Anda di halaman 1dari 11

Proses Keperawatan dalam Teknik Pengumpulan Data dan Dokumentasi

Asuhan Keperawatan
Suci Meliza / sucimeliza0@gmail.com

Latar Belakang
Dalam proses keperawatan peran serta tumpang tindih dan ketidaklengkapan
perawat dalam menjalankan tugas dan informasi yang ada.
tanggungjawabnya memberikan asuhan Dalam asuhan keperawatan perlu
keperawatan kepada pasien. Dan salah satu adanya proses dokumentasi agar terbinanya
hal penting dalam proses keperawatan koordinasi yang baik dan dinamis antara
adalah membuat catatan dokumentasi tenaga keperawatan serta meningkatkan
tentang tindakan yang dilakukan kepada efisiensi, efektifitas dan menjamin kualitas
pasien. Selain membuat dokumentasi teknik asuhan keperawatan. Dokumentasi dalam
dalam pengumpulan data juga merupakan keperawatan merupakan peranan penting
sesuatu yang diperhatikan dalam proses terhadap segala macam tuntutan masyarakat
keperawatan. Hal ini menjadi hal yang yang semakin kritis dan mempengaruhi
penting karena dokumentasi asuhan kesadaran masyarakat akan hak-haknya dari
keperawatan merupakan dokumen yang suatu unit kesehatan yang ada.
mencatat tindakan yang dilakukan oleh Pendokumentasian yang tidak dilakukan
perawat terhadap pasien. Namun dengan dengan lengkap dan benar dapat
beban kerja yang lumayan cukup tinggi menurunkan mutu pelayanan keperawatan
membuat perawat tidak dapat membuat serta kesehatan karena tidak dapat
dokumentasi asuhan keperawatan dengan mengidentifikasi sejauh mana tingkat
baik dan benar. Dan dalam setiap proses keberhasilan asuhan keperawatan yang telah
keperawatan, perawat melakukan pencatatan diberikan. Selain itu, pemilihan teknik
atau disebut dengan pendokumentasian yang pengumpulan data yang dilakukan perawat
dimulai dari pengkajian, diagnosis, juga sangat berpengaruh dan jika tidak
perencanaan, pelaksanaan kemudian proses dilakukan dengan benar akan membuat
evaluasi. Dokumentasi keperawatan juga proses keperawatan tidak berjalan dengan
merupakan bukti tertulis pelayanan baik. Kemudian tuntutan demi tuntutan
kesehatan yang perawat berikan kepada kebutuhan masyarakat terkhusus dalam
pasien dengan tujuan menghindari kesalahan bidang kesehatan apalagi diera global
sekarang ini juga terus mengalami
perubahan, dan peran perawat yang bergerak dilakukan dengan konsisten (Rykkje, 2009).
dalam dunia kesehatan juga akan disorot Tulisan perawat kadang kadang tidak jelas
guna untuk meningkatkan masalah dan kalimat yang tidak sesuai dengan
kesehatan yang terjadi. Dengan intervensi yang dilakukan (Karlsen, 2007).
berkembangnya masyarakat dan berbagai Selain itu, perawat kadang-kadang menulis
bentuk pelayanan profesional serta pendokumentasian tindakan pada tempat
kemungkinan adanya perubahan kebijakan yang salah dalam format yang sudah
dalam bidang kesehatan, maka mungkin saja ditetapkan (Häyrinen & Saranto, 2009).
akan terjadi pergeseran peran keperawatan Beranjak dari masih kurangnya atau tidak
dalam sistem pemberian pelayanan lengkapnya pendokumentasian asuhan
kesehatan kepada masyarakat keperawatan dalam proses keperawatan
( Nursalam,2012). maka perlunya hal tersebut
Pendokumentasian asuhan diminimalisasikan agar tidak ada lagi
keperawatan tidak lengkap disebabkan oleh tuntutan dari masyarakat yang menambah
beberapa hal. Menurut Siswanto, Hariyati, & beban perawat selama proses keperawatan.
