1 PB
1 PB
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh:
Dwi Susanti
NIM F1031131067
Dwi Susanti
Dr. Endang Purwaningsih, M.M & Drs. H. Sri Buwono, M.Si
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak
Email : dwisusanty08@gmail.com
Abstract
The problem of this research is "How Effectiveness Feedback Feeding Test
Results Students Class XI IPS On Economics Subjects In Islamic High School
Bawari Pontianak Year Teaching 2016/2017". To see the effectiveness of giving
feedback will be done comparison between variables X1 with X2 using different
test (Test T) and effect size. In this research will use 2 treatment that is the first
treatment is giving feedback written, and second treatment is giving written and
oral feedback. From result of SPSS test got result that at first treatment mean
result of student learning 55,07 (0% completeness) before treatment become 85
(89% completeness) after given treatment. Then on the second treatment average
learning outcomes from 71.83 (37% complete) before treatment to 88.26 (100%
completeness) after treatment is given. Based on t test, the value of sig 0,000
<0,05 indicates that Ho is rejected or there is difference of learning result before
treatment with after treatment. The value of effect size obtained is the first
treatment 3.11 and the second treatment 1.91 so it can be concluded the effective
feedback in improving student learning outcomes class XI IPS on economic
subjects in Islamic High School Bawari Pontianak.
Keywords: Feedback Feedback, Economic Learning Results
Hasil Belajar
Aspek Sebelum Setelah
Perlakuan Perlakuan
Skor Post-test Tertinggi 65 95
Skor Post-test Terendah 25 44
Nilai Rata-Rata 55 85
Jumlah Siswa Tuntas 0 24
Persentase Ketuntasan 0 89%
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 27 3
Persentase tidak tuntas 100% 11%
Hasil Belajar
Aspek Sebelum Setelah
Perlakuan Perlakuan
Skor Post-test Tertinggi 98 100
Skor Post-test Terendah 26 75
Nilai Rata-Rata 72 88
Jumlah Siswa Tuntas 13 35
Persentase Ketuntasan 37% 100%
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 22 0
Persentase siswa tidak tuntas 63% 0
Tebel 2 diatas menunjukkan perbedaan dibawah KKM atau persentase
hasil belajar siswa sebelum diberikan ketidaktuntasannya 0%.
perlakuan dengan setelah diberikan
perlakuan. Dimana sebelum diberikan Dari pengujian uji t dengan program
SPSS yang dilakukan penulis didapat hasil
perlakuan skor tertinggi post-test yang
untuk Uji T pada tabel Paired Samples
diberikan 98 dan skor terendah 26, rata- Statistics rata-rata nilai siswa sebelum
rata siswa hanya 72. Siswa yang diberikan perlakuan kedua sebesar 71,83 dan
mendapatkan nilai diatas KKM hanya 13 setelah diberikan perlakuan kedua menjadi
orang dari 35 siswa, persentase 88,26. Sedangkan pada tabel Paired Samples
ketuntasan siswa 37% kemudian Correlation pada correlation untuk perlakuan
persentase siswa yang tidak tuntas 63% kedua menghasilkan -0,245 dengan nilai
dilihat dari 35 siswa dikelas 22 siswa probabilitas diatas 0,05 (dilihat dari nilai
yang memiliki nilai dibawah KKM. signifikansi output 0,936). Hal ini
Namun setelah diberikan perlakuan skor menyatakan bahwa korelasi hasil belajar
tertinggi post-tes siswa adalah 100 dan sebelum pemberian perlakuan dan setelah
pemberian perlakuan tidak memiliki
skor terendah 75, rata-rata hasil belajar
hubungan secara nyata.
siswa juga meningkat menjadi 88,
kemudian 35 siswa dikelas XI IPS 1 Kemudian pada tabel Paired
mendapat nilai diatas KKM sehingga Samples Test diperoleh nilai probabilitas
persentase ketuntasannya 100%. Dan (sig) atau Thitung sebesar 0,000. Sehingga
tidak ada siswa yang mendapat nilai dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
karena nilai probabilitasnya < 0,05 atau perlengkapan tersisa. Dimana pada konsep
hasil belajar sebelum dan setelah jurnal penyesuaian perlengkapan terpakai
diberikan perlakuan relative tidak sama, nominal akan otomatis dimasukan kedalam
atau terdapat perbedaan secara nyata hasil ayat jurnal penyesuaiannya, sedangkan
belajar sebelum diberikan perlakuan perlengkapan tersisa sebelum nominal
dimasukkan kedalam ayat jurnal penyesuaian
dengan setelah diberikan perlakuan. Hal
terlebih dahulu dikurangi dengan saldo
ini juga menunjukkan bahwa pemberian perlengkapan yang ada di neraca saldo.
