Anda di halaman 1dari 35

ILMU BAHAN

DIAGRAM FASA BAHAN

Page 1

Dosen Pengampu:

DHITA ARIYANTI, M.Si.

dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
PENDAHULUAN

Secara mikrostruktur, fasa (phase) adalah suatu daerah (region)


yang berbeda struktur atau komposisinya dari daerah lain.

FASA: CAIR, PADAT, DAN GAS

2
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
PENGARUH MIKROSTRUKTUR TERHADAP FASA

Setiap molekul air memiliki Setiap molekul air memiliki Setiap molekul air tidak
attractive force atau daya attractive force atau daya memiliki attractive force
ikat yang tinggi dengan ikat yang lemah dengan atau daya ikat dengan
molekul lainnya. Sehingga molekul lainnya. Sehingga molekul lainnya, kecuali jika
fasa solid, memiliki bentuk fasa ini memiliki bentuk mengalami collision.
yang fixed sesuai dengan container Sehingga fasa ini memiliki
atau wadahnya bentuk yang sangat random

3
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TRANSISI FASA

Perubahan fasa tanpa mengalami perubahan kandungan unsur kimia.


Contoh:
• Perubahan fasa padatan menjadi cair melalui pelelehan (melting)
• Perubahan fasa cairan menjadi uap melalui penguapan
(vaporation)

4
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TRANSISI FASA

Transisi fasa dapat pula terjadi pada satu fasa, seperti solid bentuk tertentu
berubah menjadi solid bentuk yang lain.
Seperti pada konversi grafit menjadi berlian melalui tekanan yang sangat tinggi.

5
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TRANSISI FASA

Perubahan fasa tanpa mengalami perubahan kandungan unsur kimia,


disebut dengan allotrope, seperti allotrope karbon.

Allotrope karbon:
Diamond, fullurene, carbon onion, SWNT, MWNT, Graphene

Aplikasi fullurene untuk obat, kosmetik, material superkonduktor. Carbon onion


untuk energy storage. SWNT dan MWNT untuk katalis. SWNT less defect dan
MWNT more defect. Graphene untuk interior pesawat, dan elektronik
6
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TRANSISI FASA

Allotrope sulfur:

Perbedaan bentuk kristal


menyebabkan perbedaan
sifat, meliputi warna,
densitas, titik leleh,
stabilitas.

7
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TRANSISI FASA

Bedakan allotrope dengan isotope

8
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
TRANSISI FASA

Terjadinya transisi fasa dan terbentuknya allotrope karena pengaruh tekanan


dan suhu yang bervariasi

Dipelajari melalui pembentukan diagram fasa.

Diagram fasa (phase diagram) adalah suatu diagram yang menunjukkan


fasa dalam suatu sistem material diberbagai suhu, tekanan, dan komposisi.

9
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA

Terjadinya transisi fasa dan terbentuknya allotrope karena pengaruh tekanan


dan suhu yang bervariasi

Dipelajari melalui pembentukan diagram fasa.

Diagram fasa (phase diagram) adalah suatu diagram yang menunjukkan


fasa dalam suatu sistem material diberbagai suhu, tekanan, dan komposisi.

10
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA

Informasi yang didapatkan dari diagram fasa:


1. Menunjukkan fasa yang ada pada komposisi dan temperatur yang
berbeda.
2. Menunjukkan kesetimbangan pemadatan dari suatu elemen (atau
campuran/compound) dalam unsur lain.
3. Menunjukkan temperatur dari suatu material pada suhu rendah
dalam kondisi kesetimbangan mulai membeku dan
menginformasikan interval suhu saat pembekuan terjadi.
4. Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang berbeda mulai mencair.

11
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

Air bila didinginkan dalam suatu kesetimbangan, fasa padat dan cair
berada bersama-sama dengan batas fasa adalah permukaan dari es.

Saat dipanaskan, cairan menguap, saat mendidih uap air dan cairan
bersama dalam kondisi kesetimbangan dengan batas fasa adalah
permukaan air.