Sukihananto, (2013) perawat terkadang Proses keperawatan akan meningkatkan
inkonsisten dalam mendokumentasikan kualitas suatu layanan keperawatan kepada
waktu pelaksanaan tindakan. Tanda tangan pasien jika dilakukandengan baik dan benar
setiap kegiatan perawat, simbol dan dan tidak memberikan asuhan yang salah.
singkatan dalam dokumentasi masih belum
Metode digunakan ini adalah dengan menggunakan
Metode dalam penulisan ini google dengan memasukkan kata kunci
dilakukan dengan mengumpulkan data dari “Proses Keperawatan”, “Teknik
buku, jurnal, dan thesis kemudian Pengambilan Data” ,serta “ Dokumentasi
melakukan analisis, serta bersifat subjektif Asuhan Keperawatan”. Jurnal yang
yaitu proses penulisan yang lebih fokus pada digunakan adalah jurnal yang diterbitkan 8
landasan teori. Dan melakukan analisis buku tahun terakhir. Adapun referensi akan
dan e-jurnal yang relevan dan berfokus dicantumkan dalam penulisan ini dengan
kepada pengaplikasian berfikir kritis dalam jelas terdapat pada daftar pustaka pada
mengelola informasi dan komunikasi bagian akhir penulisan.
keperawatan. Adapun e-jurnal yang
Hasil memperhatikan baik teknik dalam
Dalam proses keperawatan peran pengambilan data maupun
perawat dalam menjalankan tugas dan pendokumentasian asuhan keperawatan agar
tanggungjawabnya memberikan asuhan terciptanya proses keperawatan yang benar
keperawatan kepada pasien. Dan salah satu itu sendiri. Dengan pemilihan teknik
hal penting dalam proses keperawatan pengambilan data yang salah akan membuat
adalah membuat catatan dokumentasi asuhan keperawatan tidak berjalan dengan
tentang tindakan yang dilakukan kepada baik dan benar, begitu juga dengan proses
pasien. Selain membuat dokumentasi teknik pendokumentasian asuhan keperawatan
dalam pengumpulan data juga merupakan yang dilakukan.
sesuatu yang diperhatikan dalam proses Pencatatan dokumentasi tentang
keperawatan. Hal ini menjadi hal yang tindakan keperawatan sangat diperlukan
penting karena dokumentasi asuhan agar meminimalisasikan kesalahan ataupun
keperawatan merupakan dokumen yang kesalahpahaman bila terjadi hal-hal yang
mencatat tindakan yang dilakukan oleh tidak diinginkan. Dalam pendokumentasian
perawat terhadap pasien. Sedangkan proses juga masih banyak faktor yang dapat
keperawatan memiliki pengertian sebagai menunjang terjadinya ketidaklengkapan
suatu bentuk layanan kesehatan professional dokumentasi baik dalam pengkajian
yang merupakan bagian integral dari keperawatan maupun evaluasi keperawatan
layanan kesehatan yang dilandaskan pada antara lain : karakteristik perawat pelaksana
ilmu dan kiat keperawatan dalam bentuk didominasi oleh perawat yang berumur
layanan bio, psiko, sosial, dan spiritual yang muda yang belum lama memiliki
komprehensif dan ditujukan untuk individu, pengalaman bekerja; pengkajian, diagnosis,
keluarga, dan masyarakat, baik dalam dan perencanaan keperawatan semestinya
keadaan sehat ataupun sakit serta mencakup dilakukan oleh ketua Tim yang mempunyai
seluruh proses kehidupan. Selain itu asuhan kompetensi baik dan dibantu oleh
keperawatan merupakan faktor penting anggotanya; pelatihan tentang sistem
dalam kelangsungan hidup pasien dan dokumentasi ini tidak pernah dilakukan
aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan yang seharusnya sangat diperlukan untuk
prefentif perawatan kesehatannya. Tidak menambah pengetahuan dan menambah
terlepas dari proses keperawatan yang terus
pengalaman agar perawat mampu Tanpa ada pengumpulan data, proses
melakukan dokumentasi dengan baik. keperawatan tidak akan berjalan karna data
Sedangkan dalam hal teknik dari pasien adalah pokok utama, dan begitu
pengumpulan data sudah ada beberapa cara juga dengan dokumentasi asuhan
yang dapat dilakukan agar mendapat data keperawatan yang perawat berikan kepada
yang valid antara lain dengan teknik pasien. Pencatatan atas tindakan
wawancara, observasi, kuiosener dan keperawatan juga harus memperhatikan
pemeriksaan fisik. Maka dari itu dalam kenyamanan pasien dan tidak melakukan
proses keperawatan diperlukan pemilihan kekerasan maupun paksaan yang membuat
teknik dalam pengumpulan data serta pasien merasa tidak nyaman dan merasa
pendokumentasian asuhan keperawatan atas terganggu.
apa yang dilakukan perawat terhadap pasien.

Pembahasan 1. Tujuan, agar suatu proses dapat


A. Proses Keperawatan tercapai dengan baik, maka setiap
Proses keperawatan memiliki pengertian langkah harus memiliki tujuan yang
sebagai suatu bentuk layanan kesehatan jelas dan spesifik beserta indikator-
professional yang merupakan bagian integral indikator yang ada.
dari layanan kesehatan yang dilandaskan 2. Sistematik, merupakan proses
pada ilmu dan kiat keperawatan dalam keperawatan dalam pemecahan
bentuk layanan bio, psiko, sosial, dan masalah menggunakan tahapan-
spiritual yang komprehensif dan ditujukan tahapan sistematis yang meliputi:
untuk individu, keluarga, dan masyarakat, pengkajian, diagnosis keperawatan,
baik dalam keadaan sehat ataupun sakit dan perencanaan, pelaksanaan, serta
mencakup seluruh proses kehidupan. evaluasi.
Sebagai metode ilmiah, proses keperawatan 3. Dinamis adalah masalah yang terjadi
terdiri dari beberapa tahap yaitu, tahap dapat berubah - ubah dan dinamis,
pengkajian, diagnosis, perencanaan, sesuai dengan situasi dan kondisi
implementasi, dan evaluasi. Suatu proses klien yang terjadi. Oleh karena itu,
keperawatan juga memiliki beberapa perlu penyesuaian dalam usaha
karakteristik, yaitu :
pemecahan masalah yang ada dan profesi keperawatan telah mengidentifkasi
yang terjadi. proses pemecahan masalah yang
4. Interaktif merupakan tahapan dalam menggabungkan elemen yang paling
proses keperawatan yang saling diinginkan dari seni keperawatan dengan
berhubungan satu sama lain dan elemen yang paling relevan dari sistem teori,
memiliki hubungan. dengan menggunakan metode ilmiah. Proses
5. Fleksibel merupakan tahapan dalam keperawatan ini diperkenalkan pada tahun
proses keperawatan yang dapat 1950-an sebagai proses yang terdiri atas tiga
berubah sesuai dengan masalah yang tahap : Pengkajian, perencanaan dan
dihadapi saat ini. evaluasi yang didasarkan pada metode
6. Teoretis adalah setiap penggunaan ilmiah pengamatan, pengukuran,
tahapan yang terdapat dalam proses pengumpulan data dan penganalisaan
keperawatan haruslah didukung temuan. Kajian selama bertahun-tahun,
dengan landasan teoretis yang baik, penggunaan dan perbaikan telah
sehingga hasil yang didapatkan akan mengarahkan perawat pada pengembangan
terfokus sesuai dengan masalah yang proses keperawatan menjadi lima langkah
ditemukan. yang konkret terdiri dari : pengkajian,
7. Siklis merupakan evaluasi dari identifikasi masalah, perencanaan,
proses keperawatan yang akan implementasi dan evaluasi yang
memberikan umpan balik terhadap memberikan metode efisien tentang
pengkajian berikutnya, dan terus pengorganisasian dalam proses berfikir
berlanjut seperti sebuah siklus untuk pembuatan keputusan klinis. Dan
sampai masalah klien terpecahkan dalam memberikan asuhan keperawatan
dan ditemukannya solusi. kepuasan yang dirasakan pasien adalah yang
diutamakan, dimana pasien merasa puas atas
B. Asuhan Keperawatan apa yang perawat lakukan dalam asuhan
Asuhan keperawatan merupakan faktor keperawatan.
terpenting dalam kelangsungan hidup pasien Kepuasan Keperawatan
dan aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif Kepuasan pasien merupakan
dan prefentif perawatan kesehatannya. perasaan yang dimiliki pasien dan timbul
Menurut Shore, untuk sampai pada hal ini, sebagai hasil dari kinerja layanan kesehatan
setelah pasien membandingkannya dengan beralih merek kepada yang lain serta
apa yang diharapkan (Pohan, 2007). Hasil mengajukan keberatan pada produsen,
tersebut berupa respon dari pasien terhadap pengecer, dan bahkan menceritakannya
pelayanan kesehatan yang diterima secara kepada pelanggan lainnya agar tidak
nyata yang diberiakan oleh perawat. mengunjungi produk tersebut.
Pelayanan kesehatan yang dimaksud dalam Menurut Kotler dan Keller (2009),
penulisan ini yakni pelayanan keperawatan. kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
Pelayanan keperawatan yang diterima oleh diartikan sebagai fungsi dari seberapa
para pasien ternyata lebih buruk dari sesuainya harapan pembeli produk dengan
harapan pasien, maka pasien tersebut merasa kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk
tidak puas karena merasa kecewa terhadap tersebut. Westbrook dan Reilly juga
tindakan yang diberikan. Apabila pelayanan memberikan definisi atau pengertian
keperawatan yang diterima oleh pasien kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
ternyata sebanding dengan harapan yang sebagai respons emosional terhadap
pasien inginkan maka pasien merasa puas pengalamanpengalaman berkaitan dengan
ataupun bahagia. Kepuasan pasien adalah produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai
suatu prioritas yang akan membantu perawat ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti
dalam memberikan pelayanan keperawatan perilaku berbelanja dan perilaku pembeli),
agar pasien mau berparisipasi selama serta pasar secara keseluruhan (dalam
perawatan. Menurut Peter dan Olson (2000), Tjiptono 2008).
kepuasan pelanggan adalah salah satu
konsep penting dalam konsep pemasaran C. Teknik Pengumpulan Data
dan penelitian konsumen. Sudah menjadi Pengkajian merupakan tahap awal dan
pendapatan umum bahwa jika pelanggan merupakan dasar utama dalam suatu proses
merasa puas dengan suatu produk atau keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas
merek, mereka cenderung akan terus pengumpulan data dan perumusan
membeli dan menggunakannya serta kebutuhan atau masalah klien. Data yang
memberitahukan kepada orang lain tentang dikumpulkan meliputi data biologis,
pengalamannya yang menyenangkan dengan psikologis, sosial dan spiritual. Kemampuan
produk tersebut yang mereka rasakan. Jika perawat yang diharapkan dalam melakukan
mereka tidak dipuaskan, mereka cenderung pengkajian adalah mempunyai kesadaran/
tilik diri, kemampuan mengobservasi lain-lain. Perlu juga melakukan
dengan akurat dan tepat, serta kemampuan pengkajian terhadap riwayat
berkomunikasi terapeutik dan senantiasa kesehatan pasien dahulu, yang
mampu berespons secara aktif dan menarik. berhubungan dengan keluhan
Dalam usaha untuk memperoleh data maupun masalah yang sedang terjadi
beserta keterangan yang lengkap dan jelas, pada pasien saat ini. Riwayat
terdapat beberapa teknik dalam kesehatan juga mencakup hal-hal
pengumpulan data antara lain : apa saja tidakan yang telah dilakukan
1) Observasi, yaitu pengumpulan data sebelumnya kepada pasien.
dengan mengadakan pengamatan 3) Kuisioner, yaitu responden dari
langsung terhadap hal-hal yang pihak-pihak instansi yang
dianggap perlu dan berkaitan dengan berhubungan dengan permasalahan
objek penelitian. Oservasi juga yang diteliti. Dan biasanya kuisioner
merupakan pengamatan yang bisa secara langsung dibagikan
dilakukan terhadap suatu kondisi kepada pasien kemudian dijawab
maupun perilaku pasien untuk atau disebar melalui online.
mendukung dan memperjelas 4) Pemerikaan Fisik, yaitu
anamnesis. pengumpulan data dengan cara
2) Wawancara, yaitu pengumpulan data pengamatan kepada beberapa bagian
dengan melakukan tanya jawab tubuh pasien mulai dari keadaan
langsung kepada pasien. Wawancara umumnya seperti kemampuan
(Anamnesis) adalah teknik motorik dan ekstremitas, kesadaran,
pengumpulan data dengan cara status nutrisi dan cara
memberikan pertanyaan kepada pemenuhannya, kulit (tekstur,
pasien tentang hal-hal yang asinosis, dan turgor), kepala dan
berhubungan dengan masalah wajah (dan juga bagian tubuh yang
keesehatan pasien. Dalam tardapat di kepada; addomen; dan
wawancara juga dikumpulkan data faktor psikologisnya.)
demografi (identitas pasien) seperti 5) Pemeriksaan Penunjang, yaitu
nama, usia, alamat, status pemeriksaan yang dilakukan di
pernikahan, pekerjaan, kesehatan dan laboratorium yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya penyakit dari keperawatan itu sendiri adalah suatu
sampel tubuh pasien. Hal ini tindakan untuk membantu pasien dalam
diperlukan untuk mendukung seluruh mencapai tujuan perawatan yang telah
data yang sudah dikumpulkan, dan direncanakan. Tindakan tersebut dapat
untuk memperoleh informasi berbentuk perintah keperawatan atau
tambahan jika merasa informasi perintah profesi lain dalam rangka tugas
masih kurang bisa dilakukan limpah (kolaborasi) yang telah direncanakan
pemeriksaan penunjang. dalam perencanaan keperawatan. Selain dari
6) Analisis hasil pemeriksaan, dokumentasi tindakan keperawatan ada juga
dilakukan untuk memeriksa kembali dokumentasi evaluasi keperawatan yang
data yang sudah dikumpulkan tadi membahas tentang dokumentasi terhadap
agar sesuai dan tidak ada yang evaluasi dalam proses keperawatan.
tertinggal. Dalam salah satu jurnal mengatakan
bahwa hasil penelitian study dokumentasi
D. Dokumentasi Tindakan tentang kelengkapan evaluasi keperawatan
Keperawatan yang dilakukan di Ruang rawat inap non
Dokumentasi tindakan keperawatan intensif Rumah Sakit X menunjukan bahwa
adalah pencatatan terhadap proses intervensi 91,93% terisi dengan lengkap, 8.07%
ataupun tindakan keperawatan yang meliputi dokumentasi evaluasi tidak terisi dengan
tindakan apa, siapa yang mengerjakan, lengkap. Evaluasi keperawatan dicatat
mengapa dilakukan, dimana dilakukan, kemudian disesuaikan dengan setiap
bilamana/kapan waku tindakan dilakukan, diagnosis keperawatan yang telah ada.
dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Evaluasi untuk setiap diagnosis keperawatan
(Sumijatun, 2010 ). Dalam salah satu jurnal meliputi data subyektif (S), data obyektif
mengatakan bahwa hasil penelitian studi (O), analisa permasalahan (A) berdasarkan
dokumentasi tentang kelengkapan tindakan S dan O, serta perencanaan ulang (P)
keperawatan secara kumulatif didapatkan berdasarkan hasil analisa data diatas.
hasil lebih besar pada tindakan keperawatan Evaluasi ini disebut evaluasi proses. Semua
terisi dengan lengkap daripada format itu dicatat pada formulir catatan
tindakan keperawatan tidak terisi dengan perkembangan (Nursalam, 2007) Menurut
lengkap. Sedangkan pengertian tindakan Marilyn E Doengoes, bahwa evaluasi
keperawatan merupakan proses kontinu bertingkah laku untuk mencapai tujuan
yang penting untuk menjamin kualitas dan tertentu khususnya dalam proses
ketepatan tindakan keperawatan yang dokumentasi asuhan keperawatan ini agar
dilakukan dan keefektifan rencana proses dokumentasi berjalan dengan baik
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dan benar sehingga tercipta asuhan
klien. keperawatan yang bertujuan untuk perawat
Terdapat tiga komponen penting dapat memberikan asuhan keperawatan
dalam evaluasi keperawatan antara lain : kepada pasien.
