Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan

kuantitatif. Data kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis menelaah

bagian-bagian fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian

kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan metode-metode matematis,

teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Penelitian yang

digunakan adalah penelitian asosiatif. Dimana dalam penelitian ini akan

membahas pengaruh Harga (X1), Kualitas Produk (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4)

terhadap keputusan pembelian (Y).

3.2 Lokasi Dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun lokasi penelitian ini di

Kota Pariaman Sumatera Barat. Dan penelitian ini dilakukan pada tanggal 5

Agustus 2021 sampai selesai.

3.3 Skala Pengukuran Instrumen

Menurut sugiyono (2009) skala likert sering digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun tentang fenomena sosial yang diamati, secara spesipik

semua ini disebut variabel penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengukuran metode skala likert

dengan jalan memberikan kuesioner yang berisikan pernyataan-pernyataan serta


jawaban yang telah disediakan dan memilih salah satu dari beberapa alternatif

jawaban yang disediakan tersebut, skor skala yang digunakan 1 sampai 5 item

positif dan sebaliknya 5 sampai 1 item negatif dan skala yang digunakan

merupakan skala likert. Setiap alternatif jawaban diberi nilai dengan skala sebagai

berikut :

1. Alternatif jawaban pertama (sangat Setuju) diberi nilai5

2. Alternatif jawaban kedua (setuju) diberi nilai 4

3. Alternatif jawaban ketiga (netral) diberi nilai 3

4. Alternatif jawaban keempat (tidak setuju) diberi nilai 2

5. Alternatif jawaban kelima (sangat tidak setuju) diberi nilai 1

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pembuatan Kisi-Kisi

2. Menyusun pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi serta melakukaan

konsultasi dengan pembimbing.

Penyusunan butir pertanyaan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Menghindari pertanyaan yang meragukan

2. Menghindari kata-kata yang berbentuk abstrak tidak menggunakan

kata-kata yang akan menimbulkan rasa curiga.

3.4 Populasi Dan Sampel

Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang

ciricirinya akan diduga. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan kareteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi


dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah datang dan melakukan

pembelian keripik cinta. (Nur Ahmadi Bi Rahmani, 2016).

Melakukan sebuah penelitian, seseorang peneliti tidak harus meneliti

secara keseluruhan anggota populasi yang ada. Peneliti dapat memilih beberapa

orang yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut yakni dari pelanggan tetap

dari konsumen keripik cinta yang berjumlah 100 konsumen.Dan untuk

pengambilan sampel akan digunakan Rumus Slovin yang ditetapkan sebesar 50

responden Adapun rumus pengambilan sampel menurut Slovin (2007) adalah

sebagai berikut :

n = N/1 + N (e)2
n = 100/1 + 100(0,01)
= 100/1 +1
= 100/2 = 50

Dimana : n = Ukuran Sampel


N = Ukuran Populasi
e = Batas Toleransi Kesalahan (error tolerence)

Sampel adalah subset dari populasi ataubeberapa anggota dari populasi

yang diamati. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling. Purpuse sampling merupakan teknik pengambilan obyeknya sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan berbagai cara tertentu.

Kriteria pemilihan sampel tersebut adalah konsumen dan karyawan PT. KAO

Indonesia di Kota Pariaman.


3.5 Defenisi Operasional

Tabel 3.1
Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Indikator Item Pertanyaan Skala
Linkert
Keputusa a. Kemantapan pada 1. Kualitas produk Skala
n sebuah produk yang sangat baik Linkert
Pembelian b. Kebiasaan dalam untuk membangun
membeli produk kepercayaan
c. Memberikan konsumen Skala
rekomendasi pada orang 2. Kualitas produk
lain yang sangat baik
penunjang
kepuasan
konsumen
3. Nyaman akan
pelayanan yang
ditawarkan
4. Rekomendasi rasa
terlebih dahulu
5. Tersebarnya
informasi secara
mulut ke mulut

Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen

secara aktual melakukan pembelian produk di PT. KAO Indonesia yang terletak di

Kota Pariaman. Konsumen sebagai pelaku utama dalam proses pembelian selalu

menjadi perhatian produsen itu sendiri. Adapun keputusan pembelian dalam

penelitian ini diukur berdasarkan adanya dorongan kebutuhan dan keinginan

konsumen.
Tabel 3.2
Harga (X1)
Variabel Indikator Item Pertanyaan Skala
Linkert
Harga a. Keterjangkaun harga 1. Harga di PT. KAO Skala
b. Kompetitifan Harga sangat terjangkau Linkert
Kesesuain harga 2. Harga sesuai
dengan fasilitas dengan daya beli
c. Kesesuain harga konsumen
dengan pelayanan 3. Harga di PT. KAO
sangat kompetetif
dengan yang lain
4. Harga di PT. KAO
sesuai dengan
fasilitas yang ada
5. Harga di PT. KAO
sesuai dengan
fasilitas pelayanan

Pengertian harga dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan

seseorang untuk menilai suatu barang dengan nilai atau satuan alat ukur rupiah

sehingga dapat memiliki barang atau jasa yang ditawarkan. Sehingga setiap orang

jika membeli suatu produk pasti mempunyai pendapat yang berbeda tentang

harga, hal ini dilihat dari sudut pandang seseorang satu berbeda dengan yang lain

karena mempunyai kemampuan beli yang berbeda.

Tabel 3.3
Kualitas Produk (X2)
Variabel Indikator Item Pertanyaan Skala
Linkert
Kualitas a. Kesan Kualitas 1. PT. KAO memberikan Skala
Produk b. Ketahanan kualitas produk Linkert
c. Keandalan 2. PT. KAO memberikan
d. Desain sesuai dengan keinginan
konsumen
3. PT. KAO mempunyai
ketahanan yang cukup lama
4. Varian adalah suatu
keandalan yang sangat
disukai konsumen
5. PT. KAO memberikan
desain produk yang lebih
tipis

Kualitas produk suatu bentuk barang yang diukur dalam ketingkatan

standar mutu keandalan, keistimewaan tambahan, kadar, serta fungsi kinerja dari

produk PT. KAO itu sendiri yang dapat memenuhi kebutuhan ekspansi pelanggan.

Sehingga konsumen PT. KAO tidak akan ragu untuk membeli produk PT. KAO

dengan kualitas yang sangat bagus dan terjamin.

Tabel 3.4
Lokasi (X3)
Variabel Indikator Item Pertanyaan Skala
Linkert
Lokasi a. Akses 1. Lokasi keripik cinta sangat Skala
b. Lalu Lintas mudah dijangkau Linkert
c. Tempat Parkir 2. Kondisi jalan menuju lokasi
keripik cinta sangat bagus
3. Lokasi keripik cinta sangat
dekat dengan keramaian
dan kepadatan penduduk
4. Lalu lintas disekitar keripik
cinta lancar
5. Memberikan tempat parkir
yang luas

Pemilihan lokasi sangatlah penting dalam melakukan bisnis, maka dari itu

lokasi usaha PT. KAO sangat dekat dengan akses jalan lintas sehingga para

konsumen bisa membeli dengan mudah sebab lokasi yang dilalui mudah

dijangkau sarana transportasi umum. Di PT. KAO juga menyediakan lokasi parkir

yang lumayan luas baik untuk roda dua maupun roda empat.
Tabel 3.6
Promosi (X4)
Variabel Indikator Item Pertanyaan Skala
Linkert
Promosi a. Jangkauan Promosi 1. Promosi dapat dilihat dari Skala
b.Kuantitas Promosi media yang ada di depan Linkert
c. Kualitas Promosi PT. KAO
2. Memberikan informasi akan
ketersediaan varian rasa
3. Kuantitas penayangan
promosi dimedia iklan
4. Kualitas penyampaian
pesan dalam penayangan
Iklan dimedia promosi
5. Promosi memberikan
tawaran keunggulan yang
berbeda dengan pesaing

Penting bagi para pengusaha untuk melakukan promosi terhadap apa yang

mereka jual, sehingga para konsumen bisa mengetahui produk apa saja yang

dijual oleh perusahaan tersebut. PT. KAO melakukan promosi dangan Word of

Mouth yang artinya mulut ke mulut, itu langkah awal yang dilakukan oleh PT.

KAO, kemudian dilakukan melalui media elektronik dan media cetak.

3.6 Analisis Data

Penelitian Kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantitatif (pengukuran)

1. Analisa Deskriptif

Merupakan penggunaan teknik analisis ini untuk mengungkap gambaran

data secara deskriptif dengan cara menginterprestasikan hasil pengolah lewat

tabulasi frekuensi guna menyikap kecendrungan data nominal empiric dan

deskripsi data, seperti mean, median, simpang baku, variance, dan skema guna
mengetahui keadaan interval berdasarkan hasil penelitian lapangan, hasil

deskriptif berguna untuk mendukung interprestasi terhadap hasil analisis dengan

teknik lainnya.

