Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu – Budha Di Indonesia

A. Lahirnya Agama Hindu di India


Agama hindu lahir di india diawali dengan kedatangan bangsa arya melalui celah
Khyber pada tahun 2000-1500 SM. Kedatangan bangsa arya telah mendesak suku
bangsa dravida yang merupakan penduduk asli daerah tersebut. Bangsa arya dan
dravid menyembah banyak dewa atau politeisme, bangsa arya kemudian
menciptakan sistem kasta yaitu: Brahmana, ksatria, waisya, dan sudra.
Agama Hindu merupakan sinkretisme antara kepercayaan bangsa arya dan drivida,
dan bersifat plytheisme, artina menyembah banyak dewa. Misalnya Praviti (Dewa
Bumi), Surya (Dewi Matahari), Vayu (Dewa Angin), Varuna (Dewa Laut), dan
Agni (Dewa Api). Tiap tiap dewa melambangkan kekuatan alam. Selain dewa
dewa tersebut masih terdapat dewa Tri Murti, yaitu brahma (desa pencipta alam),
Wisnu (Dewa pemelihara dunia), dan Syiwa (Dewa perusak). Dewa Tri Murti ini
di anggap sebagai dewa tertinggi dalam agama hindu.
Kitab suci agama hindu :
1. Rigweda berisi pemujaan
2. Yajurweda berisi pengetahuan suci tentang upacara pengorbanan
3. Samawenda berisi irama dan lagu lagu
4. Atarwaweda berisi pengetahuan suci yang bermanfaat di dunia

Selain kitab Weda, masih terdapat kitab yang lain, yaitu kitab Brahmana dan kitab
Upanishad. Kitab Brahmana menguraikan hal hal yang berkenaan dengan sesaji
dan berbagi upacara sedangkan kita Upanishad berisi ajaran ketuhanan dan makna
hidup.
Dalam agama hindu terdapat pembagian kasta atau caturwana, yaitu :
a. Kasta Brahmana terdiri dari para pendeta.
b. Kasta Ksatria terdiri dari raja dan para bangsawan.
c. Kasta Waisya terdiri dari pedagang, petani, dan kaum buruh kelas menengah.
d. Kasta Sudra terdiri dari petani dan buruh kecil.
Di antara keempat kasta itu, kasta brahmanalah yang para pendetalah yang
melakukan sesaji dengan upacara yang tepat. Kesempatan seluruh masyarakat
tergantung pada ketepatan sesaji mereka. Sekitar abad ke 6 SM, agama hindu
mengalami kemunduran yang disebabkan oleh dua factor berikut:
a. Kaum Brahmana memonopoli upacara keagamaan sehingga membuat mereka
bertindak sewenang wenang yang dapat menyengsarakan rakyat kecil.
b. Munculnya golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk mencapai
hidup yang sejati.
Golongan inilah yang mendorong lahirnya agama Buddha.

Perkembangan agama hindu di indoneisa terbagi menjadi empat zaman yaitu:


1. Zaman weda (1500 SM)
2. Zaman Brahmana (1000-750 SM)
3. Zaman Upanishad (750-500 SM)
4. Zaman Buddha (500-300 SM)

B. Lahirnya Agama Buddha


Agama Buddha diajarkan oleh Sidhartagautama, putra raja sudodhana dari
Kerajaan Kapilawastu. Secara umum, ajaran agama Buddha tidak terlalu jauh
berbeda dengan ajaran agama hindu. Namun ajaran agama Buddha memiliki ajaran
baru, seperti tidak dibenarkan mengadakan korban dan tidak mengenal tingkatan
kasta dalam masyarakat.
Ajaran Agama Buddha terangkum dalam Kitab Tripitaka yang artinya tiga
keranjang. Kitab Tripitaka mempunyai tiga bagian, yaitu:
a. Vinayapitaka yang berisi aturan aturan kehidupan.
b. Suttapitaka yang berisi dasar dasar dalam memberikan pelajaran.
c. Abdidarmapittaka yang berisi falsafah agama.
Meskipun tidak berbagi dalam kasta namun masyarakat dalam agama Buddha
terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Umat yang tinggal sebagai masyarakat biasa disebut dengan upasaka (laki laki)
dan upasika (perempuan).
b. Umat yang tinggal dalam hidup biara, yaitu bhiksu (laki laki) dan Bhiksuni
(perempuan). Mereka meninggalkan hal hal yang bersifat keduniawian dan
mengabdikan diri pada agama.
Agama Buddha pernah berpengaruh besar di india, yaitu pada zaman pemerintahan
Raja Asoka, bahkan dijadikan Agama Negara. Namun dalam perkembangan
selanjutnya pengikut agama Buddha di india makin berkurang di akibatkan
perpecahan karena asing masing mempunyai pandangan atau aliran sendiri. Agama
Buddha terpecah menjadi 2 aliran yaitu Mahayana dan Hinayana.
a. Mahayana berarti kendaraan besar. Aliran ini berpendapat bahwa sebaiknya
manusia saling membantu sesama untuk mencapi nirwana.
b. Hinayana berarti kendaraan kecil. Aliran ini berpendapat bahwa tiap tiap orang
wajib berusaha sendiri untuk mencapai nirwana. Ajarannya lebih mendekati
ajaran yang pernah diajarkan Sang Buddha.