pengkajian ulang, modifikasi keperawatan
dan penghentian pelayanan. Menurut Penutup
analisis peneliti bahwa rendahnya Dalam proses keperawatan tentunya
dokumentasi evaluasi proses asuhan tak terlepas dalam hal teknik pengumpulan
keperawatan tentang “evaluasi mengacu data serta pendokumentasian asuhan
pada tujuan” dimungkinkan karena evaluasi keperawatan. Tanpa melakukan
selama ini hanya dilakukan pada evaluasi pengumpulan data perawat pasti tidak dapat
proses tidak sampai mengevaluasi hasil melakukan pengelompokkan data dan tidak
akhir. Evaluasi akhir adalah evaluasi yang akan ada solusi ataupun asuhan keperawatan
dilakukan mengacu kepada tujuan awal yang yang akan diberikan kepada pasien dan
ada pada perencanaan, sedangkan evaluasi perawat tidak mengetahui apa permasalahan
proses tanpa melihan tujuan awal tetapi pasien yang perlu ditanggulangi. Dan begitu
berdasarkan kebutuhan pasien saat itu. juga dengan proses pendokumentasian
Sistem evaluasi yang dilakukan hanya asuhan keperawatan, terlebih dahulu
berdasarkan kebutuhan pasien saat itu atau melakukan pengkajian data terhadap pasien
respon sesaat dengan kata lain hanya kemudian proses dokumentasi bisa
melakukan evaluasi yang sifatnya formatif dilakukan untuk mencatat tindakan apa yang
saja. Tak luput dari semua itu motivasi telah dilakukan perawat terhadap pasien.
adalah sesuatu yang mendorong seseorang

Daftar Pustaka
Astar, F. (2018). PENGARUH Bukittinggi . Padang: Jurnal Kesehatan
PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN Andalas.
TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI
Simamora, R. H. (2019). Development of
PUSKESMAS TAKALALA KABUPATEN
Guidelines for Applying appropriate Patient
SOPPENG . Makassar: MIRAI.
Identification to Achieve Patient Safety
Astuti, N. (2019). HUBUNGAN Goal INC2019 12th International Nursing
PENERAPAN METODE TIM Conference. 2019.10 455 - 455 (1 pages)
KEPERAWATAN TERHADAP KUALITAS UCI(KEPA) : I410-ECN-0101-2019-512-
DOKUMENTASI ASUHAN 001224337
KEPERAWATAN DI RUANG ASOKA
RSUD. ULIN BANJARMASIN .
Simamora. R. H. (2008) The correlation of
Banjarmasin: BORNEO NURSING
ward chief’s giving direction and command
JOURNAL (BNJ) .
and the performance of on-duty nurses at
Jember dr. Subandi general hospital
Ermayani, M. (2017). PENGEMBANGAN
inpatient wards. jurnal Administrasi dan
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN
Kebijakan Kesehatan,
KEPERAWATAN BERBASIS
(https://fkm.unair.ac.id/jurnal-administr)
STANDARDIZED NURSING LANGUAGE
(SNL) NANDA-I, NOC DAN NIC DI
Tuharea1, N. A. (2017). Sistem
RUANG RAWAT INAP. Samarinda:
Komputerisasi untuk Pencatatan Laporan
Mahakam Nursing Journal .
Asuhan Keperawatan untuk Mahasiswa
Ilmu Keperawatan . Yogyakarta: Citec
Kusnadi, E. (2017). Analisis Kelengkapan
Journal.
Dokumentasi Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Non Intensive Rumah Sakit X . Jakarta
Wahyuni, E. D. (2019). Faktor yang
Timur: Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan .
Berhubungan dengan Mutu
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan .
Rosmalia, D. (2014). Analisis Sistim
Surabaya: FUNDAMENTAL AND
Manajemen Dokumentasi Keperawatan
MANAGEMENT NURSING JOURNAL .
pada Poliklinik Gigi Rumah Sakit di
Wandini, R. (2016). MOTIVASI KINERJA KEPERAWATAN . Semarang: Jurnal
PERAWAT DALAM PELAKSANAAN Managemen Keperawatan .
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEPERAWATAN . Bandar Lampung: Jurnal
Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic
Healthcare).

Yanti, R. I. (2013). HUBUNGAN


KARAKTERISTIK PERAWAT, MOTIVASI,
DAN SUPERVISI DENGAN KUALITAS
DOKUMENTASI PROSES ASUHAN

Anda mungkin juga menyukai