Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 1

Nama Mata Kuliah/Kode : AUDIT MANAJEMEN / EKSI 4413/3SKS


Nama Tutor : DIRJO, SE, M.Si
Masa Tutorial : 2018.2
Pedoman Tugas
Tuliskan identitas saudara di lembar Jawaban
Pastikan Tanggal Upload masih dalam batas waktu pengumpulan Tugas
Nilai Maksimum 100

1 Audit Manajemen dapat di golongkan menjadi 3 kategori, Jelaskan !


2 Dalam Audit Manajemen seorang Auditor wajib memahami fungsi dari Manajemen , Jelaskan masing – masing
fungsi / peran manajemen tersebut dan Bagaimana Peran auitor Manajemen jika dikaitkan dengan Sistem
pengendalian manajmen ?
3 Siapa yang dapat melaksanakan Audit manajemen dan bagaimana bentuk / isi laporan audit ?
Jelaskan !!
4 Menurut Anda bagaimana sasaran dan Objek Audit manajemen Fungsi Keuangan ? Jelaskan !
.
--------------------------------------------------

0000 0000000-----------------------------------------------

Lembar Jawaban:
1. Audit manajemen digolongkan menjadi 3 kategori, diantaranya:
1) Audit Fungsional
Kegiatan audit yang dilaksanakan berdasarkan fungsi yang ada pada suatu unit pelaku
ekonomi. Fungsi merupakan salah satu cara untuk membagi aktivitas bisnis, contohnya
adalah fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi sumber daya manusia. Audit fungsional
melakukan audit atas fungsi yang ada di perusahaan terkait dengan efisiensi, efektivitas, dan
ekonomisasi. Keuntungan melakukan audit fungsional adalah dapat meningkatkan
spesialisasi auditor dalam bidang tertentu sehingga dapat lebih efektif dan efisien dalam
melakukan audit. Kelemahan dari audit fungsional adalah kurang dapat mengevaluasi
keterkaitan antar fungsi di perusahaan.
2) Audit Organisasional
Audit manajemen atas organisasi mengauditsuatu unit organisasi, seperti departemen,
cabang, atau anak perusahaan. Audit organisasi mengevaluasi efisiensi dan efektivitas
dari interaksi antar fungsi.
3) Penugasan Khusus
Manajemen dapat memberikan penugasan khusus untuk melakukan audit manajemen,
seperti menentukan penyebab dari tidak efektifnya sistem teknologi informasi di perusahaan,
menginvestigasi kemungkinan terjadinya kecurangan di suatu divisi.
2. Setiap pelaku ekonomi pasti memiliki suatu manajemen yang mengkordinasi aktivitas kerja
sehingga proses pengerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, efesien, dan efektif. Peran
manajemen dapat dibagi menjadi 4 (empat) fungsi sebagi berikut:
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan terdiri dari penetapan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan, dan
mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan aktivitas. Setiap
pengarahan diarahkan untuk menunjukkan pada setiap orang dalam organisasi dan
bagiannya masing-masing sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat untuk dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Sistem pengendalian dirancang
untuk mengawasi dan memastikan bahwa setiap perencanaan tetap pada jalurnya serta
dijalankan secara efektif, efesien, dan ekonomis.
Perencanaan adalah proses seleksi dari pilihan yang terbaik di antara pilihan-pilihan yang
ada. Perencanaan dapat bersifat strategis atau taktis. Perencanaan strategis adalah
perencanaan jangka panjang yang merupakan proses penentuan program-program yang akan
dilaksanakan organisasi dan besarnya sumber daya yang akan dialokasikan untuk
pelaksanaan program selama beberapa rentang tahun kedepan yang mengandung
seperangkat tujuan organisasi yang meliputi kebijakan dan prosedur untuk membantu
manajemen menghadapi ketidakpastian di masa mendatang.
Perencanaan taktik adalah perencanaan jangka pendek yang terkait kegiatan operasi
sehari-hari organisasi/pelaku ekonomi. Perencanaan taktis menjelaskan cara mencapai
tujuan strategi yang telah ditetapkan.
Auditor manajamen akan menilai berbagai inisiatif perencanaan dan mengevaluasi
keseluruhan perencanaan yang telah ditetapkan telah memenuhi standar manajemen yang
baik.
2) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian memadukan antara sumber daya manusia dan proses untuk
melaksanakan kegiatan agar tercapainya tujuan. Melalui pengorganisasian dapat membantu
auditor manajemen untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pertanyaan-
pertanyaan penting bagi organisasi, karena melalui pengorganisasian yang ditunjukkan
dalam bagan/struktur organisasi menunjukkan rantai komando-hierarki,
pertanggungjawaban, tanggung jawab, dan wewenang dari tiap posisi.
3) Pengarahan (leading)
Pengarahan berkaitan dengan proses memimpin, yaitu mengarahkan sumber daya ke arah