perlakuan kedua atau pemberian umpan Siswa masih banyak yang melupakan konsep
balik (feedback) tertulis dan lisan ini dasar dalam pembuatan jurnal penyesuaian.
efektif untuk meningkatkan hasil belajar Siswa juga banyak melupakan
siswa menjadi lebih baik lagi. Pada memasukkan beban pada ayat jurnal
perlakuan kedua juga dilakukan penyesuaian. Mereka masih banyak membuat
perhitungan effect size untuk melihat AJP seperti membuat jurnal umum. Dalam
sejauh mana perbedaan hasil belajar segi penulisan jurnal siswa juga banyak
sebelum pemberian umpan balik mengalami kesalahan. Dari hasil observasi
(feedback) tertulis dan lisan dengan yang dilakukan penulis juga menemukan
bahwa siswa cenderung terpaku dengan
setelah pemberian umpan balik contoh yang diberikan guru. Saat soal yang
(feedback) tertulis dan lisan. Dari diberikan berbeda atau diubah sedikit
perhitungan effect size didapat nilai 1,91 kalimatnya maka siswa akan kebingungan
atau dapat dikatakan bahwa terdapat dalam menjawab. Siswa juga sering lupa
perbedaan hasil belajar sebelum akan kesalahan yang mereka perbuat
perlakuan dengan setelah perlakuan. sehingga mereka cenderung mengulangi
Sehingga dapat disimpulkan pemberian kesalahan mereka. Hal ini diakibatkan guru
umpan balik (feedback) tertulis dan lisan biasanya hanya memberikan koreksian secara
efektiv dalam meningkatkan hasil belajar langsung atau lisan.
siswa. Namun saat diberikan umpan balik
(feedback) tertulis siswa dilatih untuk
Pembahasan Penelitian mengetahui kesalahanya dari koreksian yang
Pemberian Umpan Balik (Feedback) dilakukan guru pada post-test mereka dan
Tertulis membuat pikiran mereka terbuka. Sehingga
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal siswa tersebut tidak akan melakukan
25 April 2017 dan 2 Mei 2017 dikelas XI IPS kesalahan yang sama dan mereka jadi
2 SMA Islam Bawari Pontianak. Perlakuan mengerti bagaimana jawaban yang
dilakukan pada tes hasil belajar siswa atau sebenarnya. Dan mereka akan ingat akan
post-test pada pertemuan pertama. Hasil kesalahan mereka saat mereka belajar
belajar siswa yang akan dibandingkan adalah menggunakan tes hasil belajar tersebut.
hasil belajar post-test pada pertemuan Pemberian umpan balik (feedback) ini juga
pertama sebagai hasil belajar sebelum dapat membantu siswa untuk mengatasi
perlakuan dengan post-test pada pertemuan kesulitan siswa dalam menjawab soal dan
kedua sebagai hasil belajar setelah perlakuan. membuat siswa dapat meningkatkan hasil
Dalam prosesnya berdasarkan observasi belajar mereka. Hal ini sesuai dengan
langsung yang dilakukan penulis menemukan pendapat Suke Silverius (dalam Lathifatul,
bahwa hasil siswa rendah saat pada post-test 2008) bahwa umpan balik adalah pemberian
sebelum diberikannya perlakuan di informasi yang diperoleh dari tes atau alat
karenakan pemahaman konsep siswa ukur lainnya kepada siswa untuk
mengenai konsep jurnal penyesuaian kurang memperbaiki atau meningkatkan pencapaian
baik. siswa masih banyak yang belum bisa hasil belajar. Namun dalam penelitian ini
membedakan perlengkapan terpakai dengan masih ada kekurangannya dimana waktu
pelaksanaan penelitian ini masih kurang penyesuaian kedalam kertas kerja. Siswa juga
sehingga hasil yang diperoleh masih belum masih banyak yang salah dalam menghitung
stabil. dan membuat jurnal penyesuaian sehingga
akan berpengaruh terhadap hasil di kertas
Pemberian Umpan Balik (Feedback) kerja nanti.