Analisis ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing-

masing variabel penelitian. Proses pengolahan data yang telah didapat dari

responden yaitu dinilai dengan pemberian skor, setelah pemberian skor kemudian

data tersebut diolah dengan rumus persentase Umar (1999) sebagai Berikut :

Frekuensi
P x 100 %
Jumlah responden

Dimana : P : presentase hasil yang di peroleh

F : Frekuensi hasil yang di peroleh

N : Jumlah responden yang dijadikan sampel

100 : Angka tetap persentase

Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dalam

pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuisioner di pakai rumus berikut :

∑ fi x Wo
Rata-rata skor =

∑f
Dimana : ∑ fi = Total frekuensi ke i

Wo = bobot

∑f = total frekuensi

Sedangkan untuk mencari tingkat pencapaian jawaban responden

digunakan rumus berikut :


Rata−Rata Skor
x 100
5
TCR =

Untuk pengambilan keimpulan dari hasil analisis deskriptif digunakan

tingkat capaian responden (TCR) di kembangkan dari teori Arikunto (2002)

sehingga dapat diklasifikasi sebagai berikut :

Tabel 3.2.

Klasifikasi Tingkat Capaian Responden

Tingkat Capaian Responden (%) Kriteria


90 – 100 Sangat Baik
80 – 89 Baik
65 – 79 Cukup
55 – 64 Kurang Baik
0 – 54 Tidak Baik

2. Uji Normalitas

Untuk memeriksa apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi

normal atau tidak. Menurut Idris (2010), dalam bukunya yang berjudul Aplikasi

Model Analisis dan Kuantitatif Dengan Program SPSS, uji normalitas

berpedoman pada uji Kolmogorov Smirnov yaitu :

1. Jika nilai signifikansi < 0,05 (taraf kepercayaan 95 %) distribusi

adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi > 0,05 (taraf kepercayaan 95 %) distribusi

adalah normal.
Dalam skripsi ini pengujian normalitas data dilakukan secara Multivariate,

yakni pengujian normalitas dilakukan terhadap data residual yang terstandarisasi

Suliyanto,( 2011).

3. Uji Linearitas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan

sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu uji empiris

sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau publik. Dengan uji lineritas akan

diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear kuadrat aau publik,

Ghozali (2007). Untuk menentukan apakah terjadi tidaknya hubungan yang linear

antara predictor variabel dengan dependent variabel dapat dilihat dengan

membandingkan nilai signifikan dari deviation from linearity, dengan tingkat

signifikan yang digunakan dimana apabila nilai signifikan maka terjadi hubungan

yang linear dari variabel independent terhadap variabel dependent.

4. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji apakah variasi kelompok populasi homogen atau tidak jika

variasi kelompok populasi suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Salah satu acara untuk mendeteksi

terjadi tidaknya heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot regresi antara nilai

prediksi variabel terikat/dependent (ZPRED) dengan residualnya (SRESID0, yaitu

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID

dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi dan sumbu X

adalah residual.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi

bisa dilihat dari pola yang berbentuk pada titik-titik terdapat pada grafik

scaterplot.Santoso (2007) dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

mengidentifasikan telah terjadinya heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 (Nol) pada sumbu Y, maka titik tidak terjadi

heteroskedastisitas.

5. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuncoro, (2003). Dalam

penelitian ini analisa regresi berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel partisipasi anggota terhadap kinerja pengurus. Dengan

persamaan regresi :

Y = a + bX + e

Di mana : Y = Kinerja Pengurus

a = Konstanta

X = Partisipasi anggota

b = Koefisien Regresi

e = Variabel pengganggu

6. Uji t
Untuk menguji hipotesis secara persial, yaitu untuk melihat pengaruh

partisipasi anggota terhadap Kinerja Pengurus sebagai variabel terikat. Digunakan

rumus :

bi
To=
Sbi

Dimana : to : Koefisien nilai tes

Bi : koefisien regresi

Sbi : Kesalahan standar atas koefisien regresi

Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS

(Statistical package for social science) versi 16,0. Menurut singgih (2000)dasar

pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah :

a. Jika signifikansi atau nilai probabilitas (p) < α (0,05) maka terdapat

pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Jika signifikansi atau nilai probabilitas (p) > α (0,05) maka tidak

terdapat pengaruh yang tidak berarti dari variabel bebas terhadap

variabel terikat.

7. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara empat

variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukan persentase variasi nilai variabel

dependen yang dapat di jelaskan oleh persamaan regresi yang di hasilkan.

Besarnya persentase pengaruh semua variabel independent terhadap nilai variabel


dependen dapat di ketahui dari besarnya koefisien determinasi(r 2) persamaan

regresi.

Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan

koefisien determinasi yang sering disebut dengan koefisien penentu, karena

besarnya adalah kuadrat dari koefisien regresi (r 2) sehingga koefisien ini berguna

untuk mengetahui besarnya kontribusi Pengaruh Partisipasi Anggota Terhadap

Kinerja Pengurus (2005)

Anda mungkin juga menyukai