9
JKTI, Vol. 17, No. 1, Juni 2015 : 9 – 14
PAH perlu selalu dipantau serta disimpan dalam freeze dried atau
keberadaannya karena dapat menyebabkan lemari pendingin. Melihat dari kekurangan
mutasi genetik dan menimbulkan penyakit dari metode ini, maka diperlukan suatu
kanker. PAH termasuk golongan zat kimia metode yang tepat untuk memodifikasi
yang bersifat genotoksik dan memberikan metode telah ada.
efek dapat membentuk ikatan kovalen Modifikasi metode ini adalah
dengan basa dari DNA. PAH memiliki menggunakan sampel sedimen kering pada
gugus elektrofil yang akan membentuk suhu kamar dan sampel yang sedikit
ikatan kovalen dengan gugus nukleofilik sehingga mempermudah dalam analisis.
seperti asam amino, sulfohidril dan gugus Kinerja metode analisis dengan cara ini
hidroksil pada molekul lain(4). dapat dipastikan dan dilakukan langkah
Analisis PAH masih sangat jarang validasi metode. Validasi metode adalah
dilakukan di Indonesia sampai saat ini, proses yang menunjukkan atau
padahal senyawa PAH sangat bersifat membuktikan karakteristik kinerja suatu
toksik dan sangat mempengaruhi mutu metode analisis dapat diterima atau tidak(9).
kualitas lingkungan yang berakibat fatal
bagi manusia. Penggunaan GC-FID dalam
BAHAN DAN METODE
analisis PAH dalam sedimenmemiliki
tingkat selektivitas dan keakuratan lebih
Bahan
tinggi dibandingkan dengan HPLC dengan
mengacu prosedur standar EPA Bahan kimia yang digunakan antara
(Environmental Protection Agency)(5). lain: Standar PAH (Aldrich, Jerman)
meliputi: Napthalene, Pyrene,
Preparasi sampel dengan Fluoranthene, Phenanthrene, Acenaphtene,
menggunakan ekstraksi soxhlet memiliki Perylene, Benzo (a) Pyrene. Bahan kimia
banyak kelemahan di antaranya, lainnya: natrium sulfat anhidrat, silika gel
kemungkinan timbulnya emulsi, banyaknya 70 - 240 mesh, alumina, berkualitas p.a.
jumlah pelarut organik yang digunakan, (E.Merck, USA) sedangkan gas helium,
menghasilkan limbah pelarut organik dalam hidrogen, dan nitrogen buatan (Aneka Gas,
jumlah besar, proses ekstraksinya Indonesia). Pelarut n-heksana,
membutuhkan waktu lama, dan tidak dapat diklorometana yang mempunyai kualitas
dilakukan secara otomatis. Metode ini p.a. (E.Merck, USA). Air yang digunakan
cukup praktis bagi analis karena tidak
adalah aquabides (Pharmaceutical Lab,
terlalu banyak berinteraksi langsung dengan Indonesia) dan air suling produksi
bahan kimia yang digunakan serta alat laboratorium (LPPT UGM, Indonesia).
umumnya tersedia pada semua
Laboratorium Kimia di Indonesia, sehingga Alat-alat yang digunakan dalam
memungkinkan melakukan analisis secara penelitian ini adalah alat gelas (Pyrex,
akurat ketika suatu lingkungan terindikasi USA), rotary evaporator Buchii R II
adanya PAH. Penelitian yang berkaitan (Buchii, Indonesia), pompa vakum (Hitachi,
dengan ini maupun berbagai metode yang Ltd., Jepang), pengayak 1.00 mm No.18
telah dikembangkan yaitu metode EPA (Fisher Scientific Company, USA), neraca
610, EPA 8270 C, Golledge & Herzfelder analitik Al.204 (Mettler Toledo, Swiss),
(6-8) Oven model 501 (Fisher, USA), termometer
, dalam mempreparasi sampel sedimen
sebelum ekstraksi umumnya memakai (100 oC) (Hanna HI 8314, USA), hand
sedimen basah tanpa dikeringkan yang refraktometer (Kenko, Indonesia), Van
memerlukan waktu 1 x 24 jam dengan Veen Grab (Stainless Steel, Indonesia),
menjaga kondisinya dibawah 4 oC GPS (Global Positioning System) (Garmin
ditransfer dari lingkungan ke laboratorium
10
Validasi Metode Analisis Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam Sedimen di Sekitar Pantai Makassar
: Muhammad Syahrir, dkk
11
JKTI, Vol. 17, No. 1, Juni 2015 : 9 – 14
Tabel 3. Daftar faktor kapasitas dan jumlah pelat 0.5 – 20 ppm. Pengujian parameter ini
teoritis dari masing-masing PAH dari dilakukan seperti dalam Tabel 4 berikut
hasil analisis GC-FID kolom CP-Sil-8-CB
yang menyajikan persamaan regresi linear
Jenis PAH tr Jumlah plat Faktor dari masing-masing kurva standar.
(menit) teoritis kapasitas
Naphtalene 6,944 14.400 0,799
Linearitas dinyatakan dengan koefisien
Acenaphtene 6,808 67,600 1,690 korelasi (r). Berdasarkan hasil pengujian,
Fluoranthene 12,694 47,524 1,754 diperoleh koefisien korelasi berkisar antara
Pyrene 13,329 40535,111 3,889 0,970 – 0,998, dan untuk kurva standard
Benzo (a) rata-rata sebesar 0,997. Nilai koefisien
17,094 47233,78 4,195
Antracene
Perylene 24,459 16965,225 6,240 korelasi yang tinggi dan mendekati nilai 1
Keterangan: tr adalah waktu retensi dari PAH, tm menunjukkan hasil yang baik dan
adalah waktu retensi dari fase gerak 3,888 menit menunjukkan adanya hubungan
proporsional antara sinyal detektor GC-FID
Waktu retensi untuk semua PAH dengan konsentrasi PAH sampel yang
berbeda jauh bahkan dalam campuran tetap terukur.
memperlihatkan suatu pemisahan yang baik
antara kedua puncak yang berdekatan
waktu retensinya. Hal tersebut dapat dilihat Tabel 4. Nilai Regresi (r) dan Persamaan regresi
linear standar
pada Gambar 1.
PAH Persamaan Rentang R
Regresi Linear Linear
Naphtalene y = 7134x + 470,3 0,5 – 20 0,992
Acenaphtene y = 7593x + 4502 0,5 – 20 0,991
Penanthrene y = 9816x + 4104 0,5 – 20 0,997
Fluoranthene y = 9522x – 701,6 0,5 – 20 0,993
Pyrene y = 8373x – 4298 0,5 – 20 0,996
Benzo (a)
y = 11871x + 2027 0,5 – 20 0,999
Antracene
Perylene y = 3594x – 991,9 0,5 – 20 0,997
12
Validasi Metode Analisis Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam Sedimen di Sekitar Pantai Makassar
: Muhammad Syahrir, dkk
13
JKTI, Vol. 17, No. 1, Juni 2015 : 9 – 14
14