Anda di halaman 1dari 28

ILMU BAHAN

DIAGRAM FASA BAHAN

Page 1

Dosen Pengampu:

DHITA ARIYANTI, M.Si.

dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA BINER

Campuran dua macam senyawa cair-cair kadangkala tidak


menghasilkan suatu campuran yang homogen, karena kedua
cairan itu tidak larut (misibel) sempurna.

Dua cairan dikatakan misibel sebagian jika A larut dalam B dalam


jumlah yang terbatas, dan sebaliknya. Secara eksperimen dapat
diperoleh diagram fasa suhu terhadap komposisi cair-cair
pada tekanan tetap

2
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA BINER

PARTIALLY MISCIBLES LIQUIDS

3
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA BINER

4
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA BINER

TC : temperatur kritik, titik kritis yaitu suhu yang menunjukkan bahwa


pada temperatur tersebut adalah batas tertinggi sistem dalam keadaan
dua fasa , di atas temperatur tersebut kedua cairan melarut

sempurna dalam segala komposisi.

5
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA BINER

Pada diagram tersebut jika suhu dibuat konstan, misal T1, sistem dimulai dari
B murni (titik C), maka penambahan A sedikit demi sedikit hingga batas titik D
(fraksi mol XA1) akan didapat cairan satu fasa. Bila penambahan A diteruskan,
hingga titik E misalnya, maka akan didapatkan dua fasa atau dua lapisan. Jika
penambahan diteruskan sampai mencapai titik F, maka penambahan
berikutnya akan menghasilkan satu lapisan atau satu fasa. Contoh dari sistem
ini adalah sistem fenol-air. Komposisi kedua lapisan dalam keseimbangan
ditunjukkan oleh perbandingan fasa 1 dan fasa 2, dalam diagram di atas
diperlihatkan oleh hubungan:
massa fasa L1 : massa fasa L2 = FE : DE.

6
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

Titik eutektik, titik terendah suatu paduan berada pada satu fasa
7
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

Pada paduan biner seperti diagram fasa Pb-Sn, ada komposisi


paduan spesifik yang dikenal sebagai Eutectic Composition,
dimana proses pendinginan/solidifikasi terjadi pada temperatur
terendah dibandingkan komposisi lainnya.

Temperatur rendah tersebut berkaitan dengan temperatur terendah


dimana masih terdapat fasa cair ketika didinginkan dengan lambat.
Temperatur tersebut biasa disebut temperatur eutektik.

Perhatikan pada alloy 1, titik eutektik pada komposisi


61,9%Sn-38,9%Pb, T=1830C.

Akibat pendinginan, maka terjadi perubahan fasa:


Cairan → a larutan padat + b larutan padat

8
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

1. Komposisi dan fasa di titik 1?


2. Mark the constitution points for Pb-60wt% Sn and Pb-20wt% Sn alloys at 250oC.
What phases are present?
3. The alloy at constitution point 1 is cooled very slowly to room temperature,
maintaining equilibrium. At which temperatures do changes in the number or type of
phases occur? What phases are present at constitution points 2 and 3?
9
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

1. The constitution point (line solid and liquid) for a Pb-25wt% Sn alloy at 250oC lies in a
two-phase field. Construct a tie-line on the figure and read off the two phases also their
compositions.
2. The alloy is slowly cooled to 200oC than to 150oC. At this temperature, identify the
phases and their compositions.
3. Indicate with arrows on the figure the lines along which the compositions of phase 1 and
phase 2 move during slow cooling from 250oC to 200oC. 10
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

ANSWER

11
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

Using the Pb-Sn phase diagram, consider the Pb-Sn alloy with composition W
Sn = 25%.
What are the approximate proportions by weight of the phases identified at
250oC, 200oC and 150oC? Use lever rules

12
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE Sn + Pb

(a) 250oC: proportion of Pb-rich solid = (34-25)/34-12) = 41%, and 59% Liquid.
(b) 200oC: proportion of Pb-rich solid = (57-25)/57-18) = 82%, and 18% Liquid.
(c) 150oC: proportion of Pb-rich solid (99-25)/99-10) = 83% and 17% Sn-rich solid.

13
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE INTERMETALLIC
Ag + Sr

For an Ag-90at% Sr alloy


at 600oC:
1. Plot the constitution
point (line solid and
liquid) on the phase
diagram;
2. Identify the phases
Ag-rich solid

present, and find their


compositions in at%;
3. The temperature is
slowly reduced to
500oC. Will the phase
compositions and
Sr-rich solid proportions change?