Tertulis dan Lisan
Penulis juga menemukan masih ada
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal siswa yang tidak teliti dalam menghitung
22 April 2017 dan 29 April 2017 dikelas XI jumlah atau total setiap akun di kertas kerja
IPS 1 SMA Islam Bawari Pontianak. dan juga siswa yang masih salam dalam
Perlakuan dilakukan pada tes hasil belajar memasukkan akun kedalam kolom laba/rugi,
siswa atau post-test pada pertemuan pertama. dimana pada kolom laba/rugi hanya
Hasil belajar siswa yang akan dibandingkan dimasukan pendapatan dan beban-beban.
adalah hasil belajar post-test pada pertemuan Namun setelah diberikan perlakuan siswa
pertama sebagai hasil belajar sebelum jadi bisa menemukan kesalahan yang
perlakuan dengan post-test pada pertemuan dilakukan mereka dan tidak akan
kedua sebagai hasil belajar setelah perlakuan. mengulanginya lagi. Dan juga siswa menjadi
Pada perlakuan kedua ini selain umpan balik lebih mengerti dalam membuat kertas kerja
(feedback) tertulis pada tes mereka, umpan dengan dibahasnya kesalahan yang mereka
balik (feedback) juga akan disampaikan lakukan oleh guru, sehingga siswa lebih
langsung oleh guru didepan kelas. Hal inilah mengerti dan paham dari koreksian yang
yang membedakan perlakuan kedua dengan telah dilakukan guru. Pemberian umpan balik
perlakuan pertama. Perlakuan kedua ini (feedback) pada post-test ini juga membantu
berupa komentar-komentar perbaikan pada mereka untuk mengingat kesalahan yang
tes hasil belajar siswa secara tertulis mereka lakukan sehingga saat mereka
kemudian dijelaskan lagi oleh guru jawaban mempelajari kembali hasil post-test tersebut
yang benar didepan kelas secara langsung. siswa akan ingat apa yang menjadi kesalahan
Umpan balik (feedback) lisan tidak hanya mereka sehingga mereka tidak akan
menjelaskan jawaban yang benar namun juga mengulanginya lagi. Hal inilah yang
mengoreksi kesalahan yang dilakukan siswa membuat hasil tes belajar siswa setelah
dan memperbaikinya. diberikan perlakuan lebih meningkat
Dalam perlakuan kedua ini dibandingkan hasil belajar sebelum
menggunakan tanya jawab antara guru dan perlakuan. Dari hasil observasi penulis juga
siswa. Misalnya guru menanyakan kepada melihat bahwa siswa sering lupa dengan
siswa apa yang membuat jawaban mereka materi sehingga membuat mereka kesusahan
pada tes sebelumnya salah, bagaimana dalam menjawab soal sehingga fungsi umpan
jawaban yang benar. Jika siswa masih keliru balik feedback) ini sangatlah penting. Dalam
dalam menjawaban maka guru akan penelitian ini juga masih memiliki
menjelaskan kembali dan memperbaikinya. kekurangan dimana waktu dalam
Misalnya seperti “jawaban kamu kurang pelaksanaan penelitian ini masih kurang
tepat, yang lebih tepatnya seperti…” atau sehingga penelitian ini tidak dapat dilakukan
mengingatkan mereka akan kesalahan yang kembali dan hasil yang didapat juga masih
selalu mereka lakukan seperti “sudah sering kurang stabil. Hal ini dikarenakan siswa
ibu bilang dalam membuat neraca lajur jika sekolah ini akan menghadapi ulangan umum
kalian salah dalam membuat jurnal semester sehingga waktu untuk penelitian
penyesuaian maka neraca lajur kalian juga juga terbatas.