12
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

Kondisi diagram fasa unsur murni seperti air dapat dinyatakan dengan diagram kesetimbangan
fasa tekanan–temperatur (pressure-temperature equilibrium phase diagram)

Pada suhu 100oC dan


tekanan 1 atm, air
berada pada
kesetimbangan cair
dan uap

13
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

Pada diagram tersebut terdapat garis yang membatasi antara dua fase. Jika zat berada
pada garis pembatas antara dua fase, maka zat berada dalam fase equilibrium atau
kesetimbangan. Kesetimbangan fase suatu zat harus memenuhi syarat yaitu:
a. Zat mempunyai lebih dari satu fase meskipun materinya sama
b. Terjadi perpindahan reversible dari satu fase ke fase lain
c. Seluruh bagian zat mempunyai tekanan dan temperature sama

14
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

Phase boundary (batas fasa):


Menunjukkan nilai suhu dan tekanan
yang membatasi satu fasa dengan
fasa lain.

B merupakan titik kesetimbangan


antara fasa liquid dan vapor (seperti
air pada 1 atm di 100oC). Jika T
dikurangi pada tekanan tetap, maka
akan bergeser ke titik C, dan
seterusnya.

15
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

BATAS FASA (UAP-CAIR)


Batas cair dan gas pada diagram fasa merupakan plot antara tekanan dan suhu.

Perhitungan nilai batas dapat dilakukan dengan suatu barometer yang berisi Hg
dalam keadaan vakum yang divariasikan pada berbagai suhu. Cairan yang
dimasukkan dalam barometer dan mampu menekan Hg sejumlah tertentu
merupakan nilai tekanan

16
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

Pada sistem terbuka:

Boiling temperatur (titik didih) terjadi


dimana tekanan uap sama dengan
tekanan eksternal (lingkungan)
Normal boiling point terjadi ketika
tekanan eksternal sama dengan 1 atm

Pada sistem tertutup:


Karena tidak ada uap yang keluar,
maka ketika suhu permukaan cairan
tidak tampak batasnya dengan suhu
uap, disebut suhu kritis (critical
temperatur) dan tekanan kritis (critical
temperatur)

17
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA BAHAN

Jika suatu cairan divariasikan


tekanannya diatas titik kritisnya, maka
terbentuk fluida yang lebih dense
(rapat), akibatnya tidak nampak batas
yang jelas antara cairan dan uap.
Terbentuk fasa single uniform, gas.

Maka, diatas suhu kritis, cairan tidak


dapat terbentuk melalui kenaikan
tekanan (titik superkritik)

Triple point: kondisi dimana ketiga fasa


berada dalam kesetimbangan

18
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

Pada diagram tersebut juga terdapat dua titik yang penting, yaitu titik tripel (triple point)
dan titik kritik (critical point).

Triple point adalah titik dimana fase padat, cair, dan gas hadir bersamaan dalam
kesetimbangan yang dinamik. Sedangkan titik kritik adalah suhu dan tekanan tertinggi di
mana suatu zat masih dapat mempertahankan kesetimbangan antara fase gas dan
cairnya. Di atas titik ini materi berubah wujud menjadi sesuatu yang bukan gas dan
bukan pula zat cair. Secara termodinamika materi tersebut adalah gas yang
dimampatkan, karena terdiri hanya atas satu fase dan memenuhi seluruh bagian ruang
penyimpannya. Gas yang dimampatkan tersebut dikenal dengan nama fluida superkritik
(supercritical fluids/SCF)

19
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

DIAGRAM FASA KARBONDIOKSIDA

20
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

DIAGRAM FASA IRON

21
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA UNSUR MURNI

22
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
HUKUM FASA GIBBS

Suatu persamaan yang mampu menghitung jumlah fasa yang ada dalam
kesetimbangan pada suatu sistem yang ditentukan/dipilih

dengan:
P : jumlah fasa yang ada pada sistem terpilih
F : derajat kebebasan (jumlah variable (tekanan, suhu, komposisi) yang
dapat diubah bebas tanpa mengubah jumlah fasa dalam
kesetimbangan.
C : jumlah komponen dalam sistem (suatu elemen, campuran atau
larutan/cairan)

23
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
HUKUM FASA GIBBS UNSUR MURNI

Contoh:
Untuk diagram fasa air murni, pada titik triple jumlah fasa = 3 = P (phase)
Jumlah komponen = air saja = 1 = C (Component)

