Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan laporan praktikum. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul membuat disenfektan tepat waktu.laporan
membuat disenfektan disusun guna memenuhi tugas pada mata pelajaran kimia di SMA N 1
Martapura. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang membuat disenfektan
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Sismiyeni selaku guru mata
pelajaran kimia. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
LAPORAN PRAKTIKUM DESINFEKTAN..............................................................................................3
A. TUJUAN...............................................................................................................................................3
B. DASAR TEORI.....................................................................................................................................3
C. MATERI DAN METODE.....................................................................................................................5
D. URAIAN HASIL PRAKTIKUM...........................................................................................................5
E. KESIMPULAN.....................................................................................................................................7
DAFTAR REFERENSI...............................................................................................................................9
LAMPIRAN..............................................................................................................................................10
LAPORAN PRAKTIKUM DESINFEKTAN
A. TUJUAN
Membuat cairan desinfektan
B. DASAR TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai berbagai macam senyawa kimia baik
organik maupun anorganik bersifat racun terhadap jasad renik. Sehubung dengan itu usaha
manusia dalam mengatasi jasad renik. Penyebab penyakit banyak dilakukan menggunakan
bahan kimia. Senyawa kimia yang mematikan jasad renik disebut dengan disinfektan.
Disinfektan adalah zat kimia yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu mematikan bentuk
mikroorganisme penyebab suatu penyakit. Beberapa kelompok utama disinfektan yaitu:
1. Fenol dan persenyawaan penolat
2. Alkohol
3. Hidrogen
4. Logam berat dan persenyawaannya
5. Detergen
6. Aldehid
7. Kemosferilisator gas
8. Oxidator
9. Aerosol
10. Yodium
11. Zat warna
12. Preparat Chlor
13. Sabun
Cara kerja zat-zat kimia dalam mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
berbeda-beda antara lain dengan merusak dinding, mengubah permeabilitas sel, menghambat
kerja enzim, menghambat seintesis protein, dan asam nukleat dan sebagai anti metabolik.
Disinfektan digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan dan kontaminasi dengan mikroba.
Pengendalian yang dimaksud yang dimaksud artinya semua kegiatan yang dapat membunuh,
menghambat, dan sebagai anti metabolik.
Mikroorganisme yang dihambat mempunyai proses penghambatan yang sama dan perbedaannya
adalah sifat resisten yang berbeda-beda antara lain mikroorganisme satu dengan yang lainnya.
Sifat resisten ini dapat dipengaruhi oleh kandungan lipid pada membran selnya. Teknik dan cara-
cara yang digunakan dapat dengan cara fibrik atau kimiawi diantaranya dapat menggunakan
senyawa-senyawa fenolik, alcohol, chlor, iodium, dan senyawa-senyawa lain yang mempunyai
ciri komposisi molekuler yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi.
Disinfektan merupakan proses yang mematikan semua mikroorganisme patogen dengan cara
kimiawi atau fisik. Disinfeksi mempunyai daya kerja terhadap vegetatif dari mikroorganisme,
tetapi belum tentu mematikan sporanya, sedangkan antiseptis merupakan proses yang mencakup
inakvikasi atau mematikan mikroorganisme dengan cara kimiawi. Antiseptik dapat bersifat
bakterisidal atau bakteri kostatik. Proses bakteri kostatik hanya menghentikan pertumbuhan
bakteri. Istilah disinfeksi dan antiseptis secara umum sulit dibedakan, sehingga penggunaanya
boleh dikatakan sinonim.(Lay,1990)
1. Garam atau basa yang kuat dengan komponen-komponen ammonium yang terdiri dari
empat bagian.
2. Adanya unsur radikal dalam gram atau basa tersebut.
3. Radikal merupakan golongan alifat dan asam sulfat (Dwidjoseputro,1984).
Menurut Pelzar dan Chan menyatakan bahwa bakteri yang lebih muda kurang daya tahannya
terhadap, disinfektan jika dibandingkan bakteri yang luar yang memberikan hasil zona hambat
yang terbentuk. Hal ini juga sesuai dengan sifat dari dinding sel dari bakteri.
Struktur dinding bakteri gram positif adalah tebal dan berlapis tunggal dengan kandungan
peptidoglikan yang tinggi serta lebih resisten terhadap gangguan fisik maupun kimia
dibandingkan dengan struktur dinding sel dari kedua jenis bakteri ini jelas berbeda karena bakteri
gram negatif. Permeabilitas dinding sel dari jenis bakteri ini jelas berbeda karena bakteri gram
negatif mengandung peptidoglikan lebih sedikit sehingga memiliki pori-pori yang besar
dibanding gram positif sehingga bakteri gram positif lebih rentan terhadap antibiotik.
(Lehninger, 1982)
Salah satu cara pengujian desinfektan yang umumnya dipakai di laboratorium dalah metode
pengeceran dimana kekuatan desinfektan dinyatakan dengan koefisien fenol. Metode koefisien
fenol merupakan uji yang telah dibukukan dengan baik. Dalam metode ini, mikroorganisme uji
dimasukkan dalam larutan fenol murni dan larutan zat kimia yang akan di evaluasi pada berbagai
taraf pengenceran. Koefisien fenol dinyatakan sebagai suatu bilangan dan dihitung dengan cara
membandingkan aktivitas suatu larutan fenol dengan pengenceran terhadap aktivitas larutan zat
kimia dengan pengenceran tertentu yang sedang diuji.(Schlegel dan Schmidt,1994)
C. MATERI DAN METODE
Alat dan Bahan
1. Wipol (cairan pevbersih lantai)
2. Pemutih baju
3. Botol semprot
4. Gayung
5. Ember
Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yg akan di gunakan
2. Siapkan air bersih sebanyak 1 liter [takaran sesuai kemenkes ri
3. Campurkan air dengan cairan pebersih lantai [wipol]
4. Pastikan Tercampur Rata .
5. Masukan cairan yg sudah di buat kedalam botol semprot
1. Hasil Praktikum
a. Kontrol
Terdapat koloni yang jumlahnya lebih sedikit dari hasil yang dilakukan desinfektan.
b. Air kran
Terdapt dua jenis koloni berwana agak putih dan berwarna kuning.
c. Desinfektan (Lifebouy)
Terdapat bakteri dalam satu koloni yang brejumlah paling banyak dan berbentuk bintik-
bintik.
E. KESIMPULAN
Desinfektan adalah agen atau zat kimia yang digunakan untuk proses desinfeksi.
Desinfeksi adalah yang bersifat membunuh, mencegah atau memindahkan
mikroba.
Mekanisme pertumbuhan desinfektan terhadap mikroorganisme adalah sebagai
berikut:
1. Kerusakan pada dinding sel
2. Perubahan permeabilitas sel
3. Perubahan molekul protein
4. Penghambat kerja Enzim.
5. Dalam praktikum ini desinfektan yang kami gunakan yaitu sabun tidak
dapat mematikan bakteri seratus persen karena masih ditemukan beberapa bakteri.
6. Sabun adalah ikatan antara Natrium atau Kalium dengan asam lemak
tinggi dan bersifat germicida walaupun tidak begitu kuat, misalnya terhadap
Pneumococcus dan Streptococeus, sedangkan bakteri-bakteri lainnya lebih tahan.
DAFTAR REFERENSI
Hobi : Membaca