pencapaian sasaran dan tujuan. Auditor menilai fungsi pengarahan dengan tidak menuju
kesimpulan yang objektif karena proses memimpin berorientasi pada manusia bukan
transaksi. Auditor manajemen dapat memberikan nasihat pada fungsi ini.
4) Pengendalian (controlling)
Pengendalian terdiri dari 4 empat jenis,diantaranya:
1) Pengendalian strategi merupakan pengendalian yang bertujuan untuk memastikan
bahwa strategi yang digunakan pada organisasi/perusahaan sudah tepat.
2) Pengendalian organisasi merupakan pengendalian yang bertujuan mengarahkan semua
aspek di organisasi menuju sasaran yang telah ditetapkan.
3) Pengendalian tugas merupakan pengendalian untuk memastikan bahwa tugas-tugas
tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efesien.
4) Pengendalian manajemen adalah semua kebijakan dan prosedur yang diterapkan
manajemen suatu perusahaan untuk memastikan tentang pencapaian tujuan perusahaan
secara efektif, efisien, dan ekonomis, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
dan kebijakan manajemen, perlindungan terhadap aset dan informasi perusahaan,
pencegahan dan pendeteksian kecurangan dan kesalahan, dan kualitas catatan akuntansi
dan produksi informasi keuangan serta manajemen yang dapat diandalkan secara tepat
waktu.
Auditor manajemen memiliki peran yang begitu penting dengan sistem pengendalian
manajemen, ini dikarenakan auditor manajemen harus memahami konsep-konsep proses bisnis
serta sistem pengendalian manajemen pada organisasi yang akan di audit. Hal tersebut berguna
bagi auditor untuk mendokumentasikan dan memahami sistem serta menilai pengendalian yang
ada dalam organisasi telah memadai atau perlu dilakukan reviuw kembali.
3. Audit manajemen dapat dilaksanakan oleh auditor internal atau auditor eksternal, diantaranya:
1) Auditor internal
Merupakan komite audit yang dimiliki sendiri oleh organisasi dan memiliki poin plus dapat
menekan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan audit apabila dibandingkan menggunakan
jasa audit dari pihak eksternal. Internal auditor suatu organisasi tentunya akan selalu
berusaha untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi dalam rangka kemajuan
organisasi.
2) Auditor pemerintah
Akuntan pemerintah dapat melaksanakan kegiatan audit keuangan dan audit manajemen.
3) Kantor Akuntan Publik/konsultan
Organisasi dapat menggunakan jasa yang disediakan oleh kantor akuntan publik untuk
melakukan pemeriksaan manajemen. Organisasi melakukan ini dikarenakan biasanya
organisasi tidak memiliki komite audit internal sendiri atau anggota komita yang kurang
memiliki kemampuan mengaudit pada area tertentu.
Laporan audit menjelaskan kondisi/keadaan ya g ditemukan untuk dibandingkan dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Tentunya pada laporan audit harus dapat menjelaskan penyebab terjadinya
suatu temuan dan dapat memberikan solusi atau penyelesaian atas masalah tersebut. Tidak
ditemukan standar format laporan audit yang benar-benar baku, akan tetapi alangkah baiknya
pada suatu organisasi dapat menentukan format laporan yang standar sehingga para user
(manajemen) mudah memahami isi serta informasi yang disampaikan didalam laporan audit.
Secara garis besar, isi laporan audit adalah sebagai berikut:
1) Tujuan, waktu, dan ruang lingkup audit manajemen
Pada tahap ini laporan audit dapat digunakan untuk:
- Mengidentifikasi audit penelahaan reguler atau permintaan khusus;
- Mengidentifikasi unit, fungsi, atau organisasi;
- Mengacu kepada audit sebelumnya (apabila ada);
- Memberikan komentar atas temuan dan rekomendasi pada temuan sebelumnya, serta
status dari hasil tindak lanjut rekomendasi saat ini;
- Memberikan tambahan informasi bagi user apabila dianggap diperlukan;
- Menjelaskan secara singkat nilai atau jumlah dari transaksi
- Membahas cakupan audit bersamaan dengan tujuan audit;
- Mengidentifikasi objek audit, waktu pelaksanaan, dan area mana saja yang tidak perlu
diaudit.
2) Deskripsi temuan audit
Berdasarkan kondisi yang telah ditemukan dan diobservasi oleh auditor selama
pelaksanaan kegiatan audit, semua hasil temuan dituangkan penjelasan pada laporan
audit. Atribut dari temuan audit terdiri dari kriteria, kondisi, penyebab, dan akibat.
3) Rekomendasi perbaikan
Pada laporan audit harus disertai masukan rekomendasi atas adanya temuan audit, untuk
memperbaiki atau mengoptimalkan kondisi yang ada beserta penyebabnya.
4) Dokumentasi rencana dan pandangan klarifikasi dari auditee.
Dokumentasi dapat dipaparkan dalam laporan audit bila auditee secara formal dapat
