Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI UTAMA UNTUK MENERAPKAN

MANAJEMEN BISNIS BERKESINAMBUNGAN

Kemunculan gangguan bisnis yang mempengaruhi perusahaan perlu ditangani secara


sigap untuk menghindari kerugian finansial. Respon tersebut sangat diperlukan untuk
memastikan kelangsungan bisnis di masa depan. Namun, seluruh elemen bisnis perlu
dievaluasi dan dilindungi terlebih dahulu dengan rencana yang berkesinambungan.

Membangun rencana bisnis berkesinambungan (business continuity plan) yang tepat


harus dimulai dengan memahami dampak risiko terhadap bisnis kemudian dilanjutkan
dengan membuat kebijakan sebagai respon atas dampak tersebut. Garis besar
pelaksanaan dibuat untuk melindungi perusahaan dari berbagai gangguan, menjaga
produktivitas perusahaan serta menyediakan opsi pemulihan jika terjadi risiko.

Implementasi rencana yang matang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan bisnis,


terlepas dari besar kecilnya perusahaan, sehingga gangguan bisnis bisa diminimalkan.
Rencana bisnis berkesinambungan harus mengidentifikasi semua kemungkinan
ancaman (misalnya kebakaran) dan kemungkinan serangan rekayasa sosial. Dengan
begitu, perusahaan dapat merencanakan langkah antisipasi yang dapat dilakukan
karyawan untuk mengembalikan perusahaan ke jalur yang tepat. Rencana tersebut juga
harus menyertakan strategi yang akan diterapkan untuk semua prosedur manajemen
darurat yang dibutuhkan, sehingga langkah antisipatif yang diambil dapat membantu
mencegah kepanikan dan ketidakpastian jika terjadi masalah dengan menciptakan
tanggapan yang efektif.

Agar perusahaan dapat menerapkan rencana bisnis berkesinambungan secara efektif


untuk mengantisipasi ancaman yang bervariasi, maka perusahaan perlu menjalankan
beberapa langkah berikut ini:
Risk Assessment (Penilaian Risiko)
Berdasarkan survei Disaster Recovery Journal, sekitar 75% perusahaan yang telah
membuat dan menerapkan rencana bisnis berkesinambungan menyatakan bahwa
pelajaran utama yang didapatkan dari rutinitas tersebut adalah kesempatan melatih
karyawan dari berbagai divisi. Pelatihan yang tepat membuat karyawan mampu menilai
risiko secara efektif. Tahap penilaian risiko meliputi evaluasi total risiko dan eksposur
perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan penilaian dampak semua risiko berupa
gangguan bisnis. Selanjutnya, karyawan menentukan skenario yang berpeluang besar
menjadi ancaman. Kemudian, perusahaan menilai semua opsi pemulihan dan
memprioritaskan temuan itu untuk membuat strategi yang tepat.

Business Impact Analysis (Analisis Dampak Bisnis)


Faktanya, 56% perusahaan pada survei Disaster Recovery Journal tidak memiliki
program yang tepat untuk membantu menilai kesiapan keberlangsungan bisnis jika
dikaitkan dengan pihak ketiga. Hal inilah yang membuat analisis dampak bisnis menjadi
penting. Dalam fase ini, semua informasi yang berkaitan dengan asumsi pemulihan
mulai dikumpulkan. mencakup Tujuan Titik Pemulihan (Recovery Point Objectives atau
RPO) dan Sasaran Waktu Pemulihan (Recovery Time Objective atau RTO). Ada pula
informasi tentang proses penting bisnis, alur kerja, dan aplikasi pendukung lainnya yang
digunakan dalam tahapan produksi. Semua aspek yang saling berkaitan akan diteliti
dan semua informasi tentang staf akan dikumpulkan secara cermat.

Business Continuity Plan Development (Pengembangan Rencana Bisnis


Berkesinambungan)
Rencana kesinambungan bisnis mencakup penandatanganan semua informasi yang
dikumpulkan dalam analisis dampak bisnis, kemudian menggabungkan informasi yang
dikumpulkan dengan penilaian risiko. Langkah ini dilakukan untuk membuat rencana
yang dapat ditindaklanjuti demi mendukung kelangsungan bisnis. Rencana tersebut
harus mengembangkan tingkat departemen, tingkat divisi, dan tingkat lokasi, serta
harus ditinjau oleh pemangku kepentingan utama (stakeholder).
Strategi and Plan Development (Pengembangan Strategi dan Rencana)
Waktu pemulihan perlu divalidasi sesuai dengan rencana bisnis berkesinambungan
untuk memastikan bahwa waktu tersebut selaras dengan tujuan analisis dampak bisnis.
Rencana ini harus dapat diakses oleh semua staf dengan mudah, terutama bagian
gangguan bisnis. Rencana yang sudah selesai dibuat perlu ditinjau oleh eksekutif atau
tim manajemen.

Jika pembuatan rencana telah rampung, satu-satunya cara untuk memastikan rencana
tersebut berjalan mulus adalah peninjauan rutin yang dilakukan karyawan. Untuk
memastikan keberhasilannya, semua karyawan perlu dilatih dengan baik melalui praktik
dan proses rencana bisnis berkesinambungan.

Sumber:
https://crmsindonesia.org/publications/strategi-utama-untuk-menerapkan-manajemen-
bisnisberkesinambungan/?utm_medium=newsletter&utm_source=email&utm_campaign
=insight-juli

Anda mungkin juga menyukai