Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

“Perlunya Program Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) Untuk Terapkan Pada Bidang
Jasa Kontruksi

OLEH

NAMA : Roland Marthinus Nopus


NIM : 1823715726
PRODI/KELAS : TPIPP/A
SEMESTER : VI
NAMA DOSEN : Sutirto, ST .,MT
MATA KULIAH : K3 & ASPEK HK INDUSTRI KONSTRUKSI

TEKNIK PERENCANGAN IRIGASI DAN PENANGANAN PANTAI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmatNya sehingga Karya
ilmia ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Saya sangat berharap semoga Karya ilmia ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
melakukannya dalam pekerjaan nya

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Karya ilmia ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Roland.M Nopus

2
BAB I DASAR TEORI
1.1. Latar Belakang
Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar,yang melibatkan berbagai disiplin
ilmu, sumber daya dan memiliki keunikan tersendiri. Definisi pekerjaan (proyek) konstruksi
itu sendiri adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau
pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup beberapa macam lingkup pekerjaan dan
disiplin ilmu untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain dalam waktu, biaya dan
mutu tertentu.Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan bervariasinya kebutuhan
masyarakat, pelaku pekerjaan konstruksi dituntut untuk melakukan optimasi dalam setiap
pekerjaannya. Dalam pelaksanaannya,para pelaku konstruksi seperti kontraktor dan owner
harus menghadapi berbagai macam risiko yang dapat memperlambat ataupun menggagalkan
pekerjaan konstruksi, sehingga dibutuhkan suatu cara untuk menangani risiko tersebut. Industri
jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja
yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah
hal‐hal yang berhubungan dengan karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, lokasi
kerja yang berbeda‐beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang terbatas,
dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak menggunakan tenaga kerja
yang tidak terlatih. Ditambah dengan manajemen keselamatan kerja yang sangat lemah,
akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi.
Risiko tersebut perlu mendapatkan penanganan yaitu dengan menerapkanmanajemen risiko.
Manajemen risiko merupakan cara mengidentifikasi risiko untuk mengurangi kemungkinan
kerugian yang ditimbulkan oleh risiko.Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak
ekonomis yang cukup signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam
kerugian.Di samping dapat mengakibatkan korban jiwa,biaya‐biaya lainnya adalah biaya
pengobatan,kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja,premi asuransi,dan perbaikan
fasilitas kerja.Terdapat biaya‐biaya tidak langsung yang merupakan akibat dari suatu
kecelakaan kerja yaitu mencakup kerugian waktu kerja (pemberhentian sementara),
terganggunya kelancaran pekerjaan (penurunan produktivitas),pengaruh psikologis yang
negatif pada pekerja,memburuknya reputasi perusahaan,denda dari pemerintah,serta
kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha (kehilangan pelanggan pengguna jasa). Biaya‐
biaya tidak langsung ini sebenarnya jauh lebih besar dari pada biaya langsung. Sehingga untuk
menangani permasalahan kecelakaan kerja, para pelaku konstruksi mengalihkan risiko tinggi
akibat kecelakaan kerja melalui suatu bentuk asuransi.
1.2.Permasalahan
Perlunya penaggan terhadap pekerja konstruksi sangatlah penting mengingat pekerjaan yang
digeluti cukup berakibat fatal bagi pekerja.oleh karena itu penangaan untuk pekerja
konstruksi harus diberikan agar terjamin keselamatan pekerja,”permasalahan yang sering
terjadi antara lain:

1. Pekerja konstruksi yang kurang berhati-hati sehingga terkena benda kerja yang dapat
melukai bagian tubuh pekerja konstruksi
2. Pekerja konstruksi yang mengalami kecelakan pada saat mengerjaakan bangunan
konstruksi

3
1.3.Tujuan dan Manfaat
2. Tujuan
Penulisan Karya ilmiah ini mempunyai tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
penerapan asuransi dalam proyek konstruksi terhadap pada pekerja konstruksi
3. Manfaat
sehingga setiap orang yang mengeluti pekerjaan tersebut terjamin keselamatan nya

4
BAB II TINJAUN PUSTAKA

2.1.Perlunya Program Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK) Untuk Pekerja konstruksi


2.1.1. Pekerja konstruksi
Pekerja konstruksi adalah pekerja yang digeluti masyarakat sipil yang dimana pekerjaan
tersebut meliputi pekerjaan bangunan, baik bangunan Air,bangunan Gedung dan
bangunan-bangunan lainya.
2.1.2. prinsip dasar dan pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam suatu pekerjaan, karena dengan tidak adanya K3 atau Kesehatan dan
Keselamatan Kerja akan tidak diragukan lagi banyak terjadi kecelakaan dalam kerja yang
bersifat ringan sampai yang berat. Kebanyakan perusahaan juga merasa keberatan
dengan adanya K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja karena setiap perusahaan atau
industri merasa mereka harus mengeluarkan biaya tambahan padahal tidak demikian K3
merupakan langkah penghematan dan meningkatkan produktifitas. Karena dengan K3
perusahaan tidak di bebani dengan biaya kesehatan atau kecelakaan tenaga kerja atau
karyawan karena kesehatan dan keselamatan dalam kerja sudah terjamin
2.1.3. Asuransi tenaga kerja (ASTEK) Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sebagai
dasar teori pembuatan karya ilmiah
Pentingnya asuransi dalam industri konstruksi memang sangat luas cakupannya. Karena
industri konstruksi berfokus pada tugas kontraktor, subkontraktor, dan pekerja yang
bersatu untuk menyediakan produk akhir bagi klien. Produk itu dapat mencakup
konstruksi struktur bangunan baru, memperbaiki struktur saat ini, atau membuat jalan
baru atau jalan setapak untuk perjalanan pejalan kaki atau kendaraan. Dengan begitu
banyak permainan yang dimainkan pada waktu tertentu selama proyek, ada potensi untuk
terjadi kesalahan dan di situlah asuransi industri konstruksi ikut berperan. Seorang
pekerja yang membawa setumpuk kayu dapat mengalami kecelakaan kerja, misalnya saja
secara tidak sengaja menabrak jendela dengan kayu, menyebabkan kaca pecah. Pekerja
lain yang mengendarai crane mungkin secara tidak benar menghilangkan deretan pohon
sebagai akibat dari kesalahpahaman arah. Ada juga potensi cedera pribadi terjadi karena
pekerja menangani alat dan alat berat. Ada banyak potensi bahaya yang terjadi dalam
konstruksi.

5
BAB III PEMBAHASAN
Pekerja konstruksi adalah salah satu bidang pekerjaan yang cukup berisiko. Oleh karena itu
asuransi bagi pekerja konstruksi diperlukan untuk setiap proyek konstruksi. Dalam banyak
kasus, itu adalah persyaratan untuk memiliki semacam cakupan khusus untuk diberikan.
Adapun secara luas, asuransi konstruksi dapat menyediakan perlindungan untuk material,
risiko, bencana alam, karyawan, dan bahkan bisnis konstruksi itu sendiri. Namun, industri
asuransi bersama dengan industri konstruksi selalu mencari solusi untuk memahami dan
menyediakan cakupan terbaru dari setiap situasi tunggal dan unik. Ada banyak contoh dimana
pemilik properti atau pengembang proyek akan meminta kita untuk memenuhi persyaratan
dengan menyediakan fasilitas asuransi agar dapat berpartisipasi dalam proses penawaran atau
tender proyek mereka. Karena dengan adanya asuransi, maka kredibilitas perusahaan
konstruksi akan meningkat. pentingnya asuransi pekerja konstruksi Cakupan asuransi untuk
pekerja konstruksi biasanya bertanggung jawab dalam pembangun yang baik dan dapat
melindungi dari cedera, kecelakaan, atau kerusakan properti yang diderita saat bekerja. Selain
itu, ada kemungkinan pekerja konstruksi dapat secara tidak sengaja merusak material dan alat
penanganan yang salah di dalam proses pembangunan properti, atau saat proses renovasi
sedang berlangsung.
3.1.Kesimpulan
Dalam penulisan karya ilmia ini saya dapat berkesimpulan bahwa dalam dunia kerja,sebagai
seorang ketua atau kepala suatu industri proyek pemakain tenaga kerja konstruksi sebaiknya
perlu memiliki rasa tanggung jawab terhadapa pekekerja konstruksi dengan cara memberikan
Asuransi terhapat pekerja lapangan atau pekerja konstruksi agar setiap pekerja terjamin
keselamatan nya pada saat mengerjakan konstruksi bangunan sehingga masyarakat sipil yang
mengeluti pekerjaan tersebut memiliki jaminan pekerjaan

6
BAB IV PENUTUP
Saya mengucapkan Terimak Kasih kepada pihak pihak yang telah membantu saya dalam
menyelasaikan karya ilmia ini .Saya menyadari bahwa dalam penulisam karya ilmiah ini masi
sangat jau dari kata sempurna oleh karena itu saya sangat mengharapakan kritik dan saran dari
pembaca agar dalam penulisan selanjutnya saya dapat merubah kesalahan menjadi kebenaran

7
Daftar pustaka

➢ https://www.cekaja.com/info/pentingnya-asuransi-pekerja-konstruksi
➢ http://e-journal.uajy.ac.id/1503/2/1TS09730.pdf

Anda mungkin juga menyukai