menyampaikan respon atas temuan audit dan memaparkan rekomendasi rencana
perbaikan terkait temuan.
4. Sebagaimana dijelaskan pada Modul EKSI4413 modul 3. Bahwa dalam audit manajemen
fungsi keuangan mempunyai sasaran-sasaran penting untuk dicapai, diantaranya:
1) Menilai efektivitas fungsi keuangan yang menangani keuangan perusahaan, sehubungan
dengan tugasnya memberikan arahan dan pengendalian keuangan bagi perusahaan
secara menyeluruh termasuk semua satuan kerja dan bidang-bidang fungsional di dalam
perusahaan.
2) Mencari fakta dan informasi tentang kinerja internal fungsi keuangan dengan melihat
praktik-praktik keuangan satuan kerja fungsi keuangan terkait dengan standar
manajemen keuangan, perumusan kebijakan finansial, prosedur akuntansi, dan prosedur
penyusunan anggaran.
Melalui sasaran-sasaran penting tersebut menjadi acuan auditor untuk dapat memberikan
penilaian audit dan rekomendasi yang dapat mengoptimalkan kinerja organisasi sehingga
dapat tercapai kegiatan organisasi yang efektif, efesien, dan ekonomis.
Objek audit yang mutlak perlu diperhatikan para auditor agar audit manajemen fungsi
keuangan dapat mencapai sasarannya, yaitu:
1) Sasaran Finansial Perusahaan
Pelaksaan audit manajemen fungsi keuangan, objek pertama audit adalah pencarian,
penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran finansial
organisasi dengan fungsi keuangan organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen
puncak. Selain itu diperlukan informasi tentang posisi finansial setiap satuan bisnis di
dalam organisasi tersebut, ini dikarenakan:
a. Untuk menjamin bahwa posisi keuangan semua satuan kerja atau bidang fungsional
yang ada dalam organisasi memperkuat fungsi finansial perusahaan secara
keseluruhan;
b. Untuk mengetahui apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi standar kinerja
sesuai dengan target telah ditentukan;
c. Untuk menjamin bahwa para manajer berbagai satuan kerja atau bidang finansial
pada suatu organisasi memahami dan mentaati semua kebijakan perusahaan.
Perlu diperhatikan bahwa dalam audit manajemen fungsi keuangan, auditor meneliti
tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan oleh organisasi telah memenuhi berbagai
persyaratan dan dapat dipertanggungjawabkan (secara moral dan etika).
2) Perencanaan Keuangan
Melalui audit manajemen fungsi keuangan dapat diperoleh data dan/atau informasi atas
efektifnya penyelenggaraan fungsi keuangan dalam suatu organisasi serta memberikan
fakta-fakta mengenai kualitas dari perencanaan keuangan yang telah ditetapkan
organisasi. Dalam tahapan penilaian proses perencanaan keuangan suatu organisasi,
auditor sangat perlu memperhatikan berbagai komponen perusahaan. Dikarenakan untuk
mencapai sasaran organisasi diperlukan kinerja yang sinerja dari tingkatan manajemen
puncak hingga satuan kerja terkecil. Sehingga tidak ada bagian manajemen maupun
satuan kerja yang menyelenggarakan kegiatan diluar dari rencana atau bahkan
menghambat satuan kerja yang lain.
3) Organisasi
Melalui objek organisasi, auditor akan memperoleh informasi tentang efektif tidaknya
pengelolaan keuangan dari organisasi yang akan diaudit. Berawal dari hal tersebut dapat
dinilai fungsi dari bidang keuangan berjalan dengan baik atau memerlukan improvement
demi tercapainya sasaran-sasaran yang ditetapkan manajemen. Apabila diperlukan
peningkatan kinerja bidang keuangan maka auditor diharuskan memaparkan hasil
indentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja bidang keuangan
sehingga menghambat tercapainya sasaran organisasi.
4) Pengawasan
Fungsi pengawasan di bidang keuangan dibagi 2, yaitu:
a. Akuntansi
Fungsi ini berfungsi untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, menganalisis, dan
melaporkan hasil dari kegiatan operasional organisasi dari segi keuangan. Pada fungsi
akuntansi disusun laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di suatu negara. Laporan keuangan memuat berbagai data dan/atau informasi
keuangan terkait kegiatan operasional organisasi yang nantinya akan dinilai oleh
auditor mengenai berbagai kekuatan dan kelemahan yang terdapat dalam satu siklus
operasional organisasi.
b. Analisis Anggaran dan Keuangan
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan finansial organisasi agar
dapat dimanfaatkan seefektif dan seefesien mungkin. Pada tahap hasil audit, auditor
akan menyampaikan pada pihak manajemen sehingga dapat melakukan perbaikan
atau peningkatan efektivitas dan efesiensi kinerja.

Anda mungkin juga menyukai