Provinsi Lampung
Ahmad Zakaria
University of Lampung
ahmad.zakaria@eng.unila.ac.id
Hasil dari penelitian ini adalah berupa program numerik yang dapat
dipergunakan untuk mensimulasikan perambatan gelombang tsunami, baik
akibat gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Menghitung tinggi
gelombang, lama waktu gelombang tsunami sampai di pantai, sehingga
resiko yang terjadi akibat gelombang tsunami juga dapat diperkirakan.
Dengan demikian, hasil dari penelitian ini tidak hanya dapat digunakan
untuk Wilayah Pesisir Lampung saja tapi juga dapat diaplikasikan di
berbagai daerah yang berpotensi terhadap kemungkinan terjadinya
tsunami, sehingga dapat dilakukan mitigasi bencana atau resiko bencana
yang akan terjadi dapat diperhitungkan dengan lebih akurat.
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (1)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (1)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (1)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
arah sumbu −x
" # " #
∂M ∂ M2 ∂ M.N ∂η g .n2
q
+ + +g .D. + 7/3 .M. (M 2 + N 2 ) = 0 (2)
∂t ∂x D ∂y D ∂x D
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (1)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
arah sumbu −x dan arah sumbu −y ,
" # " #
∂M ∂ M2 ∂ M.N ∂η g .n2
q
+ + +g .D. + 7/3 .M. (M 2 + N 2 ) = 0 (2)
∂t ∂x D ∂y D ∂x D
" # " #
∂N ∂ M.N ∂ N2 ∂η g .n2
q
+ + + g .D. + .N. (M 2 + N 2 ) = 0 (3)
∂t ∂x D ∂y D ∂y D 7/3
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (4)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (4)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (4)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
arah −x,
∂M ∂η r p
+ g .D. + 2 .M. M 2 + N 2 = 0 (5)
∂t ∂x D
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (4)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
arah −x,
∂M ∂η r p
+ g .D. + 2 .M. M 2 + N 2 = 0 (5)
∂t ∂x D
arah −y ,
∂N ∂η r p
+ g .D. + 2 .N. M 2 + N 2 = 0 (6)
∂t ∂y D
Dimana:
Dimana: Rη
M = −h udt = transpor dalam arah sumbu −x
Rη
N = −h vdt = transpor dalam arah sumbu −y
Dimana: Rη
M = −h udt = transpor dalam arah sumbu −x
Rη
N = −h vdt = transpor dalam arah sumbu −y
M = u.D = u.(h + η)
N = v .D = v .(h + η)
Dimana: Rη
M = udt = transpor dalam arah sumbu −x
R−h
η
N = −h vdt = transpor dalam arah sumbu −y
M = u.D = u.(h + η)
N = v .D = v .(h + η)
u = kecepatan partikel rerata dalam arah sumbu −x
v = kecepatan partikel rerata dalam arah sumbu −y
Dimana: Rη
M = udt = transpor dalam arah sumbu −x
R−h
η
N = −h vdt = transpor dalam arah sumbu −y
M = u.D = u.(h + η)
N = v .D = v .(h + η)
u = kecepatan partikel rerata dalam arah sumbu −x
v = kecepatan partikel rerata dalam arah sumbu −y
g = percepatan gravitasi (m/detik 2 )
η = kedalaman permukaan air terhadap SWL (meter )
r = koefisien gesekan (0,47)
n = koefisien kekasaran manning
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
Dimana:
Dimana:
D = h + η = total kedalaman (meter )
h = kedalaman air (meter )
η = variasi elevasi permukaan air (meter )
Persamaan Kontinyuitas,
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (10)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (10)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (10)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
-arah sumbu −x
∂u ∂u ∂u ∂η 1 p 2 ∂ψ
+u +v +g + ru u + v 2 = (11)
∂t ∂x ∂y ∂x ρD ∂x
Persamaan Kontinyuitas,
∂η ∂M ∂N
+ + =0 (10)
∂t ∂x ∂y
Persamaan Momentum,
-arah sumbu −x
∂u ∂u ∂u ∂η 1 p 2 ∂ψ
+u +v +g + ru u + v 2 = (11)
∂t ∂x ∂y ∂x ρD ∂x
-arah sumbu −y
∂v ∂v ∂v ∂η 1 p 2 ∂ψ
+u +v +g + rv u + v 2 = (12)
∂t ∂x ∂y ∂y ρD ∂y
H 2 ∂2u ∂2v
ψ= + (13)
3 ∂x∂t ∂y ∂t
H 2 ∂2u ∂2v
ψ= + (13)
3 ∂x∂t ∂y ∂t
H 2 ∂2u ∂2v
ψ= + (13)
3 ∂x∂t ∂y ∂t
k+ 12
h k− 1 ∆t k k
i
Mi,j = Mi,j 2 − g .D. . ηi+1,j − ηi,j .Rx (16)
∆x
k+ 12
h k− 1 ∆t k k
i
Ni,j = Ni,j 2 − g .D. . ηi,j+1 − ηi,j .Ry (17)
∆y
∂u ∂η
+g =0 dan (18)
∂t ∂x
∂η ∂u
+h =0 (19)
∂t ∂x
∂u ∂η
+g =0 dan (18)
∂t ∂x
∂η ∂u
+h =0 (19)
∂t ∂x
Sehingga refleksi dari boundary dapat direduksi menjadi,
∂u ∂η
+g =0 dan (18)
∂t ∂x
∂η ∂u
+h =0 (19)
∂t ∂x
Sehingga refleksi dari boundary dapat direduksi menjadi,
( )" r #
∂ p ∂ g
± g .h u± η =0 (20)
∂t ∂x h