Disusun Oleh :
Arina Makarimal Fasya (14506134001)
Salsabila Ulfah Tian (14506134004)
Chabib Purnomo (14506134008)
Aji Saputra (14506134011)
Budiyono (14506134025)
Dika Cahyo Nugroho (14506134027)
3. Dasar Teori
Inverter merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber
tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan AC dengan frekuensi tertentu. Komponen
semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang
beroperasi sebagai sakelar dan pengubah. Inverter dapat diklasifikasikan dalam dua jenis,
yaitu: inverter satu fasa dan inverter tiga fasa.
Dalam proses perubahan DC menjadi AC akan terdapat energi yang hilang selama
proses inverting. Maka dikenal juga efisiensi inverter yang membandingkan Pout dan Pin
dalam persen.
3. Data Percobaan
4. ANALISA
Efisiensi inverter :
Ex : Percobaan Pertama
Pin = V x 1 Pout = Terukur
= 12 x 3 = 36 W = 26 W
DC
Pdc Pout eff
V I
12 3 36 26 0.722222
11.5 3.75 43.125 32 0.742029
11.5 4.2 48.3 42 0.869565
11.5 5.1 58.65 52 0.886616
11 6 66 60 0.909091
11 6.8 74.8 68 0.909091
11 7.7 84.7 74 0.873672
DC
Pin pout eff
t V I
10.5 8.5 89.25 84 0.941176
0 12 1.9 22.8 14 0.614035
1 12 2 24 18 0.75
2 12 2.2 26.4 20 0.757576
3 11.5 2.2 25.3 24 0.948617
4 11.5 2.8 32.2 24 0.745342
5 11.5 2.8 32.2 26 0.807453
6 11.5 2.9 33.35 28 0.83958
7 11.5 3 34.5 30 0.869565
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGISIAN PENGOSONGAN BATERAY DENGAN PANEL SURYA
Disusun Oleh :
Arina Makarimal Fasya (14506134001)
Salsabila Ulfah Tian (14506134004)
Chabib Purnomo (14506134008)
Aji Saputra (14506134011)
Budiyono (14506134025)
Dika Cahyo Nugroho (14506134027)
3. Dasar Teori
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari
sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari
mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Arus (I) dan tegangan (V) yang
dihasilkan ketika sel memperoleh penyinaran merupakan karakteristik setiap sel surya.
Pada umumnya sel surya terbuat dari bahan semikotor. Salah satu bahan sel surya adalah
kristal silikon (c-Si). Bahan ini merupakan silikon murni (elektron valensi 4) yang diberi
pengotoran (impuriti) bervalensi 3 sehingga menjadi silikon tak murni (kekurangan
sebuah elektron). Silikon jenis ini kemudian diberi nama silikon tipe-p. sebuah silikon
murni yang diberi pengotoran bervalensi 5 (kelebihan sebuah elektron) juga
menghasilkan silikon tipe-n. Sambungan kedua jenis silikon ini akan membentuk
persambungan (junction) PN. Pada batas sambungan akan timbul sebuah celah energi
atau energy gap (Eg) yang membatasi pita valensi dengan pita konduksi.
4. Data Percobaan
Pengisian Bateray mobil
t I V E P Baterai
No
( Menit) (Ampere) (volt) (lux) (watt)
1 0 2.2 12 40500 26.4
2 10 2.4 13 52600 31.2
3 20 2.0 13 49500 26
4 30 2.6 13.5 58200 35.1
5 40 2.8 13.5 55800 37.8
6 50 2.8 13.5 61600 37.8
Pengisian Bateray Motor
t I V E P Baterai
No
( Menit) (Ampere) (volt) (lux) (Watt)
1 0 0.5 4 38200 2
2 10 0.74 13 29000 9.62
3 20 0.85 13 27000 11.05
4 30 1.0 13 26200 13
5 40 1.2 13 52700 15.6
Anggota Kelompok :
Arina Makarimal F (14506134001)
Chabib Purnomo (14506134008)
Aji Saputra (14506134011)
Dika Cahyo Nugroho (14506134027)
Salsabila Ulfantia (14506134004)
C. Dasar Teori
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang
sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak
terbatas di alam.
Cara
kerja dari
pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin
angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin. Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik
dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan
material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang
bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik
yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki
bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini selanjutnya dig unakan
untuk mengisi baterai, sebelum arus mengalir ke baterai tegangan diturunkan terlebih
dahulu dengan R (reostat).
D. Data Percobaan
- - 0 -
2.3 4 5 9.2
2.2 5 25 11
Pengosongan
Beban : 2.5K ohm
A V t P
2 2.75 0 5.5
Percobaankedua
Kec. Angin : 4.5 Knot / 2.6 ms
V awal : 2.6 v
A V t P
Pengosongan
A V t P
4 4.6 0 18.4
3.6 4 10 14.4
3 3.6 25 10.8
2.7 3 40 8.1
E. Tujuan
Setelah praktikum selesai mahasiswa diharapkan :
1. Mahasiswa dapat mengerti cara kerja system pembangkit tenaga listrik
2. Memahami prinsip kerja dari inverter
3. Memahami cara menghitung daya masukan dari pembangkit
4. Memahami cara menghitung efisiensi dari inverter
G. Dasar Teori
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang
sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak
terbatas di alam.
Cara
kerja dari
pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin
angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin. Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik
dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan
material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang
bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik
yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki
bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini selanjutnya dig unakan
untuk mengisi baterai, sebelum arus mengalir ke baterai tegangan diturunkan terlebih
dahulu dengan R (reostat).
H. Data Percobaan
- - 0 -
2.3 4 5 9.2
2.2 5 25 11
Pengosongan
Beban : 2.5K ohm
A V t P
2 2.75 0 5.5
Percobaankedua
Kec. Angin : 4.5 Knot / 2.6 ms
V awal : 2.6 v
A V t P
Pengosongan
A V t P
4 4.6 0 18.4
3.6 4 10 14.4
3 3.6 25 10.8
2.7 3 40 8.1