DISUSUN OLEH :
RUDI JUNJUNGAN SIRAIT
NIM : 207024005
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial
dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap
kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan yang terjadi dalam
masyarakat Indonesia, dimana pada masa lalu dalam kehidupan keluarga suami
merupakan tulang punggung dan mempunyai posisi yang dominan dalam berbagai
urusan dalam rumah tangga, termasuk juga dalam hal ekonomi keluarga, sehingga
apabila suami tidak bekerja maka suatu keluarga dalam ekonomi akan mengalami
kesulitan. Sedangkan dalam masyarakat modern saat ini posisi seorang suami
tidak terlalu dominan.
Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam mayarakat dapat diketahui
dengan cara membandingkan keadaan masyarakat pada waktu tertentu dengan
keadaan dimasa lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada pada masyarakat.
Sehingga akan mengubah sturktur dan fungsi dari unsur-unsur sosial masyarakat
tertentu.
Permasalahahan selanjutnya yang akan dibahas dalam hal ini adalah
modernisasi. Modernisasi merupakan persoalan-persoalan yang berhubungan erat
dengan pembagian aktivitas untuk mengisi waktu-waktu senggang dan
sebagainya. Awal proses modrenisasi biasanya berupa industrialisasi yang
dampak negatifnya dapat menimbulkan pengangguran, mulai pudarnya nilai dan
norma serta upacara tradisi pada masyarakat dan sebagainya.
Modernisasi pada hakekatnya atau dalam pelaksanaanya menggunakan
unsur-unsur yang datang dari masyarakat luar. Terkadang kita selalu keliru dalam
membedakan modernisasi debgab westernisasi. Sebetulnya yang membedakan
istilah tersebut adalah dalam prosesnya dimana modernisasi pada hakekatnya
menggunakan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berasal dari barat. Sedangkan
westernisasi adalah segala hal tata cara kehidupan kebarat-baratan.
Pada makalah ini kami akan coba mengemukakan beberapa teori yang berkaitan
dengan perubahan sosial dan pembangunan. Kemudian setelah itu kami pun akan
mencoba menganalisa masalah dampak buruk internet serta solusi atas masalah
itu.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian teori-teori pembangunan?
2. Bagaimanakah teori-teori mengenai pembangunan ?
BAB II
PEMBAHASAN
4. Syarat-syarat yang Diperlukan dan yang Harus Ada : Beberapa Kritik terhadap
Model Pertumbuhan Bertahap
Gagasan-gagasan dasar tentang pembangunan yang terkandung dalam
teori-teori pertumbuhan bertahap tersebut tidak selalu berlaku. Alasan utama tidak
berlakunya teori tersebut bukan karena tabungan dan investasi tidak lagi
merupakan syarat penting bagi pemacuan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi
karena dalam kenyataanya telah terbukti bahwa pengadaan tabungan dan investasi
itu saja belumlah syarat cukup untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
Mengingat begitu banyaknya kegagalan dan mulai munculnya ke
kecewaan terhadap teori-teori ekonomi pembangunan (terutama dikalangan kaum
intelektual di Dunia Ketiga) maka muncullah pendekatan yang lebih barudan
radikal yang mencoba mengkombinasikan factor-faktor ekonomi dan istitusional
ke dalam suatu model system baru mengenai kemajuan dan keterbelakangan
internasional.
E. Kontrarevolusi Neoklasik
Tantangan Bagi Pendekatan Statis: Pasar Bebas, Pilihan Rasional, Dan
Ramah Terhadap Pasar
Kontrarevolusi ini antara lain terwujud berupa aliran pemikiran
makroekonomi yang lebih mementingkan sisi penawaran, teori rasional
ekspektasi, gelombang swastanisai perusahaan-perusahaan milik Negara di
Negara-negara maju, serta munculnya himbauan yang sangat gencar bagi
ditanggalkannya, paling tidak sebagian, campur tangan pemerintah dalam
perekonomian yang terwujud dalam berbagai bentuk , seperti kepemilikan
perusahan-perusahaan milik pemerintah, perencanaan secara ekstensif atas
perekonomian nasional, dan regulasi terhadap aneka kegiatan di Negara-negara
yang sedang berkembang.
Tantangan neoklasik terhadap pembangunan yang ortodoks dapat dipilah
menjadi 3 komponen, yakni: pendekatan pasar bebas, pendekatan pilihan rasional,
serta pendekatan ramah terhadap pasar. Pasar bebas hadir dan beroprasi secara
penuh, pelaksanaan swastanisasi perusahaan milik pemerintah, promosi
perdagangan bebas dan pengembangan ekspor, menarik para investasi asing.
Analisa Pasar Bebas, menyatakan bahwa pasar-pasar itu sendiri sudah dan selalu
efisien, pasar produk dapat memberikan sinyal terbaik tentang investasi apa yang
harus digarap dan kegiatan apa sja yang layak di garap. Pendekatan”ramah
terhadap pasar” merupakan varians terbaru dari kontrarevolusi neoklasik, yang
terutama dikembangkan oleh Bank Dunia dan para ekonomnya.
Pertumbuhan endogen
Model-model pertumbuhan endogen menyatakan bahwa pertumbuhan
GNP itu sebernya merupakan suatu konsekwensi alamiah atas adanya ekuilibrium
jangka panjang. Motivasi pokok tumbuhnya teori ini adalah untuk menjelaskan
ketimpangan pertumbuhan ekonomi antarnegara. Pertumbuhan endogen berusaha
menjelaskan berbagi factor yang menentukan besar kecilnya, tingkat pertumbuhan
GDP yang sebelumnya memang belum ditelaah dalam persamaan Pertumbuhan
neoklasik solow, hal itu hanya dinyatakan sebagai suatu yang bersifat eksogen
(residu solow).
Kesimpulan
Kemajuan ekonomi merupakan komponen utama pembangunan, tetapi
bukan satu-satunya komponen. Proses pembangunan harus mampu membawa
umat manusia melampaui pengutamaan materi dan aspek-aspek keuangan dari
kehidupan sehari-hari. Pembangunan harus difahami sebagai suatu proses yang
multidimensional, yang melibatkan segenap pengorganisasian dan peninjauan
kembali atas sistem-sistem ekonomi dan sosial secara keseluruhan. Selain
peningkatan pendapatan dan output, proses pembangunan itu juga berkenaan
dengan serangkaian perubahan yang bersifat mendasar atas struktur-struktur
kelembagaan, social, dan administrasi, sikap-sikap masyarakat dan bahkan
seringkali juga merambah adat-istiadat, kebiasaan, dan system kepercayaan yang
hidup dalam masyarakat yang bersangkutan.
Lima teori utama yang menyoroti soal pembangunan, yang acapkali saling
bersaing satu sama lain mengenai sejarah terakhirdan evolusi intelektual didalam
pemikiran akedemik mengenai bagaimana dan mengapa pembangunan itu dapat
berlangsung, atau tidak dapat berlangsung. Masing-masing pendekatan memiliki
keungulan dan kelemahannya sendiri, namun kenyataan akan masih adanya
kontroversi, baik itu secara idealogis. Teoritis, maupun empiris. Justru menjadi
bidang studi tersebut semakin menantang dan memikat. Ilmu ekonomi
pembangunan tidak memiliki doktrin-doktrin atau paradigm baku yang telah
diterima secara universal.
DAFTAR PUSTAKA