Anda di halaman 1dari 4

Pasal 23

(1) Penerbitan Izin Usaha belum berlaku efektif sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (4) berlaku
efektif setelah Pelaku Usaha memenuhi Komitmen Izin Usaha.

(2) Format Izin Usaha belum berlaku efektif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

Pasal 24
(1) Pemenuhan Komitmen Izin Usaha yang belum berlaku efektif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21
ayat (4) wajib dilakukan melalui sistem OSS.

(2) Pemenuhan Komitmen yang memerlukan persyaratan teknis sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf b dan huruf d, permohonan disampaikan kepada pelayanan terpadu satu
pintu (PTSP)
Pusat di BKPM, DPMPTSP provinsi/kabupaten/kota, administrator KEK, atau badan
pengelola
KPBPB.

(3) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf b dan
huruf d meliputi
kegiatan evaluasi teknis dan/atau peninjauan lapangan dan/atau pemeriksaan
laboratorium.

(4) Dalam hal notifikasi pemenuhan Komitmen memerlukan evaluasi teknis


sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), kementerian/lembaga memproses persyaratan teknis paling lama 5 (lima)
Hari sejak
diterimanya permohonan yang lengkap dan benar.

(5) Dalam hal notifikasi pemenuhan Komitmen sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tidak disampaikan
dalam waktu paling lama 5 (lima) Hari maka pemenuhan Komitmen telah disetujui.

(6) Dalam hal notifikasi pemenuhan Komitmen memerlukan peninjauan lapangan


dan/atau pemeriksaan
laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (3), kementerian/lembaga memproses
persyaratan
teknis paling lama 15 (lima belas) Hari sejak diterimanya permohonan yang lengkap
dan benar.

(7) Dalam hal notifikasi pemenuhan Komitmen sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
tidak disampaikan
dalam waktu paling lama 15 (lima belas) Hari maka pemenuhan Komitmen telah
disetujui.
(8) DPMPTSP, KEK, dan KPBPB menyampaikan notifikasi persetujuan pemenuhan
Komitmen Pelaku
Usaha ke dalam sistem OSS melalui webform atau sistem kementerian/lembaga yang
sudah
terintegrasi dengan OSS.

(9) DPMPTSP, KEK, dan KPBPB sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
menyampaikan notifikasi dan
mengunggah salinan persetujuan pemenuhan Komitmen Izin Komersial atau
Operasional ke dalam
sistem OSS.

(10) Format Izin Usaha yang telah berlaku efektif berdasarkan pemenuhan Komitmen
Izin Usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
14/ 35

Pasal 56
(1) Pemantauan pemenuhan Komitmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 huruf
a dilakukan dengan memantau pemenuhan Komitmen atas Izin Usaha dan Izin
Komersial atau Operasional.

(2) Dalam hal Pelaku Usaha belum melakukan pemenuhan Komitmen, BKPM
mengingatkan Pelaku Usaha melalui surat elektronik.

Pasal 57

(1) Pengecekan data dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 huruf b
dilakukan terhadap:
a. kesesuaian ketentuan bidang usaha dan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia
dengan
ketentuan yang mengatur tentang bidang usaha yang tertutup dan terbuka dengan
persyaratan;
b. kesesuaian nilai investasi dan permodalan dengan ketentuan peraturan
perundangan; dan
c. ketentuan khusus yang diatur dalam peraturan perundangan lainnya.

(2) Dalam hal hasil pengecekan menemukan ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud


pada ayat (1),
BKPM menyampaikan peringatan pertama melalui surat elektronik kepada Pelaku
Usaha untuk
memperbaiki isian datanya dalam sistem OSS.

(3) Dalam jangka waktu 3 (tiga) Hari setelah tanggal terkirimnya surat elektronik,
Pelaku Usaha harus
memperbaiki isian data dan informasi dalam sistem OSS.

(4) Dalam hal Pelaku Usaha memerlukan waktu lebih dari 3 (tiga) Hari setelah
diterimanya peringatan
pertama dapat memberitahukan kepada BKPM melalui surat elektronik atau surat
biasa.

(5) BKPM mengirimkan peringatan kedua melalui surat elektronik apabila dalam
jangka waktu 3 (tiga)
Hari Pelaku Usaha tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(6) Dalam jangka waktu 3 (tiga) Hari setelah diterimanya peringatan kedua, Pelaku
Usaha harus
memperbaiki pengisian data dalam sistem OSS.

(7) Dalam hal Pelaku Usaha memerlukan waktu lebih dari 3 (tiga) Hari setelah
diterimanya peringatan
kedua dapat memberitahukan kepada BKPM melalui surat elektronik atau surat biasa.

(8) BKPM mengirimkan peringatan ketiga melalui surat elektronik apabila dalam
jangka waktu 3 (tiga)
Hari Pelaku Usaha tidak melakukan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

(9) Dalam hal Pelaku Usaha sampai dengan peringatan ketiga tidak melakukan
perbaikan data
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) atau tidak menanggapi surat peringatan maka
dalam waktu 20
(dua puluh) Hari terhitung sejak dikirim surat elektronik ketiga, Pelaku Usaha dapat
dikenakan sanksi
pembekuan NIB sampai dengan pencabutan Izin Usaha sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan.

Pasal 26

(1) Menteri dan Kepala melakukan pengawasan atas:


a. pemenuhan Komitmen Perizinan Berusaha;
b. pemenuhan kewajiban Pelaku Usaha; dan/atau
c. usaha dan/atau kegiatan operasional yang telah mendapatkan Perizinan Berusaha,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pengawasan yang dilakukan oleh Menteri dan Kepala sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a
dilakukan oleh Unit Kerja sesuai dengan kewenangannya.

(3) Pengawasan yang dilakukan oleh Menteri dan Kepala sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b
dan huruf c dilakukan oleh Unit Teknis yang melakukan pengawasan sesuai dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Dalam hal hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat
ketidaksesuaian atau
penyimpangan, Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau Unit Teknis
sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.

(5) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri atas:


a. peringatan;
b. penghentian sementara kegiatan berusaha melalui pembekuan Perizinan Berusaha;
c. pengenaan denda administratif; dan/atau
d. pencabutan Perizinan Berusaha,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(6) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b dan huruf d disampaikan
melalui SIPERDAG
yang terintegrasi dengan sistem OSS.
Pasal 27

(1) Pelaku Usaha dapat mengajukan aktivasi kembali Perizinan Berusaha atas
tindakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (5) huruf b melalui sistem OSS sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(2) Atas pengajuan yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kementerian Perdagangan
melalui SIPERDAG memberikan persetujuan atau penolakan yang disampaikan
melalui sistem OSS.

(3) Dalam hal Pelaku Usaha mengabaikan tindakan pembekuan Perizinan Berusaha
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (5) huruf b, Kementerian Perdagangan melakukan
pencabutan
Perizinan Berusaha melalui sistem OSS sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(4) Pelaku Usaha dapat mengajukan kembali Perizinan Berusaha yang dikenakan
pencabutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melalui sistem OSS sesuai dengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai