Modul 4 - Matdas 2b 2020
Modul 4 - Matdas 2b 2020
Tim Matematika
Beberapa teori tentang sistem persamaan linier yang akan dipelajari pada
modul ini antara lain berupa pengantar sistem persamaan linier dan
penyelesaian sistem persamaan linier. Berdasarkan cakupan materi di atas,
Tujuan Instruksional Khusus yang harus dicapai pada pembelajaran ini antara
lain:
Sebuah garis yang terletak pada bidang-𝑥𝑦 dapat dinyatakan secara aljabar
dalam suatu persamaan berbentuk:
𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑦 = 𝑏
dengan 𝑎1 , 𝑎2 , dan 𝑏 merupakan konstanta riil; 𝑎1 dan 𝑎2 tidak keduanya nol.
Persamaan seperti ini dinamakan persamaan linier dengan dua variabel,
yaitu variabel 𝑥 dan 𝑦. Setiap titik (𝑥, 𝑦) sepanjang garis tersebut memenuhi
persamaan 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑦 = 𝑏.
Sejalan dengan hal tersebut, sebuah bidang yang terletak pada ruang-𝑥𝑦𝑧
dapat dinyatakan secara aljabar dalam suatu persamaan berbentuk:
𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑦 + 𝑎3 𝑧 = 𝑏
dengan 𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , dan 𝑏 merupakan konstanta riil; 𝑎1 , 𝑎2 , dan 𝑎3 tidak
ketiganya nol. Persamaan seperti ini dinamakan persamaan linier dengan
tiga variabel, yaitu variabel 𝑥, 𝑦, dan 𝑧.
Jika terdapat lebih dari satu persamaan linier, maka himpunan persamaan-
persamaan linier tersebut dinamakan sistem persamaan linier.
Solusi dari sistem persamaan ini adalah pasangan terurut (𝑥1 , 𝑥2 ) yang
memenuhi setiap persamaan pada sistem (4.1). Karena setiap persamaan
3
pada sistem (4.1) merupakan sebuah garis lurus, maka solusi dari sistem
persamaan tersebut adalah titik perpotongan dari kedua garis. Berikut tiga
kemungkinan yang dapat terjadi:
𝑥1
Gambar 4.1
𝑥2
𝑥1
Gambar 4.2
𝑥2
𝑥1
Gambar 4.3
Solusi dari sistem persamaan ini adalah pasangan terurut (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ) yang
memenuhi setiap persamaan pada sistem (4.2). Karena setiap persamaan
pada sistem (4.2) merupakan sebuah bidang, maka solusi dari sistem
persamaan tersebut adalah perpotongan dari ketiga bidang. Berikut tiga
kemungkinan yang dapat terjadi:
5
1. Ketiga bidang tidak saling berpotongan.
Akibatnya, sistem tidak memiliki solusi. Salah satu kemungkinan ini
terlihat pada Gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
6
Secara umum, sistem yang terdiri dari 𝑚 persamaan linier dengan 𝑛 variabel
dinyatakan dalam bentuk:
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
⋮
𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚
……………………………………(4.3)
Variabel pada sistem (4.3) ini adalah 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 . Koefisien 𝑎𝑖𝑗 pada ruas kiri
memiliki dua subskrip. Subskrip pertama menyatakan pada persamaan ke
berapa letak koefisien, sedangkan subskrip kedua menyatakan pada
variabel ke berapa letak koefisien. Sebagai contoh, 𝑎21 berada pada
persamaan kedua sebagai koefisien dari 𝑥1 ; sedangkan 𝑎43 berada pada
persamaan keempat sebagai koefisien dari 𝑥3 .
Kemungkinan solusi pada sistem persamaan linier dua dan tiga variabel di
atas berlaku pula untuk sebarang sistem persamaan. Dengan demikian,
kemungkinan solusi dari suatu sistem persamaan linier dirumuskan sebagai
berikut:
Setiap sistem persamaan linier dapat tidak memiliki solusi, memiliki tepat satu
solusi, atau memiliki tak-terhingga banyaknya solusi.