14
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE INTERMETALLIC
Ag + Sr

For an Ag-30at% Sr alloy


at 600oC:
1. Plot the constitution
point (line solid and
liquid) on the phase
diagram;
2. Identify the phases
present, and find their
compositions in at%;
3. Will the proportions
change if the
temperature is reduced
to 500oC? Why is this?

15
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA IMMISIBLE INTERMETALLIC
Ag + Sr

ANSWER
1. Liquid, Ag-83at% Sr and pure Sr (solid). At 500oC, the liquid
concentration has changed to Ag-78at% Sr, while the second phase
remains pure Sr (solid). The proportion of solid increases.

2. Solid compounds Ag5Sr (16.7at% Sr) and Ag5Sr3 (37.5at% Sr). At


500oC, the phases remain the same in both composition (as perfect
compounds) and in proportions (as the phase boundaries are
vertical).

16
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
SISTEM TIGA KOMPONEN
DIAGRAM FASA TERNER

17
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM TIGA FASA

Sistem tiga komponen mempunyai derajad kebebasan F = 3–P, karena


tidak mungkin membuat diagram dengan 4 variabel, maka sistem
tersebut dibuat pada tekanan dan suhu tetap. Sehingga diagram
hanya merupakan fungsi komposisi. Harga derajad kebebasan
maksimal adalah 2, karena harga P hanya mempunyai 2 pilihan 1 fasa
yaitu ketiga komponen bercampur homogen atau 2 fasa yang meliputi
2 pasang misibel. Umumnya sistem 3 komponen merupakan sistem
cair-cair-cair. Jumlah fraksi mol ketiga komponen berharga 1. Sistem
koordinat diagram ini digambarkan sebagai segitiga sama sisi dapat
berupa % mol atau fraksi mol ataupun % berat

18
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM TIGA FASA

Berdasarkan gambar di atas maka untuk


posisi x komposisinya adalah 40% berat
unsur A, 40% berat unsur B, 20% berat
unsur C.
Sedangkan untuk posisi y memiliki
komposisi 20% berat unsur A, 30% berat
unsur B, 50% berat unsur C.

19
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM TIGA FASA

CONTOH paduan

20
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

21
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

Aplikasi Titik Tripel (Triple Point) Pada Freeze Drying

Freeze Drying adalah proses pengeringan untuk pengawetan bahan makanan


yang tidak tahan terhadap suhu panas. Freeze drying diaplikasikan di berbagai
bidang diantaranya pengolahan pangan, industri, farmasi, dan bioteknologi.
Prinsip teknologi pengeringan beku dimulai dengan proses pembekuan pangan,
dan dilanjutkan dengan pengeringan. Pengeringan yaitu mengeluarkan/
memisahkan hampir sebagian besar air dalam bahan yang terjadi melalui
mekanisme sublimasi

22
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

Aplikasi Titik Tripel (Triple Point) Pada Freeze Drying

23
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

Aplikasi Titik Tripel (Triple Point) Pada Freeze Drying

Produk pangan dalam kondisi beku di ruangan vakum (P dan T


tetap) dibawah triple point. Karena itu proses sumblimasi dapat
terjadi tanpa melalui proses pelelehan. Pada tahap ini terjadi
penguapan air sehingga menghasilkan produk kering-beku.
Selama proses sublimasi, tekanan dipertahankan sekitar 0,0025
bar dan suhu dinaikkan secara terkontrol sampai mencapai 100°F
(38°C)

24
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

Aplikasi Titik Tripel (Triple Point) Pada Freeze Drying

25
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

Aplikasi Titik Tripel (Triple Point) Pada Freeze Drying

Dari Gambar tersebut dapat diketahui bahwa dengan mengendalikan kondisi


tekanan (P) dan suhu (T), air dapat berbentuk gas (uap), cair (air) atau padatan
(es). Pada kondisi tertentu - yaitu pada kondisi tekanan 4,58 torr (610,5 Pa) dan
suhu 0°C, air akan berada pada kondisi kesetimbangan antara uap, air dan es. Titik
dimana terjadi kesetimbangan antar ketiga fase tersebut disebut sebagai triple
point. Triple point untuk air terjadi pada pada tekanan (P) 4.58 torr dan suhu
(T)=0°C. Pada freeze drying, bahan dalam kondisi beku pada tekanan yang
dipertahankan tetap dibawah triple point (Pt=4,58 torr), kemudian suhu produk
dinaikkan sehingga terjadi sublimasi, yaitu perubahan fase dari padat (es) ke uap.

26
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
APLIKASI DIAGRAM FASA

Aplikasi Titik Tripel (Triple Point) Pada Freeze Drying

27
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TERIMA KASIH

28
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai