Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DHEBY MAYLISA PUTRI

KELAS : XI IPA 1
NO. ABSEN : 10

Jelaskan pengertian qishash dan syarat qishash!

Jawab

Pengertian qishash

َ ‫ ص‬yang artinya memotong atau berasal dari kata +‫ص ْتقِا‬


Qishash berasal dari kata َ‫َصق‬ َ yang artinya
mengikuti, yakni mengikuti perbuatan si penjahat sebagai pembalasan atas perbuatannya. Menurut
syara qishash ialah hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan
atau penghilangan fungsi anggota tubuh orang lain yang dilakukan dengan sengaja.

Syarat-Syarat Qishash

Hukuman qishash wajib dilakukan apabila memenuhi syarat-syarat sebagaimana berikut:

A. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya (orang yang benar-benar baik). Jika seorang
mukmim membunuh orang kafir, orang murtad, pezina yang sudah menikah, ataupun seorang
pembunuh, maka dal hal ini hukuman qishash tidak berlaku. Rasulullah SAW bersabda:

‫الَ يُ ْقتَ ُل ُم ْسلِ ٌم بِ َكافِ ٍر‬


Artinya:
Tidak dibunuh seorang muslim yang membunuh orang kafir. H.R Al-Bukhari)

Hadis di atas menjelaskan bahwa seorang muslim yang membunuh orang kafir tidak diqishash. Pun
demikian, harus dipahami bahwa orang kafir terbagi menjadi bagian yaitu:

Kafir yang melakukan tindak kedzaliman kepada kalangan muslimin hingga sampai pada tahapan
"memerangi". Seorang muslim yang membunuh kafir ini tidak diqishash dan tidak dikenai hukuman
apapun.
Kafir yang berada di bawah kekuasaan penguasa muslim dan berinteraksi secara damai dengan
kalangan muslimin. Penguasa muslim berhak menghukum seorang muslim yang membunuh kafir
dzimmi. Semakin jelas disini, bahwa pada prinsipnya seorang muslim harus menghargai siapapun,
termasuk juga kalangan non muslim, selama mereka tidak berniat menghancurkan dinul Islam dan
mendzalimi kalngan muslimin.

B. Pembunuh sudah baligh dan berakal. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Dari Aisyah R.A bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Terangkat hukum (tidak kena hukum)
dari tiga orang yaitu: orang tidur hingga ia bangun; anak-anak  hingga ia dewasa; dan orang gila
hingga ia sembuh dari gilanya." (H.R Ahmad dan Abu Dawud)
C. Pembunuh bukan bapak (orang tua dari terbunuh). Jika seorang bapak (orang tua) mem
bunuh anaknya maka ia tidak dikenakan qishash. Rasulullah SAW bersabda:

Tidak dibunuh seorang bapak (orang tua) yang membunuh anaknya. (H.R Ahmad dan At-Tirmidzi)
Dalam hal ini hakim berhak menjatuhkan ta'zir kepada orang tua tersebut, semisal
mengasingkannya dalam rentangw aktu tertentu atau hukuman lain sehingga membuatnya ia jera.
Adapun jika seorang anak membunuh orang tuanya maka ia wajib dihukum qishash.
D. Orang yang dibunuh sama derajatnya dengan orang yang membunuh. Seperti muslim
dengan muslim, merdeka dengan merdeka, dan hamba dengan hamba. Allah berfirman:

‫يا ايها الذين امنوا كتب عليكم القصاص في القتلى الحر بالحر والعبد بالعبد واالنثى باالنثى فمن عفي له من اخيه شيء فاتب اع ب المعروف واداء الي ه‬
‫باحسان ذلك تخفيف من ربكم ورحمة فمن اعتدى بعد ذلك فله عذاب اليم‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-orang yang
dibunuh, orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
(Q.S Al-Baqarah ayat 178)

E. Qishash dilakukan dalam hal yang sama. Misalnya jiwa dengan jiwa, mata dengan mata, dan
lain sebagainya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 45:

‫وكتبنا عليهم فيها ان النفس بالنفس والعين بالعين واالن ف ب االنف واالذن ب االذن والس ن بالس ن والج روح قص اص‬
‫فمن تصدق به فهو كفارة له ومن لم يحكم بما انزل هللا فاولئك هم الظالمون‬
Artinya:
Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At-Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas)
dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi,
dan lukapun ada qishashnya. Barang siapa melepaskan (hak qishashnya) akan melepaskan hak itu
(menjadi) penembus dosa baginya. Barang siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dzalim. (Q.S Al-Maidah ayat 45)

Anda mungkin juga menyukai