akan salah dan hal itu akan berpengaruh
dengan proses pencatatan selanjutnya”. Pada Perbedaan Pemberian Umpan Balik
eksperimen kedua ini penulis menemukan (Feedback) Tertulis dan Pemberian
bahwa siswa cenderung salah dalam Umpan Balik (Feedback) Tertulis dan
memasukkan nominal dari jurnal Lisan
Dalam penelitian ini perlakuan pertama dan kedua perlakuan ini sama-sama efektif untuk
perlakuan kedua atau pemberian umpan balik meningkatkan hasil belajar siswa namuh
(feedback) tertulis dengan pemberian umpan hasil yang diperoleh siswa untuk kedua
balik (feedback) tertulis dan lisan memiliki perlakuan ini berbeda. Perbedaan ini dapat
perbedaan pada hasil belajar setelah dilihat dari tabel berikut:
perlakuan yang diperoleh siswa. Walaupun
Hasil Belajar
Kelas Ekperimen Kelas
Aspek
1 Eksperimen 2
(XI IPS 2) (XI IPS 1)
Skor Post-test Tertinggi 95 100
Skor Post-test Terendah 44 75
Nilai Rata-Rata 85 88
Jumlah Siswa Tuntas 24 35
Persentase Ketuntasan 89% 100%
Jumlah Siswa Tidak Tuntas 3 0
Persentase siswa tidak tuntas 11% 0
Dari data tersebut dapat dilihat dan lisan lebih efektif dari pada perlakuan
persentase ketuntantasan siswa untuk pertama atau pemberian umpan balik
perlakuan kedua lebih besar dari pada (feedback) tertulis. Hal ini dikarenakan siswa
perlakuan pertama. Pada perlakuan pertama banyak lebih mengerti jika koreksian atau
siswa masih ada yang nilainya dibawah penjelasan yang telah diberikan guru secara
KKM. Hal ini kemungkinan karena siswa tertulis di tambah dengan penjelasan secara
masih belum mengerti mengenai koreksian lisan oleh guru. Sehingga siswa menjadi
yang telah diberikan sebelumnya. Sedangkan lebih paham akan maksud koreksian yang
pada perlakuan kedua tingkat ketuntasanya telah guru berikan pada lembar jawaban post-
sangat tinggi yaitu 100% sehingga dapat test tersebut. Perbedaan kedua perlakuan juga
disimpulkan bahwa perlakuan kedua atau dapat dilihat dari grafik dibawah ini:
pemberian umpan balik (feedback) tertulis
120
100
100 89
85 88
80
Hasil Belajar kelas eksperimen
60 1
0
Nilai Rata-Rata Jumlah Siswa Persentase
Tuntas Ketuntasan (%)
Grafik 1: Rekapitulasi Nilai Rata-Rata, Jumlah Siswa Tuntas dan Persentase Ketuntasan
Kedua Perlakuan
Grafik 1 diatas menunjukkan perbedaan sebelum perlakuan menjadi 88 setelah
nilai rata-rata, jumlah siswa tuntas dan diberikan perlakuan. Sehingga dapat dilihat
persentase ketuntasan dari kedua perlakuan. dari perbandingan tersebut bahwa pemberian
terlihat jelas bahwa untuk perlakuan kedua umpan balik (feedback) memang efektif
pada kelas eksperimen 2 yang merupakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
kelas XI IPS 1 rata-rata nilai siswa maupun mata pelajar ekonomi. Pemberian umpan
jumlah siswa yang tuntas setelah diberikan balik (feedback) tertulis yang merupakan
perlakuan lebih tinggi dari setelah diberikan perlakuan pertama dengan memberikan
perlakuan pertama pada kelas eksperimen 1 komentar-komentar dan koreksian pada
yaitu kelas XI IPS 2. Sehingga dapat lembar jawaban post-test siswa. Sedangkan
disimpulkan bahwa perlakuan kedua lebih pemberian umpan balik (feedback) tertulis
efektif dari perlakuan pertama atau dan lisan yang merupakan perlakuan kedua
pemberian umpan balik (feedback) tertulis berupa komentar-komentar penjelas dan
dan lisan lebih efektif dalam meningkatkan koreksian pada lembar jawaban post-test
hasil belajar dibandingkan pemberian umpan mereka. Kemudian ditambahkan dengan
balik (feedback) tertulis. Hal ini dikarenakan penjelasan lisan oleh guru mengenai jawaban
saat siswa hanya diberikan umpan balik yang benar atau pembahasan kembali post-
(feedback) tertulis siswa masih ada yang test sebelumnya oleh guru. Dari perhitungan
belum mengerti dari koreksian yang hanya effect size pemberian umpan balik (feedback)
berupa tulisan pada tes hasil belajar mereka. tertulis sebesar 3,11 lebih besar
Dibandingkan dengan umpan balik perbedaannya dibandingkan pemberian
(feedback) tertulis dan lisan siswa yang umpan balik (feedback) tertulis dan lisan
masih bingung dengan koreksian tertulis dari sebesar 1,91, sehingga perlakuan pertama
guru pada tes hasil belajar menjadi lebih lebih efektif. Namun untuk hasil belajar lebih
mengerti karena ada tambahan penjelasan tinggi kelas yang menggunakan pemberian
secara lisan atau langsung oleh guru didepan umpan balik (feedback) tertulis dan lisan.