Teori tentang masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan hindu – Buddha
di Indonesia.
Proses masuknya pengaruh india diperkirakan terjadinya sejak abad pertama
masehi. Tentang proses ini, ada beberapa pendapat yang saling bertolak belakang.
Ada pendapat yang menganggap bahwa bangsa indonesia bersikap pasif dan hanya
menerima saja pengaruh budaya yang datang dari india, dan ada pendapat yang
menganggap bangsa Indonesia juga bersifat aktif dalam menerima dan
menyebakan pengaruh budaya india. Para ahli sejarah kemusina mengajukan
empat teori masuknya hindu-buddha ke Indonesia.
A. Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh J.V van Leur dan O.W Wolters. Menurut teori ini,
penyebaran agama hindu dilakukan oleh kaum Brahmana. Hal ini disebabkan
kaum Brahmana merupakan golongan yang menguasai agama hindu. Kaum
Brahmana yang datang ke Indonesia inilah yang mengajarkan agama hindu kepada
masyarakat. Teori van Leur ini. Kemudian dibenarkan oleh F.D.K Bosch.
B. Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Dia menyatakan bahwa penyebaran
agama hindu ke Indonesia dibawa oleh orang orang india berkastra ksatria. Hal ini
disebabkan terjadinya kekacauan politik di india, sehingga para ksatria yang kalah
melarikan diri ke Indonesia. Mereka lalu mendirikan kolonisasi dan menyebarkan
agama hindu.
C. Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N.J Krom. Dia menyatakan bahwa penyebaran agama
hindu dilakukan oleh orang orang yang berkasta waisya, karena mereka terdiri atas
para pedagang yang datang dan kemudian menetap di Indonesia. Krom juga
menyatakan adanya kemungkinan perkawinan antara para pedagang dengan wanita
Indonesia. Teori ini juga dianggap kurang tepat karena pedagang yang datang ke
Indonesia adalah pedagang keliling yang berasal dari kalangan biasa. Padahal, sifat
kebudayaan india yang berkembang di Indonesia adalah kebudayaan tinggi.
D. Teori Sudra
Teori Sudra menyatakan bahwa agama hindu dibawa ke Indonesia oleh orang
orang yang berkasta sudra karena mereka dianggap sebagai orang buangan. Teori
ini mengandung kelemahan bahwa orang orang berkasta sudra tidak memahami
ajaran hindu. Para ahli sejarah terdapat bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang
berperan aktif mencari tahu dan menyebarkan pengaruh agama dan budaya hindu.
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sudah sejak lama bangsa Indonesia
menjalani lautan untuk berdagang. Teori ini dikenal dengan teori arus balik. Selain
aktif mencari tahu, bangsa Indonesia juga mendatangkan para Brahmana untuk
mengajarkan agama hindu.

Dari keempat teori tersebut hanya teori Brahmana yang dianggap memiliki
penjelasan paling kuat, karena adanya beberapa bukti, yaitu:
a. Agama hindu bukan agama yang demokratis. Karena urusan keagamaan
menjadi monopoli kaum Brahmana sehingga hanya golongan Brahmana yang
berhak menyebarkan agama hindu.
b. Prasasti di Indonesia yang pertama berbahasa sanskerta, sedangakan di india
sendiri Bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan.
Jadi, hanya kaum brahmanalah yang mengerti dan menguasai Bahasa tersebut.

Penyebaran agama Buddha di Indonesia lebih awal dari agama hindu. Dalam
penyebarannya, agama Buddha mengenal adanya misi penyair agama yang disebut
Dharmadutta. Tersebarnya agama Buddha ke Indonesia diperkirakan terjadi pada
abad 2 M yang dibuktikan dengan penemuan patung Buddha dari perunggu di
Jember, jawa timur, dan Sulawesi selatan. Patung tersebut berlanggam amarawati.