Sistem yang tidak memiliki solusi dikatakan sebagai sistem yang tidak
konsisten.
Contoh 4.1:
Tentukan solusi dari sistem persamaan linier berikut.
1. 4𝑥1 + 2𝑥2 = 4
2𝑥1 + 𝑥2 = 8
……………………………………(4.4)
7
2. 2𝑥1 + 𝑥2 = 6
𝑥1 + 2𝑥2 = 4
……………………………………(4.5)
3. 𝑥1 + 2𝑥2 = 1
4𝑥1 + 8𝑥2 = 4
……………………………………(4.6)
4. 𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 = 8
−𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3 = 1
3𝑥1 − 7𝑥2 + 4𝑥3 = 10
……………………………………(4.7)
Jawab:
1. Secara grafik, garis 4𝑥1 + 2𝑥2 = 4 berpotongan dengan sumbu-𝑥1 di
titik (1,0) dan berpotongan dengan sumbu- 𝑥2 di titik (0, 2) .
Sedangkan garis 2𝑥1 + 𝑥2 = 8 berpotongan dengan sumbu-𝑥1 di titik
(4, 0) dan berpotongan dengan sumbu-𝑥2 di titik (0, 8). Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 4.7 berikut.
𝑥2
𝑥1
Gambar 4.7
menyebabkan 2 = 8.
8
Pernyataan terakhir jelas salah. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pasangan (𝑥1 , 𝑥2 ) yang memenuhi kedua
persamaan pada sistem. Jadi, sistem (4.4) tidak memiliki solusi (tidak
konsisten). Hal ini sesuai dengan Gambar 4.7 yang memperlihatkan
dua garis sejajar dan tidak berpotongan.
𝑥2
𝑥1
Gambar 4.8
satunya solusi bagi sistem (4.5). Hal ini sesuai dengan Gambar 4.8
yang memperlihatkan dua garis yang berpotongan pada satu titik.
𝑥2
𝑥1
Gambar 4.9
• (B1)+(B2)
𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 = 8
−𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3 = 1 +
−𝑥2 + 5𝑥3 = 9
………………………… (B4)
11
• 3(B1)-(B3)
3𝑥1 + 3𝑥2 + 6𝑥3 = 24
3𝑥1 − 7𝑥2 + 4𝑥3 = 10 −
10𝑥2 + 2𝑥3 = 14
………………………… (B5)
• 10(B4)+(B5)
−10𝑥2 + 50𝑥3 = 90
10𝑥2 + 2𝑥3 = 14 +
52𝑥3 = 104
Sifat ini dijelaskan sebagai berikut. Misalkan 𝐴 adalah suatu matriks berukuran
𝑛 × 𝑛 yang invertible. Akibatnya,
𝐴−1 𝐴 = 𝐴𝐴−1 = 𝐼𝑛 .
Kalikan kedua ruas persamaan 𝐴𝐱 = 𝐛 dengan 𝐴−1 dari sebelah kiri. Diperoleh
𝐴𝐱 = 𝐛
(𝐴−1 𝐴)𝐱 = 𝐴−1 𝐛
𝐼𝑛 𝐱 = 𝐴−1 𝐛
𝐱 = 𝐴−1 𝐛
Karena invers dari suatu matriks selalu tunggal, maka solusi di atas adalah
satu-satunya solusi untuk sistem persamaan 𝐴𝐱 = 𝐛.
Contoh 4.2:
Tentukan solusi dari sistem (4.5) di atas dengan menggunakan sifat
invertibilitas matriks koefisiennya.
Jawab:
Sistem (4.5) dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matriks 𝐴𝐱 = 𝐛
dengan
2 1 𝑥1 6
𝐴=[ ], 𝐱 = [𝑥 ] , 𝐛 = [ ].
1 2 2 4
Dapat ditunjukkan bahwa invers dari matriks koefisien 𝐴 pada sistem (4.5)
adalah
2⁄ − 1⁄3
𝐴−1
=[ 3 ].
− 1⁄3 2⁄
3
Contoh 4.3:
Gunakan aturan Cramer untuk menentukan solusi dari sistem berikut.
1. Sistem (4.5).
2. 𝑥1 + 2𝑥3 = 6
−3𝑥1 + 4𝑥2 + 6𝑥3 = 30
−𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3 = 8
……………………………………(4.8)
Jawab:
1. Berdasarkan sistem (4.5), diperoleh
2 1
𝐴=[ ]
1 2
dengan det(𝐴) = 3 ≠ 0.
15
Selain itu, diperoleh
6 1
𝐴1 = [ ], det(𝐴1 ) = 8,
4 2
2 6
𝐴2 = [ ], det(𝐴2 ) = 2.
1 4
Untuk soal 1-4, tentukan solusi dari sistem persamaan linier yang diberikan.
Gambarkan pula grafik dari setiap sistem untuk menjelaskan solusi yang
diperoleh.
1. 𝑥1 − 𝑥2 = 1
𝑥1 − 2𝑥2 = −2
2. 𝑥1 − 3𝑥2 = 6
1
𝑥2 = 3 + 3 𝑥1
3. 2𝑥1 + 3𝑥2 = 6
𝑥1 − 4𝑥2 = −4
1
4. 2𝑥1 + 𝑥2 = 3
6𝑥1 + 3𝑥2 = 1
8. Siska ingin membeli pulpen dan spidol untuk adiknya. Satu buah pulpen
harganya Rp 1.700,00 dan satu buah spidol harganya Rp 2.300,00. Siska
18
harus membeli keduanya dengan total 11 buah dan seharga Rp
21.700,00. Tentukan sistem persamaan linier yang tepat untuk kasus
tersebut. Kemudian tentukan solusi dari sistem yang diperoleh untuk
menjelaskan jumlah pulpen dan spidol yang harus dibeli Siska.
Untuk soal 9-11, tentukan solusi dari sistem persamaan linier yang diberikan.
9. 2𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3 = 3
4𝑥1 − 4𝑥2 + 3𝑥3 = 2
2𝑥1 − 3𝑥2 + 2𝑥3 = 1
10. 𝑥1 − 3𝑥2 + 𝑥3 = 4
𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3 = 6
2𝑥1 − 6𝑥2 + 2𝑥3 = 8
11. 5𝑥1 − 𝑥2 + 2𝑥3 = 6
𝑥1 + 2𝑥2 − 𝑥3 = −1
3𝑥1 + 2𝑥2 − 2𝑥3 = 1
Untuk soal 12-13, tentukan solusi dari sistem persamaan linier yang diberikan
dengan menggunakan sifat invertibilitas matriks koefisiennya.
12. 𝑥1 + 𝑥2 = 2
5𝑥1 + 6𝑥2 = 9
13. 4𝑥1 − 3𝑥2 = −3
2𝑥1 − 5𝑥2 = 9
Untuk soal 14-17, tentukan solusi dari sistem persamaan linier yang diberikan
dengan menggunakan aturan Cramer, jika memungkinkan.
14. 7𝑥1 − 2𝑥2 = 3
3𝑥1 + 𝑥2 = 5
15. 𝑥1 − 4𝑥2 + 𝑥3 = 6
4𝑥1 − 𝑥2 + 2𝑥3 = −1
2𝑥1 + 2𝑥2 − 3𝑥3 = −20
16. 3𝑥1 − 𝑥2 + 𝑥3 = 4
−𝑥1 + 7𝑥2 − 2𝑥3 = 1
2𝑥1 + 6𝑥2 − 𝑥3 = 5
19
17. 4𝑥1 + 5𝑥2 = 2
11𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 = 3
𝑥1 + 5𝑥2 + 2𝑥3 = 1
20
DAFTAR PUSTAKA
Neuhauser, C. 2000. Calculus for Biology and Medicine, 3rd Edition. Pearson
Education,Inc.
Anton, H. and Rorres, C. 2010. Elementary Linear Algebra, 10th Ed. Wiley.