kelas. Hal ini lah yang membuat pemberian
umpan balik (feedback) tertulis dan lisan Saran
dapat meningkatkan hasil belajar siswa lebih Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan
tinggi dari pada pemberian umpan balik diatas maka disarankan Sebaiknya pemberian
(feedback) tertulis. umpan balik (feedback) dilakukan lebih
sering tidak hanya satu kali. Pemberian
SIMPULAN DAN SARAN umpan balik (feedback) ini sebaiknya
Simpulan dilakukan tidak hanya pada tes hasil belajar
Berdasarkan hasil penelitian tentang tetapi bisa juga saat diskusi kelompok atau
efektivitas pemberian umpan balik (feedback) pembelajaran dikelas. Dan juga pemberian
tes hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata umpan balik (feedback) sebaiknya lebih
pelajaran ekonomi yang dilakukan di SMA banyak memeran aktifkan siswa agar mereka
Islam Bawari Pontianak dapat disimpulkan mengetahui kesalahan sendiri. Pemberian
pemberian umpan balik (feedback) pada tes umpan balik (feedback) ini juga lebih baik
hasil belajar siswa sangat efektif untuk tidak hanya dari guru tetapi juga sesama
meningkatkan hasil belajar mereka hal ini siswa.
dilihat dari hasil Uji T yang telah dilakukan
didapat hasil pada pemberian umpan balik DAFTAR RUJUKAN
(feedback) tertulis rata-rata hasil belajar Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-
siswa 55 sebelum perlakuan menjadi 85 Dasar Evaluasi Pendidikan.
setelah diberikan perlakuan. Kemudian pada Jakarta: Bumi Aksara, Edisi 2
pemberian umpan balik (feedback) tertulis Lathifatul Amanati. (2008). Skripsi
dan lisan rata-rata hasil belajar dari 72 Pengaruh Pemberian Umpan
Balik Terhadap Motivasi Belajar Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Matematika Siswa. (Online). Pendidikan Pendekatan
(http://repository.uinjkt.ac.id/dspace Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
/bitstream/123456789/19841/1/LAT Bandung: Alfabeta
HIFATUL%20AMANATI- Vivi, Nur Latifah. (2016). Skripsi Pengaruh
FITK_NoRestriction.pdf, diakses Umpan Balik Evaluasi Formatif
24 Agustus 2016). Terhadap HasilBelajar Matematika
Mustofa, Abi Hamid. (2013). Skripsi Siswa Kelas XI MAN Surabaya.
(Online).(http://digilib.uinsby.ac.id/511
Studi Perbandingan Penggunaan
4/, diakses 13 Januari 2017).
Umpan Balik (Feedback) Pada
lembar Jawaban Siswa Terhadap
Wayan, Andi Kusuma. (2015). Skripsi
Penguasaan Konsep Fluida Statis
Pengaruh Pemberian Umpan
Siswa SMA Melalui Model
Balik dan Motivasi Berprestasi
Pembelajaran Contextual
Terhadap Hasil Belajar
Teaching And Learning (CTL).
Ekonomi Siswa Kelas X
(Online).
Semester Ganjil SMA Negeri 1
(http://digilib.unila.ac.id/1694/8/BA
Candipuro. (Online).
B%20II.pdf, diakses 13 November
(http://digilib.unila.ac.id/7899/126/
2016)
BAB%20II.pdf, diakses 12 Januari
Silverius, Suke. (1991). Evaluasi Hasil
2017)
Belajar dan Umpan Balik.
Jakarta: Grasindo.