PERTANYAAN:
1. Uraikanlah teori teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia?
2. Mengapa dari 4 teori tentang masuknya agama hindu ke Indonesia hanya teori
Brahmana yang memiliki penjelasan paling kuat?
3. Apa bukti bahwa agama Buddha masuk ke Indonesia abad ke -2?
4. Jelaskan dewa dewa yang terdapat dalam TRIMURTI!
5. Jelaskan tentang kitab WEDA
6. Jelaskan tentang pembagian aliran dalam agama Buddha?
E. JAWABAN:
1. - Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh J.V van Leur dan O.W Wolters. Menurut teori ini,
penyebaran agama hindu dilakukan oleh kaum Brahmana. Hal ini disebabkan
kaum Brahmana merupakan golongan yang menguasai agama hindu. Kaum
Brahmana yang datang ke Indonesia inilah yang mengajarkan agama hindu kepada
masyarakat. Teori van Leur ini. Kemudian dibenarkan oleh F.D.K Bosch.
- Teori Ksatria
Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Dia menyatakan bahwa penyebaran
agama hindu ke Indonesia dibawa oleh orang orang india berkastra ksatria. Hal ini
disebabkan terjadinya kekacauan politik di india, sehingga para ksatria yang kalah
melarikan diri ke Indonesia. Mereka lalu mendirikan kolonisasi dan menyebarkan
agama hindu.
- Teori Waisya
Teori ini dikemukakan oleh N.J Krom. Dia menyatakan bahwa penyebaran agama
hindu dilakukan oleh orang orang yang berkasta waisya, karena mereka terdiri atas
para pedagang yang datang dan kemudian menetap di Indonesia. Krom juga
menyatakan adanya kemungkinan perkawinan antara para pedagang dengan wanita
Indonesia. Teori ini juga dianggap kurang tepat karena pedagang yang datang ke
Indonesia adalah pedagang keliling yang berasal dari kalangan biasa. Padahal, sifat
kebudayaan india yang berkembang di Indonesia adalah kebudayaan tinggi.
- Teori Sudra
Teori Sudra menyatakan bahwa agama hindu dibawa ke Indonesia oleh orang
orang yang berkasta sudra karena mereka dianggap sebagai orang buangan. Teori
ini mengandung kelemahan bahwa orang orang berkasta sudra tidak memahami
ajaran hindu. Para ahli sejarah terdapat bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang
berperan aktif mencari tahu dan menyebarkan pengaruh agama dan budaya hindu.
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sudah sejak lama bangsa Indonesia
menjalani lautan untuk berdagang. Teori ini dikenal dengan teori arus balik. Selain
aktif mencari tahu, bangsa Indonesia juga mendatangkan para Brahmana untuk
mengajarkan agama hindu.
2. - Karena Agama hindu bukan agama yang demokratis. Karena urusan
keagamaan menjadi monopoli kaum Brahmana sehingga hanya golongan
Brahmana yang berhak menyebarkan agama hindu.
- Prasasti di Indonesia yang pertama berbahasa sanskerta, sedangakan di india
sendiri Bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara
keagamaan. Jadi, hanya kaum brahmanalah yang mengerti dan menguasai
Bahasa tersebut.

3. Penemuan patung Buddha dari perunggu di Jember, jawa timur, dan Sulawesi
selatan. Patung tersebut berlanggam amarawati.

4. Brahma (desa pencipta alam), Wisnu (Dewa pemelihara dunia), dan Syiwa
(Dewa perusak).

5. Weda adalah kitab suci agama Hindu. Weda merupakan kumpulan sastra sastra
kuno dari zaman India Kuno yang jumlahnya sangat banyak dan luas.

6. - Mahayana berarti kendaraan besar. Aliran ini berpendapat bahwa sebaiknya


manusia saling membantu sesama untuk mencapi nirwana.

- Hinayana berarti kendaraan kecil. Aliran ini berpendapat bahwa tiap tiap
orang wajib berusaha sendiri untuk mencapai nirwana. Ajarannya lebih
mendekati ajaran yang pernah diajarkan Sang Buddha.

Mengetahui, Cikampek Barat, 22 Januari 2021


Orang tua siswa, Yang Membuat tugas

(…………………...) (…………………...)

Anda mungkin juga menyukai