Disusun Oleh:
Kelas 6A PGSD
Kelompok 3
Rabyuniah 1810125120010
Sari Rahima 1810125220018
Muhammad Fahmi Arif 1810125310035
Khairullah 1810125310046
Nurul Fadillah 1810125320039
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari Dosen pembimbing sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Modal Usaha yang
kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan buku yang
bersangkutan dengan materi pembahasan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat bagi
pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan, untuk itu kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian pecahan..........................................................................................................2
B. Pembelajaraan Konsep Pecahan Pada Siswa SD............................................................4
C. Pecahan senilai................................................................................................................5
D. Penyederhanaan Pecahan Senilai....................................................................................6
E. Operasi Pecahan Senilai..................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi matematika yang dipelajari
peserta didik di Sekolah Dasar (SD). Pembahasan materinya menitikberatkan pada
pengerjaan (operasi) hitung dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, baik untuk pecahan biasa maupun campuran.
Pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, konsep pecahan dan operasi
merupakan konsep yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Akan tetapi menurut
Muhsetyo, dkk (2004:3.32),kenyataan di sekolah dasar menunjukkan bahwa banyak
siswa mengalami kesulitan memahami pecahan dan operasinya, dan banyak guru
Sekolah Dasar menyatakan mengalami kesulitan untuk mengajarkan pecahan.
Para guru cenderung menggunakan cara yang mekanistik, yaitu memberikan aturan
secara langsung untuk dihafal, diingat dan diterapkan.Pembelajaran secara
mekanistik berdampak pada ketidakbermaknaan proses belajar siswa karena
matematika disajikan terpisah dari konteks yang bisa dipahami siswa pada awal
pembelajaran.Sehingga konsep matematika akan cepat dilupakan oleh siswa dan
siswa pun akan sulit menerapkan konsep tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pecahan?
2. Bagaimana pembelajaraan konsep pecahan pada siswa sd?
3. Apa itu pecahan senilai?
4. Bagaimana cara menyederhanakan pecahan senilai?
5. Bagaimana operasi pecahan senilainya?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan beberapa tujuan masalah diantaranya,
yaitu:
1. Dapat memahami pengertian pecahan.
2. Dapat mengetahui pembelajaraan konsep pecahan pada siswa sd.
3. Dapat mengetahui arti dari pecahan senilai.
4. Dapat mengetahui bagaimana cara menyederhanakan pecahan senilai.
5. Dapat mengetahui bagaimana operasi senilainya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pecahan
banyak bilangan yang dipelajari dalam matermatika. Ada bilangan bulat dan
pecahan. Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut.
1
Contoh bilangan yang ditulis dalam pecahan adalah . Angka 1 adalah pembilang,
2
sedangkan angka 3 adalah penyebut. Sebenarnya ada beberapa jenis pecahan. Salah
satunya pecahan sederhana.
1. Pecahan Sederhana
Pecahan sederhana adalah pecahan yang pembilang dan menyebutnya
berupa bilangan yang sederhana. Artinya, bilangan yang hanya dapat dibagi
1
dengan 1 atau bilang itu sendiri. Misalnya bentuk bilangan 1 hanya dapat
2
dibagi dengan angka 1. Adapun bilangan 2 hanya dapat dibagi angka 1 dan 2.
Contoh seperti bagun persegi yang disusun pada gambar berikut.
Pada gambar di samping terdapat buah bangun persegi.
Enam bangun persegi disusun secara mendatar ke atas dan
kebawah. Namun, perhatiakan hanya ada 1 bangun persegi
1 1
yang diberi tanda. Bagian tersebut menunjukan . Pecahan
6 6
merupakan pecahan sederhana.
1
karena itu dari daerah tersebut merupakan pecahan .
6
2
1
Pecahan , angaka1 merupakan pembilang dana angka 6 merupakan
6
1
penyebut. Pecahan dibaca satu per enam.
6
2. Membandingkan Pecahan
Bentuk pecahan sederhana bermacam-macam. Setiap bentuk pecahan satu
dengan pecahan lain memilik nilai yang berbeda. Ada yang lebih besar, lebih kecil
ataupun sama besar.untuk mengetahui nilai yang besar, lebih kecil ataupun sama
besar maka kalian harus membandingan kedua nilai pecahan. Membandingan
kedua bilangan pecahan, dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan
atau cara lain.
a. Membandingan pecahan dengan garis bilangan
Garis bilangan berupa garis panjang yang tiap rusuk nya memiliki nilai
tertentu. Berikut merupakan contoh garis bilangan.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Garis bilangan tiap ruasnya tercantum beberapa bilangan bulat. Bentuk
garis bilangan pada bilangan pecahan berbeda dengan garis bilangan diatas.
Pada garis bilangan diatas, bilangan bernilai bulat. Adapun pada garis bilangan
pecahan, bilangannya adalah bilangan pecahan. Perhatikan bentuk garis
bilangan berikut.
Berikut merupakan contoh garis bilangan.
−3 −2 −1 1 2 3 4 5
0
3 3 3 3 3 3 3 3
Perhatikan angka 0 ditengah garis bilangan. Angka tersebut dapata
digunakan untuk menjadi dasar membandingkan pecahan angka-angka
disebelah kanan angka 0 bernilai positif. Adapun angka-angka disebelah kiri
bernilai negatif.
3
b. Membandingkan Pecahan dengan Cara Lain
Dua pecahan dapat dibandingkan dengan garis bilangan. Selain itu,
pecahan dapat dibandingkan dengan cara lain. Caranya dengan perkalian
silang. Penyebut pada pecahan 1 dikalikan dengan pembilang pecahan 2
adapun penyebut pada pecahan kedua dikalikan dengan pembilang pecahan 1.
a c
(a×d = c×d)
b d
c. Memecahkan Masalah dengan Pecahan Sederhana
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari
masalah yang kecil hingga masalah yang besar. Setiap permasalahan
hendaknya disesuaikan dengan baik perlu kalian ketahui bahwa permasalahan
dalam kehidupan kita ada yang dapat diselesaikan dengan perhitungan
matematika.
Contoh :
3 3
Ibu membeli buah jeruk kg ditaruh didalam kulkas. Adapun kg disajikan
2 4
untuk arisan keluarga. Manakah buah jeruk yang lebih banyak, berada
dikulkas atau yang disajikan arisan keluarga?
Penyelesaian :
3
Buah jeruk yang disimpan dikulkas buah jeruk yang disajikan untuk arisan
2
3
keluarga
4
Ditanya :
3 3
...
2 4
Jawab :
3 3
...
2 4
3×4...3×2
12 > 6
3 3
Pecahan > . Jadi, buah jeruk yang ditarug di kulkas lebih banyak daripada
2 4
buah jeruk yang disajikan untuk arisan keluarga.
4
B. Pembelajaraan Konsep Pecahan Pada Siswa SD
Pada bagian ini anda akan mempelajari tentang bagaimana cara menerangkan
konsep pecahan kepada siswa SD. Menerangkan konsep pecahan pada siswa SD
hendaknya diawali dengan mengunakan benda konkret, semi konkret, kemudian
abstrak.
C. Pecahan senilai
5
Menurut (Drajat, 2008: 86-87 ). Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang
nilainya sama.
Contoh:
Coba tentukan pecahabn yang senilai dengan dan memiliki penyebut 16.
Jawab:
Kamu dapat menuliskan
=
Oleh karena pecahan yang dicari memiliki penyebut 16, maka pembilang dan
6
1
tersebut, merupakan pecahan dengan bentuk paling sederhana. Bagaimana suatu
4
pecahan dapat dikatakan paling sederhana?
48 2
=
72 3
Untuk memahami bagaimana suatu pecahan dapat dikatakan paling sederhana,
silahkan perhatikan cara menemukan pecahan-pecahan senilai berikut.
48 ( 48:2 ) 24
¿> = =
72 (72 :2 ) 36
48 (48 :3) 16
¿> = =
72 (72 :3) 24
48 (48 :4 ) 12
¿> = =
72 (72 :4) 18
48 (48 :6) 8
¿> = =
72 (72 :6) 12
48 (48 :8) 6
¿> = =
72 (72 :8) 9
48 (48 :12) 4
¿> = =
72 (72 :12) 6
48 (48 :24) 2
¿> = =
72 (72 :24) 3
2
Berdasarkan pecahan-pecahan senilai di atas bahwa tidak dapat dibagi lagi
3
dengan bilangan lain selain satu (1) dan nol (0). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
2 48
merupakan bentuk paling sederhana dari .
3 72
Jadi, berdasarkan contoh-contoh bilangan pecahan senilai di atas maka dapat
disimpulkan bahwa suatu pecahan dapat dikatakan paling sederhana jika pecahan
senilai tersebut tidak bisa dibagi dengan bilangan lain selain 1 dan 0. Bagaimana
cara menyederhanakan bilangan pecahan tanpa harus membaginya secara terus
menerus?
Masih ingatkah Anda dengan konsep faktor persekutuan terbesar (FPB)?
Dengan konsep FPB Anda akan mampu menyederhanakan bilangan pecahan tanpa
harus membaginya secara terus menerus. Misalnya kita akan mencari bentuk
48
sederhana pecahan dari . Anda harus mencari FPB dari 48 dan 72 (bisa
72
menggunakan pohon faktor atau faktorisasi prima), maka akan diperoleh FPB dari 48
dan 72 adalah 24. Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan FPB maka akan
diperoleh:
7
48 (48 :24) 2
¿> = =
72 (72 :24) 3
Jadi berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa :
Bentuk sederhana dari suatu pecahan dapat dicari dengan cara membagi
pembilang dan penyebutnya dengan FPB pembilang dan penyebut dari pecahan
tersebut.
Hal ini dapat ditulis sebagai berikut :
“Dalam menyederhanakan sebarang pecahan m/n , di mana m atau n ≠ 0, maka
akan berlaku m/n = (m : b)/(n : b) dengan b merupakan FPB dari m dan n”
Oke, untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara menyederhanakan
bilangan pecahan silahkan simak contoh soal di bawah ini.
Contoh Soal
Nyatakan pecahan-pecahan berikut dalam bentuk yang paling sederhana.
5
1.
30
28
2.
49
36
3.
132
75
4.
145
Penyelesaian:
5 (5 : 5) 1
1. FPB dari 5 dan 30 adalah 5, maka: = =
30 (30 :5) 6
28 ( 28:7) 4
2. FPB dari 28 dan 49 adalah 7, maka: = =
49 ( 49 :7) 7
36 ( 36 :12 ) 3
3. FPB dari 36 dan 132 adalah 12, maka: = =
132 ( 132 :12 ) 11
75 (75 :5) 15
4. FPB dari 75 dan 145 adalah 5, maka: = =
145 (145 :5) 29
Pecahan yang berbeda dapat memiliki nilai yang sama dengan syarat
perbandingannya harus tetap. Pecahan senilai merujuk pada pecahan yang nilainya
8
tetap sama ketika pembilang dan [enyebut dari sebuah pecahan dikalikan atau dibagi
dengan bilangan yang sama. Perlu diingat kembali bahwa bilangan yang dikalikan 0
sebab 0/0=tak terhingga. Dalam operasi pecahan senilai, dapat dilakukan dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau dilakukan
dengan membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama. Beberapa
cara yang dapat dilakukan dalam menyederhanakan pecahan senilai yakni dengan (1)
menyamakan penyebut yang berbeda, dan (2) membandingkan pecahan. Berikut
beberapa konsep pecahan yang dapat diajarkan guru:
1. Dimisalkan ada sebuah kue tart berbentuk lingkaran, kue tersebut dipotong
menjadi empat yang identic/sama persis. Kemudian satu kue dimakan satu,
1
potongan kue tersebut disebut atau satu perempat. Maka dapat
4
digambarkan seprti berikut
2. Ambil selembar HVS kemudian lipat dua tepat ditengah kertas. Kemudian
arsir salah satu bagian , dapat digambarkan sepeti berikut
9
Jadi, nilai dari sebuah pecahan tetap atau tidak berubah jika
pembilang dan penyebutnya dikalikan dengan sebuah bilangan bukan nol.
Pecahan tersebut disebut dengan pecahan senilai karena memiliki nilai yang
sama.
1. Penjumlahan Pecahan Senilai
Penjumlahan dua pecahan dapat digambarkan dengan
menggabungkan dua buah nilai yang ada. Dalam menjumlahkan pecahan,
kita harus dapat mempastikan penyebut kedua pecahan tersebut dengan
menjumlahkan pembilangnya dan membiarkan penyebutnya tetap. Untuk
menyamakan penyebut dua pecahan, kita juga dapat mengalikan penyebut
dua pecahan tersebut. Setelah kedua pecahan sudah memiliki penyebut
yang sama, kita hanya perlu menjumlahkan kedua pecahan tersebut dengan
jelas.
Contoh:
1 2
Berapakah hasil dari + yang benar?
8 8
Jawab:
3
dari roti, kemudian Rina memberikan rotinya kepada Andi sebanyak
8
bagian. Berapa bagian roti bagian milik Rina yang tersisa?
10
Jawab:
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep penghitungan atau penyederhanaan pecahan harus ditanamkan pada
peserta didik secara jelas dan menyeluruh yang mana disesuaikan dengan cara piker
peserta didik yang ada dikelas. Guru dalam pembelajaran pecahan dapat mengaitkan
soal-soal dengan kebiasaan dan benda yang sering ditemui siswa sehingga mereka
dapat membayangkan bagaimana penyelesaian suatu pecahan dengan angka-angka
yang sudah disajikan guru. Pengajaran matematika pada seluruh tingkatan termasuk
tingkat sekolah dasar memfasilitasi siswa dengan peluang untuk dapat memperoleh
secara aktif pengalaman yang praktis dan konkrit, menyelidiki dan mencari
hubungan, menemukan pola, dan memecahkan masalah.
B. Saran
Dalam pemberian materi pecahan hendaknya guru memperhatikan aspek-
aspek dan pengalaman belajar matematika siswa terlebih dahulu sehingga saat
pembelajaran pecahan siswa dan guru dapat saling memahami kebutuhan materi yang
disajikan. Titik awal pada permasalahan pecahan haruslah dari situasi yang bermakna
dan tugas yang diberikan harus lebih realistis dengan kehidupan siswa.
12
DAFTAR PUSTAKA
A. Hidayat. dkk. 1995.Belajar Matematika SD 1-6. Jakarta: BSNP
Drajat, dkk. 2008. Math Stories: Kumpulan Rumus dan Cerita Matematika. Bandung: Dari
Mizan.
Greg. 2020. Pengertian dan Konsepsi dari Pecahan, Pecahan Senilai, Menyamakan
Penyebut, Membandingkan Pecahan dan Operasi Pecahan.
https://solusimatikasd.blogspot.com diakses pada 28 Februari 2021
Maf’ulah, Syarifatul dkk. 2015. Analisis Kemampuan Siswa SD Dalam Membuat Persamaan
Materi Pecahan. Jurnal Volue 2, Nomor 1, April 2015
Mariani, S. Pengajaran Konsep Pecahan dan Kata Baku Pecahan di Sekolah Dasar.
https://journal.unnes.ac.id diakses pada 28 Februari 2021
Surya, dkk. 2009. Modul Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: PT. Kandel
13