ya tdk
1 Ahmad Muallim
2
3
4
5
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
100 = ℎ
a. Tugas Terstruktur
Petunjuk Penskoran :
Jawaban diberi skor 1-5 (sesuai dengan tingkatan jawaban).
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
4 = ℎ
b. Pertemuan kedua :Pengetahuan (Tes Tulis, lisan, dan Penugasan)
1. Tes tulis/lisan
berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap
sebagai jawaban yang paling tepat!
Keterangan skor :
Masing-masing nomor dengan kriteria :
Nomor 1-5 masing-masing dengan nilai 2
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A=80 – 100 : Baik Sekali
B=70 – 79 : Baik
C=60 – 69 : Cukup
D=‹ 60 : Kurang
2. Tugas
c. Pertemuan ketiga
Jurnal
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai
aspek
pengamatan.
4 = ℎ
d. Pertemuan keempat
2 3 4 5
1 Nilai
No Nama Siswa Predikat
1 Ahmad Muallim
2
3
4
5 Dst.........
Petunjuk Penskoran :
Jawaban menguasai tajwid diberi skor 5, lancar diberi skor 4 dst.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
4 = ℎ
Dengan kiteria sebagai berikut :
Skor 5 = 93 – 100
Skor 4 = 86 – 92
Skor 3 = 80 – 87
Skor 2 = 75 - 79
Skor 1 = 74 <
b. Portofolio
… Dst
Aspek yang dinilai:
1. Kurang
2. Cukup
3. Sedang
4. Baik
5. Sangat baik
Petunjuk Penskoran :
Jawaban Sangat baik diberi skor 5, baik diberi skor 4 dst.
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
4 = ℎ
Alhamdulillah atas berkat dan rahmat Allah Swt serta do’a dan dukungan
dari orang-orang tercinta, akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan
Karakter Toleransi pada Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 14
Pekanbaru di bawah bimbingan Bapak Drs. H. Mudasir M.Pd berdasarkan hasil
ujian sarjana Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada tanggal 27 Desember 2019
penulis dinyatakan “LULUS” dengan IPK 3,46 dengan prediket memuaskan dan
telah berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).