Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

ANTI KORUPSI

ANGKATAN : VI KELOMPOK 2
NAMA : RAHMAWATI, A.Md.Kes
NDH : 18
INSTANSI : UPT. PUSKESMAS RAKUMPIT
NAMA MENTOR : YUNEDI, SKM
JABATAN MENTOR: KEPALA UPT. PUSKESMAS RAKUMPIT

I. POKOK PIKIRAN

Corruptio / Corruptus / Corrumpere berasal dari bahasa latin yang artinya rusak,
busuk, bobrok, perbuatan yang tidak baik, curang, dapat disuap dan tidak bermoral.
Menurut kamus bahasa indonesia korupsi adalah penyuapan, pemalsuan, sedangkan
menurut kamus hukum korupsi itu sendiri merupakan tindak pidana penyelewengan atau
penggelapan uang negara atau perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja baik yang
dilakukan seseorang maupun kelompok untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun
kelompok tersebut.
Terdapat 30 delik tindak pidana korupsi menurut UU No.31 tahun 1999 jo UU
No.20 tahun 2001, yang kemudian di kelompokkan menjadi 7 jenis-jenis korupsi antara
lain :
1) Kerugian Keuangan Negara
2) Suap Menyuap
3) Penggelapan dalam Jabatan
4) Pemerasan
5) Perbuatan curang
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan
7) Gratifikasi
Korupsi sudah mengakar kuat sehingga sulit diberantas bisa dibilang merupakan
penyakit mental dan moral manusia, tapi apakah mungkin ini bisa di berantas atau di
cegah, sangatlah mungkin dan bisa di berantas yaitu dengan peran kita sebagai tunas
integritas berprinsip bahwa manusia sebagai faktor kunci perubahan, adapun perannya :
1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan organisasi, mereka menjadi kumpulan
orang yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam pembangunan sistem
integritas hingga semua peluang korupsi dan berbagai penyimpangan lainnya dapat
ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk berintegritas tinggi.
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dan memiliki tujuan
memperoleh keuntungan pribadi serta merugikan negara. Nilai dasar yang terkandung
dalam anti korupsi ada 9, yaitu :
1. Jujur ; kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakkan integritas diri seseorang untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
2. Peduli ; Kepedulian seseorang kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang , individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat orang yang tidak mampu dan
membutuhkan uluran tangan, pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
3. Mandiri ; Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang tidak
tergantung terlalu banyak pada orang lain, mentalitas kemandirian yang dimiliki
seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja
secara efektif, pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Dispilin ; Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang , ketekunan dan konsisten
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya, kepatuhan pada prinsip kebaikan
dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
5. Tangung jawab ; Pribadi yang utuh dan mengenal diri sendiri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia, segala tindak tanduk dan
kegiatan yang dilakukanakan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada Tuhan
YME, Masyarakat, Negara serta bangsanya, dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergilincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja keras ; Sesorang yang memiliki etos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya,
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya
dengan sebaik-baiknya , dia tidak mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.
7. Sederhana ; Pribadi yang berintegritas tinggi adalah yang menyadari kebutuhannya
dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan,
kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.
8. Berani ; Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran menolak kebathilan, ia tidak mentolerir adanya penyimpangan
dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas, dia juga berani berdiri sendiri
dalam kebenaran walaupun semua teman-teman sekitarnya melakukan perbuatan
yang menyimpang dari hal yang semestinya, dia tidak takut dimusuhi dan tidak
memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9. Adil ; Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya, dia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari
apa yang sudah diupayakan, bila dia seorang pemimpin maka dia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya, dia juga ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
9 (sembilan) nilai inilah yang dianggap sebagai materi Anti Korupsi untuk
menanamkan atau menerapkannya serta landasan utama dalam membangun integritas
dalam diri, sebagai alat kontrol untuk mencegah tindak korupsi dan strategi untuk
mencapai pemerintah yang bersih.

II. PENERAPAN DI UPT PUSKESMAS RAKUMPIT

1. Jujur, Jujur dalam penggunaan reagen dan alat laboratorium, dimana reagen dan alat
laboratorium yang diterima digunakan sesuai keperluan dan ketentuan. Kemudian
melaporkan jumlah pemakaian reagen secara riil sesuai data yang ada. Kejujuran di
laboratorium juga diterapkan ketika mengeluarkan hasil laboratorium, hasil
laboratorium dikeluarkan apa adanya sesuai dengan hasil pemeriksaan.
2. Peduli, Salah satu cara petugas laboratorium dalam menerapkan sikap peduli adalah
dengan cara ikut memotivasi pasien lansia yang memiliki resiko tinggi untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium. Selain itu petugas laboratorium juga
mempermudah pasien dalam melakukan pemeriksaan laboratorium dimana petugas
laboratorium ikut andil dalam kegiatan posbindu dan posyandu lansia serta puskesmas
keliling untuk mendatangi pasien dan melakukan pemeriksaan laboratorium.
3. Mandiri, Petugas laboratorium selalu bersikap mandiri, terutama ketika menghadapi
persoalan di laboratorium. Diantaranya, ketika terjadi kerusakan alat di laboratorium,
maka sebagai petugas laboratorium di puskesmas apalagi puskesmas daerah terpencil
harus bisa melakukan perbaikan semampunya dengan pendekatan ilmiah agar
pelayanan di laboratorium tetap berjalan dengan baik.
4. Disiplin, Sebagai petugas laboratorium selalu disiplin dalam melakukan pencatatan
data pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium setiap harinya. Selain itu, kami juga
melakukan pencatatan serupa untuk kegiatan luar gedung ketika sudah selesai
dilaksanakan.
5. Tanggung Jawab, Dalam pelayanan di Laboratorium, petugas laboratorium selalu
siap dalam menerima pasien yang ingin melakukan pemeriksaan laboratorium.
Melakukan pengambilan sampel, melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan hasil
sesuai SOP dan kompetensi yang dimiliki.
6. Bekerja keras, Petugas laboratorium selalu berusaha menuangkan pikiran dan
kemampuan yang dimiliki untuk menjaga kualitas pelayanan di laboratorium.
7. Adil, Setiap pasien yang datang ke laboratorium, dilayani sesuai nomor antrian, tidak
membeda bedakan pasien berdasarkan agama, ras, suku ataupun pangkat yang
dimiilikinya.
8. Berani, Berani menolak sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan etika profesi,
Misalnya menolak merubah hasil pemeriksaan laboratorium baik karena permintaan
pasien ataupun rekan kerja atau instansi dengan alasan apapun.
9. Sederhana, Petugas laboratorium harus bersikap sederhana dengan merasa cukup
atas gaji yang diterima, sehingga tidak mencari atau menerima sesuatu yang bukan
haknya.

Anda mungkin juga menyukai