Anda di halaman 1dari 4

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ketika seorang pasien dan perawat memulai suatu hubungan, terjadi
kesepakatan yang unik. Pasien menerima bantuan perawat dengan pemahaman
bahwa iya mengetahui yang diinginkan pasien dengan sungguh-sungguh.
Perawat memutuskan intervensi yang sesuai berdasarkan pemahaman akan
hak-hak pasien, standar profesi, prinsip etika, dan undang-undang legal. Tujuan
utama hubungan perawat-pasien selalu kesehatan, kesejahteraan dan
keamanan pasien (Code of Ethics American Nurses Association [ANA], 2001).
Perawat profesional menggabungkan determinan pemanduan ini dengan nilai-
nilai dan kepercayaan pasien sehingga perawat dan pasien dapat bersama-
sama menentukan tujuan dari intervensi yang akan diberikan. Untuk meyakinkan
pasien haruslah menggunakan komunikasi yang baik agar pasien yakin dengan
tindakan asuhan keperawatan yang akan diberikan oleh perawat kepada pasien.

1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup Materi

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin Communication, yang artinya sama.
Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh
komunikan.
Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku
seseorang atau sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,
agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap
selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Carl Hoveland (Effendy,1995)
“Komunikasi adalah proses dimana seorang komunikator menyampaikan
perangsang untuk merubah tingkah laku orang lain”.
Sedangkan menurut Edward Depari (Widjaja,2000) menyatakan bahwa,
“Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditunjukkan kepada penerima pesan dengan maksud mencapai
kebersamaan (Commons).
Menurut Tappen (1995) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu pertukaran
pikiran, perasaan, pendapat dan pemberian nasihat yang terjadi antara dua orang
atau lebih yang bekerjasama. Komunikasi juga merupakan suatu seni untuk dapat
menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara yang gampang sehingga
orang lain dapat mengerti dan menerima.
Dari beberapa defenisi diatas secara umum dapat disimpulkan bahwa
komunikasi merupakan proses pengiriman atau pertukaran pesan (stimulus, signal,
simbol atau informasi) baik dalam bentuk verbal maupun non-verbal dari pengirim
kepada komunikan) dengan tujuan adanya perubahan, baik dalam aspek kognitif,
afektif maupun psikomotorik dan behaviora.

2.2. Standar Legal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Legal adalah


Perawat sebagai tenaga professional betanggung jawab dan berwewenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya. Untuk itu perlu
ketetapan yang mengatur tentang hak dan kewajiban seseorang terkait dengan
pekerjaan/ profesional (legalitas). Legalitas yang dimaksudkan untuk memberikan
pengertian dan perlindungan hokum bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. Untuk
memberikan perlindungan tersebut, perawat perlu diregistrasi, sertfikat atau ijin
praktik. ( Alimul, A. Aziz, 2002, hal.121)
Hukum mendefinisikan batasan dan harapan bagi profesi keperawatan.
Undang-undang legal menyediakan perlindungan bagi masyarakat, dan mengatur
standar asuhan keperawatan professional. Standar legal berupa “standar
kelayakan asuhan” (reasonable standard of care) didasarkan pada hokum
kerugian. Standar ini didefinisikan sebagai asuhan yang akan diberikan oleh
seorang yang cukup bijak sana pada situasi serupa. Standar kelayakan asuhan
digunakan sebagai benchmark pada pengadilan hukum untuk mengadili kelalayan
criminal. Standar ini menjaga agar seorang perawat bertanggung jawab atas
tindakannya atau kegagalannya dalam bertindak. Kelalaian criminal oleh perawat
mencakup kegagalan melinungi pasien dari bahaya, melakukan tindakan
keperawatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang perawat yang cukup
bijaksana, dan kegagalan melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh
seorang perawat bijaksana. Contohnya, jika seorang perawat mendengan pasien
berbicara mengenai metode untuk membunuh dirinya sendiri dan tidak mekaukan
apa-apa untuk melindungi pasien dari diriny, maka ini termasuk, perilaku kelalaian
criminal. Contoh lain dari tingkah laku tidak provisional mencakup mencakup
membocorkan kerahasiaan pasien, melakukan tindakan tanpa persiapan yang
cukup, gagal melaporkan atau mencatat perubahan pada status pasien,
melecehkan pasien baik secara ferbal maupun fisik, dan memalsukan catatan.
(Sheldon, Lisa Kennedy, 2009, hal. 29)

2.3. Standar Profesional

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesional adalah


Professional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang
dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang tegus kepada
nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Atau definisi lain dari
professional adalah orang yang hidup dengan cara mempraktekkan suatu
keterampilan atau keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu kegiatan atau
keahlian tertentu yang terlibat dengan suaty kegiatan menurut keahliannya.
Perawat, sebagai professional asuhan kesehatan, perlu mendefinisikan
lingkup pengetahuan dan praktek mereka. American Nurses Association (ANA)
menulis scope and standards of clinical nursing practice dan code of Ethics for
nurses untuk menfinisikan pekerjaan perawat (1973, 1991, 2001, 2004). Panduan
penting ini tidak hanya mendefinisikan lingkup praktik keperawatan dan tingkat
kinerja layanan keperawatan, tetapi juga standar yang membuat perawat dapat
dipercaya oleh masyarakat dan system peradilan. Sebagai tambahan, panduan
tersebut merupakan dasar untuk Nurse Practice Acts Negara bagian, dokumen
legal yang disetujui oleh badan pembuat undang-undang setiap Negara bagian,
yang menjelaskan lingkup praktik keperawatan, termasuk hak-hak dan tanggung
jawab, perawat dan persyaratan perizinan. Lingkup praktik mengacu ke parameter
legal dan etis pada praktik keperawatan, termasuk asuhan langsung (seperti
pemberian obat), koordinasi asuhan dengan disiplin ilmu lain, dan delegasi asuhan
ke personel lain (seperti asisten perawat). Badan keperawatan di setiap Negara
bagian di Amerika serikat mengawasi praktik keperawatan. Panduan praktik
khusus memberikan panduan tambahan untuk bidang klinis spesifik, seperti
pediatric atau geriatric. (Sheldon, Lisa Kennedy, 2009, hal. 29)

BAB III. PEMBAHASAN

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai