Anda di halaman 1dari 3

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala, tuhan yang maha pengasih

lagi maha penyayang, Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan Dialah Allah Tuhan Yang
telah mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam, yang sampai pada saat ini,
masih memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada kita, sehingga kita dapat
berkumpul di tempat ini untuk saling bersilaturahmi dan berbagi pengalaman.

Sholawat bertangkaikan salam senantiasa kita kirimkan kepada seorang hamba Allah,
anggun kepribadiannya, halus budi pekertinya serta penuh kesederhanaan dalam
hidupnya, yang hanya memerlukan waktu kurang lebih 23 tahun ia sanggup mengubah
tatanan hidup manusia, dari kejahiliyaan sampai pada masa yang penuh dengan
peradaban, yaitu nabi Muhammad SAW. Dan orang – orang dari negri barat sana sering
menjulukinya dengan “The most sucssefull and religion personality”.

Seiring salam takzim, diawal kesempatan kali ini, perkenankanlah saya akan
menampilkan sebuah untaian pidato dengan judul:

MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI YANG KUAT DAN AMANAH

Dewan hakim yang bijaksana hadirinyang berbahagia

Isalam, islam adalah agama yang menyelamatkan, ia menyelamatkan manusia dari


segala bentuk penyimpangan mengajak umatnya untuk membangun masyarakat yang
selamat dari segala penyakit. Oleh sebab itu islam sangat memperhatikan pendidikan
keluarga, ketahuilah, keluarga adalah unsure pertama dan utama bagi terbentuknya
masyarakat. Tidak ada masyarakat jika tidak ada kumpulan keluarga yang terikat dalam
tatanan sosial. Jika unsure keluarganya baik maka masyarakatnya baik, dan jika
keluarganya jelek maka masyarakatnyapun menjadi jelek. Itulah sebabnya mengapa
islam sangat memperhatikan keluarga, islam bekerja keras membangun kesatuan
keluarga dan memperkuat bangunannya, mendidik jiwa keluarga dengan cinta, kasih
saying, lemeh lembut dan akhlak islam yang luhur.

Wahai para mujahid muda

Ketahuilah, pemuda adalah bagin dari anggota keluarga yang terpenting, dalam
keluarga ia merupakan ruh yang selalu bergelora, darahnya senantiasa mendidih, urat-
uratnya kuat. Dalam masyarakat, pemuda adalah jantung masyarakat yang selalu
berdenyut. Tekadnya meluap-luap, dalam setiap revolusi, pemuda adalah unsure
terpenting dalam meraih keberhasilan, dan dalam setiap gerakan pemuda adalah
kekuatan yang menjadi tumpua harapan.

Generasi mida yang dirahmati Allah

Ungkapan kata sering kita dengar, “pemuda harapan bangsa pemudi pagar pertiwi”.
Simboli ini memang enak untuk didengar dan mudah untuk diucapkan tetapi
pembuktiannyalah yang harus kita pertanyakan. Apakah ungkapan tersebut hanyalah
sekedar buah mulut pemanis kata? Atau hanya untaian yang dimuat dalam Koran dn
majalah? Atau memang sutu amanah yang harus kita kealam yang nyata. Ssemua itu
jawabannya berada di pundak kita wahai generasi muda. Masa depan agama, masa
depan bangsa dan bahkan masa depan umatpun semuanya berada di tangan kita.
Justru itu jangan sampai kita bertanaya apa “ apa yang telah disumbangkan negara
kepada kita? “apa yang telah disumbangkan agama kepada kita? Tetapi yang perlu dan
harus kita pertanyakan adalah. “apa yang telah mampu kita sumbangkan untuk negara?
Dan apa pula yng telah mampu kita sumbangkan untuk agama. Yan jelas jauh
sebelumnya Allah SWT telah memanggil kita untuk menjalankan dakwah islam demi
masa depan umat.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi

<‫و<ل<ت<ك<ن< م<ن<ك<م< أ<م<ة< ي<د<ع<و<ن< إ<ل<ى< ا<ل<خ<ي<ر< و<ي<أ<م<ر<و<ن< ب<ا<ل<م<ع<ر<و<ف< و<ي<ن<ه<و<ن< ع<ن< ا<ل<م<ن<ك<ر< و<أ<و<ل<ئ<ك< ه<م< ا<ل<م<ف<ل<ح<و<ن‬

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung.

Hadirin wal hadirot rahimakumullah

Dari ayat di atas dapatlah kita mengambil pengertian, bahwa kita sebagai generasi
muda adalah merupakan ujung tombak pelaksana dakwah masa depan umat, sebentar
lagi tongkat estapet pembangunan bangsa dan agama akan diserahkan kepada kita
generasi muda oleh generasi tua yang dengan sendirinya akan rapuh dimakan oleh
lanjutan usia, sekarang pertanyakan pada diri kita sudah siapkah kita utuk itu?
Sementara kita masih banyak melihat para generasi muda apakah itu yang masih pada
jenjang pendidikan maupun para remaja yng sudah putus sekolah, merka itu sering
berbuatan keonaran dan keributan. Minum-minuman keras, morfin dan ganja serata
narkoba menjadi teman akrabnya. Waktunya diisi dengan hura-hura tak tentu arah
berjoget di sini bergoyang di sana. Malam begadang, siang minta uang, baca Al-Qur’an
dilupakan bacakomik diutamakan sembahyang ia tinggalkan nonton filem jadi
kesenangan, kesempatan habis tak jadi persoalan. Katanya “inilah pemuda zaman
sekarang”. Kalaulah begini tipe pemuda zaman sekarang. Apa.. apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang, jawabannya tak lain dan tak bukan umat akan hancur,
negara akan binasa dan agama pun akan tinggal namanya saja.

Oleh karena itu agar yang demikian ini tidak terjadi, melalui pidato singkat ini saya
kembali mengingatkan dan mengajak para generasi muda untuk.

“sinsingkan lengan bajumu tampil ke garis depan bawa obor keselamatn dan kebenaran
agar umat jangan sampai kehilangan pedoman, wahai pemuda harapan umat pemudi
sekar melati, “ Ambil sampanmu masukkan kelautan patah pendayungmu tanganmu
jadikan robek layarmu bajumu jadikan, pecah sampanmu renangi lautan, demi
mencapai pulau kesuksesan

Hadirin yang berbahagia..

Kemudian perlu kita ketahui sebelum kita menjalankan tugas yang mulia ini kita tidak
boleh mudah terbawa arus gelombang masa, pemuda itu laksana mercusuar di tengah
samudra luas, semakin banyak ombak menggulung semakin besar badainya, semakin
banyak kuat arus menghadang semakin kokoh ia berdiri jangankan runtuh goyahpun
tidak. Inilah sikap yang harus kita miliki wahai generasi muda, tekad bulat terpatri
sudah.

Pakar-pakar ilmu mengatakan halangan dan rintangan bukan untuk ditangisi tapi untuk
diatasi. Laut takkan indah tanpa gelombang, malam takkan cerah tanpa bintang dan
bintang pun takkan bersinar tanpa kegelapan malam, dan perjuangan takkan berarti
tanpa pengorbanan. Inilah sikap yang harus kita miliki wahai generasi muda

Jalan-jalan kepasa cik puan


Singgah sebentar membeli bukaan
Cukup sekian sarahan yang saya berikan
Mohon maaf atas segala kesalahan

WABILLAHI TAUFIIQ WAL HIDAAYAH WASSALAAMU’ALAIKUM WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai