Diyat mughalladzah adalah membayarkan 100 ekor unta yang terdiri 30 hiqqah ( unta betian berumur 3-4 tahun ) 30 jadza’ah ( unta betina berumur 4-5 tahun) 40 unta khilfah ( unta yang sedang bunting) Yang wajib membayar diyat mughalladzah adalah: a. Pelaku tindak pidana pembunuhan sengaja yang dimanfaatkan oleh keluarga korban. Dalam hal ini diyat harus diambilkan dari hartanya dan dibayarkan secara kontan sebagai pengganti qishash. Rasulullah Saw. Bersabda: وإن شاءوا أخذوا الدية وهي ثالثون حقة و ثالثون جذعة وAمن قتل متعمدا دفع إلى أولياء المقتول فإن شاءوا قتلوا ) (رواه الترمذي. أربعون خلفة Artinya: “ barang siapa yang membunuh dengan sengaja, [hukumannya] harus menyerahkan diri kepada keluarga korban, jika mereka menghendaki [ mengambil qishash ]. Mereka dapat mengambil diyat berupa 30 hiqqah (unta betina berumur 3-4 tahun), 30 jadza’ah (unta betina berumur 4-5 tahun) dan unta khilfah (unta yang sedang bunting)” [HR. At-Tirmidzi]. b. Pelaku pembunuhan seperti sengaja. Diyat mughaladzah pada kasus pembunuhan seperti ini dibebankan kepada keluarga pembunuh dan diberikan kepada keluarga korban dengan cara diangsur selama 3 tahun, setiap tahunnya dibayar sepertiga. c. Pelaku pembunuhan ditanah haram [ mekkah ], atau pada syhurul hurum [ Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah ], atau pembunuhan yang dilakukan seseorang terhadap mahramnya. 2. Diyat mukhaffafah atau denda ringan Diyat mukhaffafah yang dibayarkan kepada keluarga korban ini berupa 100 ekor unta terdiri dari. 20 unta hiqqah (unta betina berumur 3-4 tahun) 20 unta jadza’ah (unta betina berumur 4-5 tahun) 20 unta binta makhadh (unta betina lebih dari 1 tahun) 20 unta binta labun (unta betina umur lebih dari 2 tahun), dan 20 unta ibna labun (unta jantan berumur lebih dari 2 tahun). Yang wajib membayar diyat mukhaffafah adalah: a) Pelaku pembunuhan tersalah, dengan pembayaran diangsur selama 3 tahun, setiap tahunnya sepertiga dari jumlah diyat. Rasulullah Saw. Bersabda: عشرون حقة عشرن جذعة و عشرون بنت مخا ض و عشرون بنتلبون و عشرون ابن لبون, دية الخطأ أخماسا )(رواة الدارقطني Artinya: “ diyat khatha’ diperincikan lima macam, yaitu 20 unta hiqqah, 20 unta jadza’ah, 20 unta binta mukhath (unta betina lebih 1 tahun), 20 unta binta labun (unta betina umur lebih dari 2 tahun), dan 20 unta ibnu labun (unta jantan berumur lebih dari 2 tahun) (HR. Ad-Daruquthi) b) Pelaku tindak pidana yang berupa menciderai anggota tubuh atau meghilangkan fungsinya yang dimanfaatkan oleh korban atau keluarganya. Jika diyat tidak dibayarkan dengan unta, maka diyat wajib dibayarkan dengan sesuatu yang seharga dengan unta.