Sehingga F = 0 (dengan derajat kebebasan nol)

Karena tidak ada variable (suhu maupun tekanan) yang dapat diubah dan
3 fasa tetap ada di titik itu, maka titik triple ini disebut invariant point (titik
tetap/tak berubah=invariant)

24
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
HUKUM FASA GIBBS UNSUR MURNI

Contoh:
Pada garis batas cair dan padat P=2, C=1 maka

F= C+2 – P = 1 + 2 – 2 = 1

Terdapat satu variable dapat diubah bebas dan mampu mempertahankan


dua fasa yang ada dalam sistem. Yang mana bila tekanan tertentu
ditentukan hanya akan ada satu temperatur yang mana fasa padat dan
cair ada bersamaan.

25
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
HUKUM FASA GIBBS UNSUR MURNI

Bila ada titik dimana saja yang ada dalam satu fasa, maka:

P = 1, C = 1, sehingga P + F = C + 2
F = 1 + 2 – 1 = 2 (dua derajat kebebasan)

Artinya dua variable suhu dan tekanan dapat bervariasi/diubah-ubah


secara bebas dan sistem tetap berada dalam satu fasa.

26
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

Campuran dua logam disebut paduan binary/binary alloys yang mana


membentuk dua komponen sistem.

Contoh: tembaga murni merupakan sistem satu komponen


Tembaga dan nikel merupakan sistem dua komponen

Pada beberapa sistem logam dua komponen, dua elemen mencair


sempurna satu sama lain baik pada kondisi cair maupun padat.
Pada sistem isomorphous, hanya terdapat sebuah/satu jenis struktur
kristal yang berada pada semua komposisi dari komponennya.

27
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

Keberlimpahan sektor sumber daya mineral

Misal, mineral besi dalam bentuk oksida. Hematite (Fe2O3). 2 miliar ton

Penggunaan masih terbatas untuk pewarna, pelindung radiasi, dll


Karena tidak bersifat magnetik

Peningkatan nilai ekonomis melalui


pembentukan paduan logam atau
disebut isomorphous

28
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
OVERVIEW TUJUAN MATERI DIAGRAM FASA

Hematite dilakukan blending Pseudobrookite merupakan


dengan TiO2 untuk membentuk semikonduktor, fiber optik, dan
magnetisasi, membentuk membrane fuel cell application.
pseudobrookite Goal: Nilai jual meningkat

29
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

Untuk terjadi sistem isomorphous, biasanya sistem tersebut memenuhi


satu atau lebih kondisi sebagai berikut:

1. Struktur kristal dari setiap elemen dari campuran pada harus sama.
2. Perbedaan atom dari setiap dua elemen tidak boleh berbeda lebih dari
15%
3. Elemen seharusnya tidak membentuk persenyawaan/campuran satu
sama lain. Dalam arti lain, tidak boleh ada perbedaan besar dalam
elektromagnetivitas dari dua elemen.
4. Elemen seharusnya memiliki elektron valensi yang sama.

CONTOH:
Fe-C, Cu-Ni, Fe-Ti

30
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

31
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

THE LEVEL RULES

Digunakan untuk mengetahui prosentasi berat dari fasa yang ada dalam
daerah dua fasa pada diagram fasa kesetimbangan dua komponen.

Misalnya ditanyakan berapa berat fraksi dari fasa pada suhu T dan fraksi
berat B, w, berdasarkan the level rules pada diagram fasa di bawah ini

32
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

THE LEVEL RULES

Fraksi berat fasa cair (Xl) + fraksi berat fasa padat (Xs) = 1
Xl + Xs = 1
Xs = 1 – Xl
Xl = 1 – Xs

Massa B dalam dua fasa = massa B dalam fasa cair + massa B dalam fasa padat

33
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
DIAGRAM FASA GANDA PADA PADUAN

Pada diagram fasa Cu-Ni di suhu 1300°C.


Berapakah % berat Cu dalam fasa cair & padat pada temperatur 1300°C
untuk 47% wt Cu dan 53% wt% Ni.

Dengan
menggambar
garis pada
diagram maka
didapatkan 34
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id
Terima Kasih
35
dhita.ariyanti@sttn-batan.ac.id

Anda mungkin juga menyukai